Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jumat Kenyataan setelah Ramadhan1

Disampaikan Oleh:
Riska Vianto, S.Pd
Masjid Syuhada’ Sukoharjo, Pacitan, Jawa Timur
A. Khutbah Pertama

َ َ ْ َ َ ‫َُْ َ َ ْ َ ه‬ َ َ ْ َ ‫َّ ْ َ ْ َ ه‬
ْ‫ َمن‬.‫نا‬ ‫ور أنف ِسنا و ِمن س ِيئا ِت أعم ِال‬ ‫ر‬ُ ‫ َو َن ُع ْو ُذ بالِلِ ِم ْن ُش‬،‫نح َم ُد ُه َو ن ْس َتع ْي ُن ُه َو ن ْس َت ْغف ُر ُه‬ ‫لِل‬
ِ ِ ‫ِإن الحمد‬
ِ ِ ِ ِ

َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َُ َ
ُ َ ْ َ َُ َ ْ َ َ َُ ْ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ ُ
‫ و أشهد‬،‫ أشهد أن لا ِإله ِإلا الِل وحده لا ش ِريك له‬.‫ ومن يض ِلل فلا ها ِدي له‬،‫َي ْه ِد الِل فلا مضل له‬

َ َ َ
َّ َْ َ ْ ْ َ َ ٰ َ َ َ ََّ ُ َ ‫َّ ُ َ َ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ ُ َّ َُّ َ ه َ َ ه ْ َ َ ْ َ َ َ ه‬
‫ أما‬.‫ هلَّلا ص ِل و س ِلم و ب ِارك على ن ِب ِينا محمد و على ا ِل ِه و صح ِب ِه أجم ِعين‬.‫أن محمدا عبده ورسوله‬

َ ْ ُ َّ ُ َ َ ْ َ َ َْ َ ‫ُ ْ ُ ْ ََه‬ َ َ َ ُ ْ
‫ أ ِصيكم وإياي ِبتقوى الِلِ فقد فاز المتقون‬. ِ‫َبعد فيا ِع َباد الِل‬
َ

Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah,


Kita bersyukur pada Allah atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan pada kita. Lebih-
lebih Allah memberikan tiga nikmat yang utama sebagaimana disebutkan oleh Wahb bin Al-
Munabbih yaitu nikmat Islam, kesehatan dan kecukupan. Tanpa tiga nikmat tersebut, kita akan sulit
beramal. Semoga dengan nikmat yang kita peroleh tadi semakin meningkatkan ketakwaan kita pada
Allah Ta’ala.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula pada keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti beliau
dengan baik hingga akhir zaman.
Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah,
Ada sebuah perkataan yang disimpulkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Lathaif Al-
Ma’arif dan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim dari tafsir surat Al-Lail,
juga kaedah ini disampaikan oleh ulama lainnya. Mereka berkata,

َ َ ْ َ َ ‫َّ ه َ َّ ه‬ َ َّ َ َ ْ ََ َ َ َ َ َ ْ َّ
‫الس ِيئة َبعدها‬ ‫ َو ِإن ِم ْن ج َز ِاء الس ِيئ ِة‬،‫اب الح َسن ِة الح َسنة َبعدها‬
ِ ‫ِإن ِمن ثو‬

1
Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal 2022 Singkat dan Menyentuh Hati, Tema: 7 Kenyataan setelah Ramadhan,
(https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-204456336/teks-khutbah-jumat-bulan-syawal-2022-singkat-
dan-menyentuh-hati-tema-7-kenyataan-setelah-ramadhan?page=11), Diakses Kamis 12 Mei 2022 | Pkl 16.52 WIB
Artinya: “Sesungguhnya di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya. Dan di antara
balasan dari amalan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.”

Berarti tanda suatu amalan itu diterima adalah kalau dilanjutkan dengan kebaikan selanjutnya
dan tanda suatu amalan tidak diterima (dinilai jelek) adalah jika dilanjutkan dengan kejelekan
selanjutnya.
Untuk bulan Ramadhan, jika amalan di bulan tersebut diterima, berarti setelah Ramadhan
diikuti dengan kebaikan. Tanda amalan tersebut tidak diterima adalah jika setelah Ramadhan malah
yang ada kejelekan atau amalan kebaikan malah jadi hilang.
Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah,
Dari penjelasan di atas, kami akan menjelaskan suatu kenyataan. kenyataan yang
menunjukkan keadaan kebanyakan kaum muslimin setelah Ramadhan.
Kenyataan pertama:
Malas mengerjakan shalat lima waktu, lebih-lebih lagi untuk shalat Shubuh karena ba’da
Ramadhan tidak lagi punya kebiasaan makan sahur. Padahal shalat adalah suatu kewajiban yang mesti
diperhatikan. Karena tegaknya bangunan Islam dilihat dari apakah shalat lima waktu didirikan
ataukah tidak. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َ َّ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً ََّ ُ َّ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ‫ُبن َى الإ ْسلاَ ُم َع َلى َخ‬


‫ام الصلا ِة و ِإيت ِاء الزك ِاة‬
ِ ِ‫ق‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ول‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬‫د‬‫ب‬‫ع‬ ‫ا‬ ‫د‬‫م‬‫ح‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫الِل‬ ‫لا‬‫إ‬ ‫ه‬
ِ ِ‫ل‬ ‫إ‬ ‫لا‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ة‬
ِ ‫اد‬ ‫ه‬‫ش‬ ‫س‬ٍ ‫م‬ ِ ِ

َ َ َ َْ ‫َ ه‬
‫َوح ِج الب ْي ِت َوص ْو ِم َر َمضان‬

Artinya: “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah
melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan
shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari,
no. 8; Muslim, no. 16)

Kalau shalat tidak ada, hancurlah bangunan Islam. Sehingga kalau shalat benar-benar
diperhatikan berarti tegaklah bangunan Islam. Terkhusus lagi shalat Shubuh jika dijaga dengan baik,
maka akan terselamatkan dari sifat kemunafikan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ً َ َ َ ُ ََ َ َ َُ َْ ََْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ ْ ٌَ َ َ ْ َ
‫يهما لأت ْوهما َول ْو ح ْبوا‬ ‫ف‬ ‫ا‬ َ ‫ون‬
‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ي‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫و‬ ، ‫اء‬ ‫ش‬ ‫الع‬ َ ‫الف ْجر‬
‫و‬ ‫ة‬ ‫لا‬‫ص‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ين‬‫ق‬ ‫اف‬ ‫ن‬ ‫الم‬ ‫ى‬‫ل‬ ‫ليس صلاة أثقل ع‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ

Artinya: “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat
‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan
mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari, no. 657).

Masjid mulai sepi bahkan tidak sedikit yang tidak ada kumandang azan. Parahnya lagi setelah
Ramadhan, ada masjid yang hanya menjadi sarang kotoran hewan (cicak, dll) Perhatikanlah bahwa
shalat berjama’ah itu sangat ditekankan sekali bagi kaum pria. Yang buta saja Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam tetap menyuruhnya berjama’ah di masjid.
Ceritanya ada seorang laki-laki buta mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia
berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki orang yang menuntunku ke masjid’.
Kemudian pria ini meminta pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberi keringanan
untuk shalat di rumah. Pada mulanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi dia keringanan.
Namun, tatkala dia hendak berpaling, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilnya lagi lantas
berkata,

َ َّ َ َ ‫َ ْ َ ْ َ ُ ه‬
‫اء ِبالصلا ِة‬ ‫الند‬
ِ ‫ه ل تس مع‬

“Apakah engkau mendengar azan ketika shalat?” Laki-laki buta tersebut menjawab, “Iya.” Lalu
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

َ
ْ‫َفأجب‬
ِ

“Penuhilah panggilan azan tersebut.” (HR. Muslim, no. 653)

Lihatlah laki-laki yang buta saja tetap diwajibkan shalat berjama’ah. Bagaimana dengan kita
dalam keadaan sehat badan dan penglihatan pun masih normal?

Kenyataan Kedua:
Shalat malam sudah enggan, padahal di bulan Ramadhan kita menjadi orang yang gemar
shalat tarawih. Harusnya setelah Ramadhan menjadi orang yang semangat terus menjaga shalat
malam atau giat melakukan shalat tahajud (shalat malam setelah bangun tidur).

Coba perhatikan ada orang yang tidurnya sampai Shubuh itu tiba, ia tidak bangun untuk shalat malam,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencelanya ketika itu dengan mengatakan,

ُ َ ُ َ َّ َ َ
َُ
‫ذ ِلك الش ْيطان َبال ِفى أذني ِه‬
ْ

Artinya: “Demikianlah setan telah mengincingi kedua telinganya.” (HR. An-Nasa’i, no. 1609; Ibnu
Majah, no. 1330. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targib wa At-Tarhib no. 640 mengatakan bahwa
hadits ini shahih).

Untungnya setan adalah makhluk ghaib yang kencingnya pun tidak bisa kita lihat. Bayangkan jika
kencing itu diwujudkan seperti kencing anak-anak kita? Juga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mencela pula orang yang dahulu rajin shalat malam, namun sekarang ia meninggalkannya.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata padaku,
َّ َ َ َ َ َ َ َ ْ َّ ُ ُ َ َ َ َ ُ َْ ُ َ َ َّ َ َ
‫ام الل ْي ِل‬ ‫ كان يقوم الليل فترك ِقي‬، ‫ لا تك ْن ِمثل فلا ٍن‬، ‫الِل‬
ِ ‫َيا ع ْبد‬

Artinya: “Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si A. Dulu dia biasa mengerjakan shalat
malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” (HR. Bukhari, no. 1152)

Kenyataan Ketiga:

Puasa sunnah sudah tidak mau dikerjakan karena merasa cukup dengan puasa wajib di bulan
Ramadhan. Padahal puasa Ramadhan perlu disempurnakan dengan puasa sunnah. Biar kekurangan
yang ada pada puasa wajib bisa ditutup dengan puasa sunnah. Salah satu puasa yang bisa dilakukan
adalah puasa Syawal sebanyak enam hari.

Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫َ َ َ‬ ‫َ‬
‫َه ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ َه ْ َ َ ُ ًه ْ َ‬
‫ام الده ِر‬
‫ال كان ك ِصي ِ‬
‫من صام رمضان ثم أتبعه ِستا ِمن شو ٍ‬

‫‪Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal,‬‬
‫)‪maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164‬‬

‫‪Puasa ini bisa dilakukan di awal, pertengahan atau di akhir. Puasa ini bisa pula dilakukan‬‬
‫‪berturut-turut atau tidak. Yang penting enam hari tersebut dikerjakan di bulan Syawal.‬‬
‫‪Jama’ah shalat Jum’at yang semoga senantiasa mendapatkan berkah dari Allah, demikianlah khutbah‬‬
‫‪singkat tentang kenyataan setelah ramadhan semoga kita dapat mengambil pelajaranya.‬‬
‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َُ ُْ‬
‫ُ ْ ْ َ َّ ُ ُ َ َ ْ ُ َ‬
‫العل ْيمُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫أقول قوِلي هذا أستغ ِفر الِل ِلي ولكم و ِلسا ِئ ِر المس ِل ِمين ِإنه هو الس ِميع ِ‬

‫‪B. Khutbah Kedua‬‬

‫َ‬
‫َ ْ َ َ ه َ ُ ََّ َ َ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ ه َ ْ َ َ َّ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ ْ‬ ‫َْ ُ‬
‫المين والصلاة والسلام على أشر ِاف الأن ِبي ِاء والمرس ِلين ن ِب ِينا محم ٍد وعلى آلِ ِه‬ ‫الحمد لِلِ ر ِب الع ِ‬

‫َ‬
‫ْ َ َْ‬ ‫َ ْ‬
‫َوصح ِب ِه أجم ِعين‬

‫َ َ ُ ُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ ُّ َ َّ ْ َ َ ُ َ ُّ َ َ ْ َ َ ه ُ ْ َ ْ ْ ً َ َّ ُ َّ َ ه َ َ‬ ‫إَّن َ‬
‫لائكته يصلون على ال ِنب هي يا أيها ال ِذين آمنوا صلوا علي ِه وس ِلموا تس ِليما‪ .‬أللهم ص ِل على‬
‫ِ‬ ‫الِل َو َم‬ ‫ِ‬
‫ِ‬

‫َّ‬‫َ َّ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ َ َ ْ َ َ ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ََّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ‬ ‫ُ ََّ َ َ َ‬


‫اهيم‪ِ ،‬إنك ح ِميد ِمجيد‪ .‬وب ِارك على محم ٍد‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫آل ِإبر ِ‬
‫ِ‬ ‫ى‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫يم‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫إ‬‫ِ‬ ‫ى‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ك‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫م‬‫ح‬ ‫م‬ ‫آل‬
‫ِ‬ ‫ى‬‫ل‬ ‫محم ٍد وع‬

‫ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ‬ ‫ْ َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ َ ْ َ َ َ‬ ‫َّ‬‫ُ َ‬ ‫َ َ َ‬
‫اهيم ِإنك ح ِميد ِمجيد‬ ‫َ‬
‫آل ِإبر ِ‬
‫اهيم وعلى ِ‬ ‫آل محم ٍد‪ ،‬كما باركت على ِإبر ِ‬‫‪.‬وعلى ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َ َه َ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ُ ه َه َ ُ َه َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َه َ‬
‫ين إ َماماً‬
‫اجنا وذ ِريا ِتنا قرة أعي ٍن واجعلنا ِللمت ِق ِ‬
‫ربنا هب لنا ِمن أزو ِ‬

‫ُه ْ َ َ َ َ ً َ ْ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َه‬ ‫َ‬ ‫َ َه َ‬


‫اب الن ِار‬ ‫آخر ِة حسنة و ِقنا عذ‬
‫ربنا آ ِتنا ِفي الدنيا حسنة و ِفي ال ِ‬

‫َ‬ ‫الِل َع َلى َنب هي َنا ُم َح َهمد َو َع َلى آله َو َص ْحبه َ‬


‫ه ْ‬
‫ان ِإلى َي ْو ِم الدين‬ ‫س‬‫وم ْن َتب َع ُه ْم بإ ْح َ‬ ‫َو َص َهلى ُ‬
‫ٍ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِِ‬
‫َ‬
‫َ ه َْ َ َْ‬ ‫َْ ْ ُ‬ ‫َ ْ َ‬
‫آخ ُر دع َوانا أ ِن الحمد لِل ر ِب العال ِمين‬
‫و ِ‬
‫َ‬

‫أقم الصلاة‬

Anda mungkin juga menyukai