Anda di halaman 1dari 3

Contoh soal akuntansi biaya bahan baku perusahaan manufaktur bagian #1:

Perusahaan PT Adiluhung membeli tiga macam bahan baku (raw material) dengan jumlah harga
barang dalam invoice adalah Rp 400.000. Biaya pengangkutan yang harus dibayar untuk 3 jenis
bahan baku tersebut adalah sebesar Rp 200.000. Kuantitas tiap jenis bahan baku adalah: A = 200
kg, B= 150 kg dan C= 50 kg.
Pertanyaan : bagaimana cara pembagian biaya pengangkutan untuk tiap jenis bahan baku?
Jawaban soal Akuntansi biaya bahan baku:

Untuk bisa membagi biaya pengangkutan atas dasar perbandingan kuantitas tiap jenis bahan
baku
Bahan baku A:
Berat bahan baku = 200 kg : 400 = 0.5
Alokasi biaya pengangkutan = 0.5 x Rp 400.000 = Rp 200.00

Bahan baku B:
Berat bahan baku = 150 kg : 400 = 0.375
Alokasi biaya pengangkutan = 0.375 x Rp 400.000 = Rp 150.00

Bahan baku C:
Berat bahan baku = 50 kg : 400 = 0.125
Alokasi biaya pengangkutan = 0.125 x Rp 400.000 = Rp 50.00

Contoh soal akuntansi biaya bahan baku perusahaan manufaktur bagian #2:
PT Milenia Jaya membeli bahan baku produksi sebesar Rp 12.500.000. Ongkos kirim (ongkir) yang
dibebankan atas dasar tarif adalah Rp 1.250.000, sedangkan ongkos pengiriman bahan baku yang
sesungguhnya adalah Rp 850.000.
Pertanyaan: Bagaimana cara mencatat pembelian bahan baku tersebut?
Jawaban :
01: Pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan baku
[Debit] Persediaan Barang Baku …. Rp 12.500.000
[Kredit] Hutang Dagang …… Rp 12.500.000
02: Pencatatan jurnal pembebanan ongkos kirim atas dasar tarif
[Debit] Persediaan Bahan Baku ….. Rp 1.250.000
[Kredit] Ongkir ………. Rp 1.250.000

03: Pencatatan jurnal ongkir yang sesungguhnya


[Debit] Ongkir …… Rp 850.000
[Kredit] Kas …………… Rp 850.000

04: Jurnal penutup saldo account Ongkos Kirim ke akun harga pokok penjualan (HPP)
[Debit] Ongkir ….. Rp 300.000
[Kredit] Harga Pokok Penjualan (HPP) ….. Rp 300.000

Soal akuntansi biaya tenaga kerja langsung #1:


PT Karya Anak Nusantara mempunyai sistem penggajian karyawan. Jika karyawan bekerja lebih
dari 40 jam dalam satu minggu, maka pegawai berhak menerima uang lembur dan premi lembur.
Misalnya dalam satu minggu Anda, seorang pegawai bekerja selama 45 jam dengan tarif upah
dalam jam kerja biasa maupun lembur Rp 1000 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 20% dari
tarif upah.
Pertanyaan: Bagaimana cara menghitung upah pegawai tersebut?
Jawaban:
(a). Jam biasa : 40 x Rp 10.000 = Rp 400.000

(b). Lembur : 5 x Rp 10.000 = Rp 50.000

(c). Premi Lembur : 5 x Rp 5000 = Rp 25.000

(d). Jumlah gaji pegawai tersebut per minggu : (a) + (b) + (c) = Rp 475.000
Soal akuntansi biaya tenaga kerja langsung #2:
Misalkan seorang pegawai harus bekerja 40 jam setiap minggu dengan gaji Rp 1000 per jam. Dari
40 jam kerja tersebut misalnya 8 jam adalah waktu menganggur dan sisanya digunakan untuk
mengerjakan pesanan tertentu.
Bagian untuk mencatat jurnal biaya tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut:
[Debit] Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung …. Rp 36.800
[Debit] Biaya overhead pabrik sesungguhnya …. Rp Rp 3.200

[Kredit] Gaji …… Rp 40.000

Anda mungkin juga menyukai