Soal Post Test Topik 9-15
Soal Post Test Topik 9-15
4. PT. Bahana menghasilkan produk K.L. dan M dari suatu proses Bersama. Infomasi
tambahan adalah sebagai berikut :
14.000
= Rp. 8,5
• Alokasi biaya bersama yang dialokasi kepada produk L yaitu :
5. PT. Asana menghasilkan produk F, G dan H dari suatu proses Bersama. Biaya
Bersama dialokasikan atas dasar nilai jual relative pada saat titik pisah. Informasi
tambahan enutk aktivitas produksi bulan Juni 2021 adalah sebagai berikut :
Apabila diasumsikan bahwa 10.000 unit produk H diproses lebih lanjut dan dijual
dengan harga Rp. 78.000, berapakah laba kotor perusahaan dari penjualan
tersebut ?
a. Rp. 21.000
b. Rp. 28.500
c. Rp. 30.000
d. Rp. 60.000
Silahkan Jawab dengan disertai jalannya.
Jawab :
G H Total
F
Nilai jual total produksi pada 21.000.000.00 10.800.000.00 600.000.00 32.400.000.00
titik pisah 0 0 0 0
(50.000 x 420.000)
(40.000 x 270.000)
(10.000 x 60.000)
Berat 0,65 0,33 0,02
(21.000.000.000/32.400.000.0
00)
(10.800.000.000/32.400.000.0
00)
(600.000.000/32.400.000.000)
Biaya bersama dialokasi 292.500 148.500 9.000
(0,65 x 450.000)
(0,33 x 450.000)
(0,02 x 450.000)
Biaya produksi bersama per 5,85 3,7125 0,9
unit
(292.500/50.000)
(148.500/40.000)
(9.000/10.000)
1. Sebutkan tahap-tahap yang dilalui dengan menggunakan table nafte toy company
Semua benar.
Tahap 1 : Menganalisis Arus Fisik dari Unit produksi,
Tahap 2 : Mengalkulasikan Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi,
Tahap 3 : Menentukan Total Biaya untuk Setiap Elemen Biaya Produksi,
Tahap 4 : Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen
Tahap 5 : Membebankan Total Biaya Produksi ke Unit yang Telah Selesai dan
Barang dalam Proses Akhir
2. Yang bukan perencanaan proses produksi adalah Biaya tidak langsung (indirect
cost).
3. Kos adalah Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa
yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang.
10. Karakteristik pengumpulan biaya produksi metode harga pokok pesanan adalah :
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan secara
langsung terhadap pesanan yang bersangkutan.
11. Perbedaan antara job order costing dan process costing terletak pada : Aliran unit
dalam sistem perhitungan biaya (sesuai pekerjaan/ pesanan vs terus-menerus).
12. Menentukan seberapa banyak uang yang dikeluarkan pada persediaan awal barang
dalam proses dan produksi pada periode bersangkutan untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Table dibawah ini meringkas total biaya
produksi yang akan diperhitungkan. Menentukan Total Biaya untuk Setiap Elemen
Biaya Produksi.
13. Perusahaan menggunakan metode biaya pesanan akan mencatat biaya depresiasi
peralatan pabrik dengan cara Debit ke akun biaya overhead pabrik
sesungguhnya.
14. Setelah biaya transfer keluar dihitung maka sisa biaya di departemen tersebut tetap
tinggal sebagai Persediaan akhir.
15. PRIMA comp. menerima pesanan produk yang berbahan dasar logam. Bulan oktober,
penjualan bahan baku sisa sebesar $550 dan terdapat 200 unit barang salah dalam
proses pemotongan. Meskipun barang tersebut cacat, tapi masih dapat dijual dengan
harga $0,40/unit. Adapun biaya 200 unit barang tersebut adalah :
Bahan baku $ 1300
Tenga kerja $ 18
Overhead pabrik $ 52
Total biaya $ 1370
Buat ayat jurnal untuk mencatat penjualan secara kredit dan atas unit barang cacat
yang dibukukan pada pertanyaan.
Piutang Usaha $630
Penjualan Bahan Baku Sisa $550
Persediaan Barang Cacat $80
16. Setelah dilakukan perhitungan biaya, setelah itu biaya per unit ekuivalen dihitung
untuk Setiap elemen biaya.
17. Setelah menghitung ekuivalen biaya per unit, selanjutnya dihitung biaya yang
ditransfer keluar dari departemen tersebut kemudian ditentukan dengan Mengalikan
total biaya per unit ekuivalen dengan jumlah unit yang ditransfer keluar.
18. Menurut weighted average method, biaya per unit dihitung dengan cara Membagi
antara total biaya produksi dengan unit ekuivalen masing-masing elemen
biaya produksi.
19. Suatu produk dapat berpindah di pabrik dengan tiga format alur fisik produksi, yakni
kecuali Aliran produk pesanan.
22. PT. PRIMA memproduksi tas berbahan kulit untuk diekspor. Rata-rata kebutuhan
bahan baku kulit per tahun adalah 8.000 meter. Rata-rata penggunaan kulit per hari
32 meter. Estimasi waktu tunggu 10 hari dan persediaan pengamaan 500 meter.
Harga beli per meter kulit adalah Rp. 40.000 BIaya Pesan Rp. 400.000 setiap kali
pesan dan biaya simpannya adalah 10% dari harga beli per meter kulit
Diminta :
1. Hitunglah titik pesan
2. Hitunglah EOQ
3. Hitunglah Frekuensi pemesanan bahan selama satu tahun.
4. Hitunglah jumlah biaya pesan dan biaya simpan pada titik EOQ
Jawab :
1) Menghitung titik pesan :
ROP = (AU x LT) + SSQ
= (32 meter x 10 hari) + 500 meter
= 820 meter.
2) Menghitung EQQ :
2 𝑥 𝑅𝑈 𝑥 𝐶𝑂
EQQ =√
𝐶𝑈 𝑥 𝐶𝐶
2 𝑥 8.000 𝑥 400.000
=√
40.000 𝑥 10%
6.400.000.000
=√
4.000
= √1.600.000
= 1.265 unit
4) Menghitung jumlah biaya pesan dan biaya simpan pada titik EQQ :
• Biaya pesan pada titik EQQ :
𝑪𝑶 𝒙 𝑹𝒖 400.000 𝑥 8.000
=
𝑬𝑸𝑸 1.265
3.200.000.000
= 1.265
= Rp. 2.529.644
• Biaya simpan pada titik EQQ :
𝑬𝑸𝑸
{ + 𝑺𝑺𝑸} x CU x CC
𝟐
1.265
= { + 500} x 40.000 x 10%
2
1. Kecacatan yang tidak dapat dihindarkan dari proses produksi tertentu dan tetap ada
walaupun dalam kondisi operasi yang efisien, merupakan kecacatan Cacat normal.
2. Kerugian produksi di sistem perhitungan biaya berdasarkan proses juga termasuk hal-
hal dibawah ini, kecuali Biaya penyusutan barang cacat.
3. Apa yang dimaksud dengan metode first in first out (FIFO)? Metode ini
mengasumsikan bahwa pekerjaan pertama yang dilakukan adalah untuk
menyelesaikan persediaan dalam proses awal. Sehingga, semua persediaan
dalam proses awal diasumsikan akan selesai sebelum akhir periode berjalan.
6. Dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam proses awal ditambahkan
kepada biaya produksi sekarang, dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit
ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata tertimbang. Dan
digunakan untuk menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen
berikutnya atau ke gudang atau dengan cara mengalikannya dengan jumlah
kuantitasnya. Termasuk kedalam metode? Metode rata-rata tertimbang.
9. Karyawan diupah sebesar Rp. 1.200 per jam untuk setiap orang. Standar produksi
untuk satu jam adalah 12 unit per orang. Sebuah seksi di departemen produksi yang
berisi 6 karyawan menghasilkan 528 unit produk dalam sehari yang berisi 8 jam kerja.
Dengan menggunakan group bonus plan, jam kerja standar adalah 44 jam.
Jumlah Jam kerja
produksi standar
1 2 = 1/12 unit
528 unit 44 jam
10. Karyawan diupah sebesar Rp. 1.200 per jam untuk setiap orang. Standar produksi
untuk satu jam adalah 12 unit per orang. Sebuah seksi di departemen produksi yang
berisi 6 karyawan menghasilkan 528 unit produk dalam sehari yang berisi 8 jam kerja.
Dengan menggunakan group bonus plan, jam kerja sesungguhnya adalah 48 jam.
Jumlah Jam kerja Jam kerja
produksi standar sesungguhnya
1 2 = 1/12 unit 3
528 unit 44 jam 48 jam
11. Karyawan diupah sebesar Rp. 1.200 per jam untuk setiap orang. Standar produksi
untuk satu jam adalah 12 unit per orang. Sebuah seksi di departemen produksi yang
berisi 6 karyawan menghasilkan 528 unit produk dalam sehari yang berisi 8 jam kerja.
Dengan menggunakan group bonus plan, upah regular grup adalah Rp 57.600.
Jumlah Jam kerja Jam kerja Upah grup
produksi standar sesungguhnya regular
1 2 = 1/12 unit 3 4 = 3xRp1.200
528 unit 44 jam 48 jam Rp57.600
12. Karyawan diupah sebesar Rp. 1.200 per jam untuk setiap orang. Standar produksi
untuk satu jam adalah 12 unit per orang. Sebuah seksi di departemen produksi yang
berisi 6 karyawan menghasilkan 528 unit produk dalam sehari yang berisi 8 jam kerja.
Dengan menggunakan group bonus plan, bonus untuk grup adalah Rp0.
Jumlah Jam kerja Jam kerja Upah grup Bonus group
produksi standar sesungguhnya regular 5 = (2-3)xRp1.200
1 2 = 1/12 3 4=
unit 3xRp1.200
528 unit 44 jam 48 jam Rp57.600 Rp0
3. Sebutkan manfaat dari kartu harga pokok (job order cost sheet), kecuali Kartu ini
merupakan kartu yang memberi tahu job deskripsi dan orang bagian produksi.
Manfaat dari kartu harga pokok (job order cost sheet) :
a. Kartu Harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode harga
pokok pesanan.
b. Kartu ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk
mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.
c. Biaya Produksi untuk mengerjakan tiap pesanan tertentu dicatat secara rinci
di dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
6. Metode biaya pesanan dalam aturannya memperlakukan produk jadi yang belum
terjual dengan cara Merupakan bagian dari saldo akun barang jadi.
7. Untuk mempermudah penyusunan laporan harga pokok produksi, ada 2 asumsi yang
dipakai, yaitu Produk hilang pada awal proses dan produk hilang pada akhir
proses.
8. Apa yang dimaksud dengan process costing? Sistem kalkulasi biaya yang
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk yang sama secara
kontinu.
10. Akuntansi untuk bahan baku sisa dapat dibagi menjadi 3 yaitu : Semua benar.
a. Serbuk sisa yang tertinggal setelah bahan baku diproses
b. Bagian-bagian yang rusak akibat kecerobohan karyawan atau kegagalan
c. Bahan baku cacat yang tidak dapat digunakan maupun di retur ke pemasok.
11. Metode penentuan harga pokok produk dengan cara mengumpulkan biaya produksi
yang terjadi selama 1 periode tertentu kemudian dibagi sama rata kepada produk
yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan. Termasuk kedalam metode?
Metode harga pokok proses.
12. Produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas atau lainnya yang kepadanya biaya
diukur dan dibebankan sebagai Objek biaya.
13. PT. Mariska adalah perusahaan yang memproduksi cookware yang menjual
produknya di toko-toko seluruh wilayah Jawa Tengah. Berikut ini data estimasi biaya
overhead pabrik tahun 2020
BOP Tetap Rp. 40.000.000
BOP Variabel Rp. 50.000.000
BOP Semivariabel Rp. 10.000.000
Tahun 2020 diperkirakan perusahaan mampu memproduksi 400.000 unit produk
dengan menggunakan 200.000 jam kerja langsung dan bahan baku sejumlah Rp.
250.000.000
Diminta :
1. Hitunglah tarif BOP dengan menggunakan dasar pembebanan
a. Unit produksi
b. Jam kerja langsung
c. Biaya bahan baku
2. Pada Januari 2020, perusahaan berhasil memproduksi 15.000 unit dengan
menggunakan 20.000 jam kerja langsung dan menyerap biaya bahan baku Rp.
30.000.000
a. HItunglah BOP dibebankan dengan dasar unit produksi, jam kerja langsung
dan biaya bahan baku yang digunakan
b. Buatlah Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik untuk butir (a)
Jawab :
1. a) unit diproduksi :
Estimasi jumlah biaya overhead pabrik
Estimasi unit produksi
= Rp 100.000.000
400.000 unit
= Rp 250 per unit.
= Rp 100.000.000
x 100%
Rp 250.000.000
= 40%.
2. a. menghitung unit produksi, jam kerja langsung, dan biaya bahan baku yang
digunakan :
• unit produksi :
Estimasi jumlah biaya overhead pabrik
Estimasi unit produksi
= Rp 100.000.000
15.000 unit
= Rp 6.666,67 per unit.
= Rp 100.000.000
x 100%
Rp 30.000.000
= 333,33%.
1. Jika perhitungan biaya dengan metode harga pokok rata-rata tertimbang yang
digunakan, maka yang dihitung adalah Biaya di persediaan awal ditambahkan
dengan biaya yang dibebankan ke perusahaan tersebut selama periode
berjalan dan periode yang telah lewat, kemudian unit ekuivalen untuk setiap
elemen biaya ditentukan.
2. Harga pokok produksi adalah Biaya barang yang terpakai selama proses
produksi dalam periode akuntansi berjalan.
5. jurnal untuk mencatat selisih BOP jika BOP ditutup ke akun harga pokok
penjualan:
Harga pokok penjualan Rp 21.070.125
BOP sesungguhnya Rp 21.070.125
5. PT Sukses menetapkan kapasitas normal pada 120.000 jam kerja langsung. Tingkat
operasi yang diharapkan pada periode yang telah berakhir adalah 90.000 jam kerja
langsung. Pada tingkat kapasitas sesungguhnya diharapkan tersebut, biaya overhead
pabrik variabel ditaksir sebesar Rp 117.000.000 dan biaya overhead tetap sebesar
Rp 72.000.000. keadaan sesungguhnya menunjukkan penggunaan selama 94.000
jam kerja langsung dan total biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 192.000.000
selama satu periode.
Diminta :
1. Hitunglah tarif biaya overhead pabrik pada kapasitas normal.
2. Hitunglah tarif biaya overhead pabrik pada kapasitas sesungguhnya diharapkan.
3. Hitunglah jumlah BOP dibebankan dengan menggunakan tarif kapasitas normal.
4. Hitunglah jumlah BOP dibebankan pada dengan menggunakan tarif kapasitas
sesungguhnya diharapkan.
5. Hitunglah selisih biaya overhad pabrik dibebankan lebih atau kurang dengan
menggunakan tarif pada kapasitas normal.
6. Hitunglah selisih biaya overhad pabrik dibebankan lebih atau kurang dengan
menggunakan tarif pada kapasitas sesungguhnya diharapkan.
Jawab :
1. Tarif biaya overhead pabrik pada kapasitas normal :
• Tarif BOP tetap = Rp 72.000.000
120.000
= Rp 600
5. Selisih biaya overhad pabrik dibebankan lebih atau kurang dengan menggunakan
tarif pada kapasitas normal
= Rp 192.000.000 – Rp 148.050.000
= Rp 43.950.000
6. Selisih biaya overhad pabrik dibebankan lebih atau kurang dengan menggunakan
tarif pada kapasitas sesungguhnya diharapkan
= Rp 192.000.000 – Rp 122.200.000
= Rp 69.800.000
1. Apa yang dimaksud dengan akumulasi biaya proses? Sebuah metode dalam
pengumpulan harga pokok produk dengan mengumpulkan biaya untuk setiap
satuan waktu tertentu. Akumulasi biaya proses ini bisa diterapkan pada
perusahaan yang memakai proses produksi terus menerus.
2. Persyaratan yang harus dipenuhi agar proses produksi akan berjalan dengan baik
ialah Adanya para karyawan yang dapat mengerjakan proses produksi.
4. Sebutkan pengertian dari metode harga pokok proses Metode harga pokok proses
adalah metode penentuan harga pokok produk dengan cara mengumpulkan
biaya produksi yang terjadi selama 1 periode tertentu kemudian dibagi sama
rata kepada produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan.
5. PT Berjaya memiliki dua departemen produksi, yaitu A dan B dan memiliki tiga
departemen jasa, yaitu X,Y, dan Z.
Data anggaran biaya overhead pabrik departemen produksi sebagai berikut.
Departemen A Rp 5.480.000
Departemen B Rp 6.460.000
Data anggaran biaya departemen jasa sebagai berikut.
Departemen X Rp 3.498.000
Departemen Y Rp 4.860.000
Departemen Z Rp 4.800.000
Untuk penyusunan tarif pembebanan BOP, anggaran biaya di Departemen X
dialokasikan berdasarkan luas lantai, Departemen Y berdasarkan jumlah tenaga kerja,
dan Departemen Z berdasarkan jam pemeliharaan. Berikut ini data masing-masing
departemen (estimasi).
Departemen Luas lantai Jumlah tenaga Jam Jam kerja
(m2) kerja pemeliharaan mesin
X 300 m2 50 orang 200 jam -
Y 400 m2 50 orang 160 jam -
Z 300 m2 100 orang 180 jam -
A 500 m2 350 orang 600 jam 850 jam
B 600 m2 150 orang 400 jam 900 jam
Diminta :
1. Alokasikan biaya overhead pabrik departemen jasa dengan metode langsung dan
hitunglah tarif pembebanan biaya overhead pabrik departemen produksi atas dasar
jam kerja mesin.
2. Alokasikan biaya departemen jasa dengan menggunakan alokasi bertahap dimulai
dari departemen Z,X, dan terakhir Y.
Jawab :
1.
Departemen produksi Departemen jasa
Keterangan
A B X Y Z
Anggaran BOP Rp Rp - - -
sebelum 5.480.000 6.460.000
alokasi
Anggaran biaya - - Rp Rp Rp
departemen 3.498.000 4.860.000 4.800.000
jasa
Dasar alokasi :
Departemen X 500 m2 600 m2 300 m2 400 m2 300 m2
(luas lantai)
Departemen Y 350 orang 150 orang 50 orang 50 orang 100 orang
(jumlah tenaga
kerja)
Departemen Z 600 jam 400 jam 200 jam 160 jam 180 jam
(jumlah jam
pemeliharaan)
Tabel Alokasi Biaya Departemen Jasa (Metode Langsung)
Departemen produksi Departemen jasa
Keterangan
A B X Y Z
Biaya Rp Rp - - -
sebelum 5.480.000 6.460.000
alokasi
Biaya - - Rp Rp Rp
departemen 3.498.000 4.860.000 4.800.000
jasa
Alokasi
departemen
jasa
Departemen Rp Rp (Rp - -
X 1.590.000 1.908.000 3.498.000)
Departemen Rp Rp - (Rp -
Y 3.402.000 1.458.000 4.860.000)
Departemen Rp Rp - - (Rp
Z 2.880.000 1.920.000 4.800.000)
BOP Rp Rp 0 0 0
setelah 13.352.000 11.746.000
alokasi
PERHITUNGAN
Dari departemen Z
Dep A = 600 jam/1.360 jam x Rp. 4.800.000 = Rp. 2.117.647,05
Dep B = 400 jam/1.360 jam x Rp. 4.800.000 = Rp. 1.411.764,70
Dep X = 200 jam/1.360 jam x Rp. 4.800.000 = Rp. 705.882,35
Dep Y = 180 jam/1.360 jam x Rp. 4.800.000 = Rp. 564.705,88
Dari departemen X
Dep A = 500 m2/1500 m2 x Rp. 4.203.882 = Rp. 1.401.294
Dep B = 600 m2/ 1500 m2 x Rp. 4.203.882 = Rp. 1.681.552,8
Dep Y = 400 m2/ 1500 m2 x Rp. 4.203.882 = Rp. 1.121.035,2
Dari departemen Y
Dep A = 350 org/500 org x Rp. 6.545.740 = Rp. 4.582.018
Dep B = 150 org/500 org x Rp. 6.545.740 = Rp. 1.963.722
Soal Post Test Topik 15
2. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing atau job
costing), dimana biaya produksi Diakumulasikan untuk setiap pesanan yang
terpisah.
3. Asumsi dari produk hilang pada awal proses antara lain, kecuali Unit yang hilang
akan menjadi beban produk jadi.
4. Apa persyaratan yang harus dipenuhi agar proses produksi akan berjalan dengan
baik, kecuali Adanya estimasi fundamental ekonomi.