Anda di halaman 1dari 9

Seri Konferensi IOP: Ilmu dan Teknik Material

PAPER • AKSES TERBUKA Anda mungkin juga menyukai


- Bahan bakar gas alam dan emisi gas rumah
kaca di truk dan kapal Jamie Speirs, Paul
Studi kelayakan pengembangan infrastruktur pendukung Balcombe, Paul Blomerus dkk.

transportasi batubara dengan sistem konveyor di industri - Pengembalian dan Siklus Hidup Berbasis
Ekonomi

pertambangan batubara Penilaian Penghematan Biaya Jenis Inverter


Penyejuk Udara

Untuk mengutip artikel ini: Jhony dan Oei Fuk Jin 2020 IOP Conf. Ser.: Mater. Sci. 1007 012142 Sunil Kumar Gupta, B B Arora dan
Akhilesh Arora

- Mengurangi emisi gas rumah kaca


penerbangan melalui ion elektrificat gerbang

Lihat artikel online untuk pembaruan dan penyempurnaan. yang segera layak dan
terjangkau
Fiona Greer, Jasenka Rakas dan Arpad
Horvath

Konten ini diunduh dari alamat IP 36.84.9.163 pada 30/10/2022 pukul 09:16
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

Studi kelayakan pengembangan infrastruktur pendukung transportasi batubara dengan


sistem konveyor di industri pertambangan batubara

Jhony*, Oei Fuk Jin


Magister Kemahasiswaan Teknik Sipil Universitas Tarumanagara Indonesia

* Jhonychen.jc@gmail.com ; mts@untar.ac.id

Abstrak. Akibat penurunan harga batubara yang signifikan pada tahun 2014 dan 2015, sebanyak
125 perusahaan batubara tutup (sumber: kompas.com). Perusahaan yang selamat diharuskan untuk
menurunkan biaya untuk bertahan hidup. Konveyor listrik sebagai sistem pengangkutan
menggantikan sistem pengangkutan truk sampah. Studi kasus dilakukan di salah satu
perusahaan batubara di Kalimantan Tengah dimana target tahunan pengangkutan batubara sebesar
7 juta ton. Studi kelayakan investasi ini dilakukan dengan analisis ekonomi selama 15 tahun
hauling dan NPV sebesar $ -101.604.769 diperoleh, IRR sebesar -4,69%, Payback Period selama
16,37 tahun, B/C Ratio sebesar 0,827. Studi kelayakan investasi juga dilakukan selama 25 tahun
pengangkutan (untuk menggunakan sisa cadangan batubara) dan NPV sebesar $ 373.723.630, IRR
sebesar 52,12%, Payback Period sebesar 0,948 tahun, rasio B/C sebesar 1,639. Investasi ini disebut
layak jika hauling dilakukan selama 25 tahun dengan target 7 juta ton per tahun.

1. Perkenalan
Indonesia merupakan negara yangkaya akan sumber daya alamnya. Salah satu komoditas
besar di Indonesia adalah batu bara. Pertambangan Batubara di Indonesia merupakan salah
satu tambang terbesar di dunia. Untuk cadangan batubaranya sendiri, Indonesia menempati
urutan ke-9 dengan sekitar 2,2 persen dari total cadangan batubara global (based on the
Statistical Review of World Energy BP). Artinya, jika tingkat produksi saat ini terus berlanjut,
cadangan batubara di Indonesia diperkirakan akan habis dalam 83 tahun ke depan. Pada akhir
tahun 2012, harga batubara dunia mulai mengalami penurunan setelah mampu mencapai
harga tertinggi pada pertengahan tahun 2012 yaitu 120 USD per ton. Hal ini membuat hampir
setengah dari seluruh bisnis pertambangan di Indonesia harus menutup usahanya karena terus
mengalami kerugian. Pada awal 2016, kenaikan harga komoditas batubara di IndonesiA
memberikan angin segar bagi industri pertambangan batubara. Kenaikan harga ini sejalan
dengan kenaikan harga minyak mentah dan permintaan batubara domestik Indonesia yang
juga meningkat seiring dengan peningkatan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap.
Hingga akhir semester 1 2018, kenaikan harga batubara telah mencapai titik tertinggi dalam 5
tahun terakhir dan hampir menyentuh angka 115 USD per ton. Kenaikan harga batubara
otomatis membuat permintaan komoditas tersebut juga meningkat. Hampir seluruhpemilik
usaha pertambangan batubara ll menaikkan target produksinya, hal ini juga sejalan dengan
rencana pemerintah untuk meningkatkan ekspor batubara Indonesia.
Batubara di Indonesia dominan terletak di daerah cekungan Sumatera bagian selatan dan
jugadi wilayah Kalimantan. Baik di pulau Sumatera maupun di Kalimantan, lokasi cadangan
batubara ini umumnya terletak cukup jauh dari pantai pulau karena batubara terbentuk dari
endapan tanaman organik yang mengalami peluruhan kimia dan geofisika. Jalur ekspor
batubara only ke luar negeri adalah melalui akses laut. Untuk dapat mengirim dan
mengekspor batubara, pengiriman batubara dari tambang ke pelabuhan perlu dibangun.
Kegiatan ini dikenal dengan istilah coal hauling to port. Di Kalimantan, jarak rata-rata ha
uling batubaraberkisar antara 30 - 120 km, panjang jarak pengangkutan menyebabkan biaya
penambangan secara keseluruhan menjadi lebih mahal.
1
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

Pelaku usaha pertambangan batubara terus berupaya menekan biaya penambangan dan salah
satunya dengan menyediakan infrastruktur pertambangan yang baik. From data yang tersedia,
biaya rata-rata tertinggi penambangan adalah biaya pengangkutan, yang hampir 50% dari total
biaya penambangan. Infrastruktur utama

Konten dari karya ini dapat digunakan di bawah ketentuan lisensi CreativeCommonsAttribution 3.0. Setiap distribusi
lebih lanjut dari karya ini harus mempertahankan atribusi kepada penulis dan judul karya, kutipan jurnal, dan DOI.
Diterbitkan di bawah lisensi oleh IOP Publishing Ltd
untuk hauling tentu saja jalan hauling. Karena biaya pengangkutan yang tinggi ini,alterna tives
lain dari sistem pengangkutan perlu dipertimbangkan, salah satunya adalah dengan
menggunakan sistem konveyor.

2. Metode penilaian investasi


Untuk menentukan investasi yang layak secara ekonomi, analisis ekonomi rekayasa harus
dilakukan. Metode yang digunakan untukanalisis kelayakan ekonomi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Tingkat Pengembalian Internal (IRR)
Rasio Biaya Manfaat (BCR)
Periode Pengembalian (PBP)

2.1. Nilai Sekarang Bersih (NPV)


Net Present Value (NPV) adalah metode untuk mengevaluasi ukuran proyek yang paling
sering digunakan oleh perusahaan, metode ini menghitung nilai uang sekarang dari perkiraan
arus kas bersih masa depan pada sejumlah nilai investasi yang akan dilakukan (Anthes, 2003).
Hasil positif dari Net Present Value (NPV) means bahwa investasi yang akan dilakukan pada
akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan, sehingga perusahaan harus menerima proyek
tersebut. Hasil negatif dari Net Present Value (NPV) berarti bahwa investasi yang akan
dilakukan pada akhirnya dapat mengurangie nilai perusahaan, sehingga perusahaan harus
menolak proyek investasi tersebut. Jika hasil yang diperoleh Net Present Value (NPV) adalah
nol maka nilai investasi yang akan dilakukan tidak akan mengubah nilai perusahaan.

2.2. Tingkat ReturInternal (IRR)


Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang menghitung tingkat diskonto yang
membuat nilai sekarang dari semua perkiraan arus kas masuk sama dengan nilai sekarang dari
arus kas keluar yang diharapkan (Hazen, 2009). IRR adalah suku bunga yang membuatnilai
NPV yang dikalkulasi sama dengan nol.
Jika hasil IRR yang diperoleh lebih besar dari biaya modal, maka menggambarkan bahwa
investasi yang dilakukan akan menghasilkan pengembalian yang lebih besar dari yang
diharapkan, sehingga perusahaan harus menerima proyek tersebut. IRR yang lebih kecil dari
modal menggambarkan investasi yangdilakukan akan menghasilkan return yang lebih kecil
dari yang diharapkan, sehingga perusahaan harus menolak proyek investasi tersebut.
Sedangkan untuk IRR yang sama dengan cost of capital, investasi yang dilakukan diharapkan
dapat menghasilkan return seperti yang diharapkan (Peterson, 2002). Selain itu, dapat juga
mengacu pada tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima atau tingkat pengembalian
menarik minimum (MARR). MARR adalah tingkat pengembalian minimum dari investasi
2
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

yang berani dilakukan investor. Jika IRR lebih kecil than MARR, maka investasi tidak layak
secara ekonomi. Sebaliknya, jika IRR lebih besar dari MARR, ini membuktikan bahwa
investasi ini layak secara ekonomi.

2.3. Rasio Biaya Manfaat (BCR)


Analisis Benefit Cost Ratio merupakan teknik analisis dalam mengetahui nilai manfaatsuatu
proyek yang akan dilakukan dengan membandingkan nilai manfaat dengan nilai
investasi/modal.
Analisis BCR ini sering digunakan sebagai analisis tambahan dalam memvalidasi hasil
evaluasi investasi.
Jika hasil BCR yang diperoleh lebih besar atau sama dengan 1, maka perusahaan harus
menerima proyek yang diusulkan. Jika hasil BCR yang diperoleh lebih kecil dari 1, maka
perusahaan harus menolak proyek tersebut.

2.4. Periode pengembalian (PBP)


Analisis Payback Period (Giatman, 2006) bertujuan untuk mengetahui berapa lama periode
investasi akan dikembalikan pada saat titik impas terjadi.
Jika hasil PBP yang diperoleh lebih kecil atau sama dengan usia investasi, perusahaan harus
menerima proyek tersebut. Jika res ults PBP yangdiperoleh lebih besar dari usia investasi,
perusahaan harus menolak proyek tersebut.

3. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data biaya dan tarif batubara pengangkutan,
dataografik teratas dan desain rencana jalan pengangkutan, data produksi pengangkutan
hingga akhir periode penambangan, dan data penawaran harga konveyor. Sumber data yang
digunakan berasal dari perusahaan kontraktor tambang di Kalimantan Tengah, PT ABC.
Variabel yang digunakan untuk kalkululating biaya modal untuk membangun jalur konveyor
adalah Pekerjaan Mekanikal, Pekerjaan Struktural, Pekerjaan Sipil, Pekerjaan Listrik,
Pekerjaan Umum.
Proses analisis dimulai dengan perhitungan biaya modal untuk mendapatkan jalur konveyor
dari pit ke port. Selain biayamodal, biaya perawatan dan biaya operasional juga akan dihitung
untuk pengangkutan dengan sistem conveyor. Selanjutnya, setelah semua biaya diperoleh,
langkah selanjutnya adalah perhitungan pendapatan yang diperoleh per tahun. Setelah semua
pendapatan dan biaya terhambat, analisis ekonomi dilakukan dengan menggunakan metode
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR) dan
Payback Period (PBP).

4. Hasil dan diskusi


Perhitungan biaya investasi untuk pembangunanconv eyors listrik adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Investasi costs pada pembangunan konveyor listrik


Tidak. Deskripsi: Est.QTY Satuan Total Harga
__________ (US$)
Sebuah. Pekerjaan Persiapan 1 LS 37,241

3
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

B. Pekerjaan Mekanis 61,400 m' 122,800,00


C. Pekerjaan struktural 30,700,000 Kg 69,075,000
D. Pekerjaan Sipil 6,198,000 m3 31,839,041
73,680 m3 3,027,945

E. Pekerjaan Bangunan 1 LS 200,000


F. Pekerjaan Kelistrikan 61,400 m' 61,400,000
G. Pekerjaan Umum 1 LS 103,448
Seluruh 288,445,435

PPN 10% 28,844,543

Total Keseluruhan 317,289,978

Dalam mengoperasikan konveyor listrik, masih membutuhkan unit lain yaitu loader dan unit
pendukung karena konveyor listrik hanya menggantikan peran truk pengangkut. Total biaya
yang diperlukan untuk dukungan unit dan investasi ditunjukkan pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Kebutuhan alat pendukung dan investasi costs

Peralatan Jenis Qty Proe Peralatan per Total Peralatan


Unit (US $) Harga (US$)
Loader WA500 5 unit 569,802.70 2,849,013.52
Pekerjaan Umum Komputer300 2 unit 436,816.48 873,632.96
Pekerjaan Umum CWB-520 10 Unit 110,359.29 1,103,592.85
Truk Bahan Bakar P380CB6x6FT 1 unit 122,621.43 122,621.43
Seluruh 4,948,860.77

Nilai investasi pada tahun 2019 → $ 338.350.781 (inflasion 5 %)


Ekuitas pemilik 30% → $ 101.505.234
Pinjaman bank 70 % → $ 236.845.547

Dari data di atas arus kas setelah pajak dapat diperoleh, ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Cashflow coal hauling dengan electric conveyor

Tahun Setelah Arus Kas


Pajak
2019 (486,971,219)
2020 58,302,033
2021 71,360,385
2022 69,107,319
2023 66,916,506
2024 65,489,811
2025 64,673,831
2026 62,574,544
2027 60,550,926
2028 58,606,760
2029 53,509,634
2030 36,057,631
2031 41,876,964
2032 43,758,846
2033 45,742,132

4
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

2034 1,343,528

Analisis ekonomi kemudian dapat dilakukan untuk memperoleh nilai NPV, IRR, payback
period dan B /C Ratio (Tabel 4).

Tabel 4. Hasil analisis ekonomi


Indikator Hasil Analisis Parameter Keadaan
NPV -101.604.769 NPV > 0 Tidak Layak
AMERIKA
SERIKAT
IRR>MARR
IRR -4,69% (MARR = 12%) Tidak Layak

PBP 16,37 tahun PBP < jangka waktu investasi Tidak Layak
(jangka waktu investasi = 15
tahun)
Rasio B / C 0,827 Rasio B / C > 1 Tidak Layak

Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa nilai NPV <0, IRR <MARR, B/C Ratio <1 dan
periode pengembalian di atas usia investasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
investasi ini tidak layak. Dari segi waktu investasi, pengangkutan batubara yang
menggunakan konveyor listrik memiliki masa pakai yang lama (Sekitar 15 tahun). Namun ban
berjalan masih bisa dioperasikan dengan mengganti beberapa bagian. Biaya penggantian ban
berjalan ini adalah 20% dari nilai investasi ban berjalan.
Jika masa penambangan dapat dilakukanselama lebih dari 15 tahun, maka alternatif
pengangkutan batubara menggunakan sistem konveyor listrik berpotensi dikatakan layak
diterima sebagai pengganti pengangkutan konvensional. Untuk itu, diperlukan analisis lebih
lanjut yang mana jika penambangan semua cadangan batubara yang tersedia habis.
Dari data yang diberikan PT ABC, sisa cadangan batubara yang akan digali sebesar
188.953.426 juta ton (data per akhir 2016). Untuk target produksi tahunan sebesar 7 juta
ton,cadangan batubara remai ning di atas dapat digali selama 10 tahun ke depan. Sehingga
total waktu penggalian seluruh cadangan batubara yang ada adalah 25 tahun (dihitung dari
tahun 2018). Target perhitungan batubara dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Distribusi target batubara untuk analisis ekonomi lebih lanjut

Tahun Produksi Target Akumulatif Tetap Cadangan Remark

5
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

2016 4,500,000 4,500,000 188,953,426

5,000,000 9,500,000 184,453,426 Aktual/sedang


berlangsung
5,000,000 14,500,000 179,453,426

7,000,000 21,500,000 174,453,426

7,000,000 28,500,000 167,453,426


7,000,000 35,500,000 160,453,426
7,000,000 42,500,000 153,453,426
7,000,000 49,500,000 146,453,426
7,000,000 56,500,000 139,453,426
7,000,000 63,500,000 132,453,426
7,000,000 70,500,000 125,453,426
7,000,000 77,500,000 118,453,426

Data untuk studi


kelayakan
7,000,000 84,500,000 111,453,426

7,000,000 91,500,000 104,453,426

7,000,000 98,500,000 97,453,426

7,000,000 105,500,000 90,453,426

7,000,000 112,500,000 83,453,426

7,000,000 119,500,000 76,453,426

7,000,000 126,500,000 69,453,426

7,000,000 133,500,000 62,453,426


7,000,000 140,500,000 55,453,426
7,000,000 147,500,000 48,453,426
7,000,000 154,500,000 41,453,426
7,000,000 161,500,000 34,453,426

Tetap cadangan
7,000,000 168,500,000 27,453,426

7,000,000 175,500,000 20,453,426

7,000,000 182,500,000 13,453,426

6,453,426 188,953,426 6,453,426

2017
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029

6
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

2030
2031
2032
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044

Jadi untuk 25 tahun ke depan, analisis ekonomi menjadi (Tabel 6):

Tabel 6. Hasil analisis ekonomi lanjutan


Indikator Hasil Analisis Parameter Keadaan
NPV 373.723.630 KAMI NPV > 0 Layak
IRR 52,12% IRR>MARR Layak
(MARR = 12%)
PBP 0,948 tahun PBP < jangka waktu investasi Layak
(jangka waktu investasi = 15 tahun)
Rasio B / C 1,639 Rasio B / C > 1 Layak

Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa nilai NPV, IRR, rasio B/C dan payback period telah
memenuhi parameter yang dipersyaratkan sehingga investasi ini menjadi layak untuk
dijalankan.
5. Kesimpulan
Selama 25 tahun masa tambang dengan target pengangkutan batubara sebesar 7 juta tons per
tahun, alternatif pengangkutan menggunakan konveyor listrik merupakan investasi yang tepat
karena investor akan mendapatkan keuntungan paling banyak, yaitu waktu impas tercepat,
biaya pengangkutan batubara terendah, yaitu 0,068 $/ton.km (hanya 68,7% dibandingkan
dengan pengangkutan cost using dump truck) dan memiliki kapasitas 31% lebih yang
berpotensi meningkatkan target produksi batubara yang pada akhirnya dapat memberikan
pendapatan yang lebih besar.

6. Referensi
[1] Anthes, Gary M. (2003). Net Present Value, Jurnal Manajemen Keuangan.
[2] Brink, Hilla (2009). Dasar-dasar Metodologi Penelitian untuk Perawatan Kesehatan
Profesional. Cape town: Juta Press.
[3] Belanina, Evija (2013). Angkutan Batubara Multimoda di Indonesia [4] Giatman, M.
(2006). Ekonomi Teknik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
[5] Hazen, Gordon (2009). Perpanjangan Tingkat Pengembalian Internal terhadap Arus Kas
Stokastik, Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 55.
[6] Keown, Arthur J., Martin John D., J. William Petty & David S. Scott (2005).
Manajemen Keuangan: Teori dan Praktik,edisi ke-11.
[7] Novie (2012). Tesis: Analisis Capital Budgeting untuk Pengambilan Keputusan
Peluncuran Produk Obat Batuk ABC di PT.
[8] Ross, Westerfield, Jaffe, & Yordania (2008). Manajemen Ficial.
7
TICATE ke-3 2020 Penerbitan IOP
Seri IOP Conf.: Ilmu dan Teknik Material 1007 (2020) 012142 doi:10.1088/1757-899X/1007/1/012142

[9] Shih, Tsui – Yii&Trappey C. V. (2008). Analisis Sensitivitas Internasional


InvestmentDecision Model.Taiwan : Jurnal Penelitian Operasional Terbuka, 2, 60 – 67.

Anda mungkin juga menyukai