BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia, sampah merupakan permasalahan yang sampai saat ini
belum dapat diselesaikan. Jumlah penduduk yang meningkat juga akan
menyebabkan bertambahnya volume tumpukan sampah yang dihasilkan karena
aktivitas manusia. Dilansir dari Kompas.com, data Kementrian Hidup dan
Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa pada Februari 2019, Indonesia
menghasilkan sedikitnya 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Dari data
tersebut, hanya 10 persen sampah yang di daur ulang, sedangkan 30 persen
lainnya terabaikan yang kemudian mencemari lingkungan.1 Pada tahun 2020,
total produksi sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton yang berarti terdapat
sekitar 185.753 ton sampah yang dihasilkan oleh 270 juta penduduk per hari,
atau 0,68 kilogram sampah per orang.2
Sampah yang menumpuk dapat mengganggu kesehatan dan menyebabkan
timbulnya penyakit seperti diare, demam berdarah, tifus, korela, gatal-gatal, dan
masih banyak lagi, sehingga diperlukan adanya rasa kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan sekitar. Yang menjadi permasalahan baru adalah, sampai
sekarang masyarakat masih banyak yang belum menyadari pentingnya
memisahkan sampah daur ulang, padahal hal tersebut dapat mengurangi volume
tumpukan sampah anorganik secara efektif. Menurut Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2008, pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas
lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Kurangnya fasilitas untuk mengoleksi dan memisahkan sampah daur
ulang, menjadi salah satu alasan sampah tidak terorganisir dengan baik. Kepala
Sub Direktorat Barang dan Kemasan, Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK
Ujang Sidik menyampaikan bahwa di Indonesia, pengelolaan sampah masih
belum optimal. Sekitar 514 kabupaten/kota memiliki kapasitas pengelolaan
sampah kurang dari 50 persen, sedangkan di kota besar sudah mencapai 70-80
persen, tetapi polanya masih terpaku pada pola lama, yaiitu; kumpul-angkut-
buang.3 Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diciptakanlah aplikasi
Uangsampah untuk mengorganisir sampah dengan baik dan benar.
1
Indonesia Hasilkan 64 Juta Ton Sampah, Bisakah Kapasitas Pengelolaan Tercapai Tahun 2025?
(2020, Desember 18). Dipetik September 23, 2021, dari Kompas.com:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/18/070200023/indonesia-hasilkan-64-juta-ton-
sampah-bisakah-kapasitas-pengelolaan?page=all
2
Membenahi Tata Kelola Sampah Nasional. (2021, Februari 23). Dipetik September 23, 2021, dari
Indonesia.go.id: https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/2533/membenahi-tata-
kelola-sampah-nasional
3
Ibid
1
Bonus demografi yang akan terjadi di beberapa tahun ke depan pastinya
akan menyebabkan ketidakseimbangan antara usia produktif dan ketersediaan
lapangan kerja. Usia produktif dituntut untuk lebih kreatif lagi agar nantinya
mampu menunjang kehidupan di era bonus demografi. Selain itu, perusahaan
serta pemerintah juga harus berperan aktif dalam membuka lapangan pekerjaan
yang lebih variatif. Pemerintah dan perusahaan sebagai penanggungjawab atas
terjadinya bonus demografi, rasio gini ini tidak boleh sampai terpaut jauh, oleh
karena itu harus ada terobosan baru dalam sistem perekonomian. Sistem
perekonomian di masa depan seharusnya mampu menjadikan semua barang
menjadi komoditas, termasuk sampah yang kita konsumsi sehari hari. Sampah
cenderung mudah untuk didapatkan, karena secara kuantitas penduduk indonesia
sangat banyak jumlahnya. Tetapi permasalahan lain yang muncul adalah
pengoleksian sampah yang kurang kondusif. Sampah yang dikumpulkan tanpa
dikategorikan membuat sampah sulit untuk didaur ulang, bahkan ada sebuah
tempat pembuangan umum yang sudah melebihi kapasitasnya.
Sampah yang dikategorikan dengan rapi akan memberikan keuntungan
ekonomis yang nantinya akan berdampak bagi masyarakat juga. Berdasarkan
permasalahan tersebut, Indonesia memerlukan solusi yang efektif dalam
penanganan pengategorian sampah yang masih belum teratur. Indonesia sebagai
bagian dari agenda SDGs harus mampu merealisasikan program yang dapat
mensejahterakan masyarakat tanpa adanya kesenjangan. Uangsampah,
Pengoleksian Sampah Berbasis Aplikasi sebagai Solusi Permasalahan Daur
Ulang Sampah di Masyarakat dan Permasalahan Pengangguran di Era
Bonus Demografi adalah konsep yang dibangun untuk memfasilitasi masyarakat
dalam pemilahan dan pengoleksian sampah yang akan diluncurkan berupa
aplikasi dan ditempatkan di lokasi-lokasi pemukiman. Dengan adanya program
ini, akan tersedia lapangan pekerjaan baru yang diharapkan nantinya akan
meningkatkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi negara sehingga segala bentuk
kegiatan ekonomi dan sosial dapat memenuhi aspek-aspek pembangunan
berkelanjutan. Dengan adanya aplikasi Uangsampah ini, kami akan mengajak
masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah yang dapat di duar ulang dan
kemudian akan memberikan impact yang lebih terhadap arus perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat.
2
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Program Kreativitas Mahasiswa
bidang Gagasan Tertulis ini adalah :
1. Untuk membantu menangani pengolahan sampah.
2. Menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.4
3. Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
4. Meningkatkan arus perekonomian negara.
1.3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan Program Kreativitas Mahasiswa
bidang Gagasan Tertulis ini adalah :
1. Pengurangan limbah TPA.
2. Mengubah hidup dan lingkungan menjadi lebih sehat.
3. Kemudahan pemberian informasi terbaru terkait tabel harga sampah setiap
kategori dan kemudahan transaksi pembayaran online akan dirasakan oleh
pengguna aplikasi Uangsampah.
4. Membantu perekonomian.
5. Smart city. Aplikasi ini merupakan sistem informasi manajemen pengelolaan
sampah pada smartphone yang dapat mewujudkan smart city.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Dengan hadirnya aplikasi Uangsampah ini diharapkan :
1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada
tempatnya, serta melakukan penggolongan sampah dalam pembuangan.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membeli sampah yang
dikumpulkan oleh masyarakat.
3. Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, untuk menciptakan tatanan
masyarakat yang seimbang.
4. Menjaga lingkungan sekitar dari ancaman bencana, polusi, serta pencemaran
lingkungan.
5. Membantu pemerintah dalam pelaksanaan agenda dunia yaitu SGDs.
4
APA ITU BANK SAMPAH !!! . (2020, Januari 29). Dipetik September 15, 2021, dari
Bulelengkab.go.id:
https://www.google.com/url?q=https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/apa-itu-
bank-sampah-
26&sa=D&source=editors&ust=1632470617824000&usg=AOvVaw1_jmLbacpV6alBDipB2TPd
3
bungkus makanan, dan sedotan yang berada di urutan sebagai tipe sampah plastik
yang menumpuk. Penggunaan barang berbahan plastik memang sulit untuk
dihindari dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya
yang ringan, mudah ditemukan, dan kuat menjadikan plastik praktis untuk
digunakan. Hal tersebut tak jarang membuat konsumsi plastik di rumah menjadi
berlebihan sehingga sampah yang dihasilkan pun seringkali menumpuk. Sampah
plastik dikenal sangat sulit untuk diurai, butuh puluhan sampai ratusan tahun
untuk sampah plastik terurai secara alami. Sampah plastik yang menumpuk tanpa
disadari juga berbahaya dan dapat mengancam kesehatan serta keseimbangan
lingkungan sekitar.
Sampah plastik ini telah menjadi persoalan yang serius di tanah air. Maka
dari itu, perlu sebuah solusi yang matang agar persoalan sampah plastik ini bisa
terselesaikan. Direktur pengelolaan sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Novrizal tahar mengatakan persoalan sampah itu multidimensi, alias
bukan karena satu pihak saja. Pertama karena perilaku masyarakat, kultural.
Survei BPS menyebutkan 72 persen masyarakat belum peduli tentang pengelolaan
sampah. Kedua, adalah masalah sampah plastik yang kian hari semakin banyak.
Dan yang ketiga, adalah kurangnya kapasitas pemerintah daerah untuk melakukan
pengelolaan sampah yang baik dan benar.5 Masih banyak masyarakat yang salah
dalam mengelola sampah plastik. Membakar sampah plastik akan menimbulkan
racun dan pencemaran udara, sementara menimbun sampah plastik juga akan
mencemari tanah. Apalagi, beberapa dari kita mungkin masih sering
menggunakan botol, sedotan dan kantong plastik hanya untuk beberapa jam saja,
padahal barang-barang olahan plastik seperti itu memerlukan waktu lama untuk
terurai dan menyumbang cukup besar bagi pencemaran sampah plastik di
lingkungan sekitar.
Permasalahan sampah ini kemungkinan dapat bertambah seiring
pertumbuhan penduduk. Tidak heran, budaya daur ulang sampah plastik masih
perlu dikenalkan oleh berbagai pihak. Dengan banyaknya volume sampah yang
tidak terorganisir maka bisa dibilang minimnya pengelolaan sampah yang baik
akan terwujud. Salah satu alasan mengapa sampah perlu dibina lebih lanjut adalah
sifatnya yang sangat sulit terurai. Dengan kata lain, perlu cara lain agar volume
sampah dapat berkurang yaitu dengan didaur ulang. Plastik sendiri bisa didaur
ulang dengan berbagai cara, tidak heran bila banyak yang melakukan hal ini baik
dari perusahaan maupun lingkungan masyarakat.
Novrizal Tahar menjelaskan persoalan sampah harus menjadi perhatian
utama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya.
5
Sulaiman, M. R. (2020, Februari 25). Catat, Ini Tiga Masalah Utama Pengelolaan Sampah
diIndonesia. Dipetik September 23, 2021, dari Suara.com:
https://www.suara.com/lifestyle/2020/02/25/162922/catat-ini-tiga-masalah-utama-pengelolaan-
sampah-di-indonesia?page=all
4
Persoalan sampah merupakan persoalan serius, keterlibatan seluruh komponen
masyarakat, termasuk industri, dalam pengelolaannya sangat dibutuhkan. Sampah
sangat merugikan apabila tidak dikelola secara saniter (baik dan sehat), karena
akan mengakibatkan pengotoran lingkungan. Pengelolaan sampah selama ini
belum sesuai dengan metode pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan.
diprediksi, sampah plastik sebanyak 1,3 miliar ton diperkirakan akan mencemari
daratan dan lautan dunia pada 2040 mendatang.6
Selain mengganti alat yang bisa digunakan berkali-kali seperti botol minum,
ada juga cara lain untuk mengurangi penyebaran sampah plastik dengan
menggunakan sistem daur ulang. Apabila tidak ada penanganan bukan tidak
mungkin sampah ini juga akan meresahkan di kemudian hari mengingat butuh
waktu yang lama untuk mengurai sampah plastik secara alami.
Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai
nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan. Konsep pengelolaan sampah akan
membuat masyarakat tertarik, apalagi mereka akan mendapatkan keuntungan
secara ekonomi. Di sisi lain pun, menurut data Ikatan Pemulung Indonesia (IPI),
saat ini terdapat 3,7 juta orang di 25 provinsi yang bergantung pada sampah
plastik dan sampah daur ulang lain untuk mencari nafkah. Dengan kata lain,
penyebaran sampah juga bisa berguna bagi beberapa pihak asal memenuhi
kebutuhan yang dipenuhi yaitu pengaturan sampah plastik.7 Menyadari masalah
ini maka kami akan membuat program aplikasi uang sampah yang diklaim mampu
menyulap sampah dengan nilai ekonomis. Yang pasti nya sangat mudah
digunakan oleh semua kalangan. Aplikasi yang kami rancang ini bisa di putar
kembali menjadi uang. Program ini membuat masyarakat yang ingin membuang
sampah daur ulang seperti botol plastik, bisa menggunakan aplikasi tersebut dan
kemudian bisa memutarkan sampah menjadi uang.
6
Sinuhaji, J. (2020, Juli 24). Studi: Sampah Plastik Sebanyak 1,3 Miliar Ton akan Cemari Tanah
dan Laut di Tahun 2040. Dipetik September 24, 2021, dari PikiranRakyat.com:
https://www.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-01634232/studi-sampah-plastik-sebanyak-13-
miliar-ton-akan-cemari-tanah-dan-laut-di-tahun-2040
7
Aqua. (2021, Maret 22). Dipetik September 23, 2021, dari Bijak Berplastik:
https://bijakberplastik.aqua.co.id/publikasi/edukasi/cara-mengatasi-penyebaran-sampah-dengan-
budaya-daur-ulang-sampah-plastik/
5
dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyampaikan sekitar 67,8 juta ton pada tahun 2020
dan kemungkinan dapat bertambah seiring pertumbuhan penduduk. Hal ini turut
diperburuk dengan fakta bahwa banyak lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
yang penuh, terutama di kota-kota besar.8
Dampak negatif juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri akibat
dari tidak terkelolanya sampah dengan baik. Selain merusak pemandangan,
sampah juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius karena
perkembangbiakan bakteri serta peningkatan populasi hewan pengerat yang
tentunya akan membuat kualitas lingkungan di Indonesia menurun.
Berikut berbagai upaya yang pernah diterapkan untuk mengurangi sampah:
1. Mengubah sampah menjadi energi listrik
Biogas Power Plant di Pasar Buah Gemah Ripah, Gamping Yogyakarta
merupakan salah satu unit project biogas yang dibangun untuk mengolah sampah
buah di pasar tersebut menjadi biogas. Selain itu, juga sekaligus untuk
mengurangi sampah yang akan dibawa ke TPA. Instalasi biogas ini telah dibangun
pada tahun 2011 silam oleh Waste Refinery Center UGM bersama Koperasi
Gemah Ripah Gamping, Pemda Sleman, serta Pemerintah Swedia. Melalui
pengolahan sampah buah menjadi biogas mampu membangkitkan listrik yang
dimanfaatkan oleh pedagang pasar di kawasan tersebut. Biogas Power Plant
dikembangkan untuk mewujudkan proses zerowaste dengan memanfaatkan slurry
digester yang kaya mikrobia dan komponen pupuk untuk menumbuhkan berbagai
macam sayuran.9
2. Pengolahan sampah berbasis masyarakat
Tempat Olah Sampah Setempat atau biasa disingkat TOSS adalah babak
baru pengolahan sampah berbasis masyarakat (komunal) yang dapat menjadi
alternatif solusi pengolahan limbah, khususnya sampah yang dihasilkan dari
rumah tangga. Dengan menghasilkan pelet yang dapat digunakan sebagai bahan
baku kompor biomassa dan lebih jauh lagi sebagai bahan bakar campuran (co-
firing) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), TOSS sangat aplikatif
diimplementasikan baik di tingkat kota/ kabupaten maupun desa. Selain dapat
mengurangi timbulan sampah ke TPA, TOSS komunal tingkat desa juga dapat
meningkatkan mutu kehidupan sosial, menciptakan lapangan kerja - baik wanita
maupun pria, dan keseimbangan lingkungan yang hijau, bersih, dan nyaman.
Dengan kata lain, TOSS sangat bermanfaat ditinjau dari aspek lingkungan,
ekonomi, dan sosial.10
8
Aditya, R. F. (2021, Juli 7). Masalah Sampah di Indonesia, Kapan Kelarnya? Dipetik September
18, 2021, dari Kumparan: https://kumparan.com/riza1hati/masalah-sampah-di-indonesia-kapan-
kelarnya-1w5LsNdl9Rf
9
Lima Solusi Atasi Sampah ala UGM. (2019, Maret 29). Dipetik September 17, 2021, dari UGM:
https://www.ugm.ac.id/id/berita/17788-lima-solusi-atasi-sampah-ala-ugm
10
Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat Jadi Alternatif Solusi Penanganan Limbah. (2021,
Mei 20). Dipetik September 17, 2021, dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
6
3. Diet kantong plastik
Kantong plastik kini tidak lagi gratis setelah Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (Aprindo) memberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar sebesar
Rp200,00 sejak 1 Maret 2019. Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi penggunaan kantong plastik sehingga sampah kantong plastik yang
sulit terurai pun bisa berkurang.11
4. Plastik ramah lingkungan
Secara umum, ada tiga jenis plastik ramah lingkungan yang bisa digunakan,
yaitu bioplastik, plastik biodegradable, dan plastik eco. Bioplastik adalah jenis
plastik ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami, seperti jagung atau
jamur. Lalu, plastik biodegradable adalah jenis plastik yang mudah terurai,
terbuat dari bahan petrokimia tradisional dengan bahan tambahan yang membuat
sampahnya lebih mudah terurai. Dan yang terakhir plastik eco, yakni plastik yang
dihasilkan dari proses daur ulang bahan-bahan plastik dari petrokimia untuk
digunakan kembali. Produk yang menggunakan plastik eco umumnya bukan jenis
produk sekali pakai, melainkan produk yang dapat digunakan berkali-kali dalam
jangka waktu lama.12
5. Sedotan ramah lingkungan
Penggunaan sedotan plastik masih sering dinilai lebih praktis dan higenis
karena merupakan produk sekali pakai. Padahal, sedotan plastik merupakan
limbah yang sulit terurai dan telah terbukti mengancam kehidupan biota laut.
Karena masalah tersebut sekarang sudah banyak pengganti sedotan plastik.
Berikut macam-macam sedotan eco friendly:13
Stainless steel
Sedotan bambu
Sedotan kaca
Sedotan kertas
Bali: https://bappeda.baliprov.go.id/2021/05/20/pengolahan-sampah-berbasis-masyarakat-jadi-
alternatif-solusi-penanganan-limbah/
11
Sukmana, y. (2019, Maret 2). Hanya Rp 200 Per Lembar, Efektifkah Kebijakan Kantong Plastik
Berbayar? Dipetik September 16, 2021, dari Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2019/03/02/170700626/hanya-rp-200-per-lembar-efektifkah-
kebijakan-kantong-plastik-berbayar-
12
Resna, N. (2020, September 2). Alasan Plastik Ramah Lingkungan Lebih Baik dari Plastik
Biasa. Dipetik 17 September, 2021, dari SehatQ: https://www.sehatq.com/artikel/alasan-plastik-
ramah-lingkungan-lebih-baik-dari-plastik-biasa
13
7 Jenis Sedotan Ramah Lingkungan Pengganti Sedotan Plastik. (2020, April 22). Dipetik
September 6, 2021, dari Tokopedia: https://www.tokopedia.com/blog/jenis-sedotan-ramah-
lingkungan-hlv/
7
yang serba digital dan instan, kami melihat sebuah kesempatan untuk
menghadirkan upaya mutakhir dalam pengoleksian sampah yang memperhatikan
aspek efisiensi serta ekonominya, untuk membangun kesadaran kolektif
masyarakat. Oleh karenanya, kami hadirkan sebuah gagasan berupa waste
handling berbasis aplikasi yang pastinya sangat mudah digunakan oleh semua
kalangan. Aplikasi yang kami rancang ini bernamakan Uangsampah, adapun arti
atau filosofi dari nama yg kami pilih, sebenarnya memiliki arti yang cukup simple
yaitu sampah konsumsi kita yang bisa diputar kembali menjadi uang. Konsep dari
aplikasi kami adalah menjadikan sampah sebagai komoditas utama. Sampah bekas
konsumsi kita nantinya akan disetorkan kepada pihak kami dan penyetor sampah
akan mendapatkan keuntungan dari menyetorkan sampah. Mudahnya, pihak
pengoleksi sampah serta penyetor sampah menyetorkan sampah ke pihak
Uangsampah, kemudian pihak Uangsampah menjual atau mengekspor sampah ke
industri recycle, uang dari hasil menjual tersebut digunakan untuk membeli atau
membayar sampah dari pihak penyetor atau pengoleksi sampah atau costumers
Uangsampah. Pada sistem operasi kami, kami menawarkan 3 opsi pilihan yang
dapat dipilih oleh pengguna aplikasi. Adapun opsinya, antara lain :
2 Uangsampah Dirumah
Opsi ini di tujukan kepada pengguna aplikasi kami yang ingin sampahnya di
angkut dari rumah masing-masing pengguna, kami menyediakan tenaga kerja
untuk mengangkut sampah door to door. Cara menggunakannya dengan
membuka opsi Uangsampah Dirumah, setelah itu pilih sampah apa yang ingin kita
setor, kemudian akan tercantum juga pilihan sampahnya serta jumlah kuantitasnya
untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi kami. Setelah itu,
pengguna dapat melihat bill yang akan dibayarkan kepada pengguna sebagai
timbal balik dari penyetoran sampah. Kemudian terdapat opsi lagi antara
dibayarkan dengan uang digital atau uang fisik, Maka sampah akan dijemput dari
pihak kami ke rumah pengguna. Jika pengguna memilih opsi dibayarkan melalui
uang fisik, maka akan dibayarkan di tempat. Setelah sampah diangkut maka antara
pihak kami dan pengguna aplikasi saling mendapat keuntungan.
8
3 Uangsampah Ditempat
Opsi ini ditujukan kepada pengguna aplikasi kami yang ingin menyetorkan
sampahnya di konter yang kami sediakan didaerah mereka masing-masing. Cara
menggunakan opsi ini yaitu, memilih opsi Uangsampah Ditempat Setelah itu, di
aplikasi kami disajikan sebuah peta. Pada peta tersebut terdapat tanda berupa logo
dari aplikasi kami. Tanda yang digambarkan tersebut menunjukkan dimana lokasi
konter kami berada. Dalam opsi ini, kegiatan transaksi sepenuhnya dilakukan
secara langsung dikonternya. Pengguna dapat melihat letak konter Uangsampah
dari peta yang disediakan di aplikasi kami untuk memudahkan pengguna
menemukan konter kami. Jika tidak menggunakan aplikasi kami untuk
menemukan konter kami, pengguna juga bisa datang langsung ke konter
Uangsampah.
4 Uangsampah Dimesin
Opsi ini ditujukan kepada pengguna aplikasi yang ingin menyetorkan
sampah yang mereka koleksi berdasarkan kategorinya di sebuah vending machine
yang kami sediakan di tempat-tempat publik. Dalam opsi ini aplikasi kami hanya
membantu menunjukkan lokasi ada dimana letak vending machine kami yang
digambarkan oleh tanda tanda yang diletakkan pada peta yg kami sajikan.
9
Gambar 2. Ilustrasi Menu Aplikasi Uangsampah
10
Maka akan memungkinkan pelaksanaan gagasan ini untuk berjalan dengan
baik
Pemerintah (Government). Peran pemerintah adalah memberikan penyuluhan
atau bimbingan, pembinaan disertai dukungan sarana dan prasarana dan
pemantauan kepada kami untuk mengembangkan gagasan ini.
Media. Peran media yaitu sebagai sarana untuk melakukan komersialisasi
terhadap aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam pengelolaan sampah
daur ulang hingga memperoleh picker untuk menjemput sampah daur ulang
tersebut kemudian sampah atau barang bekas tersebut akan dimodifikasi
menjadi barang baru yang bernilai ekonomi. Peran media juga sangat
dibutuhkan untuk mensosialisasikan bagaimana pentingnya memilah dan
mendaur ulang sampah untuk mengurangi penumpukan limbah masyarakat
baik di darat maupun di laut.
13
DAFTAR PUSTAKA
7 Jenis Sedotan Ramah Lingkungan Pengganti Sedotan Plastik. (2020, April 22). Dipetik
September 6, 2021, dari Tokopedia: https://www.tokopedia.com/blog/jenis-
sedotan-ramah-lingkungan-hlv/
Aditya, R. F. (2021, Juli 7). Masalah Sampah di Indonesia, Kapan Kelarnya? Dipetik
September 18, 2021, dari Kumparan: https://kumparan.com/riza1hati/masalah-
sampah-di-indonesia-kapan-kelarnya-1w5LsNdl9Rf
APA ITU BANK SAMPAH !!! . (2020, Januari 29). Dipetik September 15, 2021, dari
Bulelengkab.go.id:
https://www.google.com/url?q=https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/arti
kel/apa-itu-bank-sampah-
26&sa=D&source=editors&ust=1632470617824000&usg=AOvVaw1_jmLbacp
V6alBDipB2TPd
Aqua. (2021, Maret 22). Dipetik September 23, 2021, dari Bijak Berplastik:
https://bijakberplastik.aqua.co.id/publikasi/edukasi/cara-mengatasi-penyebaran-
sampah-dengan-budaya-daur-ulang-sampah-plastik/
Indonesia Hasilkan 64 Juta Ton Sampah, Bisakah Kapasitas Pengelolaan Tercapai
Tahun 2025? (2020, Desember 18). Dipetik September 23, 2021, dari
Kompas.com:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/18/070200023/indonesia-hasilkan-
64-juta-ton-sampah-bisakah-kapasitas-pengelolaan?page=all
Lima Solusi Atasi Sampah ala UGM. (2019, Maret 29). Dipetik September 17, 2021, dari
UGM: https://www.ugm.ac.id/id/berita/17788-lima-solusi-atasi-sampah-ala-ugm
Mardalita, A. (2020, November 9). 6 Manfaat Daur Ulang untuk Lingkungan dan
Ekonomi, Kurangi Polusi Hingga Hemat Uang. Dipetik September 17, 2021, dari
Merdeka.com: https://www.merdeka.com/sumut/6-manfaat-daur-ulang-untuk-
lingkungan-dan-ekonomi-kurangi-polusi-hingga-hemat-uang-kln.html
Membangun E-waste, Mengelola Sampah Lebih Mudah. (2018, Februari 13). Dipetik
September 17, 2021, dari Kompas.com:
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/13/05030001/membangun-e-waste-
mengelola-sampah-lebih-mudah?page=all
Membenahi Tata Kelola Sampah Nasional. (2021, Februari 23). Dipetik September 23,
2021, dari Indonesia.go.id: https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-
angka/2533/membenahi-tata-kelola-sampah-nasional
Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat Jadi Alternatif Solusi Penanganan Limbah.
(2021, Mei 20). Dipetik September 17, 2021, dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Bali:
https://bappeda.baliprov.go.id/2021/05/20/pengolahan-sampah-berbasis-
masyarakat-jadi-alternatif-solusi-penanganan-limbah/
Putra, R. P. (t.thn.). 5 Manfaat Mendaur Ulang Sampah, Gak Cuma Baik untuk
Lingkungan Lho! Dipetik September 15, 2021, dari IDN Times:
https://www.idntimes.com/life/inspiration/rivandi-pranandita-putra/manfaat-
mendaur-ulang-sampah-c1c2/1
Resna, N. (2020, September 2). Alasan Plastik Ramah Lingkungan Lebih Baik dari
Plastik Biasa. Dipetik 17 September, 2021, dari SehatQ:
https://www.sehatq.com/artikel/alasan-plastik-ramah-lingkungan-lebih-baik-dari-
plastik-biasa
Sinuhaji, J. (2020, Juli 24). Studi: Sampah Plastik Sebanyak 1,3 Miliar Ton akan Cemari
Tanah dan Laut di Tahun 2040. Dipetik September 24, 2021, dari
PikiranRakyat.com: https://www.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-
14
01634232/studi-sampah-plastik-sebanyak-13-miliar-ton-akan-cemari-tanah-dan-
laut-di-tahun-2040
Sukmana, y. (2019, Maret 2). Hanya Rp 200 Per Lembar, Efektifkah Kebijakan Kantong
Plastik Berbayar? Dipetik September 16, 2021, dari Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2019/03/02/170700626/hanya-rp-200-per-
lembar-efektifkah-kebijakan-kantong-plastik-berbayar-
Sulaiman, M. R. (2020, Februari 25). Catat, Ini Tiga Masalah Utama Pengelolaan
Sampah di Indonesia. Dipetik September 23, 2021, dari Suara.com:
https://www.suara.com/lifestyle/2020/02/25/162922/catat-ini-tiga-masalah-
utama-pengelolaan-sampah-di-indonesia?page=all
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Ketua Tim
(Yusuf Daffa Hakiim)
Anggota 1
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Anggota Tim
(Yusma Ayudya Ratri)
Anggota 2
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Anggota Tim
(Syifa Arij Fadhilah)
Anggota 3
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Anggota Tim
(Tyffa Amayra Rahma)
Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Syarifah Maharani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Hukum
4 NIM 215010101111107
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 19 Juli 2002
6 Alamat E-mail syarifahaca01@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 087798065179
B. Kegiataan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 1 Ajang Medical Festival Unri 2018
2 Juara 2 Ajang Festival Budaya Unri 2018
3 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Anggota Tim
(Syarifah Maharani)
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jln. Veteran, 65145, Malang, JawaTimur
Telp (0341) 551655, Fax. (0341) 565429
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.