Usulan Pengabdian Masyarakat
Usulan Pengabdian Masyarakat
Pengusul
Isnayati, Ns.,M.Kep
IIi
LEMBAR PENGESAHAN
Judul: Edukasi Perawatan Luka Dengan Madu Di Rw 02 Kelurahan Slipi
Mengetahui,
Direktur Akper PELNI Jakarta
IIii
KATA PENGANTAR
0310116304 NIDN
DAFTAR ISI
IIiii
Halaman Depan.......................................................................................................................... -
Lembar Pengesahan.................................................................................................................... -
Kata Pengantar............................................................................................................................ -
1. Latar Belakang .....................................................................................................
2. Tujuan.................................................................................................................... -
3. Analisis Situasi & Lokasi...................................................................................... -
4. Rencana Aksi......................................................................................................... -
5. Tabel Proses.......................................................................................................... -
6. Luaran Kegiatan ................................................................................................... -
7. Rencana Anggaran Biaya......................................................................................
8. CV Dosen Pengusul..............................................................................................-
9. Daftar Pustaka.......................................................................................................
IIiv
1. Latar Belakang
Diabetes melitus sudah menjadi masalah Kesehatan secara global pada
masyarakat, karena prevalensi dari Diabetes Mellitus terus mengalami peningkatan
baik di negara maju maupun pada negara yang sedang berkembang. Prevalensi
Diabetes Melitus (DM) di Indonesia terus meningkat dan mencapai 10,9% dari
populasi penduduk dewasa pada tahun 2018. World Health Organization (WHO)
memprediksi akan terjadi peningkatan kejadian DM di Indonesia mencapai hingga
21,3 juta jiwa (WHO, 2021). Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018
menunjukkan prevalensi DM pada penduduk dewasa di Indonesia sebesar 6,9%
pada tahun 2013 meningkat menjadi 8,5% pada tahun 2018 (Kemenkes, 2018).
Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017
menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke -6 dunia dengan jumlah
diabetes sebanyak 10,3 juta kasus yang diperkirakan pada tahun 2045 akan
mengalami peningkatan 16,7 juta kasus. Prevalensi diabetes secara global sebesar
8.8% (425 juta orang), sekitar 75% berada pada Negara yang masih berkembang
dan memiliki tingkat penghasilan rendah. 2045 penyakit diabetes millitus akan
mengalami peningkatan kasus 10,4% (642 juta orang). (IDF, 2019)
Angka kejadian luka kaki diabetes di dunia cukup tinggi bahkan mencapai
9,1 juta hingga 26,1 juta kasus penderita setiap tahunnya (Alkendhy, 2018) Namun
secara global prevalensi penderita luka kaki diabetes kurang lebih 12 –15% dari
seluruh penderita diabetes dan biasanya terletak pada ekstremitas bawah. Luka kaki
diabetes menjadi salah satu penyebab lamanya proses perawatan dari pada
komplikasi diabetes lainnya. Luka kaki diabetes dapat berpotensi terjadinya
komplikasi dan menyebabkan lebih dari 90% amputasi ekstremitas bawah pada
penderita diabetes American Diabetes Association, Selain itu angka kejadian luka
kaki diabetes di Indonesia sekitar 13% penderita di rawat di rumah sakit dan 26%
penderita rawat jalan (Amelia, 2018).
Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi amputasi
dengan meningkat penyembuhan luka pada pasien dengan komplikasi ulkus
diabetikum (Basri, 2019). Penanganan luka diabetic dapat dilakukan dengan terapi
farmakologis maupun non farmakologis. Madu merupakan salah satu terapi non
farmakolgis yang bisa diberikan alam perawatan luka DM. Secara umum madu
1
memiliki kandungan seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, air dan beberapa senyawa
asam amino, vitamin, serta mineral yang berperan dalam proses penyembuhan luka
seperti anti inflamasi, anti bakteri, dan anti-oksidan(Gunawan, 2017). Selain itu
madu juga memiliki efek bakterisidal spektrum luas, mempercepat proliferasi
epitelium, dan mengabsorpsi edema di sekitar ulkus (Karimi et al., 2019).
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat pada kelompo penderita DM Perawatan
luka diabetes.
2
5. Tabel proses
6. Luaran kegiatan
Luaran kegiatan yang diharapkan ialah laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
3
Justifikasi Harga
Deskripsi Kuantitas Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Biaya Perjalanan
sebanyak 2 dosen
transport melakukan 2 orang x
400,000 1.600.000
pengabdi pengabdian 2 hari
selama 2 hari
uang transport
Transport 4 orang x
untuk 4 orang 200,000 1.600.000
kader 2 hari
kader saat PKM
SUB TOTAL (Rp) 3.200,000
Biaya Pendidikan Kesehatan
media untuk
Leaflet 20 10.000 200.000
edukasi
sebagai alat untuk
Flipchart 2 50.000 100.000
edukasi
pelengkap saat
spanduk melakukan 1 200.000 200.000
penyuluhan
1 set sewa saat
1 600.000 600.000
speaker kegiatan
sebagai pelengkap
Sewa Mic 4 50.000 200.000
edukasi
ATK pelengkap PKM 2 200.000 400.000
pelengkap saat
Sewa tenda melakukan 1 900.000 900,000
edukasi
sewa saat
Sewa kursi 20 35,000 700,000
kegiatan
SUB TOTAL (Rp) 3.300.000
Biaya bahan-bahan
untuk
Gunting demonstrasi saat 2 25.000 50.000
PKM
perlengkapan
Plester untuk 4 30.000 120.000
demonstrasi
untuk
Hand scoon 5 300.000 1.500.000
demonstrasi
untuk
Betadine 2 45.000 90.000
demonstrasi
untuk
Nacl 0,9% 5 200.000 1.000.000
demonstrasi
untuk
Madu 2 150.000 300.000
demonstrasi
4
Justifikasi Harga
Deskripsi Kuantitas Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
untuk
kapas 10 15.000 150.000
demonstrasi
untuk
kasa 10 50.000 500.000
demonstrasi
plastik untuk
10 60.000 600.000
infeksius demonstrasi
untuk
spuit 10 cc 5 30.000 150.000
demonstrasi
SUB TOTAL (Rp) 4.460.000
untuk pengabdi 6 orang x
nasi kotak 45.000 540.000
dan kader 2 hari
untuk pengabdi 6 orang x
air mineral 25.000 300.000
dan kader 2 hari
untuk pengabdi 6 orang x
snack 50.000 600.000
dan kader 2 hari
untuk peserta 20 orang x
souvenir 50.000 2.000.000
PKM 2 hari
SUB TOTAL (Rp) 3.440.000
TOTAL RINCIAN BIAYA 14.400.000
9. CV Dosen Pengusul
5
RIWAYAT PENGALAMAN KERJA
6
Pelni masyarakat untuk vaksinasi Covid-19
2020 Akper Peneliti utama Pemberdayaan kader Kesehatan tentang
Pelni penatalaksanaan DM di era pandemic COVID-19
No Jenis Dokumen
1 Sertifikat Buku pedoman praktek EC00201941587
keperawatan Dasar
7
2021 Pemberdayaan kader Kesehatan tentang
penatalaksanaan DM di era pandemic COVID-
19
Jabatan/Jenjang
Tahun Jenis/Nama Organisasi
Keanggotaan
2012 – Persatuan Perawatan Nasional
Anggota
Sekarang Indonesia wilayah DKI Jakarta
8
Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Atas perhatian bapak/ibu, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Ns Isnayati., M.Kep
NIDN. 0310116304
9
DAFTAR PUSTAKA
Alkendhy, dkk. (2018). Analisis faktor-faktor terjadinya luka kaki diabetes
berulang pada pasien diabetes melitus di klinik kitamura dan rsud dr.
Soedarso pontianak. Pontinak: Universitas Tajungpura Pontianak.
Amelia, Rina. (2018). Hubungan Perilaku Perawatan Kaki dengan Terjadinya
Komplikasi Luka Kaki Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Puskesmas Tuntungan Kota Medan. Medan: Talenta Pablisher
Gunawan, N. A. (2017). Madu : Efektivitasnya untuk Perawatan Luka. Continuing
Profesional Development-249, 44(2), 138–142.
Ammad, 2013. Unnes Journal Of Life ScienceEfek Madu Dalam Menyembuhkan
Luka Ulkus Diabetik Info Artikel Abstrak Abstra Ct. 1(1), 5
Lasito, B., & Koto, Y. (2021). Honey Therapy can Decrease the Wound Healing
Process in Diabetes Mellitus Patients. Journal of Complementary Nursing,
1(01), 19-26.
Nabhani., & Yuli, Widiyastuti. (2017). Pengaruh Madu Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Gangren Pada Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal
PROFESI Media Publikasi Penenlitian.
Nurman, M. (2015). Perbandingan Efektifitas Madu+ Nacl 0, 9% dengan NaCl 0,
9% saja Terhadap Penyembuhan Luka Gangren pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota Tahun
2015. Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai. Hal, 1-11.
Kemenkes RI. (2010). Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes
Melitus. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
10