Anda di halaman 1dari 8

Makalah Aliran Modern Dalam Islam

“Pendudukan Napoleon dan Pembaharuan di Mesir”

Disusun oleh :
Allaydrus Besar S.H : 3120200079
Nida Ulhaq Nurussyifa : 3120200014
DAFTAR ISI :

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Ada hal-hal baru selain kemajuan  materi yang dianggap sebagai
ide-ide hasil revolusi Perancis yang dibawah Napoleon.
B. Ekspedisi-ekspedisi yang dibawah oleh Napoleon.
C. Keberhasilan lainnya yang telah dicapai oleh orang sipil Perancis.

BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Masyarakat Mesir adalah masyarakat religius yang sangat menghormati agama. Mereka
memandang agama di atas segala-galanya, sebagai bagian integral dari budaya, adat
istiadat, dan masyarakat. Kelompok-kelompok Islam, masing-masing menurut doktrinnya,
memanfaatkannya dengan menggunakan semua kekuatan untuk menrongrong negara dan
meraih tujuan bersama, penerapan hukum Islam  (syariah) dan menegakkan pemerintahan
Islam yang terbebas dari segala pengaruh Barat. Demikianlah kelompok-kelompok itu yakin
pada masa Nabi Muhammad dan para pengikut awalnya. Mereka mengidealisasikan periode
awal Islam dan menurut ajaran mereka hanya kembali ke zaman keemasan inilah Mesir
modern bisa sembuh dari segala penyakit. Dengan berdalih  bahwa pengaruh Barat yang
dimulai dari invasi Napoleon sebagai akar segala kebobrokan, mereka mendukung  tulisan-
tulisan dan deklarasi-deklarasi mereka dengan tafsir Al-Qur’an dari Ibnu Hanbal dan Ibnu
Taimiyah yang keduanya menyeru untuk membaca Al-Qur’an  secara tekstual, sembari
menolak semua penafsiran, filsafat, dan teks-teks yang menyertai.

B.     RUMUSAN MASALAH
1. Ada hal-hal baru selain kemajuan  materi yang dianggap sebagai ide-ide
hasil revolusi Perancis yang dibawah Napoleon.
2. Ekspedisi-ekspedisi yang dibawah oleh Napoleon.
3. Keberhasilan lainnya yang telah dicapai oleh orang sipil Perancis.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    ADA HAL-HAL BARU SELAIN KEMAJUAN MENTRI YANG


DIANGGAP SEBAGAI IDE-IDE HASIL REVOLUSI PRANCIS YANG
DIBAWAH NAPOLEON

1.      Sistem Pemerintah Republik.

Selama ini belum ada dikenal seorang kepala negara dipilih oleh parlemen yang berkuasa
dalam masa tertentu dan harus tunduk kepada Undang-Undang Dasar. Sedangkan UUD itu
sendiri dibuat bukan oleh kepala negara atau raja melainkan oleh parlemen. Parlemenlah
yang menentukan  kredibiltas seorang kepala negara, yang kalau menyimpang dari
kedudukannya. Sedangkan sistem pemerintah Islam selama ini bersifat absolut.

2.      Ide persamaan  (egalite).

yaitu adanya persamaan kedudukan antara penguasa dengan rakyat yang diperintah, serta
turut berperan aktifnya rakyat dalam pemerintahan. Sebelumnya rakyat mesir tidak tahu
menahu dalam soal pemerintahan, maka ketika Napoleon mendirikan suatu badan
kenegaraan yang terdiri dari ulama-ulama Al Azhar dan pemuka-pemuka dalam dunia bisnis
dari Kairo dan daerah-daerah. Tugas badan ini membuat UU, memelihara ketertiban umum
dan menjadikan perantara penguasa-penguasa Perancis dengan rakyat Mesir. Disamping itu
dibentuk pula suatu badan yang bernama Diwan Al Ummah yang pada waktu tertentu
mengadakan sidang untuk membicarakan hal-hal yang bersangkutan dengan kepentingan
nasional.

3.      Ide kebangsaan.

Ide Kebangsaan yang terkandung dalam maklumat Napoleon bahwa orang Perancis
merupakan suatu bangsa, dan kaum Mamluk adalah orang asing yang datang ke Mesir dari
Kaukasus, jadi sungguh pun orang Islam tapi berlainan bangsa dengan rakyat Mesir.
B. EKSPEDISI-EKSPEDISI YANG DIBAWAH OLEH NAPOLEON

1.       Ekspedisi Napoleon

          Pendudukan negeri Mesir merupakan penduduk campuran dari bermacam-macam ras,
agama, budaya dan peradaban. Di samping itu daerah Mesir masih merupakan daerah di
belahan Timur yang terbanyak dikunjungi dan derasnya arus gelombang pengaruh Barat
dengan bibit-bibit peradaban Eropa.[6]
          Mesir sebelum ditaklukkan oleh Napoleon berada di bawah kekuasaan Turki Usmani
dan sebagian di bawah pengaruh/kekuasaan Mamluk.
          Asal-usul kaum Mamluk berasal dari daerah pengunungan Kaukasus yaitu daerah
dipengunungan yang berbatasan antara Rusia dan Turki. Mereka didatangkan  ke Istambul
atau Mesir untuk dididik menjadi militer. Dalam perkembangan selanjutnya kedudukan
mereka dalam kemiliteran meningkat bahkan di antara mereka ada yang dapat mencapai
jabatan militer yang tinggi.[7] Akhirnya di antara mereka ada yang mengambil alih daerah
kekuasaan Turki Usmani dan tidak tunduk pada Istambul.
          Pemimpin Mamluk disebut Syekh Balad, akan tetapi Syekh Balad ini sering bertabiat
kasar, sehingga hubungan mereka dengan  rakyat Mesir tidak baik. Hal ini salah satu faktor
yang memudahkan tentara Napoleon menguasai daerah-daerah yang dikuasai Mamuluk.

         
2.      Penaklukan Napoleon Terhadap Mesir

          Napoleon menyerbu Mesir pada tanggal 2 Juli 1798. mula-mula mendarat di
Iskandariyah dan dalam waktu tiga minggu Napoleon dapat menguasai seluruh Mesir. Setelah
menguasai Mesir Napoleon terus menyerang Palestina. Akan tetapi setelah sampai terus
menyerang Palestina, akan tetapi setelah selesai di Palestina sedang berjangkit  penyakit
kolera, sehingga banyak tentara Palestina yang meninggal dunia.
          Walaupun Napoleon menguasai Mesir hanya dalam waktu sekitar tiga tahun, namun
pengaruh yang ditinggalkannya sangat besar dalam kehidupan bangsa Mesir.

3.       Tujuan Ekspedisi Napoleon ke Mesir


          Perancis adalah salah satu negara yang cukup besar dan menjadi saingan Inggris yang
telah menguasai India untuk  memutuskan hubungan Inggris dan India. Napoleon
berpendapat, Mesir harus dapat dikuasai. Dengan penguasaan Mesir maka hubungan Inggris
ke India terhambat dan di samping itu Mesir merupakan daerah yang cukup  baik untuk
pemasaran baru hasil-hasil produksi industri Perancis.
          Selain dari tujuan tersebut di atas, tampaknya Napoleon mempunyai tujuan tertentu
pula yaitu ingin mengikuti jejak Alexander yang pernah menguasai Eropa dan Asia sampai
ke India. Tempat yang strategis untuk maksud harus menguasai Mesir, bukan Roma
atau Paris yang dapat dijadikan  basis ekspansi ke India.

4.      Pengaruh Ekspedisi dalam pembaharuan di Mesir

          Walaupun Napoleon menguasai Mesir hanya sekitar tiga tahun saja (1789 – 1801)
namun pengaruhnya besar sekali terhadap   hidup dan kehidupan bangsa Mesir.
          Takkala Napoleon menyerbu Mesir ia membawa dua set alat percetakan (alat cetak
Bahasa Arab Latin) hasil rampasan  Napoleon di Vatican, di samping itu dibawa pula 600
orang sipil yang diantaranya terdapat 167 orang ilmuwan-ilmuwan dalam berbagai disiplin
ilmu.

C. KEBERHASILAN LAINNYA YANG TELAH DICAPAI OLEH ORANG SIPIL


PRANCIS.

1. Membuat saluran air di lembah Sungai Nil, sehingga hasil pertaniannya berlibat ganda.
2. Di bidang sejarah, ditemukan batu berukir yang terkenal dengan Rossetta Stone.
3. Di Bidang pemerintahan, merambahnya ide sistem pemerintahan yang kepala negaranya
dipilih dalam waktu tertentu dan tunduk pada perundang-undangan. Hal ini tentu saja sulit
diterima oleh para menguasa.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

·        Napoleon dapat menguasai Mesir ketika mereka bertempur dengan Kaum  Mamluk di daerah
Piramid di dekat Kairo, karena kaum Mamluk  tidak sanggup melawan senjata-senjata
meriam Napoleon. Tetapi, usaha, Napoleon untuk menguasai daerah-daerah lainnya di Timur
tidak berhasil.
·        Ada beberapa hal baru selain kemajuan materi yang dianggap   sebagai ide-ide hasil revolusi
Perancis yang dibawa oleh Napoleon diantaranya : Sistem pemerintahan republik, ide
persamaan (legalite)  ide kebangsaan yang terkandung dalam maklumat Napoleon, sehingga
ide-ide Napoleon tersebut adalah gambaran yang merupakan kontak pertama antara Mesir
dengan Barat (Eropa).
·        Ekspedisi Napoleon, terdapat asal-usul kaum Mamluk yang datang ke Istambul atau Mesir
untuk dididik menjadi militer  sehingga kedudukan militer mereka meningkat, bahkan antara
mereka mendapat jabatan militer yang tinggi.
·        Dalam waktu tiga minggu Napoleon dapat menguasai seluruh Mesir, tetapi Napoleon dapat
menguasai Mesir hanya dalam waktu sekitar tiga tahun.
·        Tujuan ekspedisi Napoleon ialah ingin mengikuti jejak Alexandr yang pernah  menguasai
Eropa dan Asia sampai ke India.
·        Pengaruh Napoleon dalam pembaharuan di Mesir sangat besar sekali, terhadap hidup dan
kehidupan bangsa Mesir, yaitu Napoleon membentuk lembaga  ilmiah yang diberi nama
“Institut de Egypte” yang terdapat empat bidang pengetahuan, yaitu ilmu pasti, ilmu alam,
ekonomi, politik dan seni sastra.
B. SARAN

Demikian uraian makalah yang dapat kami sajikan, kami sadar bahwa dalam pengambilan
sub bahasan dalam makalah ini masih banyak kekurangan, apabila terdapat kesalahan baik
dalam penulisan maupun dalam pemaparan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan pastilah milik manusia karena itu, tidak
lupa kritik dan saran selalu saya harapkan untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai