Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

EDUKASI KESEHATAN KEPADA LANSIA


TENTANG HIPERTENSI, PENCEGAHAN JATUH DAN KEGAWATDARURATAN
SERTA GIZI SEIMBANG

Oleh :
PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT
1. Judul : Edukasi Kesehatan pada Lansia tentang Hipertensi,
Kegawatdaruratan dan Pencegahan Jatuh serta Gizi
Seimbang.
2. Mitra Program PKM : Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI)
Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
3. Jenis Mitra : Komunitas Lansia
Forum Komunikasi Lanjut Usia (FKLU)
4. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Dr. Handayani, S.Sit. M.Kes
b. NIDN :
c. Program Studi/Fakultas : IKM Program Magister
d. Bidang Keahlian : Kesmas
e. Alamat Rumah /Telp/Faks/ : ……………………………..
f. No Handphone : 08119335356
g. E-mail : handayani@uhamka.ac.id

5. Anggota Tim Pengusul


a. Jumlah Anggota : Dosen 4 orang
b. Nama Anggota I/bidang keahlian : Sarah / ……………..
c. Nama Anggota II/bidang keahlian : Wakil direktur / ………………
d. Nama Anggota : Dr. Handayani
e. Mahasiswa yang terlibat : 19 orang
6. Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra (Desa / Kecamatan) : Desa / Kel.Pondok Labu, Kecamatan Cilandak.
b. Kabupaten / Kota : Jakarta Selatan.
c. Provinsi : DKI Jakarta.
d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 7 km.
e. Alamat Mitra/Telp/Faks : Graha Wredatama, Jl.RS Fatmawati Raya, No.21
Jakarta Selatan. No Telp. 021 7665676.
7. Jangka waktu pelaksanaan : …………………….. Bulan
8. Biaya Total : Rp. .………………………..
a. LPPM UHAMKA : Rp. ………………………...
b. Sumber lain (tuliskan ….) : Rp 2.000.000,-
(Sponsor dari Indonesia Ramah Lansia/IRL) DKI
Jakarta.

Mengetahui, Jakarta, tanggal-bulan-tahun


Ketua Prodi Ketua Tim Pengusul

Cap, tanda tangan tanda tangan

Nama dan gelar Nama dan gelar


NIDN. XXXXXXX NIDN. XXXXXXX

Dekan Ketua LPPM UHAMKA

Cap, tanda tangan Cap, tanda tangan

Nama dan gelar Prof. Dr. Nani Solihati, M.Pd


NIDN. XXXXXXX NIDN. 0029116401
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat:


Edukasi Kesehatan pada Lansia tentang Hipertensi, Kegawatdaruratan dan Pencegahan
Jatuh serta Gizi Seimbang

2. Tim Pelaksana
Program Studi (Lintas
No Nama Jabatan Bidang Tugas
Disiplin Bidang Ilmu)
1 Dr. Handayani, Ketua
Kesehatan Msyarakat
S.Sit., M.Kes
2 Sarah ( Anggota 1
3 Wakil direktur Anggora 2
4 Anggora 2

3. Mitra
Ketua/ Nama Lembaga/
No Dana
Penanggung Jawab Kelompok Mitra
1 Drs. Yus Rusamsi, M.Pd FKLU -
2

4. Target Luaran Wajib


Status target
capaian (sudah
terbit, sudah Keterangan (url dan nama jurnal,
No Jenis Luaran diunggah, sudah penerbit, url paten, keterangan sejenis
tercapai, lainnya)
terdaftar/
granted)
1 Publikasi di Jurnal Pkm Sinta
Jurnal/Prosiding 4 di perguruan
tinggi di
Wilayah
LLDKTI 3
Jakarta.
2 Publikasi di media -
massa/online
3 Vidio kegiatan Setelah kegiatan
berlangsung.
DAFTAR ISI
RINGKASAN PROPOSAL

Populasi lansia di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Sejak tahun 1971 sampai
tahun 2020, persentase lansia di Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat menjadi 9,92% atau
sekitar 26,82 juta penduduk, dan akan terus meningkat menjadi 16,5% dari populasi Indonesia
pada tahun 2035. (BPS, 2020). Sebaran penduduk lansia di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta sebesar 8,91% atau sekitar 942,81 ribu jiwa (Profil Lansia Provinsi DKI Jakarta,
2020). Lansia mengalami penurunan kapasitas intrinsik secara perlahan yang menyebabkan
kerentanan dan berbagai penyakit. Data Riskedas 2018 menunjukkan bahwa 5 penyakit tertinggi
pada lansia adalah : 1) hipertensi, 2) masalah gigi dan mulut, 3) penyakit sendi, 4) diabetes
mellitus, 5) penyakit jantung dan stroke. Atas kondisi tersebut, upaya promosi kesehatan
lansia perlu dilakukan melalui berbagai strategi, diantaranya edukasi.
Di Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta, terdapat komunitas lansia yang tergabung dalam
persatuan wredatama republik Indonesia (PWRI), yang merupakan organisasi yang anggotanya
terdiri dari pensiunan ASN maupun pegawai BUMN dan lainnya. Komunitas ini memiliki
karakteristik tersendiri dengan kebutuhan yang spesifik sebagai lansia yang bermukim di wilayah
perkotaan. Gaya hidup yang kurang sehat, stress, berpotensi memicu tingginya angka hipertensi
yang dapat berdampak pada terjadinya stroke. Peningkatan usia juga berpengaruh terhadap
keseimbangan tubuh, yang berpotensi terjadi jatuh. Kondisi-kondisi darurat pada lansia yang
dapat terjadi misalnya jatuh, tersedak saat makan, dan serangan jantung, adalah kondisi darurat
yang perlu dipahami lansia kemudaian diantisipasi penangannya. Selanjutnya, masalah gizi pada
lansia perlu mendapat perhatian, karena pola lansia di perkotaan yang kurang konsumsi sayuran
dan lebih banyak mengkonsumsi makanan yang rendah serat. Komunitas lansia ini perlu
diberikan pemahaman tentang pentingnya menjga kesehatan bekerja sama dengan berbagai
pihak, di antaranya perguruan tinggi.
Program Studi Ilmu Kesehatan UHAMKA yang berada di wilayah Jakarta Selatan,
mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di lingkungan kampus, untuk
melaksanakan Tridharma pergurun tinggi, pada ranah pengabdian kepada masyarakat (Pkm).
Sesuai dengan bidang keilmuan yang diselenggarakan, para dosen di program studi ini memiliki
berbagai keahlian yang dapat dibagikan kepada masyarakat. Sedangkan mahasiswa yang sedang
menjalani masa studi, perlu dilibatkan agar memiliki pengalaman nyata tentang bekerjasama
dengan masyarakat. Berdasarkan studi awal dan komunikasi yang telah dilakukan antara Prodi
IKM Program Magistr UHAMKA dengan PWRI Jakarta Selatan, telah tercapai kesepakatan
untuk melakukan kerjasama penyelenggaraan Edukasi tentang Kesehatan Lansia dengan
mengangkat kasus yang dominan terjadi yakni %; 1) kejadian Hipertensi pada lansia, 2) Kegawat
daruratan dan pencegahan jatuh pada lansia yang perlu disosialisasikan, dan 3) Gizi seimbang
yang perlu diingatkan dan direalisasikan sebagai pola konsumsi untuk sehat.
Target dari kegiatan ini adalah : terpublikasinya upaya promosi kesehatan Civitas akademika
UHAMKA di Jurnal, dan akan ditindaklanjuti dengan upaya kerjasama antar kedua belah pihak
untuk saling mengisi dan bersinergi.
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Pada bagian ini diuraikan analisis situasi fokus kepada kondisi terkini mitra yang mencakup hal-hal
berikut.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Uraikan segi produksi dan manajemen usaha mitra.
• Ungkapkan selengkap mungkin persoalan yang dihadapi mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Jelaskan potensi dan peluang usaha mitra.
• Uraiankan dan kelompokkan dari segi produksi dan manajemen usaha.
• Ungkapkan seluruh persoalan kondisi sumber daya yang dihadapi mitra
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial
• Uraiakan lokasi mitra dan kasus yang terjadi/pernah terjadi dan didukung dengan data dan
gambar/foto.
• Ungkapkan seluruh persoalan yang dihadapi saat ini misalnya terkait dengan layanan kesehatan,
pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, premanisme,
buta aksara dan lain-lain.

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai macam


penyakit, baik akibat proses penuaan maupun faktor risiko lainnya. Oleh karena itu,
analisis situasi kesehatan lansia perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan
lansia di suatu wilayah dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang terkait dengan
kelompok tersebut. Pada kesempatan ini, akan dilakukan analisis situasi kesehatan lansia
di wilayah tertentu.
Analisis situasi kesehatan lansia dilakukan dengan menggunakan data sekunder
dari laporan kesehatan masyarakat, survei kesehatan, dan data pelayanan kesehatan di
wilayah tersebut. Data yang digunakan mencakup jumlah populasi lansia, prevalensi
penyakit pada lansia, aksesibilitas pelayanan kesehatan, dan faktor risiko terhadap
kesehatan lansia.
Berdasarkan analisis situasi kesehatan lansia di wilayah tersebut, diperoleh
beberapa hasil sebagai berikut:
1. Jumlah populasi lansia di wilayah tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan
bertambahnya usia harapan hidup. Saat ini, jumlah populasi lansia mencapai 15%
dari total populasi di wilayah tersebut.
2. Prevalensi penyakit pada lansia cukup tinggi, terutama penyakit kronis seperti
hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Penyakit-penyakit tersebut seringkali
menjadi penyebab utama kematian pada lansia di wilayah tersebut.
3. Aksesibilitas pelayanan kesehatan masih kurang optimal, terutama untuk lansia yang
tinggal di daerah pedalaman dan sulit dijangkau. Hal ini berdampak pada rendahnya
tingkat kunjungan lansia ke fasilitas kesehatan dan peningkatan risiko terhadap
penyakit kronis.
4. Faktor risiko terhadap kesehatan lansia juga cukup signifikan, seperti konsumsi
makanan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan tertentu
yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil analisis situasi kesehatan lansia di wilayah tersebut, dapat
disimpulkan bahwa perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan aksesibilitas
pelayanan kesehatan bagi lansia, baik melalui peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas
kesehatan maupun melalui program-program kesehatan yang sifatnya preventif. Selain
itu, juga perlu ditingkatkan pemahaman masyarakat terkait faktor-faktor risiko terhadap
kesehatan lansia sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pada
kelompok usia tersebut.
1.2 Permasalahan Mitra

Mengacu kepada butir Analisis Situasi, uraikan permasalahan prioritas mitra yang mencakup hal-hal
berikut ini.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif: penentuan permasalahan prioritas mitra baik
produksi maupun manajemen yang telah disepakati bersama mitra.
2. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif: penentuan permasalahan prioritas mitra baik
produksi maupun manajemen untuk berwirausaha yang disepakati bersama.
3. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial: nyatakan persoalan prioritas mitra dalam
layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih,
premanisme, buta aksara dan lain-lain.
4. Tuliskan secara jelas justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan prioritas yang
disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program PKM.
Lansia adalah kelompok usia yang rentan terhadap berbagai macam masalah
kesehatan. Beberapa permasalahan kesehatan yang sering dihadapi oleh lansia antara
lain:
1. Penyakit Kronis
Penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke menjadi
masalah kesehatan yang paling sering dihadapi oleh lansia. Penyakit-penyakit ini
dapat menurunkan kualitas hidup lansia, membatasi aktivitas fisik, dan
meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
2. Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif, seperti demensia dan Alzheimer, juga sering dihadapi oleh
lansia. Gangguan kognitif dapat menyebabkan penurunan kemampuan berpikir,
ingatan, dan orientasi serta mengganggu kemandirian lansia dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
3. Masalah Mental
Masalah mental seperti depresi dan kecemasan juga sering dihadapi oleh lansia.
Masalah ini dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia, memperburuk kondisi
kesehatan fisik, dan meningkatkan risiko bunuh diri.
4. Kurang Gizi
Kurang gizi dan malnutrisi sering terjadi pada lansia sebagai akibat dari
berkurangnya nafsu makan, perubahan metabolisme tubuh, dan kurangnya asupan
nutrisi yang adekuat. Kondisi ini dapat menyebabkan lemahnya sistem kekebalan
tubuh, penurunan fungsi fisik dan mental, dan meningkatkan risiko penyakit.
5. Keterbatasan Gerak
Keterbatasan gerak menjadi masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh lansia
akibat dari ketidakmampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik seperti biasanya.
Kondisi ini dapat memperburuk keadaan kesehatan lansia dan menurunkan kualitas
hidup mereka.
Permasalahan kesehatan pada lansia sangat kompleks dan melibatkan berbagai
faktor seperti kondisi fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif dalam upaya meningkatkan
kesehatan lansia. Upaya-upaya tersebut meliputi promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan yang tepat, dukungan sosial, serta peningkatan aksesibilitas dan
kualitas layanan kesehatan bagi lansia.
BAB 2. SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian solusi permasalahan
memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra secara
sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul dengan permasalahan prioritas
mitra.
b. Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam segi produksi
maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif / mengarah ke ekonomi produktif) atau sesuai
dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi mitra dari kelompok masyarakat yang tidak
produktif secara ekonomi / sosial.
c. Setiap solusi mempunyai luaran tersendiri dan sedapat mungkin terukur atau dapat dikuantitatifkan.
d. Uraikan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Permasalahan kesehatan pada lansia membutuhkan pendekatan yang holistik
dan komprehensif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia. Berikut adalah beberapa
solusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan pada lansia:
1. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan dapat membantu meningkatkan pengetahuan lansia tentang cara
menjaga kesehatannya, termasuk menerapkan pola hidup sehat dan menghindari faktor
risiko penyakit. Promosi kesehatan juga dapat memberikan informasi tentang layanan
kesehatan yang tersedia dan bagaimana cara mengaksesnya.
2. Pencegahan Penyakit
Upaya pencegahan penyakit meliputi vaksinasi, pemeriksaan kesehatan secara teratur,
serta pengelolaan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. Pencegahan penyakit
juga dapat dilakukan dengan mendorong lansia untuk tetap aktif secara fisik dan mental.
3. Pengobatan Yang Tepat
Lansia yang telah terdiagnosa dengan penyakit kronis perlu mendapatkan pengobatan
yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatannya. Penting bagi lansia untuk terus
berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan untuk mengevaluasi keefektifan
pengobatan dan memperoleh perawatan yang adekuat.
4. Dukungan Sosial
Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan masyarakat sekitar sangat penting dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi
tingkat stres dan meningkatkan kepercayaan diri serta motivasi untuk menjaga kesehatan.
5. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan
Upaya peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan dapat dilakukan dengan
meningkatkan jaringan fasilitas kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan di daerah
terpencil dan sulit dijangkau. Selain itu, diperlukan peningkatan kualitas layanan
kesehatan agar sesuai dengan kebutuhan lansia dan mampu memberikan perawatan yang
holistik.
6. Peningkatan Kualitas Lingkungan
Lingkungan yang sehat dan nyaman sangat penting bagi kesehatan lansia. Upaya
peningkatan kualitas lingkungan meliputi peningkatan sanitasi, penyediaan air bersih,
ventilasi udara yang baik, serta pembuatan lingkungan yang ramah lansia.
Solusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan pada lansia membutuhkan
kerja sama antara individu, keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah.
Diperlukan upaya-upaya preventif seperti promosi kesehatan dan pencegahan penyakit serta
pengobatan yang tepat dan dukungan sosial bagi lansia. Selain itu, diperlukan peningkatan
aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan serta peningkatan kualitas lingkungan untuk
mendukung kesehatan lansia.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau langkah-langkah
dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian
metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi produktif, maka
metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2 (dua) bidang permasalahan yang
berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau langkah-langkah yang
ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan
solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik
sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan setelah
kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) edukasi pada lansia dapat dilakukan
dengan beberapa metode, tergantung pada kebutuhan dan kondisi lansia. Berikut adalah
beberapa metode pelaksanaan PKM edukasi pada lansia.
1. Pelatihan Kelompok
Metode pelatihan kelompok adalah salah satu metode yang efektif dalam memberikan
edukasi tentang kesehatan lansia. Metode ini melibatkan sejumlah lansia dalam sebuah
program pelatihan yang dipandu oleh tenaga kesehatan atau ahli kesehatan. Dalam
program pelatihan tersebut, lansia akan mendapatkan pengetahuan serta keterampilan
dalam menjaga kesehatannya sendiri.
2. Ceramah/Talkshow
Metode ceramah atau talkshow juga efektif dalam memberikan edukasi tentang kesehatan
lansia. Metode ini melibatkan seorang narasumber atau ahli kesehatan yang
menyampaikan materi secara langsung kepada para peserta acara. Pesan-pesan yang
disampaikan dalam ceramah/talkshow tersebut harus mudah dipahami oleh peserta dan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lansia.
Penyampaian edukasi tentang kesehatan lansia melalui Program Kemitraan
Masyarakat (PKM) dapat dilakukan dengan beberapa metode, baik melalui pelatihan
kelompok, maupun ceramah/talkshow. Penting bagi tenaga kesehatan atau ahli kesehatan
untuk memilih metode yang tepat dan efektif serta dapat disesuaikan dengan kondisi
masyarakat agar peserta dapat memahami dan mempraktikkan pengetahuan kesehatan yang
diberikan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.3 Anggaran Biaya
Biaya yang diusulkan
No Komponen
(Rp.)
1 Backdrop spanduk 3 x 2 meter = 6 meter Rp. 150.000

2 Snack 100 paket x Rp. 25.000 Rp. 2.500.000

3 Parsel buah kecil meja 3 x Rp. 100.000 Rp. 300.000

4 Parsel buah sedang untuk dosen 3 x Rp. 200.00 Rp. 500.000


5 Makan Siang 25 orang x Rp. 40.000 Rp. 1.000.000
6 Uang kebersihan Rp. 300.000
7 Plakat 1 buah Rp. 300.000
8 ATK Rp. 200.000
9 Transpot dosen 2 x Rp. 150.000 Rp. 300.000
10 Alat cek glukotes 100 stik x Rp. 5.000 Rp. 500.000
Total Rp. 6.050.000

1.4 Jadwal Kegiatan


Tanggal
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Kordinasi
2 Kegiatan 2
3 …………
4 …………
5 …………
6 …………
7 …………
8 …………
9 …………
10 Kegiatan ke-n

DAFTAR PUSTAKA

1. Referensi disusun menggunakan APA (disarankan menggunakan Mendeley)


2. Hanya pustaka yang dikutip dan diacu dalam usulan yang dicantumkan dalam
Referensi.

1. file:///C:/Users/Acer/Downloads/PKM%202017%20P.%20Anam.pdf
2. https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-perkuat-program-kegiatan-bagi-para-
lanjut-usia
3. https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/19022/lansia-mandiri-sejahtera/
0/artikel_gpr
4. https://smeru.or.id/id/publication-id/situasi-lansia-di-indonesia-dan-akses-terhadap-
program-perlindungan-sosial-analisis
LAMPIRAN

1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul yang sudah ditandatangani .


2. Gambaran Ipteks yang akan dilaksanakan kepada mitra.
3. Justifikasi Anggaran
1. Honorarium
Honor/Jam Waktu
Honor Minggu Total Honor
(Rp) (jam/minggu)
Pelaksana 1
Pelaksana 2
Pelaksana n
Subtotal (Rp)
2. Pembelian bahan habis pakai
Harga
Justifikasi Total Biaya
Material Kuantitas Satuan
Pembelian habis pakai
(Rp)
Bahan habis pakai 1
Bahan habis pakai 2
Bahan habis pakai n
Subtotal
(Rp)
3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Total Biaya
Material Kuantitas Satuan
Pembelian perjalanan
(Rp)

Perjalanan 1
Perjalanan 2
Perjalanan n

Subtotal
(Rp)
4. Sewa
Harga
Justifikasi Total Biaya
Material Kuantitas Satuan
Pembelian Sewa
(Rp)

Sewa 1
Sewa 2
Sewa n
Subtotal
(Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA (Rp)
4. Peta Lokasi Wilayah Mitra.
5. Surat Pernyataan kesediaan Bekerja sama dari mitra bermaterai Rp. 6.000; (Lampiran F).

Anda mungkin juga menyukai