Anda di halaman 1dari 30

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALI JIMBARAN

NOMOR : 419c/DIR/RSUBJ/VII/2022

TENTANG

PERENCANAAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA


RUMAH SAKIT UMUM BALI JIMBARAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALI JIMBARAN


Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dibutuhkan jumlah
jenis dan kompetensi Sumber Daya Manusia yang sesuai
dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis (Renstra) Rumah
Sakit Umum Bali Jimbaran ;

b. bahwa untuk mewujudkan hal dimaksud dibutuhkan


perencanaan Sumber Daya Manusia maka perlu ditetapkan
perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia di
lingkunganRumah Sakit Umum Bali Jimbaran ,

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam poin a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan
DirekturRumah Sakit Umum Bali Jimbaran .

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014


tentang Tenaga Kesehatan;

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan;

4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004

i
tentang Praktik Kedokteran;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALI
JIMBARAN TENTANG KEBIJAKAN PERENCANAAN
KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH
SAKIT UMUM BALI JIMBARAN

KESATU : Kebijakan perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia di


Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jimbaran
Pada tanggal : 3 Juli 2022
Direktur,

dr. Komang Adi Restudana S.Ked. M.M


NIP 1986.2018.03.001

ii
DAFTAR ISI

KEPUTUSAN DIREKTUR. ..................................................................................... iv


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
KEBIJAKAN DIREKTUR TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN
DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA .......................................... 1

iii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALI JIMBARAN
TANGGAL : 3 Juli 2022
NOMOR : 419c/DIR/RSUBJ/VII/2022

KEBIJAKAN DIREKTUR TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN


PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
RUMAH SAKIT UMUM BALI JIMBARAN

1. Kebijakan Umum :
a. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran
mengacu kepada Visi, Misi, serta Nilai-Nilai Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran .
b. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) memperhatikan Rencana Strategis
(Renstra) Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran .
c. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran
memperhatikan dengan baik setiap keputusan PT Jimbaran.
d. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi tenaga medis, tenaga
keperawatan / bidan, tenaga lainnya
e. Kepala unit telah merencanakan dan menetapkan persyaratan pendidikan, kompetensi dan
pengalaman staf
f. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), staf meliputi penghitungan jumlah,
jenis, dan kualifikasi staf dan menggunakan rumus WINS
g. Perencanaan staf termasuk membahas penugasan dan rotasi/alih fungsi staf.
h. Efektivitas perencanaan staf dipantau secara berkelanjutan dan diperbarui sesuai kebutuhan
i. Setiap staf telah memiliki uraian tugas sesuai dengan tugas yang diberikan.
j. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi: perencanaan, rekruitmen, orientasi,
Evaluasi kinerja awal dan kinerja setiap tahun serta pemberian gajih dan bonus
k. pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM dilakukan melalui Pendidikan, pelatihan ,
magang , seminar , wokhsop , dll
l. Pengetahuan dan ketrampilan staf klinis harus sesuai dengan kebutuhan pasien.

1
2. Kebijakan Khusus
a. Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang diberikan baik
melalui pembekalan umum maupun pembekalan khusus oleh unit kerja masing-masing terkait
uraian tugas - tugasnya.
b. Setiap staf memperolah pendidikan dan pelatihan baik in-service maupun di luar rumah sakit
untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya.
c. Staf klinis dan staf lain yang diidentifikasi rumah sakit wajib dapat menunjukkan kompetensi
yang layak dalam teknik resusitasi, cuci tangan dan penggunaan alat pemadam api ringan.
d. Rumah sakit menyediakan program kesehatan dan keselamatan bagi staf.
e. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi,
mengevaluasi kredensial/ bukti-bukti keahlian/ kelulusan (izin/ lisensi, pendidikan, pelatihan,
kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien.
f. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk memberi
wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien dan memberikan
pelayanan klinis lainnya konsisten/ sesuai dengan kualifikasi.
g. Rumah sakit menggunakan proses berkelanjutan terstandar untuk mengevaluasi sesuai kualitas
dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf medis
h. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan
mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman).
i. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan
dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas kredensial staf perawat dan
peraturan perundang-undangan.
j. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk staf keperawatan berpartisipasi dalam
kegiatan peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerja individu, bila
dibutuhkan.
k. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi dan
mengevaluasi kredensial staf kesehatan profesional lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan
pengetahuan).

2
l. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab kerja dan
menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan pada kredensial anggota staf profesional
kesehatan lainnya dan setiap ketentuan peraturan perundangan.
m. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk anggota staf professional kesehatan lainnya
berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit.
n. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik klinis maupun non
klinis.
o. File kepegawaian staf distandardisasi, mencakup : pendidikan, kualifikasi, keterampilan, dan
kompetensi staf, bukti orientasi, uraian tugas staf, riwayat pekerjaan staf, penilaian kinerja
staf, salinan sertifikat pelatihan di dalam maupun di luar rumah sakit yang telah diikuti,
informasi kesehatan yang dipersyaratkan, seperti vaksinasi/imunisasi, hasil medical check up
dan dipelihara serta dijaga kerahasiaannya
p. Rumah sakit telah mengidentifikasi kebutuhan pendidikan staf berdasarkan sumber berbagai
informasi, mencakup, hasil kegiatan pengukuran data mutu dan keselamatan pasien, hasil
analisis laporan insiden keselamatan pasien, hasil survei budaya keselamatan pasien, hasil
pemantauan program manajemen fasilitas dan keselamatan, pengenalan teknologi termasuk
penambahan peralatan medis baru, keterampilan dan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penilaian kinerja, prosedur klinis baru, rencana untuk menyediakan layanan baru di masa
yang akan datang, kebutuhan dan usulan dari setiap unit.
q. Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan tata tertib kerja.

Ditetapkan di : Jimbaran
Pada tanggal : 3 Juli 2022
Direktur

dr. Komang Adi Restudana S.Ked. M.M


NIP 1986.2018.03.001

3
BAB I
DEFINISI
I. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit baik
pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan yang cepat,akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu dengan adanya
undang-undang perlindungan konsumen, demokratisasi semakin meningkat maka supremasi
hukuman akan meningkat pula, maka rumah sakit dalam pengelolaanya harus transparan,
berkualitas dan memperhatikan kepentingan pasien dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan Manajemen
SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional. Mulai dari
Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit,
perencanaan/pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisiplin tenaga
profesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis komposisi
pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten guna memberikan
pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan. Selain memperhatikan
kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu juga ditetapkan kualifikasi
profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik kompetensi pemberi pelayanan kesehatan
dan semakin baik kinerja yang ditampilkan maka visi pelayanan di rumah Sakit Umum Bali
jimbaran sebagai pusat layanan area badung selatan.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non
medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada
tingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data sekunder
(data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti :
analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di Rumah Sakit umum Bali Jimbaran diperlukan
suatu standar, oleh karena itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standar
Pemenuhan Tenaga medis, profesional dan non medis Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran yang
mengacu KMK 81/2004 tentang Pedoman Pola Ketenagaan.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, profesional dan non medis baik secara
kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan Prima kepada
konsumen di Rumah Sakit umum Bali Jimbaran.

2. Tujuan Khusus
1) Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis.
4
2) Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis yang
kompeten
3) Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
4) Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan kebutuhan dan
distribusinya.
5) Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga medis, profesional dan non
medis.
III. Pengertian

1. Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa dipakai
untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika
sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat
ditunjukkan atau terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan memamerkan pola. Deteksi pola
dasar disebut pengenalan pola. Pola yang paling sederhana didasarkan pada repetisi: beberapa
tiruan satu kerangka digabungkan tanpa modifikasi.
2. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja secara
aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
3. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan /atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh
seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar
profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit, dll.
5. Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan pangkat
dam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk melaksanakan fungsinya.
6. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara
menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan
persatuan waktu.
7. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan
profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
8. Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
5
9. Pola Tenaga Keperawatan adalah Jenis Kualifikasi, jumlah, komposisi, dan kategori dari
keseluruhan tenaga keperawatan.
10. Tenaga Keperawatan adalah tenaga perawat dan bidan (PP No 32/1996 tentang tenaga
kesehatan pasal 2)

6
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Pedoman Pola Ketenagaan Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran
Ruang lingkup dari pedoman pola ketenagaan ini diantaranya meliputi :

1. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan


2. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan lainnya
3. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Admin
4. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga RM
5. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Laboratorium
6. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga CS & Keamanan

7
BAB III
TATA LAKSANA

I. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan

1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit


Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan ) harus memperhatikan unit kerja yang ada
di RSU Bali Jimbaran. Secara garis besar pengelompokan unit kerja di unit keperawatan di
RSU Bali Jimbaran sebagai berikut :
a. Unit Rawat Inap
b. Unit Rawat Jalan - Instalasi Gawat Darurat (IGD), Poli
c. Unit Tindakan - Kamar Bersalin & OK
d. Unit Ruang Bayi Terpadu
e. Unit Ruang Intensif
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga

Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga yang digunakan di RSU BaliMéd Negara
adalah
Metode Dasar Perhitungan

Faktor Jumlah Hari Kerja / Ket


Th

Hari Kerja 365 Hari / Tahun

Hari Minggu 52 Hari / Tahun

Cuti Tahunan 12 Hari / Tahun

Hari Libur Nasional 14 Hari / Tahun

Wkt Kerja Efektif 6 jam Hari / Tahun

Hari Kerja Tersedia 286 Hari kerja /


Tahun

8
Perhitungan Loss Day :

Jumlah hari minggu dalam satu tahun + Cuti + Hari besar X Jumlah TK
Jumlah Hari Kerja Efektif
= 365 + 12 + 14 x Jml TK
286

1. Perhitungan Pola Ketenagaan Rawat Inap


1.1. Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
a. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
b. Rata – rata pasien perhari
c. Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
d. Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
e. Jam kerja efektif setiap perawat/bidan 6 jam per hari
Contoh perhitungan dalam satu ruangan :

No Jenis / Katagori Rata-rata Rata–rata Jumlah Jam


pasien/hari jam Perawatan/hari
perawatan/pa
sien/hari

1 Pasien Ranap 10 5 50

Jumlah 10 50

Asumsi pasien dengan jenis perawatan : total care (+- 6 jam)

Keterangan :
Jadi Jumlah Tenaga Keperawatan yang diperlukan adalah
Jumlah Jam Perawatan
Jam Kerja Efektif pershif

= 50 = 8.3 perawat = 8 perawat


6
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi ) dengan :
Hari Libur/Cuti/Hari Besar (Loss day) dengan rumus sebagai berikut :

9
Jumlah hari minggu dalam satu tahun + Cuti + Hari besar X Jumlah perawat yang tersedia
Jumlah Hari Kerja Efektif

52 + 12 + 14 X 8 = 624 = 2,1 orang = 2 orang


286 286
Jumlah Hari Kerja efektif : 365 – (52+12+14) = 286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas – tugas non keperawatan diperkirakan
25% dari jam pelayanan keperawatan dengan rumus :
Jumlah tenaga keperawatan + lossday X 25
100
8 + 2 X 25 = 2.5 orang = 3 orang
100
Jumlah Tenaga : Tenaga yang tersedia + faktor koreksi
10 + 3 = 13 orang
Catatan : Perhitungan ini berlaku untuk 1 lantai ruang keperawatan.

2. Perhitungan Pola Ketenagaan Instalasi Gawat Darurat


Dasar perhitungan di instalasi gawat darurat adalah :
a. Rata – Rata Jumlah pasien/hari
b.Jumlah Jam Perawatan Perhari
c. Jam Efektif Perawat/Hari
Contoh :

a. Target Rata – Rata jumlah pasien/hari = 10


b. Jumlah jam perawatan = 4 jam
c. Jam Efektif/Hari = 6 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
10 X 4 = 6,7 orang + Loss day (78X 7) = 1,9 orang, = 6+ 2 = 8 orang
6 286
3. Perhitungan Pola Ketenagaan Kamar Bersalin
Dasar perhitungan Kamar Bersalin adalah :

a. Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV=
4jam/pasien
b. Jam Efektif kerja bidan 6 jam /hari
c. Rata – Rata jumlah pasien setiap hari misal 5 pasien
Contoh : Jumlah Bidan yang diperlukan

10
5 ps X 4jam/ps= 20= 3 orang + loss day (78 x 3) = 1 orang, = 3 + 1 = 4 orang
6 jam/hr 6 286

4. Perhitungan Pola Ketenagaan Rawat Jalan


Dasar perhitungan Rawat Jalan adalah :

a. Rata – Rata Jumlah pasien 1 hari = 15


b. Jumlah Jam perawatan 1 hari = 2
Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan :
15 X 2 = 5 orang +koreksi 15% = 15% x 5 = 1 orang. 5 + 1 = 6 orang
6

5. Perhitungan Pola Ketenagaan Ruang Intensif


Dasar perhitungan Ruang Intensif adalah :

a. Rata – Rata Jumlah pasien 1 hari = 2


b. Jumlah Jam perawatan 1 hari = 12
Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang intensif :
2 x 12 = 4 orang + loss day (78 x 4) = 1 pasien, = 4 + 1 = 5 orang
6 286

II. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan lainnya

1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit


Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan ) harus memeperhatikan unit kerja yang ada
di RSU Bali Jimbaran. Secara garis besar pengelompokan unit kerja di RSU Bali Jimbaran di
unit kesehatan lainnya sebagai berikut :
a. Instalasi Farmasi
b. Rekam Medis
c. Instalasi Gizi
d. Instalasi Laboratorium
e. Instalasi lainnya
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan lainnya yang digunakan di
RSU Bali Jimbaran sesuai unit kerja di atas adalah dengan cara di bawah ini :
Rumus perhitungan perencanaan tenaga adalah :
Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit/ 7hari

11
Contoh perhitungan dari Rumus di atas adalah :
Analisa Perhitungan Kebutuhan Tenaga Farmasi di RSU Bali Jimbaran:

12
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA FARMASI DIBUAT BERDASARKAN
KEGIATAN WAKTU YANG DIPERLUKAN DI DEPO FARMASI RSU BALI JIMBARAN
TAHUN 2022

Jenis Volume Waktu yang Waktu yang


No URAIAN TUGAS Pekerjaan diperlukan diperlukan
Pekerjaan
Perhari ( kasus ) perkasus ( menit ) perhari ( menit )
1 Penerimaan resep I. Pasien Rawat Jalan :
dari pasien 1. Menerima resep Pasien 25 3 75
2. Mengisi data identitas pasien di blanko resep. 25 3 75
3. Input data resep beserta total harga 25 5 125
5. Menyerahkan total harga ke kasir untuk administrasi 25 4 100
6. Pengambilan obat ke lemari obat 25 5 125
7. Pembuatan resep puyer/racikan 3 20 60
8. Pemberian etiket 25 5 125
9. Penyerahan obat ke pasien/KIE 25 4 100

II. Pasien rawat inap :


1. Menerima resep Pasien 15 3 45
2. Mengisi data identitas pasien di blanko resep. 15 3 45
3. Input data resep beserta total harga 15 5 75
5. Menyerahkan total harga ke pasien untuk administrasi 15 4 60
6. Pengambilan obat ke lemari obat 15 5 75
7. Pembuatan resep puyer/racikan 5 20 100
8. Pemberian etiket 15 5 75
9. Penyerahan obat ke pasien/KIE 15 4 60
14
III. Merapikan blanko resep 50 10 500
3 Penerimaan barang 1. Melakukan cek barang 5 5 25
2. Melakukan penempatan barang pada etalase obat 5 15 75

5 Input data pembelian 1. Menganalisa faktur 5 5 25


2. Input ke komputer 5 20 100

12 Pelayanan 1. Melayani permintaan copy resep 3 25 75


administrasi
Copy resep

13 Kebersihan Membersihkan Depo & Gudang Farmasi 5 15 75


ruang obat Mencuci mortar dan stamper 8 10 80
451 2641

1. Jumlah kegiatan ruang obat perhari 450 0

Rumus Perhitungan Perencanaan tenaga Adalah :


Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari

15
16
Rumus Perhitungan Perencanaan tenaga Adalah :
Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari
Hasil perhitungan dari rumus sbb :
Kebutuhan tenaga di ruang obat = 2641 : 60 : 7 = 6,28 = 6 orang
Loss day : 78 x 6 orang = 1,6 = 2 orang
286
Jadi total kebutuhan tenaga di ruang obat adalah 6 orang + Loss day = 6 + 2 = 8 orang

III. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Admin

Kebutuh
Total
an
No Keterangan Jumlah Waktu
Waktu(
(menit)
menit)
1 Pre Pelayanan 15 3 45
2 Operan shift 30 3 90
3 Pembayaran pasien rawat jalan 5 100 500
4 Administrasi pasien pulang 15 10 150
5 Input Sistem 15 17 255
6 Tutup Buku 30 3 90
7 Post pelayanan 15 3 45
8 Operan shift 15 3 45
Total 140 1220

Rumus Perhitungan Perencanaan tenaga Adalah :


Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari
Hasil perhitungan dari rumus sbb :
Kebutuhan tenaga di ruang admin = 1220:60:7= 2,9 = 3 orang
Dikarenakan adanya pelayanan kasir umum iks BPJS. Selama 24 jam terdiri dari 3
shift, maka per shift harus ada orang. Jadi diperlukan 9 orang + 3 orang libur di
harinya di masing-masing layanan.
Jadi kebutuhan tenaga di ruang admin/kasir adalah 24 orang

IV. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga RM


KEBUTUHAN JUMLAH TOTAL

NO KETERANGAN WAKTU Perhari WAKTU

(menit) (kasus) (menit)

(Pra Pelayanan)

1. Membersihkan ruangan 10 2 20

17
2. Menyalakan kipasangin, komputerdan printer 5 2 10

3. Menyiapkanperalatanmenulis Rekam Medis 5 200 1000

4. Mengecekbukupendaftaranbarudan lama 5 2 10

5. Memasukkan data kunjungan sift sebelumnyaa 10 2 20


pabila ada yang belum diinput kecomputer

6. Mencatat ceklist pra pelayanan 5 2 10

Penerimaan ( Pasien poli umum)

1. Menerima pendaftaran pasien(wawancara dengan 5 20 100


pasien)

2. Menulis di buku pendaftaran dan kartu traser bagi 5 20 100


pasien lama dan membuatkan folder rekam medis
bagi pasien baru, mempersilahkan pasien untuk
menunggu

3. Mengambil folder rekam medis pasien keruang 5 20 100


filling dan member tanggal periksa

4. Mengantarkan folder rekam medis dan 5 20 100


mengarahkan pasien kepoli yang dituju

5. Menghubungi/konfirmasi keperawat bahwa ada 2 20 40


pasien poli

Penerimaan (Pasien IGD)

1. Menerima pendaftaran pasien(wawancara dengan 5 5 25


pasien)

2. Menghubungi/konfirmasi keperawat bahwa ada 2 5 10


pasien IGD yang harus segera mendapat
penanganan

3. Apabila ada pihak keluarga untuk bisa didaftar : 10 5 50


menulis di buku pendaftaran dan kartu traser bagi
pasien lama dan membuatkan folder rekam medis
bagi pasien baru, mempersilahkan keluarga untuk
menunggu, Apabila tidak ada keluarga yang
mendaftar petugas rekam medis membawa alat
pendaftaran ke IGD untuk melakukan pendaftaran

4. Apabila pasien melanjutkan kerawat inap petugas 10 5 50


rekam medis akan dihubungi oleh petugas IGD
untuk mendata pasien dan penanggung jawab
perawatan/biaya pasien untuk persetujuan rawat
inap

Penerimaan (Pasien Rawat Inap)

18
1. Menerima pendaftaran pasien dan menjelaskan 5 5 25
fasilitas dan biaya rawat inap(wawancara dengan
pasien)

2. Menanyakan dan meminta surat rujukan atau 5 5 25


asuransi bila ada

3. Menulis di buku pendaftaran dan kartu traser bagi 5 5 25


pasien lama dan membuatkan folder rekam medis
bagi pasien baru, mempersilahkan pasien untuk
menunggu

4. Menghubungi/konfirmasi keperawat bahwa ada 2 5 10


pasien rawat inap

Input Data Rekam Medis

1. Memasukkan input data kunjungan pasien 20 2 40


terdaftartiap hari dikomputer

2. Mengambil semua folder rekam medis yang ada 3 2 6


di poli RJ atau IGD

3. Memasukkan semua data yang ada di folder 1 30 30


rekam medis pemeriksaan di file register perawat

4. Menulis dan melengkapi jumlah ceklist pasien 1 2 2


rawat jalan dan rawatinap

5. Melengkapi folder rekam medis rawat inap 10 30 300

Post pelayanan Rekam Medis

1. Mengembalikan semua folder rekam medis 2 27 54


keruang filling

2. Merapikan peralatan Rekam Medis 5 2 10

3. Merapikan ruangan Rekam Medis 5 2 10

4. Mematikan AC, komputerdan printer 5 2 10

5. Mengisi buku operan bila ada pekerjaan yang 5 2 10


tertunda

TOTAL 253 2202

Jumlah waktu 2202 : 60 : 7 = 5,24

Loss day : 78 x 5 orang = 1,3 = 2 orang


286

Jadi kebutuhan tenaga diunit Rekam Medis adalah 6+ 1 = 7orang

V. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Laboratorium


19
TOTAL
KEBUTUHAN JUMLAH
WAKTU
NO KETERANGAN
WAKTU(menit) Perhari(kasus)
(menit)

(Pra analitik)

1. Membersihkan ruangan 10 2 20

2. Menyiapkan peralatan sampling 5 2 10

3. Menyalakan AC, Komputer, 10 2 20


dan lampu

4. Menyalakan alat laboratorium 10 1 10

5. Mencatat suhu lemari es 5 2 10

6. Mencatat suhu ruangan 5 2 10

7. Mencatat ceklis pra pealayanan 5 2 10

Penerimaan ( Pasien poli


umum)

1. Menerima formulir permintaan 5 100 500


pemeriksaan la(wawancara
dengan pasien)

2. Mengambil spesimen pasien 7 100 700

3. Melakukan pemeriksaan 30 100 3000


laboratorium

4. Melakukan pencatatan dibuku 5 100 500


register kunjungan laboratorium

5. Mencetak hasil pemeriksaan 10 100 5000


laboratorium(print cek kembali)

20
6. Mengantar hasil pemeriksaan 6 100 600
lab,poli umum(menempelkan
hasil status pasien.

Penerimaan (Pasien Rawat


Inap)

1. Menerima formulir permintaan 5 10 50


pemeriksaan lab(wawancara
dengan pasien)

2. Mengambil spesimen 7 10 700

3. Melakukan pemeriksaan 60 10 600


laboratorium

4. Melakukan pencatatan dibuku 5 10 500


register kunjungan laboratorium

5. Mencetak hasil pemeriksaan 10 10 100


laboratorium (print cek
kembali)

6. Mengantar hasil pemeriksaan 6 10 600


lab,rawat inap (menempelkan
hasil status pasien)

7. Memasukkan dalam program 6 10 600


komputer sofretail

Input Data Pemeriksaan


laboratorium

1. Memasukkan input data 20 110 40


kunjungan pasien tiap hari
dikomputer

2. Memasukkan ceklis pengunaan 15 2 30


reagen tiap hari

21
3. Melakukan pengarsipan blanko 5 2 10
permintaan pemeriksaan
laboratorium

4. Memasukkan waktu responden 20 1 20


time kunjungan pasien tiap hari

Post pelayanan laboratorium

1. Mencuci peralatan 20 2 40
laboratorium(tabung)

2. Merapikan peralatan 15 1 15
laboratorium

3. Merapikan ruangan 10 1 10
laboratorium

4. Mematikan AC, Komputer, 10 2 20


lampu

5. Mematikan alat laboratorium 10 1 10

6. Mengisi buku komunikasi 10 2 20


pertukaran shif

TOTAL 94 8765

Jumlah waktu 8765: 60 : 7 =


2,65 = 20,8orang

Loss day : 78 x 20 orang = 0,9 = 5 orang


286
Jadi kebutuhan tenaga diunit laboratorium adalah 5 + 1 = 4 orang

22
VII. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga CS & Keamanan

ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA CLEANING SERVICE DIBUAT BERDASARKAN


KEGIATAN WAKTU YANG DIPERLUKAN DI RSU
RSU LIRBOYO KEDIRI
BALI JIMBARAN
TAHUN
TAHUN 2016
2022
Jenis Volume Waktu yang Waktu yang
No URAIAN TUGAS Pekerjaan diperlukan diperlukan
Pekerjaan
Perhari ( kasus ) perkasus ( menit ) perhari ( menit )
1 Membersihkan 1.Menyapu lantai 5 300 1500
lantai 2.Mengepel lantai 5 300 1500

2 Membersihkan 1.Menguras bak mandi 1 5 5


kamar mandi 2.Membersihkan klosed 1 5 5
3.Membersihkan lantai kamar mandi 1 10 10
4.Mengganti keset basah/kotor 2 5 10
5.Membersihkan dinding kamar mandi 1 10 10
3
Membersihkan 1,Menyapu halaman 2 40 80
halaman 2.Membersihkan rumput dihalaman 1 60 60
3.Menyiram seluruh tanaman 2 60 120
4
Membersihkan 1.Mengganti plastik sampah medis/non medis 2 5 10
sampah 2.Membawa sampah medis/non medis ke penampungan sampah RS 2 10 20
3.Memilah sampah medis/non medis 2 15 30
4.Menaruh sampah medis ke TPS LIMBAH B3 2 15 30 24
5.Membuang sampah non medis ke tempat penampungan sementara depan RS 1 20 20
5
Membersihkan 1.Membersihkan dinding Rs 1 60 60
bangunan Rs 2.Membersihkan sarang laba laba 1 60 60
3.Membersihkan kaca 1 60 60
4.Membersihkan kusen pintu dan jendela 1 60 60

Membersihkan 1.Membersihkan kipas angin 1 60 60


fasiltas perltn 2.Membersihkan ac 1 90 90
3.Membersihkan brankar pasien 1 60 60
4.Membersihkan nakas pasien 1 60 60
5,Membersihkan lemari pasien 1 60 60

Total 1725 3980


Rumus Perhitungan Perencanaan tenaga Adalah :
Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari
Hasil perhitungan dari rumus sbb :
Kebutuhan tenaga Cleaning service 4695 : 60 : 7 = 9,57.
Loss day : 78 x 10 orang = 3 orang
286

Jadi ke kebutuhan tenaga adalah 10 + 3 = 13 orang

25
BAB IV
DOKUMENTASI
Semua dokumen yang berhubungan dengan perencanaan kebutuhan tenaga di Rumah
Sakit Umum Bali Jimbaran berupa dokumen perhitungan kebutuhan tenaga masing - masing unit
akan di diarsipkan dan disimpan oleh HRD jika sewaktu - waktu dibutuhkan dan untuk
ditindaklanjuti oleh direktur jika diperlukan.

BAB V
PENUTUP
Pola ketenagaan di Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran ini disusun dengan harapan bisa
mencapai target kualitas pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan yang
proffesioal, berpenampilan dan beretik.

Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim
penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah komite kredensial rumah sakit yang anggaran
seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan kepada dana
operasional rumah sakit.

1
DAFTAR PUSTAKA

Naisbit John and Patricia A : Ten New directions for the 1990’s Megatrend 2000.1 st
ed.Megatrend ltd,1990
Departemen Kesehatan RI.2004.Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.81/MENKES/SK/I/2004
tentang Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat
propinsi.Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.2005.Laporan Kajian Kebijakan Perencanaan Tenaga
Kesehatan.
-------Purwanto, Ari.2011. Analisis Kebutuhan Tenaga perawat dengan metode Workload Indikator
Staffing Need (WISN).
“Perencanaan SDM”.Wikipedia.10 Oktober 2015.Web.10 Oktober
2015.Web.http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_Sumber_daya_ manusia.

Anda mungkin juga menyukai