Anda di halaman 1dari 4

KLIPING IPS

BAB III

KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN

ANTARRUANG SERTA PERAN EKONOMI SOSIAL BUDAYA

DI INDONESIA DAN ASEAN

NAMA:FANDI AHMAD

KELAS:8.5

ABSEN:11

A. KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN ANTARRUANG SERTA PERAN

PELAKU EKONOMI DALAM SUATU PEREKONOMIAN

Dapat dikatakan daerah tersebut adalah ruang-ruang yang saling memiliki kelebihan dan
kekurangan.

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan antarruang tersebut, manusia harus melakukan


produksi. Produksi bisa digunakan sendiri maupun dijual kepada yang membutuhkan.

Namun, produksi ini tidak dapat dilakukan sendiri, sehingga memerlukan orang lain.
Hubungan antarprodusen menjadi kegiatan jual-beli atau kegiatan ekonomi.

Penawaran
Definisi penawaraan merupakan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen
kepada konsumen. Hukum penawaraan berbanding lurus dengan harga barang

Semakin tinggi harga barang, maka jumlah barang yang ditawarkan banyak. Semakin
kecil harga barang, maka jumlah barang yang ditawarkan sedikit. Contoh penawaran
yang dipengaruhi keterbatasan antarruang adalah wilayah yang mampu memproduksi
bawang yang lebih akan menawarkan ke beberapa wilayah yang membutuhkan.

Terdapat tiga unsur penawaran, yaitu: Keinginan penjual untuk menjual barang Kesediaan
penjual untuk menjual barang dagangannya pada tingkat harga dan waktu tertentu
Kemampuan penjual dalam menawarkan barang dagangannya

Dalam konsep antarruang, keunggulan dan keterbatasan yang dimiliki oleh masing-
masing wilayah mencipotakan peluang timbulnya interaksi antarruang dari segi
perdagangan. Wilayah yang memiliki suatu sumber daya tertentu akan menawarkan
sumber daya tersebut kepada wilayah yang tidak memiliki. Indonesia memiliki potensi
kekayaan sumber daya alam yang cukup berlimpah.

Namun, setiap wilayah memiliki sumber daya alam yang berviariasi, sehingga memiliki
keunggulan yang berbeda dan timbul penawaran. Wilayah yang memiliki sumber daya
alam bervariasi karena karakter dan mata pencaharian penduduk berbedaa, tergantung
demografi tempat tinggal.

BAB IV

PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA

PENJAJAHAN DAN TUMBUHNYA SEMANGAT KEBANGSAAN


. Wilayah Indonesia sangat luas, kekayaan melimpah, dan kaya akan berbagai
budaya. Kondisi tersebutlah yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke
Indonesia.

Transaksi dagang dan interaksi budaya merupakan contoh hubungan Indonesia dengan
bangsa-bangsa asing. Hubungan dengan bangsa-bangsa asing tidak hanya berdampak
positif, tetapi juga negatif.

Salah satu dampak negatif hubungan Indonesia dengan bangsa asing adalah terjadinya
penjajahan di masa lalu. Penjajahan telah menyebabkan perubahan dalam aspek geograi,
sosial, budaya, dan politik.

Penjajahan menyebabkan penderitaan bangsa Indonesia. Rakyat di berbagai daerah


berusaha mengusir penjajah dari bumi pertiwi, tetapi seringkali gagal.

Bangsa Indonesia sadar bahwa perlawanan di berbagai daerah gagal mengusir penjajah
karena kurangnya persatuan dan kesatuan.

Kerap disebut semboyan 3G dikarenakan motivasi bangsa-bangsa Barat untuk


melakukan penjelajahan samudra tersebut berawalan dengan huruf “G”, yakni Gold,
Glory, dan Gospel

Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini menggambarkan bahwa
tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan.

Glory bermakna kejayaan bangsa. Sedangkan Gospel adalah keinginan bangsa Barat
untuk menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke
bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Memasuki abad XIX, bangsa Indonesia sadar bahwa salah satu kelemahan perjuangan
selama ini adalah berjuang sendiri-sendiri, lebih mengandalkan satu pemimpin.
Pada tahun 1928, secara tegas bangsa Indonesia mengikatkan diri dalam perjuangan
nasional melalui ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Usaha bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan tercapai dengan diproklamasikannya


kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sejak saat itulah bangsa Indonesia hidup dalam kemerdekaan hingga saat ini. Pada masa
penjajahan Jepang dan Belanda, masyarakat Indonesia mengalami banyak perubahan
terutama dalam aspek geograis, pendidikan, ekonomi, dan politik.

Anda mungkin juga menyukai