Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKONOMI ISLAM

Tentang

Pembangunan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi perspektif ekonomi Islam

OLEH

KELOMPOK 14 :

Viona Christy Avalda : 2216050103

Muhammad Fikri Haikal : 2216050085

Fikri Hidayat : 2216050190

Dosen Pengampu:

SRI RAMADHAN, SHI., MSI

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan.Makalah ini yang
berjudul“Pembangunan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi perspektif ekonomi Islam”.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk SRI RAMADHAN, SHI.,
MSI.selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Islam yang telah memberi kesempatan
dan kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga
kami memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama kami membuat dan
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kepada seluruh rekan kami yang membantu
penyelesaian makalah ini baik berupa bantuan moril maupun materil.

Selanjutnya kami berharap semoga makalah ini berguna bagi mahasiswa dan pihak
yang membutuhkan meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna didalamnya. Akhir kata
kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengkoreksi jika
terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan, maupun kesalahan lain yang tidak berkenan
di hati pembaca maupun pengkoreksi, karena hingga saat ini kami masih dalam proses
belajar. Oleh karena itu kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Padang, 06 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1. Latar belakang...........................................................................................................................4
2. Rumusan masalah......................................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan makalah.........................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. EKONOMI PEMBANGUNAN.................................................................................................5
2. PEMBANGUNAN BERBASIS EKONOMI ISLAM................................................................5
3. ORIENTASI, TUJUAN & RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN........................................6
a. Orientasi Pembangunan Dalam Islam....................................................................................6
b. Tujuan Pembangunan Dalam Islam.......................................................................................7
c. Ruang Lingkup Pembangunan Dalam Islam..........................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Pembangunan ekonomi adalah salah satu strategi untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan bangsa ini. Pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita penduduk, jumlah
pengangguran, tingkat kemiskinan, dan neraca pembayaran adalah ukuran-ukuran yang
dicapai dalam menilai tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi. Namun pada kenyataanya
pembangunan yang dilaksanakan belum membuahkan hasil yang optimal karena masih belum
memihak kepada masyarakat banyak. Meningkatnya kemiskinan dan pengangguran yang saat
ini terjadi, pada akhirnya menuntut semua pihak merumuskan kembali strategi pembangunan
yang sesuai untuk diterapkan di negeri ini. Sehingga tidak terdapat lagi masyarakat yang
terabaikan. Para pakar ekonomi, sosial, dan politik mulai banyak melakukan kajian-kajian
tentang bagaimana menjadikan pembangunan yang berhasil tanpa dihantui oleh adanya
kemiskinan dan pengangguran. Hal yang menarik dalam kajian-kajian tersebut justru datang
dari para ulama dan ekonom muslim. Mereka menawarkan alternatifalternatif baru yang
seiring dengan munculnya teori-teori baru tentang ekonomi Islam. Ekonomi Islam yang
berlandaskan ajaran syari’ahIslam memang menuntut kepada para pemeluknya untuk berlaku
secara professional yang dalam prosesnya menampilkan kerapian, kebenaran, ketertiban, dan
keteraturan. Berangkat dari paparan diatas, tulisan ini hendak mengkaji bagaimana perspektif
ekonomi Islam tentang pembangunan yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan
kemiskinan, pengangguran, dan pemerataan.

2. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Ekonomi Pembangunan?
2. Apa itu pembangunan berbasis ekonomi Islam?
3. Apa saja Orientasi, Tujuan & Ruang Lingkup pembangunan?

3. Tujuan Penulisan makalah


1. Untuk mengetahui pengertian Ekonomi Pembangunan
2. Untuk mengetahui pembangunan berbasis ekonomi islam
3. Untuk mengetahui Orientasi, Tujuan dan Ruang lingkup pembangunan

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. EKONOMI PEMBANGUNAN
Pembangunan ekonomi menurut perspektif Islam (ekonomi pembangunan Islam) ini
dapat secara langsung merujuk dari Islamic worldview yang menurunkan prinsip dasar
ekonomi Islam serta teori dan model ekonomi pembangunan yang telah dikemukakan oleh
ilmuwan Islam yang juga membingkai teori dan model tersebut berdasarkan perspektif Islam.
Mengombinasikannya dengan teori dan model yang dikembangkan ilmuwan Islam untuk
menarik benang merah konsep pembangunan menurut perspektif Islam. Di antara aspek
penting dalam memahami ekonomi pembangunan Islam Berlandaskan kepada kedua-dua
sifat dasar ini, maka analisa ekonomi pembangunan dapatlah didefinisikan sebagai suatu
cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisa masalah-masalah yang dihadapi
oleh Negara-negara berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi
masalahmasalah itu supaya Negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya dengan
lebih cepat lagi. Dalam perkembangannya, para ahli memberikan pengertian atau batasan
tentang ekonomi pembangunan berdasarkan latar belakang tersebut. Ekonomi pembangunan
adalah suatu studi yang ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk di negara-negara
yang sedang berkembang, dengan memecahkan masalah-masalah utamanya, yakni
kemiskinan, pengangguran dan pemerataan.

2. PEMBANGUNAN BERBASIS EKONOMI ISLAM


Pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara dalam pandangan ekonomi Islam
harus memiliki tujuan yang jauh, yakni berupa peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan
manusia di dunia dan akhiratnya. Pembangunan tidak boleh hanya berkait dengan
mas}lah}ah dunia saja, tetapi juga harus dihubungkan dengan yang lebih abadi
(transendental). Oleh karenanya, pembangunan harus merujuk atau didasarkan pada
ketentuan syari’ah, baik dalam bentuk firman Tuhan, sabda Rasul, ijma, qiya>s, maupun
ijtiha>d para ulama fakih. Pembangunan manusia secara utuh telah menjadi target pertama
dalam ekonomi Islam. Dengan kata lain, pembangunan tidak sekedar membangun ekonomi
rakyat, tetapi juga membangun sikap mentalnya (mental attitudes). Pembangunan juga tidak
sekedar kebutuhan jasmaninya, tetapi juga kebutuhan rokahninya. Kebutuhan rokhani yang
terbangun akan secara otomatis mendorong kemandirian, dan kesadaran yang tinggi bagi
setiap orang untuk membangun dirinya, dan membangun bangsa dan umat manusia.

5
3. ORIENTASI, TUJUAN & RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN

a. Orientasi Pembangunan Dalam Islam


Arah pembangunan dalam Islam terbagi menjadi 3 tujuan, yaitu: 1) People Oriented, 2)
Maslahah Oriented, dan 3) Falah Oriented. Masing-masing arah tersebut dijelaskan sebagai
berikut:

1. People-oriented (people-centred)

Orientasi pertama dari ekonomi pembangunan Islam adalah pembangunan yang


berbasiskan pada kepentingan manusia (people-centered). Dari model pembangunan Islam
yang dibahas pada bagian sebelumnya, menunjukkan bahwa pusat dari pembangunan adalah
manusia. Dalam proses pembangunan, pembangunan dilakukan oleh manusia dan ditujukan
untuk kebaikan manusia itu sendiri. Dalam bahasa lain, manusia berperilaku sebagai subjek
dan objek sekaligus. Pembangunan aspek material seperti infrastruktur diposisikan bukan
sebagai orientasi utama tetapi tetap menjadi suatu hal yang penting dalam pembangunan.

2. Maslahah - Oriented

Orientasi ekonomi pembangunan Islam yang kedua adalah Maslahah. Ini merupakan
kelanjutan dari orientasi pertama ekonomi pembangunan Islam. Setelah memastikan bahwa
pembangunan di dalam Islam harus berorientasi pada pembangunan manusia, maka hal kedua
yang harus dipastikan adalah manfaat pembangunan itu tidak hanya buat segelintir orang,
tetapi harus untuk kesejahteraan umum (maslahat) serta tidak menimbulkan mudharat bagi
sebagian yang lain. Maslahah di satu sisi dapat diartikan sebagai kebaikan dan menghindari
keburukan (mudharat). Namun selain itu secara spesifik juga dapat diartikan sebagai
kebaikan/kepentingan umum (maslahatul ummah). Berkaca dari pengertian tersebut maka
dapat disintesiskan bahwa pembangunan yang berorientasi maslahat adalah pembangunan
yang berlandaskan pada kebaikan dan kepentingan bersama.

3. Falah-oriented

Orientasi selanjutnya dari ekonomi pembangunan Islam adalah falah. Secara bahasa
falah dapat diartikan kemenangan. Kemenangan dalam konteks ini adalah kemenangan
hakiki, yaitu kemenangan dunia dan juga kemenangan akhirat.

Berdasarkan prinsip ini maka orientasi pembangunan dalam Islam tidak hanya
mempertimbangkan aspek dunia tetapi juga sangat mempertimbangkan aspek akhirat atau
keridaan Allah Swt. Orientasi pembangunan tidak boleh sekadar kebermanfaatan buat
manusia melainkan harus sesuai dengan kaidah syariat. Orientasi Falah mendorong proses
pembangunan yang mendukung prinsip sustainable development dan environmental-friendly
development. Pada dasarnya dalam Islam, kaidah pembangunan bukan hanya mengenai
keberlanjutan pembangunan dalam konteks duniawi, tetapi juga konteks ukhrawi. Etika yang
dibentuk dalam proses pembangunan bukan etika kebaikan universal semata melaikan juga
etika dalam nilai-nilai agama.

6
b. Tujuan Pembangunan Dalam Islam
Landasan pengklasifikasian ini adalah model pembangunan menurut maqashid al syariah
dan orientasi dari ekonomi pembangunan Islam yang sudah diutarakan sebelumnya. Ada 4
tujuan utama ekonomi pembangunan Islam.

1. Menjamin kebutuhan dasar manusia

Sama halnya dengan objektif pembangunan secara umum, tujuan pembangunan


ekonomi Islam yang pertama juga untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.
Tanpa kebutuhan ini sangat tidak mungkin untuk mempertahankan keberlangsungan
hidupnya. Kebutuhan ini sering juga dikenal dengan kebutuhan primer/pokok. Kebutuhan ini
sering dipresentasikan dari adanya akses terhadap pangan, sandang, dan papan. Hal ini
mengindikasikan bahwa proses pembangunan di dalam Islam harus ditujukan untuk
menjamin ketersediaan kebutuhan ini bagi seluruh kalangan masyarakat.

2. Meningkatkan kapabilitas dan martabat manusia

Sesuai dengan orientasi pembangunan Islam yang menitikberatkan pembangunan


pada peningkatan kualitas manusia, maka tujuan kedua dari ekonomi Islam adalah
meningkatkan kapabilitas dan martabat manusia. Jika tujuan pertama adalah pemenuhan
kebutuhan dasar maka dalam konteks ini tujuan ekonomi pembangunan Islam adalah
meningkatkan kapabilitas dan martabat manusia. Setelah terpenuhinya kebutuhan dasar maka
yang harus dipenuhi adalah kebutuhan penunjang dan penyempurna.

3. Menjamin keberlangsungan kehidupan manusia dalam jangka panjang

Di dalam Islam juga diajarkan bahwa tujuan pembangunan tidak hanya berfokus pada
pemenuhan kebutuhan jangka pendek, tetapi juga kebutuhan jangka menengah dan jangka
panjang. Dalam prinsip ekonomi pembangunan Islam, pembangunan tidak hanya berfokus
pada bagaimana meningkatkan nilai ekonomi (output) untuk satu periode tertentu saja.
Pembangunan juga harus memastikan agar output di kemudian hari tetap terjaga. Tujuan
ekonomi pembangunan Islam dalam konteks ini sejalan dengan paradigma pembangunan
kontemporer, yaitu pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu tujuan pembangunan
ekonomi Islam yang ketiga ini juga sesuai dengan tujuan maqashid syariah yang melindungi
keturunan.

4. Menumbuhkan dan menjamin spiritualitas

Mengingat salah satu orientasi ekonomi pembangunan islam adalah dimensi dunia akhirat
sekaligus, maka salah satu tujuan pembangunan ekonomi dalam Islam adalah menumbuhkan
dan menjamin terjaganya spiritualitas masyarakat. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan
maqashid syariah yaitu melindungi agama. Agama tidak hanya berperan sebagai pedoman
tetapi juga sekaligus menjadi objek pembangunan. Melindungi agama pada dasarnya juga
melindungi kepentingan manusia.

7
c. Ruang Lingkup Pembangunan Dalam Islam
Ruang lingkup pembangunan dalam Islam terbagi atas 3 aspek utama yang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur, yaitu: objek pembangunan, ilmu pengetahuan yang mendasari,
dan indikator dari berjalannya sebuah proses pembangunan.

Objek pembangunan menurut Islam bukan hanya manusia. Walaupun manusia tetap
sebagai pusat pembangunan tetapi dalam proses pembangunannya juga harus memperhatikan
objek lain yaitu makhluk hidup lain dan lingkungan. Hal ini telah diungkapkan oleh Umar
Chapra dalam model pembangunan berdasarkan maqashid syariah yang bersifat rahmatan
lil’alamin. Posisi manusia di dalam Islam adalah sebagai khalifah yang berarti memegang
peran sentral dalam mempengaruhi kepentingan makhluk lain atau objek lain yang ada di
dunia Sehingga ruang lingkup ekonomi Islam berdasarkan objek pembangunan adalah
manusia dan seluruh makhluk yang ada di muka bumi.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi (economic growth) didefinisikan sebagai peningkatan dalam
kapasitas suatu bangsa jangka panjang untuk memproduksi aneka barang dan jasa bagi
rakyatnya. Sebuah pertumbuhan produksi atau hasil yang terus menerus dengan cara yang
benar yang dapat memberikan konstribusi bagi kesejahteraan umat manusia).

Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi adalah sumber-sumber investasi yang identik


dengan modal, sumber daya manusi yang identik dengan tenaga kerja, enterpreneurship (jiwa
wira usaha) dan kemajuan teknologi. Semua faktor tersebut juga dikenal dalam Islam dan
tidak ada pertentangan bahkan dukungan dari konsep Islam terhadap faktor-faktor tersebut.

Pengukuran pertumbuhan ekonomi dalam ekonomi Islam adalah sama dengan


ekonomi konvensional, hanya saja ada tambahan unsur Zakat dalam proses perhitungannya
GNP.

Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam harus memasukkan aspek aksiologis


(nilai, moral) agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diorientasikan kepada kesejahteraan
materi saja melainkan memasukkan juga aspek ruhaniyah. Selanjutnya, maksimalisasi tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional perse, tanpa mempedulikan dampaknya atas distribusi
pendapatan dan kesejahteraan umum, tidak dapat menjadi sasaran utama dalam
perekonomian Islam.

Dalam ekonomi Islam pertumbuhan ekonomi yang dituju adalah pertumbuhan


optimal, baik dari segi kesejahteraan materi maupun rohani, Islam tidak memperkenankan
konsumsi modal dan pertumbuhan yang melampaui batas yang memaksakan pengorbanan
yang tidak alamiah bagi manusia.

Namun demikian, yang lebih baik dari keduanya adalah pertumbuhan yang tinggi
tanpa memaksakan pengorbanan yang tidak alamiah dari manusia dan disertai dengan
distribusi pendapatan yang merata.

9
DAFTAR PUSTAKA
1. Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek
(Jakarta : Gema Insani Press, 2003),
2. Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah, dan
DasarKebijaksanaan (Jakarta: Bima Grafika dan LP FE UI, 1985), 11-12. 10
3. http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/alihkam/article/view/
2561#:~:text=Dalam%20ekonomi%20Islam%20pertumbuhan
%20ekonomi,yang%20tidak%20alamiah%20bagi%20manusia.
4. Doddy Rudianto, Pembangunan Ekonomi dan Perkembangan Bisnis Di
Indoensia (Jakarta: Golden Terayon, 1985)
5. https://knks.go.id/storage/upload/1627870706-Buku-Ekonomi-Pembangunan-
Islam.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai