Anda di halaman 1dari 3

07: Contoh Soal Cost Accounting Metode Harga Pokok

Pesanan (Job Order)


Berikut ini disajikan contoh soal akuntansi biaya job order costing:
Pesanan dari PT Satu Kosong Satu telah selesai diproduksi. Setelah dihitung
biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut berdasarkan kartu
harga pokok sebagai berikut:

(a). Biaya bahan baku = Rp 1.000.000

(b). Biaya tenaga kerja langsung = Rp 500.000

(c). Biaya overhead pabrik = Rp 1.250.000

(d). Jumlah harga pokok pesanan =

= (a) + (b) + (c)


= Rp 1.000.000 + Rp 500.000 + Rp 1.250.000 = Rp 2.750.000
 

Soal:

Bagaimana pencatatan jurnal harga pokok produk jadi?

Jawaban :

Produk Jadi …….. Rp 2.750.000 [Debit]


Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku ….. Rp 1.000.000 [Kredit]
BDP – Tenaga Kerja Langsung ……………. Rp 500.000 [Kredit]
BDP – Biaya overhead pabrik (BOP) ……. Rp 1.250.000 [Kredit]
 

08: Contoh Soal Akuntansi Biaya Harga Pokok Proses


Bagaimana pencatatan harga pokok produk dalam proses? Perhatikan contoh
soal berikut ini:

Pesanan PT Satu Kosong Dua pada akhir periode belum selesai dikerjakan.
Harga Pokok produk pesanan tersebut dapat dihitung dengan menjumlahkan
biaya-biaya produksi yang telah dikeluarkan hingga akhir periode. Dan setelah
dihitung, hasilnya adalah sebagai berikut:

 Persediaan produk dalam proses = Rp 5.500.000


 Biaya Bahan Baku (dalam proses) = Rp 1.500.000
 Tenaga Kerja Langsung (dalam prose) = Rp 750.000
 Biaya Overhead Pabrik = Rp 250.000
Soal:
Bagaimana jurnal untuk mencatat harga pokok proses produk pesanan PT
Satu Kosong Dua yang belum selesai?

Jawaban soal:

Dari data-data dalam contoh soal di atas kita bisa membuat pencatatan jurnal
sebagai berikut:

Persediaan produk dalam proses ….. Rp 5.500.000 [Debit]


Biaya Bahan Baku …………. Rp 1.500.000 [Kredit]
TK Langsung ………………… Rp 750.000 [Kredit]
Biaya Overhead Pabrik …. Rp 250.000 [Kredit]
 

 Soal:

Bagaimana prosedur pencatatan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan  biaya


overhead pabrik (BOP)?
Jawaban:

A: Prosedur pencatatan Biaya Bahan Baku

Bila perusahaan menggunakan metode mutasi persediaan barang, maka


pembelian raw material dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

[Debit] Persediaan Raw Material …. Rp xxxx


[Kredit]  Utang Dagang ………………….. Rp xxxx
Pemakaian raw material:

[Debit] Material – Bahan Dalam Proses … Rp xxxx


[Kredit] Persediaan Raw Material ……………. Rp xxxx
Bila perusahaan menerapkan metode persediaan fisik, maka pembelian raw
material dicatat sebagai berikut:

[Debit] Pembelian …. Rp xxxx


[Kredit]  Utang Dagang ….. Rp xxxx
 

B: Prosedur Mencatat Biaya Tenaga Kerja

Cara mencatat biaya TK beserta komponen-komponennya yang


sesungguhnya adalah sebagai berikut:

Biaya Tenaga Kerja – Barang Dalam Proses …. Rp xxxx [Debit]


Administrasi dan Umum …………………………… Rp xxxx [Debit]
Biaya Pemasaran …………………………………….. Rp xxxx [Debit]
Gaji dan Upah …………………………………………. … Rp xxxx [Kredit]  
 

C: Prosedur untuk mencatat Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Bila perusahaan menggunakan sistem biaya taksiran, cara mencatat biaya


overhead pabrik ada 2 (dua ) metode yang bisa digunakan, yaitu :

Cara Pertama:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya …. Rp xxxx [Debit]


Persediaan Suku Cadang ………………………. Rp xxxx [Kredit]
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ………… Rp xxxx [Kredit]
Kas ……………………………………………………. Rp xxxx [Kredit]
 
Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik di akhir periode:

[Debit] Biaya Overhead Pabrik (dalam proses) ……. Rp xxxx


[Kredit] BOP Sesungguhnya ……………………………….. Rp xxxx
 

Cara Kedua:

BOP Sesungguhnya ……………… Rp xxxx [Debit]


Persediaan Suku Cadang ……………. Rp xxxx [Kredit]
Akumulasi Depresiasi Aset Tetap … Rp xxxx [Kredit]
Kas ………………………………………….. Rp xxxx [Kredit]     
 

Pencatatan Pembebanan:

[Debit] BDP – Biaya Overhead Pabrik …. Rp xxxx


[Kredit] BOP Yang Dibebankan ……………… Rp xxxx
 

Jurnal Penutup:

[Debit] Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan …. Rp xxxx


[Kredit] BOP Sesungguhnya ………………………………….. Rp xxxx

Sumber

https://siklusakuntansi.com/contoh-soal-akuntansi-biaya/

Anda mungkin juga menyukai