Anda di halaman 1dari 14

Sistem Kontrol

• Implementasi sistem kontrol (control system) diperlukan keahlian atau keilmuan


yaitu,
- Mechanical
- Electrical
- Electronic
- Hydraulic & pneumatic

• Secara umum, sistem kontrol dapat dibagi atas :


a. Manual dan otomatis
b. Jaringan tertutup (closed loop) dan jaringan terbuka (opened loop)
c. Kontiniu (analog) dan diskontiniu (digital / diskrit)
d. Servomekanisme dan regulator
e. Menurut sumber penggeraknya (electric, pneumatic, hydraulic, mechanic).
Sistem Kontrol Manual dan Otomatis

• Sistem kontrol manual adalah,


kontrol dilakukan oleh manusia yang berperan sebagai operator atau pelaksana
pekerjaan.
Kelemahan :
Tidak efektif misalnya tempat sulit dicapai, kontrol simultan (bersamaan), kontrol
jarak jauh, peralatan kecil atau kontrol berkecepatan dan presisi tinggi.

• Sistem kontrol otomatis adalah,


kontrol dilakukan oleh mesin atau peralatan yang bekerja secara mandiri dan
manusia berperan sebagai pengawas pekerjaan.
Sistem Kontrol Manual dan Otomatis

Sistem kontrol Manual

Sistem kontrol Otomatis


Sistem Kontrol Jaringan Tertutup (Closed Loop)
dan Jaringan Terbuka (Opened Loop)

• Sistem kontrol jaringan tertutup (closed loop) adalah,


Nilai variabel keluaran memberikan efek terhadap nilai variabel masukan sehingga
nilai variabel yang dikontrolkan dapat dibandingkan terhadap nilai variabel yang
diinginkan melalui alat pencatat atau alat pengukur.

• Sistem kontrol jaringan terbuka (opened loop) adalah,


Nilai variabel keluaran tidak memberikan efek terhadap nilai variabel masukan
sehingga nilai variabel yang dikontrolkan tidak dapat dibandingkan terhadap
nilai variabel yang diinginkan.
Sistem Kontrol Jaringan Tertutup (Closed Loop)
dan Jaringan Terbuka (Opened Loop)

Sistem kontrol jaringan tertutup (closed loop)

Sistem kontrol jaringan terbuka (opened loop)


Sistem Kontrol Kontiniu (Analog) dan
Diskontiniu (Digital / Diskrit)

• Sistem kontrol kontiniu (analog) adalah,


Bekerja sesuai dengan nilai variabel kesalahan (error).
Contoh :
Sistem kontrol P (Proportional), D (Derivative), I (Integral) atau kombinasinya.

• Sistem kontrol diskontiniu (digital / diskrit) adalah,


Bekerja sesuai dengan nilai variabel kesalahan (error) tertentu.
Contoh :
Sistem kontrol dua posisi (ON/OFF), posisi ganda (multi) dan posisi tidak terbatas
(float).
Sistem Kontrol Kontiniu (Analog) dan
Diskontiniu (Digital / Diskrit)

Sistem kontrol kontiniu (analog)

Sistem kontrol diskontiniu


(digital / diskrit)
Sistem Kontrol Servomekanisme
dan Regulator

• Sistem kontrol servomekanisime adalah,


Sistem kontrol berumpan balik dengan keluaran berupa posisi, kecepatan atau
percepatan mekanik tanpa adanya gangguan.

• Sistem kontrol regulator adalah,


Sistem pengaturan berumpan balik dengan masukan acuan atau keluaran yang
diinginkan konstan atau berubah terhadap waktu dengan lambat dan tugas
utamanya adalah menjaga keluaran sebenarnya pada harga yang diinginkan
dengan adanya gangguan.
Sistem Kontrol Servomekanisme
dan Regulator
u(t)

r(t) c(t) r(t) c(t)


Servomekanisme Regulator

Sistem kontrol servomekanisme Sistem kontrol regulator


Sistem Kontrol

Diagram blok sistem kontrol

• Elemen :
perangkat keras (hardware) terletak di kotak dan nilai tetap.
• Variabel
besaran (satuan) terletak digaris panah berarah dan nilai tidak tetap.
Elemen Sistem Kontrol

• Elemen sistem kontrol terdiri atas :


a. Masukan (reference input element, Gv)
Mengubah besaran yang dikontrolkan menjadi sinyal masukkan acuan, r.
b. Pengendali (controller, G1)
Memproses kesalahan (error, e) yang terjadi dan akan dihasilkan sinyal yang berfungsi
sebagai pengendali proses.
c. Aktuator (actuator, G2)
Elemen yang menyetel perangkat terkontrol dalam hal merespon sinyal dari pengendali.
d. Sistem (plant atau proses, G3)
Berupa proses mekanik, elektrik, hidraulik, pneumatik atau kombinasinya.
e. Jalur umpan balik (feedback element, H)
Mengukur keluaran yang dikontrolkan dan mengubahnya menjadi sinyal umpan balik.
f. Jalur maju (forward path)
Bagian sistem kontrol tanpa elemen umpan balik.
Variabel Sistem Kontrol

• Variabel sistem kontrol terdiri atas :


a. Setpoint (command input, v) : harga yang diinginkan bagi variabel yang dikontrolkan
selama pengendalian.
b. Masukan acuan (reference input, r) : sinyal aktual yang masuk ke dalam sistem kontrol.
c. Keluaran yang dikontrolkan (controlled output, c) : harga yang akan dipertahankan bagi
variabel yang dikontrolkan dan harga yang ditunjukkan oleh alat pencatat / alat ukur.
d. Variabel yang dimanipulasi (manipulated variable, m) : sinyal yang keluar dari elemen
pengendali (controller) dan berfungsi sebagai sinyal pengendali.
e. Kesalahan (error signal, e) : selisih antara sinyal acuan, r dan sinyal umpan balik, b yang
harganya diinginkan sekecil mungkin atau sama dengan nol.
f. Sinyal umpan balik (feedback signal, b) : sinyal berupa fungsi dari keluaran yang dicatat
oleh alat pencatat / alat ukur.
g. Sinyal gangguan (disturbance signal, u) : sinyal tambahan yang tidak diinginkan dan
disebabkan karena perubahan beban pada system, misalnya derau (noise), getaran,
perubahan lingkungan dll.
Aplikasi Sistem Kontrol

Sistem kontrol kecepatan meja putar

Diagram blok sistem kontrol kecepatan meja putar


Aplikasi Sistem Kontrol

Prinsip kerja :
Kecepatan acuan (desired speed) di-setting terlebih dulu melalui potensiometer
yang dirangkai dengan battery sehingga akan menghasilkan tegangan acuan
yang akan dikontrolkan oleh DC amplifier (control device) untuk menggerakkan
DC motor (actuator) dan menghasilkan kecepatan sebenarnya (actual speed)
pada turntable (process). Potensiometer berfungsi merubah besaran kecepatan
menjadi besaran listrik (tegangan).

Anda mungkin juga menyukai