Anda di halaman 1dari 3

MEMO DINAS

No. Propernas/DPEM/004/III/2019, 11 Maret 2019


Kepada Yth : Direktur Utama
Dari : Tim SPD.
Perihal : Laporan dinas SPD Proper Green Village, Kalimantan Selatan .
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan perjalanan dinas Cabang Proper Green Village – Kalimantan Selatan, maka
bersama ini kami sampaikan laporan dengan penjelasan sbb :
I. ESTATE MANAGEMENT :
A. PEMBENTUKAN SISTEM KEAMANAN & PERPARKIRAN :
Hal Yang sudah
No. Evaluasi Pembahasan Usulan
dilakukan
1 Akses Keluar – Kondisi Portal selalu Dari hasil evaluasi Pengadaan barrier gate
Masuk 1 pintu terbuka jam 05.00 s.d. terdapat gangguan yang sangat berguna
22.00, dan tertutup potensi keamanan dan dalam aspek
setelah jam 22.00 s.d. sudah dilakukan Keamanan, Collection
05.00. supervisi oleh IPL dan sebagai nilai
Koordinator namun tambah penjualan.
security tidak konsisten
menjalankan aturan
2 Patroli dengan Tidak dapat terkontrol Atas kejadian lalu, pihak Menggunakan
menggunakan secara data/ kepolisian menanyakan elektronik Guard Tour
sistem Lonceng komputerisasi. bukti kontrol, namun Patrol, dengan
setiap 1 jam tidak cukup bukti yang meletakan titik
sekali, dengan akurat. chekpoint.
menandai ketukan
lonceng.
3 Perparkiran Ruko Parkir Ruko tidak Melihat potensi other Pengurusan Izin Parkir
berbayar income dengan adanya berbayar dengan
aktifitas kantor BPJS TK, Dishub dengan metode
BPJS Kesehatan, Klinik menggunakan karcis
Primera, Kantor Notaris Parkir. (tanpa barier
dan Food Park. gate)
4 Perparkiran Parkir Rumah tidak Melihat potensi other Pengadaan barrier gate
Perumahan berbayar income penambahan sebagai other income
kartu RFID berlangganan penambahan kartu
jika dilakukan dengan RFID berlangganan.
Akses Barrier Gate (renc.RFID 1 rumah
mengingat banyaknya gratis 1 mobil dan 1
karyawan PT.MSW motor).

B. ANALISA PEMAKAIAN LISTRIK.


1. Data bulan januari 2019 ada 117 unit bast :

Potensi pendapatan listrik dari


Tagihan PLN Selisih
Warga 100%
Rp 59,943,226 Rp 72, 848,523 Rp 12,905,297
Investigasi : Setelah dilakukan hasil inspeksi dilapangan serta dilakukan pengukuran
tegangan maka ditemukan 12 beban pemakaian yang tidak tercatat diantaranya :
- Beban Office : Kantor, Mess, Bedeng dan Kantor Ex Pemasaran. (Perhitungan Pro Rate
Rp 2,004,603). Terlampir
- Beban Fasos & Fasum : Mushollah, Pos depan, Pos tengah, Kantin Lapangan, Taman
Cluster 1, Pompa Booster dan Pompa Sumersible. (Perhitungan Pro Rate Rp
18,255,207). Terlampir.
2. Perbandingan TDL serta Komponennya :
Komponen PLN PGV
Tarif Dasar Listrik Rp 1467.28 Rp 1467.28
PJU 10% 3%
Handling Charge - 10%
PPN - -
Materai 6000 -
Analisa :
a. PLN menggunakan tarif adjusment (fluktuatif) mengacu pada Inflasi,Minyak Mentah
Dunia, dan Batubara
b. PGV menggunakan tarif Flat beserta komponennya
3. Pembahasan :
a. Terdapat perbedaan karakter dalam hal penerapan TDL beserta komponennya. Hal ini
dapat diterapkan PGV dikarenakan sistem penggunaan listrik secara Curah (1 meter
induk besar a.n. PGV), namun hal tersebut tidak berdampak pada warga selama Tarif
Dasar sama dengan PLN.
b. Perbandingan antara selisih (Rp 12,905,297) dengan beban fasos & fasum (Rp
18,255,207) maka di simpulkan jika beban fasos & fasum di implementasikan ke dalam
komponen tarif PGV maka terdapat BEP dengan catatan Tingkat Collection 100% (warga
bayar rutin setiap bulannya). Dengan cara : Kenaikan PJU yang semula 3% naik 10%
dan Handling Charge yang semula 10% naik menjadi 25.28% dengan simulasi sbb :
Listrik Januari 2019 Eksisting Usulan Kenaikan
13% 35.28%
Pemakaian Rp 52,150,607 Rp 52,150,607
PJU Rp 1,564,518 (3%) Rp 5,215,060 (10%)
Handling Charge Rp 5,215,060 (10%) Rp 13,183,673 (25.28%)
Total Rp 59,943,226 Rp 70,549,341
Penjelasan :
- Tagihan PLN Januari 2019 Rp 72,848,523
- Potensi yang didapat atas usulan kenaikan Rp 70,549,341
- (Minus Rp 2,299,182 ± dapat diasumsikan sebagai beban kantor,mess dll diluar
tanggungan warga).
C. AIR (PENGELOLAAN DEEPWELL)
Pada prinsipnya penjualan Air merupakan salah satu sumber pendapatan yang berkontribusi
terhadap kegiatan operasional estate management, berdasarkan data bulan Januari 2019
dengan potensi pendapatan (100% warga bayar) sebesar Rp 13,036,419, dengan rincian sbb :
Pemakaian Air Rp 11,732,777
Handling Charge Air Rp 1,303,642
Total Rp 13.036.419
Pembahasan :
- Ongkos Produksi (Beban Listrik) Pompa sebesar Rp 16,359,045, sedangkan selisih dari
pendapatan Air sebesar Rp 3.322.626.
- Saat ini PGV menggunakan 1 sumur deepweel dibelakang untuk mengcover ±100 KK
ditambah puluhan mess karyawan PT. MSW, dianggap perlu untuk penambahan 1 sumur
deepweel mengingat :
a. Pemakaian Debit air yang semakin bertambah, sehingga diperlukan 1 sumber mata air.
b. Jam kerja mesin pompa summersible 24 jam penuh, sehingga perlu bekerja secara
bergantian.
- Saat ini kantor Pusat telah memproses lelang pembuatan lubang sumur baru, yang sudah di
presentasikan kepada 2 perwakilan warga berpengaruh (Pak RT dan Pak Jonni Eka)
- Biaya pembuatan sumur baru tersebut sebesar Rp 339,399,500 sudah kami sampaikan
kepada perwakilan tersebut, namun akan disampaikan kepada seluruh warga dengan
asumsi sebesar Rp 169,699,750 yang jika dibagi 100 rumah maka per rumah menyumbang
Rp 1.696.997.
Pada prinsipnya warga hanya meminta tambahan sumber mata air baru baik itu pengeboran
-
titik baru atau dengan reparasi sumur yang ada jika warga keberatan dengan sumbangan.
D. IURAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (DATA JANUARI 2019, 117 UNIT BAST)
Rencana kenaikan IPL sudah disampaikan oleh perwakilan warga tersebut dimana kita
menawarkan kenaikan 70% s.d. 50%, dengan ilustrasi sbb :
Kondisi Existing Potensi Ilustrasi Kenaikan IPL Jumlah
pendapatan IPL dari Warga
100%
Rp 14,475,000 Rp 4,342,500 (30%) Rp 18,817,500
Rp 5,790,000 (40%) Rp 20,265,000
Rp 7,237,500 (50%) Rp 21,712,500
Rp 8,685,000 (60%) Rp 23,160,000
Rp 10,132,500 (70%) Rp 24,607,500
Respon positif dari perwakilan warga bersedia kenaikan di 50% s.d. 30%.
E. KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan data yang di peroleh serta hasil audit kelistrikan maka disampaikan
bahwa :
1. Pengadaan Barrier Gate/ Palang Otomatis & Patrol Guard Sistem sangat berguna untuk
pencapaian Collection IPL, Listrik dan Air maka akan diberlakukan sistem proteksi masuk jika
ada tunggakan (Expired kartu hanya 1 bulan), barrier gate selain untuk faktor keamanan juga
berpengaruh terhadap peningkatan mutu dan kualitas Perumahan.
2. Tingginya penggunaan listrik pada area fasos dan fasum dikarenakan aktifitas produksi dan
pendistribusian air bersih yang tidak terbebankan di penerapan tarif listrik eksisting.
Usulan : Kenaikan PJU menjadi 10% dan Handling Charge Listrik menjadi 25.28% setelah
dilakukan pengadaan Barrier Gate.
3. Atas kenaikan tarif PJU dan Handling Charge Listrik berpotensi complain segelintir warga,
namun hal tersebut akan di antisipasi dengan data yang akurat.
Usulan : Untuk meredam/ menghindari complain sebelumnya kami usulkan untuk menghapus
Handling Charge Air sebesar 10% atas kompensasi kenaikan PJU dan Handling Charge
Listrik.
4. Pengadaan Sumur Baru/ Perbaikan Lubang sumur lama akan di evaluasi selanjutnya, mohon
petunjuk dari bapak.
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan arahannya diucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Tembusan Yth :
1. Direktur Keuangan & SDM
2. Sekertaris Perusahaan Dimaz Singgih H.
3. Asman Teknik & EM
4. Koordinator PGV Officer Estate Mngmt
5. Intern/ Arsip.
Bekasi, Maret 2019 Catatan :
Setuju / Tidak Setuju
PT. Propernas Griya Utama

Irwan Himawan
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai