Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR BY. NY.

L DENGAN MENGGUNAKAN
TERAPI TOPIKAL ASI UNTUK MEMBANTU PENYEMBUHAN LUKA
PADA TALI PUSAT

Midwifery Care For Newborns By. Ny. L By Using Topical Therapy Of Asi To Help
Wound Healing On Umbilical Cord

Sri Mawarni1k, Septika Yani Veronika2


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Kesehatan, Universitas Aisyah Pringsewu, Lampung, Indonesia
Email Penulis Korespondensi (K): srimawarni16081973@gmail.com

Abstrak

Perawatan tali pusat dapat dilakukan secara terbuka maupun tertutup. tujuan utama dari perawatan tali
pusat adalah mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat. infeksi pada tali pusat sebagai faktor penyebab
kematian pada bayi. Kematian neonatus dapat disebabkan oleh tetanus neonatorum. Alternatif merawat
tali pusat selain menggunakan kasa kering dapat juga dengan mengunakan ASI sebagai zat anti septic
yang dapat dipilih ibu secara tradisional. Kandungan zat anti body anti alergi dan antiseptic dalam ASI
dapat memberikan pengaruh dapalam merawat tali pusat. Tujuan asuhan kebidanan ini yaitu untuk
melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir By. Ny. L dengan menggunakan terapi topikal asi
untuk membantu penyembuhan luka pada tali pusat Di PMB Lia Mariana, S.ST. Metode asuhan
kebidanan ini yaitu studi kasus terhadap satu bayi baru lahir. Hasil asuhan kebidanan ini yaitu ASI
memiliki keunggulan sebagai anti infeksi dan anti inflamasi, dan mengandung antibodi sehingga mampu
melindungi tali pusat bayi dari infeksi dan membantu proses penyembuhan. Pada proses infiltrasi leukosit
pada pangkal tali pusat, akan dibantu oleh IgA yang merupakan imunoglobulin terpenting dan
antibakterial langsung terhadap bakteri patogen pada tali pusat.

Kata kunci : Topikal ASI, Penyembuhan Luka, Tali Pusat

Abstract
Umbilical cord care can be done openly or closed. The main goal of cord care is to prevent umbilical
cord infection. Infection of the umbilical cord as a cause of death in infants. Neonatal death can be
caused by neonatal tetanus. Besides using dry gauze, an alternative to caring for the umbilical cord can
also be using breast milk as an antiseptic agent that mothers can choose traditionally. The content of
anti-allergic and antiseptic antibody substances in breast milk can affect caring for the umbilical cord.
This midwifery care aims to provide midwifery care for newborns By. Mrs L uses topical breast milk
therapy to help heal wounds on the umbilical cord At PMB Lia Mariana, S.ST. This midwifery care
method is a case study of a newborn. The result of this midwifery care is that breast milk has the
advantage of being anti-infective and anti-inflammatory and contains antibodies to protect the baby's
umbilical cord from infection and help the healing process. In leukocyte infiltration at the base of the
umbilical cord, it will be assisted by IgA, the most important immunoglobulin and direct antibacterial
against pathogenic bacteria in the umbilical cord.

Kata kunci : Topical ASI, Wound Healing, Umbilical Cord


PENDAHULUAN
Upaya peningkatan kesehatan bayi baru lahir diharapkan mampu menurunkan angka kematian
neonatus. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatus (AKN) menjadi penting karena
memberi kontribusi penting terhadap 59% angka kematian bayi (AKB). Berdasarkan hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka kematian neonatal menyumbang sebesar
19/1000 kelahiran hidup dari angka kematian bayi 32/1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab
kematian neonatus adalah infeksi tetanus neonatorum yang disebabkan oleh basil Clostridium tetani
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir perlu mendapatkan perhatian khusus. Beberapa tindakan
yang kurang tepat dapat berakibat fatal bagi bayi baik secara langsung maupun tidak langsung. Daerah
yang memerlukan perhatian adalah luka pemotongan talipusat. Karena merupakan tempat uatama
terjadinya kasus tetanus neonatorum serta faktor kehilangan suhu sangat perlu diperhatikan pada saat bayi
baru lahir.(Tando, 2013)
Perawatan tali pusat dapat dilakukan secara terbuka maupun tertutup. tujuan utama dari perawatan
tali pusat adalah mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat. infeksi pada tali pusat sebagai faktor
penyebab kematian pada bayi. Kematian neonatus dapat disebabkan oleh tetanus neonatorum. Penyakit
Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus yang sering terjadi pada neonatus yang disebabkan oleh
Clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin/racun dan menyerang saraf pusat, masuk ke
tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir melalui pemotongan tali pusat dengan alat
yang tidak steril atau perawatan tali pusat dengan ramuan traisional yang terkontaminasi (Rosita, 2016)
Alternatif merawat tali pusat selain menggunakan kasa kering dapat juga dengan mengunakan ASI
sebagai zat anti septic yang dapat dipilih ibu secara tradisional. Kandungan zat anti body anti alergi dan
antiseptic dalam ASI dapat memberikan pengaruh dapalam merawat tali pusat. selain hygienis dan praktis
metode ini juga sangat ekonomis dan bisa dilakukan ibu secara mandiri kepada bayinya Pemberian ASI
secara topikal pada tali pusat dapat digunakan sebagai cara yang mudah, murah dan tidak invasif untuk
perawatan tali pusat hanya dengan meneteskan ASI pada bagian sisa tali pusat. (Supriyanik and
Handayani, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin melakukan asuhan kebidanan dengan judul “asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir By. Ny. L dengan menggunakan terapi topikal asi untuk membantu
penyembuhan luka pada tali pusat Di PMB Lia Mariana, S.ST

METODE
Metode asuhan kebidanan ini menggunakan studi kasus, subjek dalam asuhan kebidanan ini yaitu
satu orang bayi baru lahir di PMB Lia Maria, S.ST. Asuhan kebidanan ini dilakukan pada bulan
Desember 2022.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengkajian yang dilakukan terhadap By. Ny. L usia 1 hari post partum, jenis kelamin perempuan
Panjang Badan 49 cm, berat badan 3600 gram, LK 32cm, LD 33cm. Saat dilakukan pengkajian awal Ibu
mengatakan bayinya menangis kuat dan bergerak aktif, Ibu mengatakan daya hisap bayi kuat dan sudah
BAB pada 1 menit pertama, ibu mengatakan bayi nya mampu menyusus dnegan baik, bayi juga sudah
BAK dan BAK, ibu mengatakan tidak ada masalah pada gerakan bayi, gerakan bayi normal dan tidak ada
kekurangan apapun pada fisik bayi. Ibu mengatakan tali pusat anaknya belum puput dan masih nampak
mengeluarkan darah dan mengatakan bingung bagaimana cara perawatan tali pusat yang baik dan benar.
Setelah bayi lahir tali pusat dipotong, kemudian akan terjadi proses kematian jaringan. Disini tali pusat
dirawat menggunakan kolostrum/ASI dilakukan dengan cara mengoleskan ASI pada tali pusat bayi baru
lahir dan dijaga tetap bersih dan kering agar tidak terjadi infeksi dan mempercepat pelepasan tali pusat
dari perut bayi. ASI mengandung protein yang akan berikatan dengan protein tali pusat sehingga sel
mengalami kematian secara terprogram dan mempercepat pengeringan jaringan. ASI juga mengandung
zat-zat anti infeksi dan anti inflamasi yang berperan dalam melindungi tali pusat bayi dari infeksi dan
membantu proses penyembuhan luka sehingga mempercepat pelepasan tali pusat.
Penggunaan topikal ASI sebagai metode perawatan tali pusat pada bayi baru lahir merupakan regimen
yang tepat untuk mempercepat pelepasan tali pusat, hal ini disebabkan topikal ASI mengandung kadar
protein tinggi yang berperan dalam proses perbaikan sel-sel yang rusak dan membantu proses
penyembuhan luka sehingga mampu mempercepat waktu pelepasan tali pusat.
Protein dalam ASI akan berikatan dengan protein dalam tali pusat, sehingga membentuk reaksi imun dan
terjadi proses apoptosis. Pembelahan dan pertumbuhan sel dibawah kendali genetik, sel mengalami
kematian secara terprogam. Gen dalam sel tersebut berperan aktif pada proses kematian sel. Sehingga
akan mempercepat pengeringan jaringan sisa potongan tali pusat dan tali pusat cepat mengerut dan
menjadi hitam atau mumifikasi tali pusat, kemudian lepas. Protein sebagai pembentuk ikatan esensial
tubuh pada ASI akan mempercepat proses penyembuhan luka pada dasar tali pusat sehingga pelepasan
tali pusat lebih cepat.
Selain itu, ASI memiliki keunggulan sebagai anti infeksi dan anti inflamasi, dan mengandung antibodi
sehingga mampu melindungi tali pusat bayi dari infeksi dan membantu proses penyembuhan. Pada proses
infiltrasi leukosit pada pangkal tali pusat, akan dibantu oleh IgA yang merupakan imunoglobulin
terpenting dan antibakterial langsung terhadap bakteri patogen pada tali pusat. Limfosit T dan B berfungsi
sebagai sintesis antibodi, antibodi ini yang akan membentuk imunoglobulin spesifik terhadap antigen
yang menimbulkan efek bakteriostatik. Efek tersebut dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen,
sehingga mencegah infeksi dan mempercepat pelepasan tali pusat.

KESIMPULAN
ASI memiliki keunggulan sebagai anti infeksi dan anti inflamasi, dan mengandung antibodi
sehingga mampu melindungi tali pusat bayi dari infeksi dan membantu proses penyembuhan. Pada proses
infiltrasi leukosit pada pangkal tali pusat, akan dibantu oleh IgA yang merupakan imunoglobulin
terpenting dan antibakterial langsung terhadap bakteri patogen pada tali pusat. Limfosit T dan B berfungsi
sebagai sintesis antibodi, antibodi ini yang akan membentuk imunoglobulin spesifik terhadap antigen
yang menimbulkan efek bakteriostatik. Efek tersebut dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen,
sehingga mencegah infeksi dan mempercepat pelepasan tali pusat.

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2012. Buku pintar asuhan keperawatan kesehatann jiwa. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu
Astuti, Sri, dkk, 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta; Rohima Press
Chunningham, 2012. Obstetri Williams. Cetakan 23, EGC, Jakarta. pp.774-797
Dainty, 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Bina Aksara Publisher
Dewi Putri, 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas”. Andi Offset. Yogyakarta
Fitriahadi, 2018. Hubungan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita Chunningham, 2012.
Obstetri Williams. Cetakan 23, EGC, Jakarta. pp.774-797
Ellya, 2016. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Penerbit Buku Kesehatan
Kementerian Kesehatan, 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan, 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Maulana, 2013. Panduan Lengkap Kehamilan. Kata Hati. Yogyakarta
Marmi, 2016.  Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal dan gizi dalam kesehatan reproduksi .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nurwiandani, 2019. “Asuhan Persalinan, Konsep Persalinan Secara Komprehensif dalam Asuhan
Kebidanan”
Prawirohardjo,2016. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo.
Rukiyah, 2010. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info Media
Saifudin, 2013.  Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai