Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASI

ANTARA
PT. ADI CAKRA KENCANA
DENGAN
PT. HISTORI KARYA UTAMA
UNTUK PAKET PEKERJAAN:

PENGURUKAN, TIMBUNAN dan PEMADATAN


BANDARA DOHO KEDIRI OLEH GUDANG GARAM
TAHUN ANGGARAN 2020-2021

No : KSO/ADC-HKU/10/V/ 2021

Pada hari ini, senin, tanggal 03 (tiga) bulan 05(mei) tahun 2021 (dua ribu duapuluh satu),
bertempat di Malang, dibuat Perjanjian Kerja Sama Operasi Untuk Pekerjaan pengurukan,
timbunan dan pemadatan Bandara doho kediri oleh gudang garam Tahun anggaran 2020-
2021, yang selanjutnya disebut sebagai ”Perjanjian”, yang dibuat oleh dan antara :

I. Tuan AHMAD NURUL ANWAR, lahir di Malang, pada tanggal dua puluh dua bulan juli
tahun Seribu Sembilan Ratus delapan puluh lima (22-08-1985), Direktur Utama
PT. Adi Cakra Mayapada, yang akan disebut, bertempat tinggal di dusun
Bodean Krajan, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 01, Desa Toyomarto,
Kecamatan Singosari Kab. Malang, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP)
nomor 3507242209850002, Warga Negara Indonesia, dalam hal ini berdasarkan
Akte Direksi dari dan sebagai demikian untuk dan atas nama Perusahaan, untuk
selanjutnya disebut juga sebagai PIHAK PERTAMA.

Dengan :

II. Tuan KUKUH PRIHATIN URIP WIDODO, lahir di Jember, pada tanggal Dua Belas
Bulan Pebruari Tahun Seribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan (12-02-1978
Direktur Utama PT. Histori Karya Utama, yang akan disebut, bertempat tinggal di
dusunPerumahan Griya Permata Alam Blok FA 16, Rukun Tetangga 04, Rukun
Warga 10, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso Kab. Malang, pemegang Kartu
Tanda Penduduk (KTP) nomor 350723202780002, Warga Negara Indonesia,
dalam hal ini untuk selanjutnya disebut juga sebagai PIHAK KEDUA.

Berdasarkan hal-hal yang diterangkan di atas, PARA PIHAK bertindak sebagaimana


tersebut di atas, telah setuju dan sepakat untuk membuat Perjanjian ini berdasarkan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

1.1. Dalam Perjanjian ini, kecuali ditentukan lain dalam hubungan kalimat pasal-pasal
Perjanjian, kata-kata dan pengertian-pengertian dibawah ini mempunyai arti
sebagai berikut :
a. Dasar Kerjasama Joint Operation adalah:

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 1 of 11


- SPK Nomor : 730.PP/190.SPK/2/2021 antara PT.PP.Presisi Tbk dengan
PT. Adi Cakra Mayapada,
- SPMK Nomor:730.PP/190.SPK/2/2021
Pekerjaan Pengurugan, Timbunan dan Pemadatan (Anggaran –PP. Presisi
2021) Pembangunan Bandara Dhoho Kediri PT. Gudang Garam Tbk Jawa
Timur.

b. Kerjasama Operasi adalah kerjasama yang dilakukan antara PIHAK


PERTAMA dan PIHAK KEDUA berkaitan dengan pelaksanaan
pembangunan Proyek sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam
Perjanjian ini.

c. Kepala Proyek adalah wakil dan kuasa dari waktu ke waktu yang ditunjuk
oleh PT. Adi Cakra Mayapada sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini, termasuk penerus atau pengganti haknya secara sah dan
berwenang menurut hukum untuk memimpin dan mengkoordinasikan
pelaksanaan Proyek.

d. Komite Direksi adalah wakil dan kuasa dari perwakilan direksi dari PT. Adi
Cakra Mayapada dan PT. Histori Karya Utama.

e. Komite Manajemen adalah wakil dan kuasa dari waktu ke waktu yang
merupakan perwakilan direksi dari PT. Adi Cakra Kencana dan PT. Histori
Karya Utama

f. ADM-HKU Joint Operation adalah ikatan kerjasama yang dibuat oleh dan
antara PT. Adi Cakra Mayapada dan PT. Histori Karya Utama.

g. Proyek Pekerjaan adalah pekerjaan pengurukan, timbunan dan pemadatan


Bandara doho kediri oleh gudang garam Tahun anggaran 2020-2021 yang
berlokasi Bandara Doho Kediri.

h. Pemberi Tugas Pekerjaan adalah PT. PP Presisi Tbk.

i. Rekening Komite Manajemen adalah rekening bank yang dibuat atas nama
ADM-HKU Joint Operation untuk menampung pembayaran dari pemberi
pekerjaan.

j. Rekening Proyek adalah rekening bank yang dibuat atas nama ACM-HKU
Joint Operation untuk keperluan operasional sehari-hari Proyek.

k. Tertulis adalah semua tulisan tangan, hasil ketikan mesin, atau hasil
komunikasi tertulis, termasuk telex, telegram dan faksimili.

1.2. Pengertian.
Kata-kata yang memberi pengertian orang atau pihak adalah termasuk pula
perusahaan dan badan usaha yang resmi dan juga setiap organisasi yang memiliki
badan hukum.

1.3. Tunggal dan Jamak.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 2 of 11


Kata-kata yang memberi pengertian untuk tunggal saja juga termasuk jamaknya
dan juga sebaliknya jika hubungan kalimat membutuhkannya.

1.4. Judul-Judul.
Judul-judul adalah dibuat untuk kemudahan dan tidak dimaksudkan untuk ikut
menentukan penafsiran atas setiap klausula dalam Perjanjian.

PASAL 2
LINGKUP KERJASAMA OPERASI

2.1. PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain bahwa ACM-HKU Joint Operation
ini dibuat khusus dan terbatas untuk pelaksanaan Pekerjaan tersebut pada pasal 1
ayat 1.

2.2. Proses pelaksanaan PP-HK ACM-HKU Joint Operation yang akan dilakukan oleh
PARA PIHAK akan mengacu dan sesuai dengan dokumen perjanjian serta
lampirannya untuk Proyek yang akan dibuat oleh dan antara PP-HK ACM-HKU
Joint Operation dan PEMBERI TUGAS.

PASAL 3
NAMA DAN BENTUK KERJASAMA OPERASI

1.1. PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk menggunakan nama ACM-HKU Joint
Operation (“ACM-HKU JO”) dalam Kerjasama Operasi berkaitan dengan proses
pelaksanaan pembangunan Proyek.

1.2. PARA PIHAK setuju dan sepakat, bahwa pengelolaan Proyek dilaksanakan
melalui konsep Kerjasama Operasi (“KSO”) secara terpadu atau integrated
management.

1.3. PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk tidak mempergunakan dan
memperlihatkan identitas PARA PIHAK secara sendiri-sendiri dalam seluruh
proses pekerjaan Proyek selama jangka waktu Kerjasama Operasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4.1. Perjanjian ini.

PASAL 4
JANGKA WAKTU KERJASAMA OPERASI

4.1. Jangka waktu Kerjasama Operasi ini selama 15 (lima belas) bulan kalender kerja,
berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini oleh PARA PIHAK dan
akan berakhir apabila:
a. Pelaksanaan pekerjaan Proyek telah selesai dengan dibuktikan telah
habisnya masa pemeliharaan Proyek, serta seluruh hak dan kewajiban
antara ACM-HKU Joint Operation dan PEMBERI TUGAS maupun pihak-
pihak diluar Perjanjian ini yang masih berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan Proyek telah terpenuhi semuanya.
b. Telah diselesaikannya hak dan kewajiban masing-masing PIHAK dalam
Kerjasama Operasi.
c. Atas persetujuan PARA PIHAK untuk mengakhiri Perjanjian ini.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 3 of 11


4.2. PARA PIHAK setuju dan sepakat apabila jangka waktu Kerjasama Operasi telah
berakhir sesuai dengan kondisi yang diatur dalam Pasal 4.1. Perjanjian ini, maka
pembukuan PP-HK Joint Operation akan diaudit oleh auditor independen atau
perusahaan lain yang akan ditunjuk oleh Komite Manajemen yang ahli dalam
bidangnya dan menghasilkan neraca serta pernyataan laba/rugi ACM-HKU Joint
Operation. Audit dalam Pasal ini dilakukan sebagai pelengkap berakhirnya P
ACM-HKU Joint Operation.

PASAL 5
KOMPOSISI PENYERTAAN PARA PIHAK

5.1. Dalam Perjanjian ini PARA PIHAK akan ambil bagian di dalam ACM-HKU Joint
Operation dengan komposisi sebagai berikut:

-PT. Adi Cakra Mayapada sebagai anggota ACM-HKU PP-HK Joint Operation
sebesar 51% (Lima Puluh Satu persen)

-PT. Histori Karya Utama sebagai anggota ACM-HKU Joint Operation sebesar
49% (Empat Puluh Sembilan persen)

5.2. Berdasarkan komposisi penyertaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.1.


diatas, maka leader dalam PP-HK Joint Operation adalah PT. Adi Cakra
Mayapada atau PIHAK PERTAMA.

5.3. PARA PIHAK sepakat satu sama lain apabila masing-masing PIHAK diminta untuk
menyediakan sumber daya oleh ACM-HKU Joint Operation, maka PARA PIHAK
akan memenuhi sumber daya di maksud sesuai dengan komposisi penyerstaan
PARA PIHAK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.1. Perjanjian ini. Sumber
daya milik PARA PIHAK yang akan diserahkan kepada ACM-HKU Joint Operation
akan diteliti terlebih dahulu oleh ACM-HKU Joint Operation sebelum menjadi
tanggung jawab ACM-HKU Joint Operation sepenuhnya dan akan
dipertanggungjawabkan kepada PARA PIHAK baik dalam pelaksanaan pekerjaan
Proyek atau pada saat selesai Proyek. Sumber daya milik ACM-HKU Joint
Operation sepenuhnya menjadi tanggung jawab ACM-HKU Joint Operation.

PASAL 6
MODAL KERJA

7.1. Dalam hal terjadi kekurangan modal kerja untuk pelaksanaan Proyek, maka
Komite Manajemen dapat melakukan peminjaman modal kerja dari pihak lain
dengan persetujuan PARA PIHAK, dan pengembalian pinjaman tersebut akan
menjadi beban ACM-HKU Joint Operation.

7.2. Apabila pinjaman modal kerja sebagaimana dimaksud belum diperoleh, untuk
kepentingan pelaksanaan Proyek, apabila diperlukan, maka masing-masing
PIHAK wajib menyetorkan modal kerja untuk kepentingan ACM-HKU Joint
Operation yang besarnya akan ditentukan kemudian sesuai dengan komposisi
penyertaan PARA PIHAK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.1. Perjanjian ini.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 4 of 11


7.3. Modal kerja yang diperoleh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.1. dan 7.2.
Perjanjian ini selanjutnya akan disetorkan kedalam rekening bank Komite
Manajemen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.1. Perjanjian ini dan
penggunaannya hanya untuk kepentingan pelaksanaan Proyek.

7.4. Apabila terdapat diantara PARA PIHAK tidak dapat memenuhi kewajibannya
menyetor kekurangan modal kerja sesuai yang dipersyaratkan dalam Pasal 7.2.
Perjanjian ini untuk keperluan pelaksanaan Proyek sesuai dengan komposisi
penyertaan PARA PIHAK dalam Pasal 5.1. Perjanjian ini, maka akan dipenuhi oleh
PIHAK lain, dan PIHAK lainnya yang tidak menyetorkan modal kerja tersebut akan
dibebani bunga pinjaman rata-rata 3 (tiga) bank terbesar pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan aset yang berlaku selama talangan oleh PIHAK lainnya
atas modal kerja tersebut diperlukan.

7.5. Bila terdapat saldo lebih selama jangka waktu tertentu berdasarkan cash flow
maka kelebihan dana tersebut akan diinvestasikan atas persetujuan Komite
Manajemen.

7.6. Pengembalian modal kerja dapat dilaksanakan atas persetujuan Komite


Manajemen, apabila posisi cash flow dalam keadaan surplus dan menurut
perhitungan telah mencukupi untuk biaya-biaya, ongkos-ongkos dan beban-beban
yang akan dating dalam ACM-HKU Joint Operation.

7.7. Setiap dana yang disetor oleh PARA PIHAK dan setiap pembayaran yang diterima
dari PEMBERI TUGAS, apabila tidak ada ketentuan lain dari Komite Manajemen,
harus disimpan dan digunakan hanya untuk pelaksanaan Proyek sampai Proyek
selesai.
PASAL 7
REKENING BANK

8.1. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa untuk memudahkan penerimaan modal
kerja dan penerimaan pembayaran dari PEMBERI TUGAS sehubungan dengan
pelaksanaan Proyek, maka PARA PIHAK akan membuka rekening bank pada
salah satu bank di Indonesia yang telah disepakati oleh Komite Manajemen yang
disebut “Rekening Komite Manajemen Manajemen”.

8.2. Penarikan dana dari Rekening Komite Manajemen, hanya dapat dilakukan dengan
tanda tangan dari ketua Komite Manajemen dan wakil ketua Komite Manajemen.

8.3. Untuk keperluan operasional Proyek maka PP-HK Joint Operation akan membuka
rekening bank yang disebut ”Rekening Operasional Proyek”.

8.4. Penarikan dana dari Rekening Operasional Proyek, hanya dapat dilakukan dengan
tanda tangan Kepala Proyek dan Wakil Kepala Proyek.

PASAL 8
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

9.1. PARA PIHAK bertanggung jawab secara penuh untuk kepeduliannya terhadap
keberhasilan pelaksanaan Proyek sesuai dengan Perjanjian ini.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 5 of 11


9.2. Dalam pelaksanaan Proyek atau dalam ACM-HKU Joint Operation, apabila ada
salah satu PIHAK yang tidak dapat memenuhi kewajiban dan tugas yang telah
ditentukan dan ditetapkan untuknya, maka PIHAK lainnya wajib mengambilalih
kewajiban dan tugas tersebut.

9.3. Pengambilalihan kewajiban dan tugas oleh salah satu PIHAK sebagaimana
dimaksud pada Pasal 9.3. Perjanjian ini, tidak membebaskan PIHAK yang
diambilalih kewajiban dan tugasnya itu untuk mengganti segala kerugian,
kerusakan dan kehilangan yang timbul atau yang diderita oleh Pihak lainnya
(termasuk biaya-biaya, ongkos-ongkos dan beban-beban).

9.4. Tanggung jawab PARA PIHAK secara bersama-sama adalah untuk mencarikan
solusi modal kerja yang diperlukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.2.
Perjanjian ini.
PASAL 9
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN

10.1. PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain bahwa pembagian keuntungan
atau kerugian yang diderita dari pelaksanaan Proyek akan dibebankan kepada
PARA PIHAK sesuai dengan komposisi penyertaan PARA PIHAK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5.1. Perjanjian ini.

10.2. Dalam hal salah satu PIHAK dalam ACM-HKU Joint Operation sudah mengetahui
adanya kerugian, dan kemudian salah satu PIHAK tersebut mengundurkan diri
dari ACM-HKU Joint Operation, maka PIHAK dalam ACM-HKU Joint Operation
yang mengundurkan diri tersebut bukan karena kepailitan akan tetap menanggung
beban kerugian tersebut sesuai dengan komposisi penyertaan PARA PIHAK
sebagaimana dimaksud pada Pasal 5.1. Perjanjian ini, akan tetapi salah satu
PIHAK dalam ACM-HKU Joint Operation yang mengundurkan diri tersebut tidak
berhak atas keuntungan yang akan diperoleh kemudian.

PASAL 10
JAMINAN-JAMINAN DAN ASURANSI

Dalam rangka pelaksanaan Proyek, apabila diminta oleh PEMBERI TUGAS, sesuai
dengan ketentuan yang terkandung dalam perjanjian konstruksi yang akan ditandatangani
oleh dan antara ACM-HKU Joint Operation dan PEMBERI TUGAS, maka ACM-HKU Joint
Operation akan memberikan jaminan-jaminan dan asuransi tersebut yang akan
dibebankan sepenuhnya kepada ACM-HKU Joint Operation.

PASAL 11
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PROYEK

12.1. PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lainnya bahwa Rencana Kerja dan
Anggaran Proyek ACM-HKU Joint Operation yang akan dilaksanakan harus
mendapat persetujuan Tertulis dari Komite Manajemen.

12.2. Rencana Kerja dan Anggaran Proyek tersebut setelah mendapatkan persetujuan
Tertulis dari Komite Manajemen akan menjadi pedoman kerja dan pedoman

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 6 of 11


pengeluaran biaya bagi Komite Manajemen dan Manajemen Proyek dalam
melaksanakan tugasnya menyelesaikan Proyek.

12.3. PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain, bahwa selain biaya yang telah
disetujui pada Pasal 12.2. Perjanjian ini, maka biaya-biaya lainnya yang
dikeluarkan (jika ada) oleh amsing-masing PIHAK dalam ACM-HKU Joint
Operation bukan merupakan beban dan tanggung jawab dari ACM-HKU Joint
Operation, dan oleh karenanya biaya-biaya tersebut merupakan beban dan
tanggung jawab masing-masing PIHAK dalam ACM-HKU Joint Operation, kecuali
untuk pengeluaran-pengeluaran yang sebelumnya telah disepakati bersama
antara PARA PIHAK di tingkat Komite Manajemen untuk dibebankan kepada PP-
HK Joint Operation.

PASAL 12
PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN TENAGA KERJA

13.1. PARA PIHAK setuju dan sepakat berkaitan dengan pengadaan peralatan dan
perlengkapan untuk pelaksanaan Proyek yang dikelola secara terpadu (integrated
management) maka :
a. Pengadaan peralatan dan perlengkapan yang merupakan milik ACM-HKU
Joint Operation yang akan digunakan untuk pelaksanaan Proyek, akan
disewa dengan rental rate atau dibeli dengan harga lebih rendah dari
penawaran terendah dari pihak ketiga, dan tidak melebihi pagu anggaran
sewa alat dan/atau pembelian yang ada dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Proyek.

b. Setelah jangka waktu Kerjasama Operasi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 4.1. Perjanjian ini selesai, maka semua harta kekayaan milik ACM-
HKU Joint Operation akan diatur dalam Pasal 14 Perjanjian ini.

c. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pengadaan peralatan dan perlengkapan


akan diatur berdasarkan daftar peralatan yang diajukan oleh Manajemen
Proyek dan disetujui oleh Komite Manajemen.

13.2. Masing-masing PIHAK akan bertanggung jawab terhadap tenaga kerja atau
personil yang berasal dari masing-masing PIHAK yang akan digunakan oleh ACM-
HKU Joint Operation dalam Proyek, baik itu mengenai kemampuan, kecakapan
dan keahlian kerja.

13.3. Masing-masing PIHAK akan bertanggung jawab terhadap proses dan tata cara
seleksi tenaga kerja atau personil dari masing-masing PIHAK yang akan
digunakan oleh ACM-HKU Joint Operation dalam Proyek.

13.4. Masing-masing PIHAK akan bertanggung jawab terhadap hak-hak dan kewajiban-
kewajiban tenaga kerja atau personil masing-masing PIHAK yang akan digunakan
oleh ACM-HKU Joint Operation dalam Proyek, beserta akibat-akibat hukum
lainnya yang berkaitan dengan perjanjian kerja yang dibuat oleh dan antara
masing-masing PIHAK dengan tenaga kerjanya.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 7 of 11


PASAL 13
HARTA KEKAYAAN PP-HK JOINT OPERATION

14.1. Setelah pelaksanaan Proyek yang dikelola oleh ACM-HKU Joint Operation
berakhir, dalam hal ini masih terdapat harta kekayaan, peralatan dan
perlengkapan milik ACM-HKU Joint Operation tersebut akan dijual berdasarkan
penawaran tertinggi dan hasil penjualan akan dibagi berdasarkan komposisi
penyertaan PARA PIHAK dalam PP-HK Joint Operation sebagimana dimaksud
dalam Pasal 5.1. Perjanjian ini. Jika penawaran dari pihak ketiga tersebut sama
dengan harga yang diajukan oleh salah satu anggota ACM-HKU Joint Operation
yang ingin membeli, maka penawaran dari anggota PP-HK Joint Operation
tersebut yang akan dimenangkan.

14.2. Dalam hal harta kekayaan, peralatan dan perlengkapan tersebut setelah
ditawarkan kepada pihak ketiga untuk dijual, ternyata tidak laku, baik sebagian
maupun keseluruhannya, maka akan dibagi diantara PARA PIHAK sesuai dengan
komposisi penyertaan PARA PIHAK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.1.
Perjanjian ini dengan berpedoman pada nilai alat/harta sesuai dengan nilai buku
PP-HK Joint Operation.

PASAL 14
PERNYATAAN DAN JAMINAN

PARA PIHAK setuju dan sepakat menyatakan dan menjamin bahwa:


a. Akan melaksanakan kewajiban-kewajiban PARA PIHAK yang disyaratkan dalam
Perjanjian ini.

b. Untuk melaksanakan Perjanjian ini atas dasar itikad baik, dan setiap perubahan
yang terjadi pada struktur organisasi Proyek, anggaran dasar, kepengurusan,
pemilikan saham PARA PIHAK dalam Perjanjian ini akan diberitahukan oleh
PIHAK yang mengalami perubahan itu kepada PIHAK yang lain dan tidak akan
memperngaruhi pelaksanaan Perjanjian ini.

c. Penandatangan Perjanjian ini berhak dan berkewenangan untuk bertindak untuk


dan atas nama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan setiap dan semua
tindakan, prosedur dan langkah yang diwajibkan atau selaziman dilakukan untuk
memperoleh hak dan kewenangan tersebut telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan undang-undang dan anggaran dasar yang berlaku bagi PARA PIHAK
dalam Perjanjian ini.

d. Masing-masing PIHAK telah melakukan segala tindakan hukum yang diperlukan


untuk sahnya Perjanjian ini sehingga pelaksanaannya tidak dan tidak akan
bertentangan dengan atau melanggar ketentuan-kententuan hukum atau
peraturan-peraturan atau kebijaksanaan pemerintah.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 8 of 11


PASAL 15
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

22.1. PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa Perjanjian ini akan berakhir apabila
jangka waktu Kerjasama Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.1.
Perjanjian ini telah berakhir.

22.2. PARA PIHAK telah melaksanakan seluruh kewajiban-kewajibannya di dalam


Perjanjian ini.

22.3. PP-HK Joint Operation dibubarkan, baik karena penetapan atau putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap atau keputusan Arbitrase,
atau karena pembentukan ACM-HKU Joint Operation telah melanggar
ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia.

22.4. PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengesampingkan berlakunya pasal
1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sehubungan dengan
pengakhiran Perjanjian ini.

PASAL 16
KERAHASIAAN

23.1. Sehubungan dan sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi dalam Perjanjian ini,
dokumen-dokumen perjanjian, masing-masing PIHAK bersedia untuk memberikan
kepada PIHAK lainnya informasi yang bersifat rahasia yang berhubungan dengan
Proyek yang termasuk namun tidak terbatas pada dokumen-dokumen perjanjian,
strategi, angka-angka dan data lain, informasi, penafsiran, kontrak dan dokumen
lain yang terkait dengan Proyek.

23.2. Dengan memperhatikan pemberian informasi rahasia yang sebagaimana


dimaksud pada Pasal 23.1. Perjanjian ini, PARA PIHAK menyetujui bahwa
informasi rahasia harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh diumumkan
kepada publik atau diungkapkan kepada siapapun dengan cara apapun, termasuk
dengan cara memfotokopi atau memproduksi, tanpa persetujuan Tertulis terlebih
dahulu dari PIHAK lainnya, kecuali sebagaimana dimaksud dalam ketentuan-
ketentuan dibawah ini :

a. yang sudah menjadi milik publik atau tersedia untuk publik selain dari
tindakan atau kelalaian Para Pihak; atau
b. yang diperlukan untuk diungkapkan berdasarkan ketentuan hukum atau
perintah pemerintah, keputusan, peraturan (dengan ketentuan bahwa
PIHAK yang akan mengungkapkan informasi rahasia dimaksud wajib
memberikan pemberitahuan secara Tertulis terlebih dahulu kepada
Pihak lainnya mengenai pengungkapan tersebut); atau
c. yang diperoleh sendiri oleh PIHAK atau PARA PIHAK dari pihak ketiga
lainnya yang mempunyai hak untuk memberitahukan informasi tersebut.

23.3. Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa masing-
masing PIHAK memiliki hak dan kewenangan untuk mengungkapkan informasi
rahasia kepada PIHAK lainnya dalam Perjanjian ini.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 9 of 11


PASAL 17
BAHASA DAN HUKUM YANG BERLAKU

24.1. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa bahasa yang dipergunakan dalam
Perjanjian ini adalah bahasa Indonesia.

24.2. Jika diterjemahkan kedalam bahasa Inggris atau bahasa lainnya, dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran maka yang akan berlaku adalah Perjanjian yang dibuat
dalam bahasa Indonesia.

24.3. Perjanjian ini tunduk kepada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di wilayah
negara Republik Indonesia.

PASAL 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

25.1. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang berhubungan


dengan Perjanjian ini akan sepanjang memungkinkan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat antara PARA PIHAK paling lama 30 (tiga puluh) Hari.

25.2. PARA PIHAK dengan ini secara tegas menyatakan setuju dan sepakat bahwa
para arbitrator hanya akan mengambil keputusan berdasarkan kaidah-kaidah
hukum yang berlaku serta fakta-fakta yang ada.

25.3. Keputusan para arbitrator diambil sedapat mungkin secara musyawarah dan
mufakat; apabila musyawarah dan mufakat tersebut tak berhasil dicapai, maka
para arbitrator mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak. Keputusan
para arbitrator adalah final, mengikat dan tidak dapat banding, serta dapat
digunakan sebagai dasar untuk keputusan pengadilan. Keputusan tersebut akan
meliputi juga keputusan tentang bagaimana dan untuk berapa banyak PARA
PIHAK akan membayar imbalan dan biaya arbitrase.

25.4. PARA PIHAK dengan tegas menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengenyampingkan hak naik banding atas keputusan para arbitrator. Oleh karena
itu tidak akan ada banding pada pengadilan apapun atau pada badan-badan
lainnya (baik pemerintah atau swasta) atas keputusan para arbitrator dan Para
Pihak tidak akan memperselisihkan atau mempersoalkan keabsahan keputusan
tersebut di hadapan pihak yang berwenang manapun dalam wilayah hukum di
mana pelaksanaan keputusan dilakukan oleh Pihak yang dimenangkan oleh
arbitrase.

25.5. Tidak salah satu PIHAK pun yang berhak untuk memulai atau melanjutkan
tindakan hukum di muka pengadilan atas masalah yang sedang diperselisihkan
sampai masalah tersebut diputuskan oleh para arbitrator, kecuali bila tindakan
hukum tersebut bertujuan melaksanakan keputusan para arbitrator.

25.6. PARA PIHAK dengan ini menyatakan dengan tegas kewenangan para arbitrator
yang telah diberikan secara sah sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini tetap
berlaku sampai suatu keputusan akhir arbitrase dikeluarkan dan diumumkan oleh
para arbitrator.

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 10 of 11


PASAL 19
LAIN-LAIN

26.1. Segala sesuatu yang tidak atau belum termasuk dalam Perjanjian ini, baik
perubahan-perubahan, peyimpangan-penyimpangan amupun tambahan-
tambahan akan diatur dan dijelaskan lebih lanjut oleh Para Pihak secara Tertulis
dalam suatu tambahan atau Addendum yang tidak dapat dipisahkan dan
merupakan bagian yang utuh dari Perjanjian ini.

26.2. Perjanjian ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK sejak ditandatanganinya oleh
masing-masing PIHAK.

Malang, 03/05/2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Direktur Utama Direktur Utama
Adi Cakra Kencana Histori Karya Utama

Ahmad Nurul Anwar Kukuh Prihatin Urip Widodo

PERJANJIAN JOINT OPERATION PT.ADM-PT.HKU 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai