Anda di halaman 1dari 29

KEJAKSAAN NEGERI BATAM

“UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
NOMOR REG. PERKARA : 655/Pid.Sus/2022/PN Btm

A. IDENTITAS TERDAKWA :

Nama : Fardhu Yudistira


Tempat Lahir : Lendang Re
Umur/Tanggal Lahir : 45 Tahun / 31 Desember 1976
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dusun Baginda RT. 1 Rw. 0 Kel. Merembu Kec.
Labuapi Kab. Lombok Barat Prov. NTB
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA

B. PENAHANAN
- Penahanan oleh penyidik : 3 Juli 2022 sampai dengan
tanggal 22 Juli 2022;
- Perpanjangan Oleh Penuntut Umum : 23 Juli 2022 sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2022;
- Perpanjangan pertama Oleh Ketua PN : 1 Oktober 2022 sampai
dengan tanggal 30 Oktober 2022;
- Perpanjangan Kedua Oleh Ketua PN : 1 September 2022 sampai
dengan tanggal 30 September 2022;
- Penahanan oleh Penuntut Umum : 27 Oktober 2022 sampai
dengan tanggal 15 November 2022;
- Penahanan oleh Hakim PN : 14 November 2022 sampai
dengan tanggal 13 Desember 2022;
- Perpanjangan Oleh Ketua PN : 14 Desember 2022 sampai
dengan tanggal 11 Februari 2023;
- Perpanjangan Pertama Oleh Ketua PT : 12 Februari 2023 sampai
dengan tanggal 13 Maret 2023;

Berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Batam, Nomor Nomor :


20/PEN-MH/2022/PN.BTM, tanggal 14 November 2022 tentang Penunjukan
Majelis Hakim, terdakwa dihadapkan kedepan persidangan pada hari Rabu, 23
November 2022. Pada persidangan tersebut kami telah mendengar keterangan
saksi–saksi, ahli dan terdakwa serta memeriksa bukti surat dan bukti barang, kami
membacakan surat dakwaan kami sebagai berikut.

KESATU
Dimulai dari hari Minggu tanggal 05 Juni 2022 sampai dengan hari Kamis tanggal
16 Juni 2022 sekira pukul 22.00 wib atau setidak–tidaknya pada suatu waktu
dalam bulan Juni 2022 atau setidak– tidaknya masih di tahun 2022, bertempat di
Pulau Putri Pantai Nongsa Kec. Nongsa – Kota Batam atau setidak-tidaknya di
tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Batam
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara “Mereka yang melakukan,
yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan setiap orang yang
membawa warga negara Indonesia ke luar wilayah neg ara Republik
Indonesia dengan maksud untuk dieksploitasi di luar wilayah negara
Republik Indonesia yang mengakibatkan matinya korban”, perbuatan tersebut
dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 16 Juni 2022 sekira pukul 22.00 wib saksi
penangkap yang merupakan anggota dari Satreskrim Polresta Barelang
mendapatkan informasi terkait 1 (satu) unit speed boat yang diduga
membawa Calon Pekerja Migran Indonesia Ilegal sebanyak 30 (tiga puluh)
orang terbalik dan karam di seputaran Pulau Putri Pantai Nongsa
Kecamatan Nongsa – Kota Batam, Prov. Kepri. Selanjutnya saksi
penangkap mendatangi tempat kejadian perkara dan mendapatkan
informasi dari masyarakat bahwa sebanyak 23 (dua puluh tiga) Calon
Pekerja Migran Indonesia Ilegal telah diselamatkan oleh warga sekitar dan
di bawa kedaerah Pantai Turi Kecamatan Nongsa – Kota Batam, Prov.
Kepri, sedangkan untuk 7 (tujuh) orang masih belum ditemukan;
- Bahwa dari 23 (dua puluh tiga) Calon Pekerja Migran Indonesia Ilegal
telah diselamatkan oleh warga sekitar dan di bawa kedaerah Pantai Turi
Kecamatan Nongsa – Kota Batam, Prov. Kepri tersebut adalah saksi
Jumawardan, saksi Herman, saksi Syafii dan saksi Joni Iskandar
merupakan Calon Pekerja Migran Ilegal yang saksi Annisa Yusrina rekrut
dari daerah Lombok kemudian saksi Annisa Yusrina serahkan kepada saksi
Ian Felik guna diberangkatkan ke Malaysia. Selanjutnya berdasarkan
informasi dari saksi Jumawardan, saksi Herman, saksi Syafii dan saksi
Joni Iskandar anggota dari Satreskrim Polresta Barelang mengamankan
saksi Annisa Yusrina pada hari Selasa tanggal 28 Juni tahun 2022 sekira
pukul 01.30 WITA di Powen RT.00/RW.00 Kel. Batujai Kec. Praya Barat
Kab. Lombok Tengah Prov. Nusa Tenggara Barat.
- Bahwa nama calon pekerja migran illegal asal Indonesia yang saksi
Annisa Yusrina rekrut yakni:
 Saudara Jumawardan (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Herman (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Joni Iskandar (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Syafii (laki – laki) asal Lombok;
- Bahwa Annisa Yusrina dalam memberangkatkan saksi Jumawardan, saksi
Herman, saksi Syafii dan saksi Joni Iskandar sebagai pemotong buah
kelapa sawit ada meminta uang masing – masing sebesar Rp.10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) dimana rinciannya adalah sebagai berikut:
 Sebesar Rp.6.000.000,- (enam juta rupiah) per orang, saksi Annisa
Yusrina berikan kepada saksi Ian Felik;
 Sebesar Rp. 2.700.000,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah) per
orang, saksi Annisa Yusrina gunakan untuk membeli tiket pesawat
tujuan Lombok sampai Batam;
 Sebesar Rp.1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) per orang,
adalah keuntungan saksi Annisa Yusrina dari masing – masing
Calon Pekerja Migran Ilegal;
- Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2022 sekira pukul
18.00 wib saksi penangkap dari Satreskrim Polresta mendapatkan
informasi dari masyarakat dan melakukan penyelidikan di rumah yang
disewa dan ditempati oleh terdakwa yang beralamat di Blok 6 nomor 7
RT.02 / RW.09 Kecamatan Lubuk Baja – kota Batam. Selanjutnya dari
rumah tersebut dilakukan penggeledahan dan ditemukan 7 (tujuh) orang
Calon Pekerja Migran Indonesia Ilegal yang ditampung dirumah tersebut,
diantaranya adalah saudara Zaenuri, saudara Sahman, saudara Sirojudin,
saudara Muhammad, saudara Muhammad Khanafi, saudara Saiful Bahri,
dan saudara Fauzi;
- Bahwa selanjutnya saksi penangkap dari Satreskrim Polresta barelang
berdasarkan dari keterangan saudara Zaenuri, saudara Sahman, saudara
Sirojudin, saudara Muhammad Khanafi, saudara Saiful Bahri, berhasil
mengamankan saksi Annisa Yusrina pada hari Kamis tanggal 30 Juni tahun
2022 sekira pukul 18.00 WITA di Montong Sejagat Kec. Praya Kab.
Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana peranan dari saksi
Annisa Yusrina adalah orang yang merekrut yakni:
 Saudara Zaenuri (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Sahman (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Sirojudin (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Muhammad Khanafi (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Saiful Bahri (laki – laki) asal Lombok.

Untuk dipekerjakan di Malaysia sebagai pemotong buah kelapa sawit ada


meminta uang masing – masing sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah) dimana rinciannya adalah sebagai berikut :

 Sebesar Rp.6.000.000,- (enam juta rupiah) per orang, saksi Annisa


Yusrina berikan kepada saksi Ian Felik;
 Sebesar Rp. 2.700.000,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah) per
orang, saksi Annisa Yusrina gunakan untuk membeli tiket pesawat
tujuan Lombok sampai Batam;
 Sebesar Rp.1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) per orang,
adalah keuntungan saksi Annisa Yusrina dari masing – masing
Calon Pekerja Migran Ilegal;
- Bahwa selanjutnya saksi penangkap dari Satreskrim Polresta barelang
berdasarkan dari keterangan saksi Annisa Yusrina berhasil mengamankan
terdakwa pada hari Sabtu tanggal 02 Juli 2022 daerah Lombok Tengah.
Berdasarkan pemeriksaan, diketahui peranan dari terdakwa adalah
menjemput ke-37 (tiga puluh tujuh) Calon Pekerja Migran Ilegal tersebut
dan menempatkanya ditempat yang berbeda yakni 8 (delapan) orang di
Hotel Bali Nagoya – Batam, sebanyak 9 (sembilan) orang di Hotel Pelita
99 Batam, sebanyak 5 (lima) orang di Hotel Pelita Nagoya – Batam,
sebanyak 15 (lima belas) orang di tampung di Blok 6 nomor 7 RT.02 /
RW.09 Kecamatan Lubuk Baja – kota Batam sebelum kesemuanya
diberangkatkan semua melalui jalur tikus / jalur yang tidak resmi yakni di
Pantai Nongsa Batam secara bergiliran;
- Bahwa nama calon pekerja migran illegal asal Indonesia yang terdakwa
rekrut yakni:
 Saudara Suardi (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Masrin (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Muhammad Jefri (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Danil (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Sahnan (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Ahmad Yani (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Syahnan (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Mawardi (laki – laki) asal Lombok;
 Saudari Sumiati (perempuan) asal Lombok;
- Bahwa selanjutnya terdakwa mendapat keuntungan dari masing – masing
sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai dengan 5.000.000,- (lima
juta rupiah) dari masing – masing calon pekerja migran illegal asal
Indonesia;
- Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa dimana speed boat yang
digunakan untuk memberangkatkan para calon pekerja migran illegal
tersebut merupakan hasil pembelian bersama antara terdakwa dan Saksi
Ian Felik. Selanjutnya peranan dari terdakwa adalah yang
memberangkatkan para calon pekerja migran illegal asal Indonesia ke
negera Malaysia dengan bantuan saksi Alvian Candra Haveanto dan saksi
Tri Suko Prambudi yang menjemput para calon pekerja migran asal
Indonesia di tempat penampungan sementara, lalu dikumpulkan di tempat
yang ditentukan oleh saksi Alvian Candra Haveanto serta diberangkatkan
dengan menggunakan speed boat yang nahkodai oleh saudara Ardianto
Aswandi als Manto (Dalam daftar pencarian orang Polresta Barelang)
dimana pada hari Kamis tanggal 16 Juni 2022 sekira pukul 22.00 wib
karam menabrak kayu sehingga mengakibatkan kapal speed boat mati dan
tenggelam bertempat di Pulau Putri Pantai Nongsa Kecamatan Nongsa –
Kota Batam, Prov. Kepri;
- Selanjutnya peranan dari saksi Ian Felik adalah merekrut para calon
korban yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat dan
berkomunikasi dengan terdakwa untuk proses keberangkatannya dari
Batam menuju Malaysia;
- Bahwa nama calon pekerja migran illegal asal Indonesia yang saksi Ian
Felik rekrut yakni:
 Saudara Arum (laki – laki) Asal Lombok;
 Saudara Yusup (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Abdillah (laki – laki) asal Lombok:
 Saudara Sagir (laki – laki) asal Lombok:
 Saudara Amat (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Muh. Zohir Abas (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Gedor (laki – laki) asal Lombok;
 Saudara Hadun (laki – laki) asal Lombok;
- Bahwa keuntungan yang diterima oleh saksi Ian Felik adalah sebesar Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah) per orang apabila calon pekerja migran
illegal tersebut saksi Ian Felik sendiri yang merekrutnya. Namun apabila
ada orang lain yang merekrutnya namun dalam proses keberangkatannya
meminta bantuan saksi Ian Felik, maka keuntungannya adalah sebesar
Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per orangnya;
- Bahwa berdasarkan ahli pidana Dr. Awal Hadiyanto, SH.,MH unsur tindak
pidana Tindak Pidana Perdagangan Orang terdiri dari 3 unsur yakni:
Proses, Cara dan Eksploitasi. Selanjutnya para pelaku dalam perkara ini
telah memenuhi unsur Proses dimana adanya tindakan – tindakan
perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau
penerimaan seseorang dan juga para pelaku telah mendapatkan hasil / upah
keuntungan dari masing – masing orang, dan juga administrasi tidak ada
kelengkapan surat – surat;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 4 Jo Pasal 7 Jo Pasal 48 UU RI No. 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo Pasal 55 Ayat
(1) ke-1 KUHPidana;

KEDUA

Bahwa menurut Ahli BP2MI Faris Firmanudin, S.Si :

 Berdasarkan Pasal 72 huruf c, Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 18 Tahun 2017 bahwa Orang Perseorangan dilarang
menempatkan Pekerja Migran Indonesia tanpa Surat lzin
Perekrutan Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI);
 Berdasarkan Pasal 1 ayat 17 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2017 menerangkan Surat lzin Perekrutan Pekerja
Migran Indonesia (SIP2MI) adalah izin yang diberikan oleh kepala
Badan kepada Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
yang digunakan untuk menempatkan Calon Pekerja Migran
Indonesia;
 Berdasarkan pasal 69 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2017 menerangkan orang perseorangan dilarang
melaksanakan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI);
 Bahwa perbuatan terdakwa Annisa Yusrina bersama – sama dengan
saksi Annisa Yusrina, saksi Ian Felik, saksi Fardhu Yudistira, dan
saksi Alvian Candra Haveanto, saksi Tri Suko Prambudi (dalam
penuntutan terpisah) serta saudara Ardianto Aswandi als Manto
(Dalam daftar pencarian orang Polresta Barelang) sebagai orang
perseorangan dilarang melaksanakan pekerja migran Indonesia;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 81 Jo Pasal 69 UU RI No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan
Pekerja Migran sebagaimana diubah dengan UU RI No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana;

KETIGA

- Bahwa menurut ahli BP2MI Faris Firmanudin, S.H., M.H. dalam pasal 5
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 dalam
memberangkatkan para pekerja migran Indonesia untuk bekerja di luar
negeri harus memenuhi syarat seperti:
a) Berusia minimal 18 tahun;
b) Mempunyai memiliki kompetensi;
c) Sehat jasmani dan rohani;
d) Terdaftar dan memiliki nomor kepesertaan Jaminan Sosial; dan
e) Memiliki dokumen lengkap yang dipersyaratkan;
- Bahwa perbuatan terdakwa Fardhu Yudistira – sama dengan saksi saksi
Annisa Yusrina, saksi Ian Felik dan saksi Alvian Candra Haveanto dan
saksi Tri Suko Prambudi (dalam penuntutan terpisah) serta saudara
Ardianto Aswandi als Manto (Dalam daftar pencarian orang Polresta
Barelang) tidak memenuhi syarat dalam pasal 5 Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 83 UU RI No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja
Migran sebagaimana diubah dengan UU RI No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana;

I. KETERANGAN SAKSI-SAKSI
Saksi-saksi dalam keadaan di bawah sumpah, yang memberikan
keterangan sebagai berikut:
1. Saksi Afan Widya Hikmatyar dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa mengetahui tindak pidan ini pada 16 Juni 2022 sekitar
pukul 22.00 WIB di Pulau Putri Pantai Nongsa kota Batam.
Saksi mengetahui yang menjadi korban sebanyak 37 orang
calon pekerja migran Indonesia illegal.
 Bahwa yang menjadi pelakunya ada 4 orang yakni Ian Felik,
Fardhu Yudistira, dan Annisa Yusrina, ketiga pelaku tersebut
ditangkap secara terpisah.
 Bahwa Ian Felik dilakukan penangkapan pada hari Rabu, 6 Juli
2022 pada pukul 02.30 WITA di Perumahan BTN Batujai,
Kabupaten Lombok Tengah.
 Bahwa Fardhu Yudistira ditangkap pada Sabtu, 2 Juli 2022
pukul 21.00 WITA di Lendang Re kel. Bara bali Kec.Batu
Kliang-kabupaten Lombok Tengah.
 Bahwa Annisa Yusrina ditangkap pada Selasa 28 Juni 2022
pukul 01.30 WITA di Powen Kel. Batujai Kec.Praya barat-
Kabupaten Lombok tengah.
 Bahwa pada hari kamis 16 Juni 2022 pukul22.00 wib unit
satreskrim polresta barelang tempat kerja Saksi Affan Widya
Hikmatyar mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada
speed boot yang terbalik yang membawa calon pekerja migran
Indonesia di perairan pulau putri pantai nongsa kota batam.
 Bahwa Ditemukan sebanyak 23 orang calon pegawai migran
Indonesia illegal yang sudah dibawa oleh masyarakat ke daerah
pantai Turi Nongsa, kota Batam dari lokasi terbaliknya
speedboat tersebut.
 Bahwa paddda tanggal 17 Juni 2022 pukul 11.00 wib unit
satreskrim mendapat perkembangan informasi kembali terkait
23 orang calon pegawai migran illegal tersebut yang telah
ditangkap beserta speed booy yang mengangkut mereka,
mereka menjelaskan bahwa kapal pengangkut Calon pegawai
migran Indonesia illegal akan berangkat dari kota Batam
menuju Malaysia secara illegal ditengah perjalan kapal
pengangkut karam di perairan pulau putri pantai nongsa kota
batam.
 Bahwa Calon pegawai migran illegal yang akan diberangkatkan
menurut informasi dari 23 orang yang telah ditahan tersebut
sebanyak 30 orang yang mana sebanyak 7 orang sampai saat ini
belum diketahui secara jelas keberadaanya.
 Bahwa Pada 22 Juni 2022 pukul 18.00 wib unit satreskrim
melakukan penyelidikan di lapangan dan terdapat 7 orang calon
pegawai migran Indonesia illegal lainya yang ditampung di
salah satu rumah yang beralamat di Blok 6 kec.lubuk baja kota
batam.
 Bahwa Dalam kejadian tersebut ada peran masing masing dari
saksi Ian Felik, terdakwa Fardhu Yudistira, Annisa Yusrina.
 Bahwa Saksi Ian Felik berperan sebagai orang yang merekrut
Calon Pegawai Migran Indonesia lalu mengumpulkan calon
pegawai migran yang telah direkrut oleh saksi Annisa Yusrina
serta mengatur komunikasi dengan pengurus yang ada di
Batam untuk membantu memberangkatkan calon pekerja
migran yang sudah dikumpulkan oleh saksi tohri di Lombok.
 Bahwa Terdakwa Fardhu Yudistira berperan sebagai orang
yang mengurus penampungan di Batam, kemudiam akan
menjemput dan mengantar calon pegawai migran dari bandara
ke penampungan, serta berkomunikasi dengan pengurus yang
ada di Malaysia atas nama salim serta berkomunikasi dengan
saksi helizar dan saksi Tri Suko Prambudi selaku orang tang
membawa calon pegawai migran ke pantai nongsa dan
berkomunikasi dengan tekong dan pemilik kapal.
 Bahwa Saksi Annisa Yusrina berperan sebagai orang yang
merekrut calon pegawai migran yang berasal dari Lombok
kemudian calon pegawai migran asal Lombok tersebut akan
diserahkan kepada tohri untuk diberangkatkan ke Malaysia.
 Bahwa Saksi Annisa Yusrina berperan sebagai orang yang
merekrut calon pegawai yang akan diberangkatkan ke
Malaysia.

2. Saksi Alvian Candra Haveanto dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut:
 Tindak pidana dilakukan setidaknya pada Kamis,16 Juni 2022
pada pukul 22.00 WIB di Pulau Pantai Nongsa Kecamatan
Nongsa Kota Batam.Dalam kasus ini yang menjadi korban ada
37 orang calon Pekerja Imigran Indonesia Ilegal.
 Bahwa saksi diberi tugas untuk menjemput CPMI atas perintah
dari Fardhu Yudistira sebanyak 3 kali,seingat saya pada tanggal
13 Juni 2022 disitu saya menjemup sebanyak 28 orang lalu
pada tanggal 14 Juni 2022 sebanyak 28 orang dan pada tanggal
16 Juni 2022 sebanyak 30 orang. Disitu saksi mendapat upah
sebanyak Rp100.000,00 per orang.
 Bahwa ditotal saat 13 dan 14 Juni 2022 saksi menerima
Rp2.800.000,00 selanjutnya pada tanggal 16 Juni 2022 saya
menerima sebanyak Rp3.000.000,00.
 Bahwa Para CPMI tersebut diberangkatkan melalui Pelabuhan
tikus atau Bahasa lainnya tidak resmi di Pantai Nongsa Kota
Batam.
 Bahwa Tempat pemberangkatan dan pemberangkatan tersebut
semuanya saksi yang mempersiapkan dan saksi diberi upah
sebesar Rp1.000.000,00 per orang sehingga yang saksi terima
pada tanggal 13 dan 14 Juni 2022 sebesar Rp28.000.000,00 dan
pada tanggal 16 Juni 2022 saksi belum menerima uang tersebut
yang senilai Rp30.000.000,00 karena dalam perjanjian pada
pemberangkatan tanggal tersebut saksi bisa menerima uang
upah apabila kapal yang membawa CPMI tidak tenggelam.
 Bahwa Uang upah tersebut di transfer oleh Fardhu Yudistira
melalui transfer ke rekening BNI dan BCA atas nama Saksi
Alvian Candra Haveanto dan uang tersebut baru di transfer
setelah para CPMI berangkat.
 Bahwa pada tanggal 16 Juni istri saksi Alvian Candra Haveanto
menerima uang dari MANTO sekitar pukul 20.00 WIB sebesar
Rp20.000.000,00 dimana uang tersebut merupakan uang titipan
TKI sebanyak 4 orang dan atas perintah dari Fardhu Yudistira
saya ambil uang tersebut.
 Bahwa uang tersebut saya gunakan sebanyak Rp6.000.000,00
untuk pembayaran minyak kapal angkut yang digunakan untuk
mengangkut CPMI dan sisanya yaitu Rp14.000.000,00 sudah
habis untuk kebutuhan sehari-hari.
 Bahwa upah dari penyediaan tempat untuk pemberangkatan
mendapat Rp1.000.000,00 masing-masing Rp700.000, saksi
Alvian berikan kepada tekong kapal yang menjemput CPMI
lalu Rp100.000,00 saksi Alvian berikan kepada ABL yang
membantu pada saat di Pelabuhan tikus dan Rp100.000,00
kepada rekan Tri Suko Prambudi yang kebetulan juga ikut
menjemput CPMI.
 Bahwa Pada saat penjemputan saksi sebelum menuju
Pelabuhan saksi Alvian dan rekan Tri Suko Prambudi
menggunakan mobil dimana saya menggunakan satu unit
Avanza Hitam dan rekan Tri Suko Prambudi menggunakan satu
unit Granmax Putih dimana mobil tersebut merupakan mobil
rentalan yang sudah disediakan oleh Fardhu Yudistira sehingga
saksi Alvian tidak mengetahui siapa pemilik mobil rentalan
tersebut dan juga mobil tersebut selalu diantarkan ke rumah
saksi Alvian.
 Bahwa pada Minggu tanggal 10 Juni 2022 sekitar jam 02.00
WIB saksi Alvian ditangkap oleh kepolisian dirumah saksi
Alvian.
 Bahwa sepengetahuan saksi Alvian dari Fardhu Yudistira yang
menjemput CPMI di pantai Malaysia Namanya WAHAB dan
satunya lagi saksi Alvian lupa Namanya.

3. Saksi Ian Felik dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
 Bahwa saksi merupakan orang yang terlibat dalam tindak
pidana perdagangan orang Bersama dengan terdakwa.
 Bahwa Tindak pidana tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal
16 juni 2022 sekitar pukul 22.00 WIB di Pulai Putri Pantai
Nongsa Kec. Nongsa-Kota Batam. Korban calon pekerja
imigram sebanyak 37 orang.
 Bahwa yang menjadi pelaku dalam tindak pidana tersebut
adalah saksi Bersama dengan Terdakwa FARDHU
YUDISTIRA dan saksi ANNISA YUSRINA.
 Bahwa para korban rencananya akan diberangkatnya ke luar
negeri yaitu Malaysia untuk bekerja menjadi Pemotong Buah
Kelapa Sawit.
 Bahwa Korban diberangkatkan dengan menggunakan
speedoboat yang merupakan milik saksi dan terdakwa Fardhu
Yudistira.
 Bahwa Pada tanggal 16 juni 2022 saksi telah memberangkatnya
30 orang calon pekerja migran, lalu untuk 7 orang lainnya
belum diberangkatkan karena kapal sebelumnya tenggelam di
perairan pantai Nongsa-Kota Batam.
 Bahwa dalam memberangkatkan korban saksi menggunakan
jalur illegal yaitu pantai nongsa – kota batam.
 Bahwa saksi berperan sebagai orang yang merekrut korban dan
mengumpulkan korban yang telah yang telah direkrut terdakwa
Fardhu Yudistira dan Saksi Annisa Yusrina.
 Bahwa terdakwa Fardhu Yudistira merupakan orang yang
mengurus penampungan di Batam, kemudian menjemput dan
mengantarkan calon pekerja imigran dari bandara
kepenampungan, sembari melakukan komunikasi dengan
SALIM serta saksi Alvian Candra Haveanto dan saksi Tri
Sukko Prambudi selaku orang yang membawa calon pekerja
imigran dari pantai nongsa 
 Bahwa saksi ANNISA YUSRINA berperan untuk merekrut
para calon pekerjan imigran.
 Bahwa saksi merekrut 8 orang, terdakwa FARDHU
YUDISTIRA 9 orang dan Annisa Yusrina 9 orang. Lalu saksi
hanya mengetahui 26 orang calo pekerja dan untuk 11 orang
lainnya saksi tidak mengetahui siapa pengurusnya,
 Bahwa para calon imigran yang saksi rekrut dikenakan biaya
9.000.000 per oraang yang berarti saksi mempunyai 8 orang
calon pekerja imigran jadi saksi mendapatkan uang 72.000.000.
uang tersebut saksi gunakan dengan rincian
 Bahwa untuk calon pekerja imigran yang di rekrut saksi
ANNISA YUSRINA saksi menerima uang 6.000.000 dan
memberikan 4.500.000 kepada terdakwa Fardhu Yudistira untu
biaya operasional para calon pekerja imigran dari Batam
menuju Malaysia. Lalu sisa uang 1.500.000 per orang
merupakan keuntungan saksi.

4. Saksi Tri Suko Prambudi dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut:
 Bahwa Saksi merupakan teman dari saksi Helizar alias Eli Bin
Abas Sofyan, Sekitar Bulan Juni 2022 saksi bermain kerumah
saksi Helizar alias Eli Bin Abas Sofyan.
 Bahwa Pada saat bertamu kerumah saksi Alvian Candra
Haveanto saksi melihat bahwa saksi Alvian Candra Haveanto
mengikuti permainan Pekerja Migran Indonesia (PMI) illegal
dan biasanya saksi mendapatkan uang.
 Bahwa saksi bertanya terhadap saksi Alvian Candra Haveanto
jika menjadi supir Pekerja Migran Indonesia (PMI) berapa
upahnya, saksi Alvian Candra Haveanto menjawab untuk satu
kali trip bisa mendapat Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah),
setelah mendengar itu saksi pada saat itu keadaan sedang susah
dan mendesak, akhirnya saksi mau menjadi supir.
 Bahwa saksi pertama kali menjemput Pekerja Migran Indonesia
(PMI) dari kos-kosan yang berada di Penuin- Blok V sekitar 10
(sepuluh) orang, setelah itu saksi membawa Pekerja Migran
Indonesia (PMI) tersebut ke Pantai Nongsa di dekat rumah
saksi Alvian Candra Haveanto, setelah itu saksi pulang dan
keesokan harinya saksi kerumah saksi Alvian Candra Haveanto
lalu saksi Alvian Candra Haveanto memberikan saksi uang
sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah).
 Bahwa untuk pekerjaan kedua saksi menjadi supir untuk
menjemput Pekerjan Migran Indonesia (PMI) dekat Hotel Bali
membawa 10 (sepuluh) orang Pekerja Migran Indonesia (PMI)
setelah itu saksi mengantar Pekerja Migran Indonesia (PMI)
tersebut ke rumah saksi Alvian Candra Haveanto dan besoknya
saksi mendapatkan uang sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta
rupiah).
 Bahwa pekerjaan ketiga, saksi menjemput Pekerja Migran
Indonesia (PMI) di kos-kosan dekat penuin- blok V saat itu
saksi membawa 10 (sepuluh) orang Pekerja Migran Indonesia
(PMI), selanjutnya saksi membawa Pekerja Migran Indonesia
(PMI) ke dekat rumah saksi Alvian Candra Haveanto, akan
tetapi pada waktu itu saksi duduk-duduk di dekat Pantai
Nongsa dan tiba-tiba saksi mendengar kabar bahwa kapal yang
membawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) tenggelam, pada
awalnya saksi tidak percaya dan menunggu kabar yang akurat,
setelah itu saksi pulang kerumahnya dan untuk menjemput
Pekerja Migran Indoneia (PMI) yang ketiga saksi tidak
mendapatkan upah atas pekerjaan saksi.
 Bahwa mengenai tarif yang diberikan oleh saksi Alvian Candra
Haveanto kepada saksi berdasarkan 1 kali penjemputan yaitu
sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) bukan per Pekerja
Migran Indonesia (PMI) yang saksi bawa.
 Bahwa Total uang yang saksi terima dari pekerjaan saksi
sebagai supir untuk menjemput Pekerja Migran Indonesia
(PMI) ialah sebesar Rp.2.000.000,00 (dua juta rupiah).
 Bahwa Peran dari saksi Alvian Candra Haveanto yang saksi
ketahui yaitu hanya sebagai penyedia tempat untuk Pekerja
Migran Indonesia (PMI), selain menyediakan tempat saksi
Alvian Candra Haveanto juga ikut sebagai supir yang
menjemput Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari
penampungan.
 Bahwa yang saksi ketahui bahwa terdakwa Fardhu Yudistira
merupakan sebagai BOS. Untuk sistem pekerjaannya jika
Pekerja Migran Indonesia (PMI) belum sampai maka saksi
yang sudah bekerja tidak akan mendapatkan upah atau
pembayaran.

5. Saksi Annisa Yusrina dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


sebagai berikut:
 Bahwa Saksi merupakan orang yang terlibat dalam tindak
pidana perdagangan orang Bersama dengan terdakwa. Tindak
pidana terjadi pada hari Kamis, 16 Juni 2022 sekitar pukul
22.00 WIB di Pulau Pantai Nongsa Kec. Nongsa - Kota Batam.
Yang menjadi korban sebanyak 37 orang calon pekerja migran
Indonesia.
 Bahwa yang menjadi pelaku atas tindak pidana tersebut adalah
saksi dengan saksi IAN FELIK, Terdakwa FARDHU
YUDISTIRA. Rencananya para korban akan diberangkatkan ke
Malaysia untuk bekerja dengan tidak dilengkapi dokumen
apapun.
 Bahwa Saksi sebagai orang yang merekrut CPMI dari Lombok
lalu para CPMI diserahkan kepada Saksi IAN FELIK untuk
diberangkatkan ke Malaysia. Saksi IAN FELIK sebagai orang
yang merekrut CPMI lalu mengumpulkan CPMI yang telah
direkrut oleh saksi.
 Bahwa Saksi IAN FELIK juga yang mengatur dan
berkomunikasi dengan pengurus yang ada di Batam untuk
memberangkatkan CPMI yang sudah dikumpulkan oleh saksi
IAN FELIK.
 Bahwa terdakwa FARDHU YUDISTIRA sebagi orang yang
akan mengurus penampungan di Batam, dan yang akan
menjemput dan mengantar CPMI dari bandara ke
penampungan.
 Bahwa terdakwa Fardhu Yudistira yang akan berkomunikasi
dengan pengurus yang ada di Malaysia dan yang akaan
berkomunikasi dengan saksi Alvian Candra Haveanto selaku
orang yang membawa CPMI ke Pantai Nongsa dan
berkomunikasi dengan tekong dan pemilik kapal. Saksi sendiri
merekrut 5 orang.
 Bahwa Awal mulanya para CPMI bertanya mengenai lowongan
pekerjaan kepada saksi. Dan para korban CPMI tersebut tidak
memiliki dokumen atau persyaratan sah dalam bekerja di luar
negeri, termasuk paspor perjalananan juga tidak memilikinya. 
 Bahwa Saksi menerima uang dari para CPMI sebanyak
10.000.000 per orang, yang pembagiannya 6.500.000 diberikan
kepada saksi IAN FELIK, 2.300.000 untuk membeli tiket
pesawat dari Lombok sampai ke Batam, dan 1.200.000 untuk
saksi. Sehingga dari 5 CPMI tersebut saksi memperoleh
keuntungan sebanyak 6.000.000.
 Bahwa Saksi hanya mengetahui bahwa yang memberangkatkan
para CPMI adalah saksi Ian Felik dengan menggunakan kapal
speed boat melalui jalur illegal. Saksi tidak tahu dan saksi Ian
Felik tidak memberitahukan kepada saksi dimana tempat
ditampungnya para CPMI tersebut pada saat di Kota Batam. 

6. Menimbang bahwa dipersidangan, Penuntut Umum telah


menghadirkan Ahli FARIS FIRMANUDIN, S>H., M.H. dibawah
sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:
 Bahwa Ahli adalah Kepala UPT (Unit Pelaksana Tugas)
BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia)
Wilayah Kepulauan Riau.
 Bahwa pengalaman saksi terhadap TPPO : melakukan
advokasi, pernah sebagai narasumber pada pelatihan-pelatihan,
dan beberapa kali sebagai ahli di tingkat penyidikan dan
pengadilan.
 IT TPPO :
 Bahwa unsur-unsur tindak pidana perdagangan orang
sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO adalah :
 Tindakan: (perekrutan, pengangkutan, penampungan,
pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang);
 Cara : (ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan,
penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan,
penyalahgunaan kekuasaan atau penyalahgunaan posisi
rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau
manfaat sehingga memperoleh persetujuan dariorang
yang memegang kendali atas orang lain baik dilakukan
didalam Negara maupun antar Negara);
 Tujuan : (mengeksploitasi orang tersebut diwilayah
Negara R.I atau antar Negara (delik formil),
mengakibatkan orang terekspolitasi (delik materil);
a) Bahwa berdasarkan ahli pidana Dr. Awal
Hadiyanto, SH.,MH unsur tindak pidana Tindak
Pidana Perdagangan Orang terdiri dari 3 unsur
yakni: Proses, Cara dan Eksploitasi. Selanjutnya
para pelaku dalam perkara ini telah memenuhi
unsur Proses dimana adanya tindakan – tindakan
perekrutan, pengangkutan, penampungan,
pengiriman, pemindahan, atau penerimaan
seseorang dan juga para pelaku telah
mendapatkan hasil / upah keuntungan dari
masing – masing orang, dan juga administrasi
tidak ada kelengkapan surat.
b) Pasal 4 UU Nomor 21 th 2007 “Setiap orang
yang membawa warga negara Indonesia ke luar
wilayah negara Republik Indonesia dengan
maksud untuk dieksploitasi di luar wilayah
negara Republik Indonesia dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp120.000.000,00 (seratus
dua puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).”
Bahwa definisi dengan maksud dalam pasal 4
UU RI No. 21 Tahun 2007 merupakan delik
formal dan sudah terpenuhi walaupun faktanya
para korban belum sempat dieksploitasi.
c) Bahwa definisi dengan maksud dalam pasal 4
UU RI No. 21 Tahun 2007 merupakan delik
formal dan sudah terpenuhi walaupun faktanya
para korban belum sempat dieksploitasi.
 Bahwa TERKAIT PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN:
 Pasal 72 huruf c UU 18 th 2017 ttg Perlindungan PMI
“bahwa setiap orang dilarang menempatkan PMI tanpa
SIP2MI (Surat Izin Perekrutan PMI)”.
 Pasal 1 ayat (17) UU 18 th 2017 “Surat lzin Perekrutan
Pekerja Migran Indonesia yang selanjutnya disebut
SIP2MI adalah izin yang diberikan oleh kepala Badan
kepada Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
yang digunakan untuk menempatkan Calon Pekerja
Migran Indonesia”.
 Pasal 69 UU 18 th 2017 “Orang perseorangan dilarang
melaksanakan penempatan Pekerja Migran Indonesia”.
 Bahwa dalam pasal 5 Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia, Setiap Pekerja Migran
Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri harus
memenuhi persyaratan:
a. berusia minimal 18 (delapan belas) tahun;
b. memiliki kompetensi;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. terdaftar dan memiliki nomor kepesertaan Jaminan
Sosial;
e. dan memiliki dokumen lengkap yang
dipersyaratkan.
 Dokumen yg dimaksud di huruf e pasal 5 di atas diatur
dlm pasal 13 meliputi: a. surat keterangan status
perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan
fotokopi buku nikah; b. surat keterangan izin suami atau
istri, izin orang tua, atau izin wali yang diketahui oleh
kepala desa atau lurah; c. sertifikat kompetensi kerja; d.
surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan
kesehatan dan psikologi; e. paspor yang diterbitkan oleh
kantor imigrasi setempat; f. Visa Kerja; g. Perjanjian
Penempatan Pekerja Migran Indonesia; dan h. Perjanjian
Kerja.
 Untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia harus sesuai dgn
mekanisme yg diatur, dilarang menjadi PMI non
prosedural. Daftar melalui Disnaker atau UPT BP2MI
setempat. Mekansime penempatan ada 5, bisa antar
pemerintah (G to G), bisa antar swasta (Private to Private,
dg ttp difasilitasi oleh BP2MI dan P3MI), kerja sama
pemerintah Indo dg swasta (G to P), Intern Corporate
Transfership (perusahaan indo di luar negeri ingin
mendatangkan pekerja dari indo), dan PMI Mandiri (tdk
dg pelaksana penempatan, dg syarat PMI memang benar
sudah diterima kerja di Pemberi Kerja Badan Hukum
(PKBH), bekerja pada PKBH, dan tidak dipekerjakan di
jabatan terendah pada setiap sektor.

II. KETERANGAN TERDAKWA


Terdakwa Fardhu Yudistira pada pokoknya menerangkan sebagai berikut.
 Bahwa Terdakwa telah melakukan perekrutan tenaga kerja untuk
dikirim ke luar negeri secara illegal, tidak sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
 Bahwa Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini bekerja
sama dengan Saksi IAN, Saksi ANNISA, dan Saksi ALVIAN.
 Bahwa peranan Terdakwa dalam melancarkan tindak pidana ini
adalah melakukan penampungan calon pekerja migran di Batam
serta melakukan pererkrutan.
 Bahwa Terdakwa perekrutan tenaga kerja illegal ini sejak bulan
Juni 2022 dengan tujuan dikirim ke Malaysia.
 Bahwa perekrutan oleh Terdakwa dilakukan dengan iming-iming
pekerjaan di luar negeri (Malaysia) dengan gaji yang besar.
 Bahwa Terdakwa meminta biaya keberangkatan kepada calon
pekerja migran sejumlah 3 juta sampai dengan 10 juta rupiah.
 Bahwa dengan biaya keberangkatan tersebut, Terdakwa bersama
Saksi IAN membeli speedboat guna pengantaran.
 Bahwa Terdakwa berhasil merekrut calon pekerja migran
sejumlah 37 orang.
 Bahwa setelah ditampung oleh Terdakwa, calon pekerja migran
dibawa ke Pelabuhan Tikus Pantai Nongsa untuk diberangkatkan
ke Malaysia.
 Bahwa atas peristiwa terbaliknya speedboat, Terdakwa
menerangkan itu bukan kuasanya, Terdakwa menerangkan ia
bersama Saksi IAN telah membeli speedboat dengan spesifikasi
yang menjamin keamanan dan keselamatan penupang.

III. PETUNJUK
Yang dimaksud dengan petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan
yang karena persesuaiannya baik antara satu dengan yang lain, maupun
dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu
tindak pidana dan siapa pelakunya (pasal 188 ayat 1 KUHAP).
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 188 ayat 2 KUHAP, alat bukti
petunjuk tersebut hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi, maupun
surat keterangan terdakwa.
Adapun persesuaian tersebut, antara lain menunjukan perbuatan, kejadian
atau keadaan sebagai berikut :
1) Bahwa benar telah terjadi tindak pidana pengrusakan hingga
menyebabkan hilangnya kebendaan seseorang.
2) Bahwa benar kejadian tersebut menyebabkan kerugian seseorang.

IV. BARANG BUKTI


- 1 (satu) unit handphone Nokia tipe TA 1174 warna Hitam beserta kartunya
pemilik an. Fardhu Yudistira.
- 1 (satu) unit handphone Samsung warna biru dongker pemilik an. Annisa
Yusrina.
- 1 (satu) unit Handphone Samsung warna biru dongker pemilik an. Ian
Felik.
- 1 (satu) unit Handphone Merk Realme warna biru pemilik an. Annisa
Yusrina.
- 1 (satu) buah Kartu ATM BNI 52642203 B8335 3608.
- 1 (satu) lembar Bukti Transfer Kepada sdr. Alvian Candra Haveanto.
- 1 (satu) lembar Kwitansi Bukti Pembayaran Hotel Politan.
- 1 (satu) lembar Kwitansi Sewa Mobil.
- 1 (satu) buah Buku Tabungan BRI BRITAMA dengan Norek:
470701001368506 An. Annisa Yusrina.
- 1 (satu) buah Buku Tabungan BRI Simpedes dengan Norek:
730601015371538 An. Ian Felik.
- 1 (satu) unit Handphone Samsung Warna Putih.
- 2 (dua) unit Handphone Nokia Senter warna Hitam dan Biru.
- 1 (satu) unit Speedboat warna Abu – abu tanpa Mesin.
- 1 (satu) buah buku catatan Merk Life In The Sky.
- 1 (satu) buah Buku Tabungan Bank Indonesia (BNI) dengan Nomor
Rekening 0717716883.
- Satu buah mobil merk Avanza berwarna hitam dengan plat nomor BP 8956
JK.
- Pesan WhattsApp antara saksi Ian Felik dengan Terdakwa Fardhu
Yudistira.

V. PEMBUKTIAN
Setelah kami menguraikan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan
ini, maka sampailah kami pada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak
pidana yang didakwakan kepada terdakwa.
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan yang berbentuk alternatif, dimana Dakwaan KESATU diatur
dalam Pasal 4 Jo Pasal 7 Jo Pasal 48 UU RI No. 21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo Pasal 55 Ayat (1)
Ke-1 KUHPidana Atau Dakwaan KEDUA diatur dalam Pasal 81 Jo Pasal
69 UU RI No. 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran
Diubah Dengan UU RI No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Jo Pasal 55
Ayat (1) Ke-1 KUHPidana Atau Dakwaan KETIGA diatur dalam Pasal 83
UU RI No. 18 TAHUN 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran
Diubah Dengan Uu Ri No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Uu Ri
No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1
Kuhpidana.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang ada, maka


Majelis Hakim sependapat dengan Penuntut Umum untuk membuktikan
Dakwaan KETIGA yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Mereka yang melakukan;
2. Mereka yang menyuruh lakukan dan;
3. Mereka yang turut serta melakukan perbuatan;
Kemudian dalam UU RI No. 21 Tahun 2007 pasal 4 berbunyi “Setiap
orang yang membawa warga negara Indonesia ke luar wilayah negara
Republik Indonesia dengan maksud untuk dieksploitasi di luar
wilayah negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh
juta rupiah) dan paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta
rupiah)”.
Lalu diatur pula dalam UU RI No. 18 Tahun 2017 pasal 81 yang berbunyi
“Orang perseorangan yang melaksanakan penempatan Pekerja Migran
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rpf
5.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)”. Pasal 69 tersebut berbunyi
“Orang perseorangan dilarang melaksanakan penempatan Pekerja Migran
Indonesia”. Dan pada pasal 83 yang berbunyi “Setiap Orang yang tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 yang
dengan sengaja melaksanakan penempatan Pekerja Migran Indonesia
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda
paling banyak Rp 15. 000. 000.000,00 (lima belas miliar rupiah)”.
Kemudian Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang di dakwakan
kepadanya, maka ia harus dipidana sebagaimana ketentuan pada Pasal 193
ayat (1) KUHAP; Menimbang, bahwa selama dalam proses perkara ini
terhadap diri Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka Majelis Hakim
memandang cukup beralasan untuk menetapkan bahwa lamanya Terdakwa
berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan, dengan menerapkan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (4)
KUHAP.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian kami tersebut di atas, maka kami berkesimpulan
bahwa oleh karena keseluruhan unsur dalam pasal dakwaan telah
terpenuhi, maka Majelis Hakim menyatakan perbuatan Terdakwa
FARDHU YUDISTIRA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “PERDAGANGAN ORANG“.
Bahwa perlu dipertimbangkan pula adanya hal-hal yang memberatkan dan
meringankan pada diri Terdakwa yang didapat dari pemeriksaan pada
persidangan. Hal memberatkan pertama adalah tindakan terdakwa
menyebabkan hilangnya nyawa tujuh orang, kemudian tindakan terdakwa
telah merugikan devisa non pajak negara, serta tindakan terdakwa
menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat. Adapun hal yang
meringankan pada diri Terdakwa adalah Terdakwa menyesali perbuatannya
dan Terdakawa belum pernah dihukum sebelumnya.

Majelis Hakim Yang Terhormat;


Oleh karena terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan barulah
melakukan tindak pidana sebagaimana disebutkan diatas, maka
sepantasnyalah atas diri terdakwa dijatuhi hukuman yang setimpal dengan
kesalahanya.
Berdasarkan uraian kami diatas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam
perkara ini dengan memperhatikan ketentuan KUHP dan Undang-Undang
Lain yang berhubungan dengan Tindak Pidana sebagaimana didakwakan
terhadap terdakwa dalam perkara ini:

MENUNTUT
1. Menyatakan terdakwa Fardhu Yudistira bersalah melakukan tindak
pidana “Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut
serta melakukan setiap orang yang membawa warga negara Indonesia
ke luar wilayah negara Republik Indonesia dengan maksud untuk
dieksploitasi di luar wilayah negara Republik Indonesia yang
mengakibatkan matinya korban” Sebagaimana yang didakwakan
kepada terdakwa yaitu melanggar Pasal 4 Jo Pasal 7 Jo Pasal 48 UU RI
No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang Jo Pasal 55 Ayat (1) ke1 KUHPidana (dalam dakwaan Kesatu
Penuntut Umum);
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ahmad Dani Alias Jun dengan
pidana penjara selama 15 (lima belas) Tahun dengan dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan
dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
subsider 6 (enam) bulan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
1) 1 (satu) unit handphone Nokia tipe TA 1174 warna Hitam
beserta kartunya pemilik an. Fardhu Yudistira.
2) 1 (satu) unit handphone Samsung warna biru dongker pemilik
an. Annisa Yusrina.
3) 1 (satu) unit Handphone Samsung warna biru dongker pemilik
an. Ian Felik.
4) 1 (satu) unit Handphone Merk Realme warna biru pemilik an.
Annisa Yusrina.
5) 1 (satu) buah Kartu ATM BNI 52642203 B8335 3608.
6) 1 (satu) lembar Bukti Transfer Kepada sdr. Alvian Candra
Haveanto.
7) 1 (satu) lembar Kwitansi Bukti Pembayaran Hotel Politan.
8) 1 (satu) lembar Kwitansi Sewa Mobil.
9) 1 (satu) buah Buku Tabungan BRI BRITAMA dengan Norek:
470701001368506 An. Annisa Yusrina.
10) 1 (satu) buah Buku Tabungan BRI Simpedes dengan Norek:
730601015371538 An. Ian Felik.
11) 1 (satu) unit Handphone Samsung Warna Putih.
12) 2 (dua) unit Handphone Nokia Senter warna Hitam dan Biru.
13) 1 (satu) unit Speedboat warna Abu – abu tanpa Mesin.
14) 1 (satu) buah buku catatan Merk Life In The Sky.
15) 1 (satu) buah Buku Tabungan Bank Indonesia (BNI) dengan
Nomor Rekening 0717716883.
16) Satu buah mobil merk Avanza berwarna hitam dengan plat
nomor BP 8956 JK.
17) Pesan WhattsApp antara saksi Ian Felik dengan Terdakwa
Fardhu Yudistira.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.
5.000,- (lima ribu rupiah).

Batam, 21 Desember 2022


Jaksa Penunut Umum

DESYA HUSDIATI AZZAHRA


JAKSA PRATAMA
NIP. 10216.1220.22100
RADEN MUHAMMAD LOUIS D.
JAKSA PRATAMA
NIP. 10223.1220.22100

Anda mungkin juga menyukai