Kenyataan Setelah Ramadhan 7 “Sesungguhnya di antara balasan kebaikan adalah kebaikan
selanjutnya. Dan di antara balasan dari amalan kejelekan adalah
ص ي َْن و َوفَّقَن ا لِ ْل َع َم ِل بِم ا في ِه ِ ِالحمد هلل الذى َج َعلَنا ِم ْن ِعبا ِد ِه ْال ُم ْخل kejelekan selanjutnya.” لمين الم والمس ِ ْ ال ُح االس ص َ أش هد أن ال ال ه اال هللا وح ده ال ش ريك وأش هد أن محم دا عب ده Berarti tanda suatu amalan itu diterima adalah kalau dilanjutkan dengan kebaikan selanjutnya dan tanda suatu amalan tidak ورس وله اللهم ص ل على محم د وعلى آل ه وص حبه اجمعين أم ا diterima (dinilai jelek) adalah jika dilanjutkan dengan kejelekan فياأيه ا المس لمون أوص يكم وإي اي بتق وى هللا ع ز وج ل،بع د selanjutnya. ، فقال هللا تع الى في كتاب ه الك ريم.ُّك بهذا الدِّين تَ َم ُّس ًكا قَ ِويًّا ِ والتَّ َمس Untuk bulan Ramadhan, jika amalan di bulan tersebut diterima, ق َ أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم “يَا َأيُّهَ ا الَّ ِذ َّ ين َآ َمنُ وا اتَّقُ وا هَّللا َ َح berarti setelah Ramadhan diikuti dengan kebaikan. Tanda “ ون َ تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم amalan tersebut tidak diterima adalah jika setelah Ramadhan Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah, malah yang ada kejelekan atau amalan kebaikan malah jadi Kita bersyukur pada Allah atas nikmat dan karunia yang telah hilang. Allah berikan pada kita. Semoga dengan nikmat yang kita peroleh tadi semakin meningkatkan ketakwaan kita pada Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah, Allah Ta’ala. Kita akan temukan 7 kenyataan yang menunjukkan keadaan Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, kebanyakan kaum muslimin setelah Ramadhan. Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula pada keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti beliau Kenyataan pertama: dengan baik hingga akhir zaman. Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah, Malas mengerjakan shalat lima waktu secara berjamaah, lebih-lebih lagi untuk shalat Shubuh karena ba’da Ada sebuah perkataan yang disimpulkan oleh Ibnu Rajab Al- Ramadhan tidak lagi punya kebiasaan makan sahur. Hambali dalam Lathaif Al-Ma’arif dan Ibnu Katsir dalam kitab Padahal shalat adalah suatu kewajiban yang mesti diperhatikan. tafsirnya, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim dari tafsir surat Al-Lail, Karena tegaknya bangunan Islam dilihat dari apakaha shalat juga kaedah ini disampaikan oleh ulama lainnya. Mereka lima waktu didirikan ataukah tidak. Dari ‘Abdullah bin berkata, ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa السيَِّئةَ َب ْع َد َها َّ َوِإ َّن ِم ْن َجَز ِاء،اب احلَ َسنَ ِة احلَ َسنَةَ َب ْع َد َها َّ السيَِّئ ِة ِ ِإ َّن ِمن َثو َ ْ sallam, َّ س َش َه َاد ِة َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ اللَّهُ َو َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُسولُهُ َوِإقَ ِام ٍ ْبُىِن اِإل ْسالَ ُم َعلَى مَخ َ Perhatikanlah bahwa shalat berjama’ah itu sangat ditekankan ضا َن ِ ِ ِ ِ ِ َّ الصالَة َوِإيتَاء َ ص ْوم َر َم َ الز َكاة َو َح ِّج الَْبْيت َو َّ sekali bagi kaum pria. Yang buta saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menyuruhnya berjama’ah di masjid. “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak Ceritanya ada seorang laki-laki buta mendatangi ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia berkata, “Wahai bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki orang yang menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke menuntunku ke masjid’. Kemudian pria ini meminta pada Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari, no. 8; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberi keringanan Muslim, no. 16) untuk shalat di rumah. Pada mulanya Nabi shallallahu ‘alaihi Kalau shalat tidak ada, hancurlah bangunan Islam. Sementara wa sallam memberi dia keringanan. Namun, tatkala dia hendak kalau shalat benar-benar diperhatikan berarti tegaklah bangunan berpaling, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilnya Islam. lagi lantas berkata, الصالَِة َّ ِِّداءَ ب َ َه ْل تَ ْس َم ُع الن Terkhusus lagi shalat Shubuh jika dijaga dengan baik, maka akan terselamatkan dari sifat kemunafikan. “Apakah engkau mendengar azan ketika shalat?” Laki-laki buta tersebut menjawab, “Iya.” Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, َولَ ْو َي ْعلَ ُمو َن َما، صالَِة ال َف ْج ِر َوالعِ َش ِاء َ ني م ْن ِ لَيس صالَةٌ أ ْث َقل علَى املنَافِ ِق ب ِ َ ُ َ َ َ َ ْ ْ فََأج ًفِي ِه َما َألَت ْومُهَا َولَ ْو َحْبوا “Penuhilah panggilan azan tersebut.” (HR. Muslim, no. 653) “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain Lihatlah laki-laki yang buta saja tetap diwajibkan shalat dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu berjama’ah. Bagaimana dengan kita dalam keadaan sehat badan keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka dan penglihatan pun masih normal? akan mendatanginya walau sambil merangkak.” Kenyataan ketiga: Kenyataan kedua:Masjid mulai sepi bahkan terkaang tidak ada kumandang azan. Parahnya lagi setelah Shalat malam sudah enggan, padahal di bulan Ramadhan Ramadhan, ada masjid yang hanya menjadi sarang kotoran kita menjadi orang yang gemar shalat tarawih. hewan (cicak, dll)
Harusnya setelah Ramadhan menjadi orang yang semangat Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, terus menjaga shalat malam atau giat melakukan shalat tahajud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ِ ِ ِ ْ ضا َن مُثَّ َأْتَب َعهُ ستًّا م ْن َش َّو ٍال َكا َن َكصيَ ِام الد َّه ِر (shalat malam setelah bangun tidur). َ ص َام َر َم َ َم ْن Coba perhatikan ada orang yang tidurnya sampai Shubuh itu “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa tiba, ia tidak bangun untuk shalat malam, Nabi shallallahu enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun ‘alaihi wa sallam mencelanya ketika itu dengan mengatakan, penuh.” (HR. Muslim, no. 1164) ال ىِف ُأذَُنْي ِه َ َك الشَّْيطَا ُن ب ِ Puasa ini bisa dilakukan di awal, pertengahan atau di akhir. َ َذل Puasa ini bisa pula dilakukan berturut-turut atau tidak. Yang “Demikianlah setan telah mengincingi kedua telinganya.” penting enam hari tersebut dikerjakan di bulan Syawal. Untungnya setan adalah makhluk ghaib yang kencingnya pun tidak bisa kita lihat. Bayangkan jika kencing itu diwujudkan Kenyataan kelima: seperti kencing anak-anak kita? Al-Qur’an ditinggalkan, dengan tidak dibaca, tidak Juga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela pula orang dihafalkan atau tidak direnungkan dan digali maknanya. yang dahulu rajin shalat malam, namun sekarang ia Sebagaimana perkataan Nabi yang ada dalam Al-Qur’an, meninggalkannya. ول يا ر ِّ ِإ ِ خَّت Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ً ب َّن َق ْومي ا َ ُذوا َٰه َذا الْ ُق ْرآ َن َم ْه ُج ورا َ َ ُ الر ُس َّ ال َ ََوق Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diperhatikan.” (QS. Al-Furqan: 30) وم اللَّْي َل َفَتَر َك قِيَ َام اللَّْي ِل ٍ ِ ِ ُ َكا َن َي ُق، الَ تَ ُك ْن مثْ َل فُالَن، يَا َعْب َد اللَّه Ibnu Katsir menyatakan bahwa di antara makna ayat di atas “Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si A. Dulu dia adalah tidak mau mendengarkan Al-Qur’an. Dalam Zad Al- biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak Masir karya Ibnul Jauzi di antara pendapat Ibnu ‘Abbas dan mengerjakannya lagi.” (HR. Bukhari, no. 1152) Maqatil tentang ayat di atas bahwa Al-Qur’an tidak Kenyataan keempat: diperhatikan dan tidak diimani lagi. Puasa sunnah sudah tidak mau dikerjakan karena merasa Kenyatan keenam: cukup dengan puasa wajib di bulan Ramadhan. Lisan, mata, dan pendengaran sulit lagi dijaga.
Padahal puasa Ramadhan perlu disempurnakan dengan puasa Kenyataan ketujuh: sunnah. Biar kekurangan yang ada pada puasa wajib bisa Maksiat kembali berulang selepas Ramadhan. ditutup dengan puasa sunnah. Salah satu puasa yang bisa Allah Ta’ala menyatakan, dilakukan adalah puasa Syawal sebanyak enam hari. صَر َوالْ ُفَؤ َاد ُك ُّل ُأولَِئ َ ِإ َّن َّ آن الْع ِظي ِم و َن َفع ِىن واِيَّا ُكم ِمن اْآلي ِ ِ ك َكا َن َعْنهُ َم ْسُئواًل الس ْم َع َوالْبَ َ ات َوال ِّذ ْك ِر بَ َار َك اهللُ ِىل َولَ ُك ْم ِىف اْل ُق ْر َ ْ َ َ َ ْ َ َ الس ِمْي ُع اْ َلعلِْي ِماَُق ْو ُل قَوىِل َه َذا َواَ ْس َت ْغ ِف ُر ِ اْحلَ ِكْي ِم َوَت َقبَّ َل ِمىِّن َو ِمْن ُك ْم تِالََوتَهُ انَّهُ ُه َو َّ “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’: 36). Kata Ibnu Katsir, kesemuanya akan ditanya, lalu ditanya pula اتات واْمل ْؤ ِمنِ واْملْؤ ِمنَ ِ اهلل الْع ِظيم ِىل ولَ ُكم ِولِس اِئِر الْمس لِ ِم واْملس لِم ِ apa yang dilakukan oleh pendengaran, penglihatan dan hati ُ َ َ نْي ُ َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ َ َ َْ َ ْ َ ِ tersebut. اسَت ْغ ِف ُر ْوهُ انَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر َّ الر ِحْي ُم. فَ ْ Semoga 7 kenyataan yang disebutkan tersebut dapat kita hindari. Jangan sampai amlan baik Ramadhan, malah diikuti dengan maksiat setelah itu. Harusnya setiap amal baik diikuti dengan amal baik setelah itu.
Akhirnya kami memohon kepada Allah Ta’ala agar senantiasa
memberikan kita petunjuk dan taufik untuk tetap beramal shalih selepas Ramadhan ini. Moga kita terhindar dari kenyataan jelek sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas.
Mudah-mudahan amalan kita di bulan Ramadhan yaitu amalan