Makalah SBK
Makalah SBK
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena oleh hikmat dan rahmatnya,
kami dapat menyelesaikan makalah seni musik yang berjudul “Musik Kontemporer” dengan tepat
waktu. Adapun tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran seni musik . Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang musik kontemporer bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada buk AKS selaku guru seni musik
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan agar kedepannya dapat lebih bagus lagi.
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
KESIMPULAN..........................................................................................................................
SARAN.....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Musik kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan kreatif yang
dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik kontemporer,atau, lebih
tepatnya, musik seni kontemporer. Ini menjadi istilah yang paling digemari ditahun1990-an. Tetapi
kesepakatan dalam penggunaan istilah ini membangkitkan pertanyaan tentang apa yang termasuk dan
apa yang tidak termasuk dalam musik kontemporer. Ini menjadi sebuah inti dari perdebatan hangat
dikalangan musisi dan pemikir yang biasanya mempunyai persepsi yang berbeda.
Keanekaragaman Musik kontemporer secara resmi diakui dan dilembagakan dan dalam hal ini
ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang lebih besar, yaitu Pekan Komponis, sebuah pertemuan tahunan
untuk para komposer dari berbagai daerah di Indonesia. Pertemuan ini biasanya dilaksanakan di Taman
Ismail Marzuki Jakarta. Dari pertemuan yang pertama di tahun1979, komposer yang terlibat kebanyakan
berasal dari yang berbasis tradisional. Bahkan,komposer berbasis tradisional adalah yang terbaik
mewakili delapan iterasi awal, yang memberikan kontribusi lebih dari tiga kali lebih banyak dari karya-
karya itu dibanding rekan mereka yang berorientasi Barat.
B.Rumusan Masalah
Musik kontemporer adalah musik yang keberadaannya berkaitan era dengannya waktu. Itulah
mengapa sering disebut musik garda depan (avant-garde), karena selalu mengedepani sebuah era.
Musik kontemporer juga lazim menyandang sebutan new music atau musik baru, karena sebagai
konsekuensi keberadaannya yang selalu mengedepani sebuah era, musik kontemporer dituntut untuk
menghadirkan sesuatu yang baru, sebuah karya musik yang belum pernah diciptaan sebelumnya.
Musiknya dianggap musik kontemporer karena seperti air mengalir tanpa jeda ditambah gaya
kontrapung. Makna musik kontemporer yang disampaikan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.Mack Dieter
Menurut Mack Dieter dalam buku berjudul Musik Kontemporer & Persoalan Interkultural (2001),
pengertian musik kontemporer adalah konsep musik yang benar-benar baru menggunakan beragam
sumber bunyi sebagai edia ekspresi kreatif.
2. Edi Sedyawati
Menurut Edi Sedyawati dalam buku berjudul Pertumbuhan Seni Pertunjukkan (1981), seni
kontemporer adalah seni yang menunjukkan daya cipta yang hidup sesuai dengan kondisi kreatif dari
masa terakhir.
3. Gendon Humardani
Menurut Gedon Humardan dalam buku Gamelan Kontemporer di Surakarta: Pembentukan dan
Perkembangannya (1970-1990) (1991) karya Rustopo, kontemporer adalah suatu sikap berkesenian
yang sejalan dengan konsep seni modern yang berorientasi pada masalah-masalah kehidupan masa kini.
4.Jiwa Atmaja
Menurut Jiwa Atmaja dalam Seni Kontemporer (1993), musik kontemporer adalah aksi maupun
reaksi yang tumbuh dalam suasana tanpa batas di zaman yang terus berubah dan penuh kontroversi.
5.Sumarno
Sumarno dalam Bentuk Persaingan Penyediaan Jasa Musik di Surabaya Periode Juli 2000-juni 2001
(2002), musik kontemporer adalah musik perpaduan dari berbagai macam hasil rekaman bunyi-bunyi,
baik yang berasal dari alat elektronik, alam, ataupun keduanya.
6.Suka Harjana
Menurut Suka Harjana dalam Corat-coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini (2003), musik
kontemporer tidak menunjuk kepada sesuatu apapun yang bersifat spesifik kecuali menyiratkan tentang
suatu waktu “masa kini atau sesuatu yang bersifat kekinian yang tidak dibatasi oleh suatu periode
tertentu.
Perkembangan musik kontemporer di Indonesia baru mulai dirasakan sejak digelarnya acara Pekan
Komponis Muda tahun 1979 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Melalui acara tersebut, komunikasi para
seniman antar daerah dengan berbagai macam latar belakang budaya lebih terjalin. Forum diskusi dan
dialog antar seniman dalam acara tersebut saling memberikan kontribusi sehingga membuka paradiqma
kreatif musik menjadi lebih luas. Hingga hari ini, para komponis yang pernah terlibat dalam acara
tersebut menjadi sosok individu yang sangat memberi pengaruh kuat untuk para komponis musik
kontemporer selanjutnya.
Nama-nama seperti Aloysius Suwardi, Harry Roesli, Ben Pasaribu, Tony Prabowo, Yusbar Jailani, I
Nyoman Windha, Otto Sidarta, dan masih banyak yang belum disebutkan, merupakan komponis
kontemporer yang ciri-ciri karyanya nyaris mustahil dikategorikan secara konvensional.
Mengintip perkembangan musik kontemporer di daerah Jawa Barat tampaknya agak lambat. Selain
karena apresiasi masyarakat Sunda belum memadai, para komponisnya yang relatif sangat sedikit,
dukungan pemerintah setempat atau sponsor-sponsor untuk menggelar konser-konser musik
kontemporer juga sangat kurang. Misalnya di Yogyakarta, secara konsisten selama belasan tahun
mereka berhasil menggelar acara Yogyakarta Gamelan Festival tingkat Internasional yang di dalamnya
banyak sekali karya-karya musik kontemporer dipentaskan. Tahun 2007 dan 2008, Kota Solo telah
menggelar acara SIEM (Solo International Ethnic Music). Di dalamnya, banyak karya-karya musik
kontemporer dipentaskan dengan dihadiri lebih kurang lima puluh ribu penonton. Selain itu, masih ada
festival world music dengan tajuk “Hitam Putih” di Riau, kemudian festival Gong Kebyar di Bali, dan lain
sebagainya. Sebenarnya banyak komponis kontemporer di daerah Sunda yang cukup potensial, namun
sangat jarang yang tetap konsisten dalam berkarya. Salah satu komponis pertama, Nano S., yang meski
aktivitasnya lebih cenderung sebagai pencipta lagu, namun beberapa karyanya seperti “Sangkuriang”
dan “Warna” memberi nafas baru dalam pengembangan musik Sunda.
Di Bali, aktivitas berkesenian berideologi “kontemporer” sebenarnya telah berlangsung sejak awal abad
ke-20 dengan lahirnya seni kekebyaran di Bali Utara. Namun wacana tentang musik kontemporer mulai
mengemuka serangkaian dengan Pekan Komponis Muda I yang digelar di Jakarta pada 1979.
Tahun 1990, satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap yang berbeda, hasil kolaborasi
antara dua seniman, I Wayan Dibia dan Keith Terry, yaitu “Body Tjak“. Karya ini merupakan seni
pertunjukan multikultural yang memadukan unsur-unsur seni budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali,
Indonesia).
Adapun, selanjutnya adalah 5 tokoh seni musik kontemporer yang tersedia di dunia:
3.Hector Berlioz
4.Anton Bruckner
5.Robert Schumann
Pada era ini, ada banyak variasi gaya dari pos-modernisme hingga impresionisme, bahkan muncul juga
konsep melodi irama baru dari musik Bartok, Stravinsky, Prokofiev, Copland, Shostakovich, Barber, dan
Gorecki. Berikut adalah karakteristik umum pada musik kontemporer:
3.Notasi musik hanya dapat dipahami oleh pemusik karena notasinya dituli dengan simbol atau tanda.
6.Bunyi dapat berasal dari sumber yang beragam, bukan hanya dari instrumen musik.
Selain karakteristik, dari sekian banyaknya ragam jenis musik, kita dapat mengenali jenis musik
kontemporer dengan memperhatikan ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri musik kontemporer yang
hampir senantiasa melekat dalam kehadirannya:
1.Judul
Judul-judul aneh dan asing tampaknya sangat lazim digunakan dalam karya-karya musik kontemporer.
Misalnya: “Gymnopedie”, “Liturgi Kristal”, “Telemusik”, dan bahkan ada juga yang menggunakan bahasa
yang sudah tak lazim, seperti karya Stevie Reich berjudul “Tehilin”.
2.Tema
Tema-tema percintaan, kegalauan, duka, dan kegembiraan sudah lazim digunakan dalam karya-karya
musik pada umumnya. Namun dalam musik kontemporer seringkali mengangkat tema-tema yang tak
biasa. Misal, “Tetabuhan Sungut” karya Slamet Abdul Sjukur yang mengusung tema eksplorasi
kemampuan bunyi mulut manusia.
3.Instrumentasi
Instrumen dalam musik kontemporer tak terbatas pada alat-alat musik saja, namun setiap benda yang
dapat menghasilkan bunyi dapat diolah menjadi suara instrumen yang harmonis. Misalnya, musik dari
tepukan tangan karya Steve Reich dan modifikasi piano yang disumbat dengan sekrup dan benda-benda
logam karya John Cage.
4.Partitura
Dalam musik kontemporer, notasi balok dan angka tidaklah cukup. Konsep musik kontemporer
seringkali harus disertai petunjuk detail tentang gambaran bunyi dan cara memproduksi bunyi tersebut.
Maka itulah kenapa dalam ranah musik kontemporer dikenal pula notasi auditif dan notasi tindakan.
5.Teknik Garapan
Komponis musik kontemporer seringkali menciptakan sendiri tata gramatika dan idiom musiknya, serta
susunan dan struktur harmoni yang baru. Ide garapan bisa saja menggunakan idiom dan tata gramaitika
musik tradisi, perhitungan nilai matematis, atau dapat pula dengan ratio atau perbandingan sebuah
struktur rancangan bangunan.
D. KONSEP DAN TEKNIK DALM MUSIK KONTEMPORER
Karya musik kontemporer dikenal sebagai karya musik yang sifatnya iringan. Konsepnya didasarkan pada
instrumen (melodi) yang dilengkapi dengan elemen-elemen musik lainnya untuk mengiringi melodi.
Konsep musik kontemporer biasanya mendeskripsikan suatu naskah puisi, cerita, drama, dan
sebagainya.
Ada musik tradisional dan musik barat terdapat kaidah kaidah yang baku dalam membuat komposisi
maupun dalam menyajikannya. Contohnya teknik penjarian pada piano, posisi badan, teknik permainan,
semua sudah ada aturan dan tekniknya, untuk mencapai keterampilan yang tinggi. Berbeda dengan
musik kontemporer semua yang baku pada musik tradisional dan musik barat, tidak lagi digunakan
sehingga memunculkan teknik berkarya yang baru. Dalam berkarya musik kontemporer terdapat
beberapa teknik yang biasa digunakan antara lain :
1.Teknik permainan yang unik dan baru, contohnya ketika kecapi tidak dipetik namun di gesek
menggunakan botol.
2.Perubahan fungsi instrument yang semula menjadi alat musik melodis digunakan sebagai alat musik
ritmis.
3.Memadukan berbagai macam budaya, misalnya penggunaan teknik komposisi barat namun dengan
menggunakan alat musik gamelan.
4.Memadukan beberapa genre musik yg menjadi sesuatu yang baru. Eksplorasi alat musik elektrik
sampai kepada hal hal yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Dalam identitas musik kontemporer, ada beberapa elemen yang bisa jadi penanda. Di antaranya adalah
berikut.
1.Tone
Sebagai penikmat musik tentu kalian sudah mengenal apa yang dimaksud tone dengan jelas. Tone
merupakan dianggap sebagai warna yang membalut nuansa dalam sebuah karya musik. Meskipun
terkesan abstrak, para musisi menggunakan tone ini untuk untuk bisa menggambarkan suasana dari
karya yang mereka buat. Tone berperan untuk bisa menghadirkan nuansa seperti sedih, ceria,
melankolis, dramatis, agresif. Tone ini tidak sekadar ditampilkan menggunakan efek saja. Pemilihan
progresi chord dan juga komposisi musik keseluruhan merupakan salah satu pondasi dalam membangun
suasan dari tone musik. Misal, progresi kunci minor akan cenderung menghadirkan nuansa yang
melankolis sedangkan nuansa optimis bisa diraih menggunakan progresi kunci major.
2.Ritme
Dalam musik kontemporer, ritme adalah unsur yang cukup signifikan terasa. Dalam perkembangannya
dari zaman ke zaman, ritme yang diramu dalam sebuah musik bisa jadi penanda dalam sebuah karya
musik kontemporer. Di musik yang berkembang di tahun 1990-an, hampir semua ritme musik memiliki
ketukan genap. Ketukan tersebut berhasil jadi ciri atau identitas yang menunjukkan musik kontemporer
di era tersebut. Namun, beberapa tahun ke belakang, ritme atau ketukan yang tidak beraturan juga
umum dihadirkan. Ritme ini dikenal dengan istilah polyrhythm. Itilah tersebut mengacu pada komposisi
penggunaan dua ritme yang kontras dalam waktu yang bersamaan. Ritme juga punya fungsi sebagai
pendukung nuansa yang dibangun melalui tone musik.
3.Melodi
Melodi juga jadi salah satu unsur yang cukup ditemukan di dalam sebuah karya musik kontemporer.
Melodi berperan untuk mempertegas tone atau warna musik yang dibangun oleh para musisi. Selain itu,
melodi juga biasanya hadir dengan pendekatan yang kontras untuk perbandingan dari ritme yang
dibangun. Paduan ritme dan melodi dalam komposisi musik kontemporer digunakan untuk merajut
alunan musik jadi sebuah kesatuan yang utuh. Secara definisi, melodi merupakan tingkatan tinggi
rendah serta panjang pendek nada dalam sebuah komposisi musik. Dalam aplikasi musik kontemporer
melodi yang digunakan dikenal memiliki range yang sangat lebar atau besar. Range atau jangkauan
melodi yang besar tersebut berhasil dihadirkan menggunakan 12 nada kromatik tanpa tonel center.
4.Harmoni
Harmonisasi juga jadi salah satu unsur penting dalam pembuatan karya musik kontemporer. Kalian
mungkin pernah dengar permainan dua gitar yang memainkan kord sama namun dalam oktaf yang
berbeda. Hal tersebut merupakan salah satu jenis harmoni yang ditemukan dalam komposisi musik
kontemporer. Salah satu jenis harmonisasi tersebut dikenal dengan istilah polychord. Yaitu permainan
dua kunci nada yang dimainkan dalam waktu yang bersamaan. Biasanya dalam jangkauan nada tersebut,
polychord berisi empat kunci nada yang dimainkan sesuai ritme yang dibentuk oleh pondasi musiknya.
Selain itu, harmonisasi juga bisa didapatkan dengan polytonality.
1.Fungsi religi atau keagamaan, memiliki fungsi untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan.
3.Fungsi pendidikan, setiap cabang seni memiliki fungsi pendidikannya sendiri. Dalam musik grup atau
sebut saja ansambel, diperlukan kerja sama tim agar musik yang tercipta harmonis.
4.Fungsi artistik adalah fungsi yang ditujukan sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan
karyanya.
5.Fungsi rekreasi atau hiburan merupakan fungsi yang tidak lepas dari sebuah karya seni pertunjukan.
3.Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak.
1.Piano.
2.Biola.
3.Kecapi.
4.Suling.
5.Gelas plastik.
6.Gamelan.
8.Angklung.
Berikut adalah beberapa jenis musik kontemporer yang harus kamu tahu:
1.Musik Klasik.
2.Musik Pop.
3.Musik R&B.
4.Musik Jazz.
5.Musik Rock.
6.Musik Blues.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam proses perjalanan seni musik, sejarah menguak beberapa perkembangan yang dialami oleh seni
musik itu sendiri. Dari perkembangan ini, akhirnya muncullah “musik kontemporer” (Neue Musik).
Kontemporer dianggap sebagai salah satu gaya tertentu, padahal kontemporer mesti diartikan sebagai
suatu sikap menggarap di ujung perkembangan seni yang digeluti. Namun perkembangan musik
kontemporer itu sendiri memunculkan nayak pertanyaan akan keberadaan musik kontemporer di
Indonesia. Terlepas dari persoalan yang timbul, perlu diperhatikan bentuk musikal yang dimunculkan
dalam bentuk kontemporer. Hal tersebut dapat menggambarkan secara jelas bentuk musik
kontemporer yang masih berkaitan dengan budaya dalam negeri sendiri. Demikianlah kalau kita analisis,
dimana sebagian bentuk musik di Indonesia penggarapannya dengan gaya barat itu meskipun tetap
menggambarkan ciri khas budaya Indonesia.
B. Saran
1. Musik kontemporer lebih disebarluaskan agar masyarakat lebih mengenal musik kontemporer.