Anda di halaman 1dari 7

Aminah Murtiningtyas

042219493
Jawaban tugas 3 Teori Portofolio dan Analisis Investasi
1. A. Untuk menyelesaikan soal diatas kita menggunakan persamaan rumus berikut:

Maka rumus kovarian dan beta diturunkan menjadi

COVi,m = (ri,m)( σ i)( σm)

Beta Intel
COV i,m = (0,72)(0,1210)(0,0550) =0.00479
Beta =
Beta Ford:
COV i,m = (0,33)(0,1460)(0.,0550) = 0,00265
Beta =
Beta anheuser:
COV i,m = (0,55)(0,0760)(0,0550) = 0,00230
Beta =

Beta Merck:
COV i,m = (0,60)(0,1020)(0,0550) = 0,00337
Beta =
Beta S&P:
COV i,m = (1,00)(5,50)(0,0550) = 0,00337
Beta =
b. jawab :
Ri=Rf+β∗(Rm−Rf)
Rf= risk free rate = 8% (tingkat bebas resiko)
Rm = market return = 15% (ekspektasi return)

2. Jawab:
a. Gambarlah dan beri label grafik yang menunjukkan Garis Pasar Sekuritas
(GPS) dan posisi saham X dan Y?
b. Hitunglah alpha dari kedua saham tersebut, yaitu saham X dan saham Y?
Jawab:
Pertama kita hitung keuntungan ekspektasian dari dua saham
saham X
Risk free rate (Rf) = 5%
Return from market (Rm) = 10% Beta
saham X = 1,3
ERx = Rf + β (Rm − Rf)
= 5% + 1,3 (10% − 5%)
= 5% + 6,5
= 11,5%

saham Y
Risk free rate (Rf) = 5%
Return from market (Rm) = 10% Beta
saham Y = 0,7
ERy = Rf + β (Rm − Rf)
= 5% + 0,7 (10% − 5%)
= 5% + 3,5%
= 8,5%
Maka alpha
Alpha dari saham X
= Rx − ERx
= 12% − 11.5%
= 0,5 %
Alpha of stock Y
= Ry − ERy
= 9% − 8,5%
= 0,5%
c. Jawab :
Risk free rate (Rf) = 7%
Return from market (Rm) =
10% Beta saham X = 1,3
ERx = Rf + β (Rm − Rf)
= 7% + 1,3 (10% − 5%)
= 7% + 6,5%
= 13,5%

saham Y
Risk free rate (Rf) = 5%
Return from market (Rm) =
10% Beta saham Y = 0,7
ERy = Rf + β (Rm − Rf)
= 7% + 0,7 (10% − 5%)
= 7% + 3,5%
= 10,5%

Saya akan lebih memilih saham X karena saham X memberiukan


return ekspektasian lebih tinggi. Hal ini sesuia dengan keadaan bahwa
hubungan antra resiko dan tingkat keuntungan atau return itu bersifat
searah, semakin tinggi resiko semakin tinggi return.
Apabila rsik free return diubah menjadi 7% maka return
ekspektasian akan naik.
3. Jawab :
a. Berapa proporsi slope, dari total yang harus diinvestasikan dalam
dana anda?
Jawab:
Untuk mengetahui proporsi slope dari total yang harus
diinvestasikan dari keadaan klien diatas yaitu sebagai berikut
y* = [E(rP) – rf]/Aσ2P = (0.18 – 0.08)/[3.5(0.28) 2] = 36.44%
ket:
x : hitungan portofolio beresiko
rP = return ekspektasian rf
= return bebas resiko (risk free)
A = risk aversion
σ2P = standar deviasi
maka proporsi untuk portofolio beresiko sebesar 36,44% dan sisanya
63,56% untuk portofolio bebas resiko untuk memaksimalkan keuntungan.

b. Berapa nilai return ekspektasian dan standar deviasi


dari tingkat return pada portofolio optimal klien anda?
Jawab:
Dari jawaban point (a) didapatkan bahwa nilai investasi di
portofolio beresiko hanya 36,44% maka
Ekspektasi keuntungan
E(rC)* = rf + y*[E(rP) – rf] = 0.08 + 0.3644[0.18 – 0.08] =
11.64% Standar deviasi
σC* = y*σP = 0.3644(0.28) = 10.20%
4. a) Gambarkanlah GPM dan capital allocation line anda pada return
ekspektasian diagram standar deviasi? Berapa slope pada GPM?
return ekspketasian 13%
standar deviasi 25% return
ekspektasian 18%
standar deviasi Active
Portfolio is 28%
Risk Free Rate 8%

Maka hitung sharperatio dari masing-masing portofolio


Sharperatio = return ekspektasian – risk free rate / standar deviasi
portofolio

Portofolio pasif
Sharperatio pasif= 0,13 – 0,8 / 0,25
Sharperatio pasif= 0,2

Portofolio aktif
Sharperatio pasif= 0,18 – 0,8 / 0,28
Sharperatio pasif= 0,357
KET:

E(r) = return ekspektasian


Yang bawah standar deviasi
b. Jelaskan secara singkat keuntungan dana anda dibandingkan dana
pasif?
Dari perhitungan diatas dapat dibandingkan bahwa setiap return dari
portofolio aktif akan lebih besar daripada portofolio pasif maka lebih
baik investor berinvestasi di portofolio aktif, sebab akan merugikan
investor apabila mereka mengalihkan investasi dari portofolio aktif ke
portofolio pasif.
5. Deskripsikan secara singkat tentang herding strategy?
Jawab:
Herding strategi adalah istilah untuk perilaku investor yang melakukan
pembelian maupun penjulan saham dengan anggapan investor lain melakukan
hal yang sama, dan perilaku ini tidak didasari oleh analisis mereka sendiri.
Herding strategy juga bisa dikatakan sebagai perilaku ikut-ikutan membeli /
menjual saham seperti orang lain.
contoh: Bapak arifin merupakan investor pemula ia mendengar bahwa
koleganya membeli saham UNVR (unilever) karena diyakini saham ini bagus
untuk longterm investasi, tetapi bapak arifin tidak melakukan analisa terlebih
dahulu untuk kegiatan pembelian ini hanya berdasar ikut-ikut.
Sumber : https://www.slideshare.net/christiandimas79/bab-11-12
Buku BMP Teori Portofolio dan Analisis Invest

Anda mungkin juga menyukai