Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EDUKASI BERBASIS NONFORMAL SEBAGAI ALTERNATIF DALAM


MENINGKATKAN PERAN GENERASI MUDA DALAM
IMPLEMENTASI PERTANIAN MODERN

BIDANG KEGIATAN
PKM RISET SOSIAL HUMANIORA

Diusulkan Oleh:
Alfitra Frizy Kusuma 225040201111066 2022
Sevilin Zahira Hanafi 225040207111159 2022
Nadyka Livia Lenka 225040207111161 2022

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-RISET SOSIAL HUMANIORA
1. Judul Kegiatan : Edukasi Berbasis Nonformal Sebagai
Alternatif Dalam Meningkatkan
Peran Generasi Muda Dalam
Implementasi Pertanian Modern
2. Bidang Kegiatan : PKM-RSH
3. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Alfitra Frizy Kusuma
b. NIM : 225040201111066
c. Jurusan : Pertanian
d. Universitas : Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 082157671688
f. Alamat Email : alfitrafrizy@student.ub.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping :
Nama Lengkap dan Gelar :
NIDN/NIDK :
Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Ditjen Belmawa-Dikti :
b. Sumber lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Menyetujui,
Dosen Pendamping, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Nama Lengkap Dosen) Alfitra Frizy Kusuma


Nip/NIK. Xxxxxx NIM. 225040201111066

Mengetahui,
Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan,

Dr. Agr. Sc. Hagus Tarno, SP., MP


NIP. 197708102002121003

ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-RISET SOSIAL HUMANIORA ............ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Riset .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Riset ................................................................................................ 2
1.5 Urgensi dan Kontribusi ................................................................................. 2
1.6 Luaran Yang Diharapkan .............................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 2
2.1 Tenaga Kerja Pertanian ................................................................................. 2
2.2 Pemanfaatan Teknologi Dalam Sektor Pertanian .......................................... 4
2.3 Penelitan Terdahulu ....................................................................................... 6
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat Riset ............................................................................... 6
3.2 Jenis Riset ...................................................................................................... 6
3.3 Partisipan Riset .............................................................................................. 6
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 7
3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 7
3.6 Prosedur Riset................................................................................................ 7
3.7 Indikator Pencapaian ..................................................................................... 8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 8
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 8
4.2 Jadwal ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 11

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Anggaran Biaya ........................................................................................ 8
Tabel 2. Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 8

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ............................................................ 11
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping ............................................................ 14
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 15
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ............ 17
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana .......................................... 18

v
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia termasuk kedalam negara dengan jumlah penduduk terbanyak di
dunia. Kenaikan jumlah penduduk sangat berdampak pada sektor kebutuhan
pokok terutama di bidang pangan. Peranan sektor pertanian menjadi dasar bagi
kebutuhan manusia yang mampu menyediakan bahan pangan bagi masyarakat
serta lapangan pekerjaan. Sektor pertanian juga menjadi penunjang perekonomian
nasional. Menurut Data Pusat Statistik (BPS, 2020) tenaga kerja pada sektor
pertanian mencapai 38,23 juta atau 29,76%.
Meski sektor pertanian memegang tenaga kerja yang tergolong besar namun
terdapat kesenjangan demografi yang signifikan. Berdasarkan pada BPS, (2020)
petani muda yang berusia sekitar 20-39 tahun hanya berjumlah sekitar 2,7 juta
atau 8% dari keseluruhan tenaga kerja di sektor ini. Generasi muda memilih untuk
tidak bekerja di sektor pertanian dikarenakan besarnya keinginan untuk bekerja di
kota dibanding di desa meski pendapatan yang didapat tergolong standar.
Terutama terbentuknya persepsi generasi muda baik internal maupun eksternal
terhadap sektor pertanian. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat
generasi muda berkecimpung di dunia pertanian ialah akses lahan yang kurang,
akses pasar yang kurang berkelanjutan, dan pemerintah yang kurang perhatian
terhadap petani kecil (Akatiga, 2018).
Generasi muda bersifat dinamis dengan ketertarikan yang tinggi terhadap
teknologi. Untuk memperkuat ketertarikan generasi muda pada pertanian
diperlukan media untuk mengembangkan kreativitas mereka. Kebijakan yang
diterapkan haruslah secara komprehensif dipandang dari sisi demand dan supply.
sisi permintaan merupakan sisi sektor pertanian secara umum pada pedesaan
secara khusus. Generasi muda berperan dalam revitalisasi pertanian dan pedesaan.
Oleh karenanya, perlu dilakukan berbagai kebijakan terkait dengan pertanian agar
tercipta kecocokan dengan syarat dan kondisi yang diinginkan oleh generasi muda
untuk berkarya di bidang pertanian. Ada tiga faktor yang dapat dipertimbangkan
untuk menarik generasi muda ke pertanian, yaitu produktivitas dan profitabilitas
usaha pertanian, kesempatan kerja yang tersedia, serta kenyamanan dan kepuasan
kerja. Di sisi lain, generasi muda juga berperan dalam memperbaiki
ketenagakerjaan dengan pendidikan dan keterampilan yang didapat agar sesuai
dengan kebutuhan pertanian. Oleh karenanya beberapa kebijakan perlu diterapkan
sebagai upaya regenerasi petani, antara lain mengubah persepsi generasi muda
bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan,
pengembangan agro-forestry dan agro-industry, inovasi teknologi, insentif,
pengembangan pertanian modern, pelatihan dan pemberdayaan petani muda dan
memperkenalkan pertanian kepada generasi muda sejak dini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka di dapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
2

1. Bagaimana persepsi pemuda terhadap regenerasi pertanian?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi minat pemuda dalam regenerasi
pertanian?
3. Bagaimana pengaruh teknologi dalam implementasi pertanian modern dan
keterkaitannya dengan regenerasi pertanian?
1.3 Tujuan Riset
Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendapatkan informasi terkini tentang persepsi pemuda terhadap regenerasi
pertanian.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemuda dalam
regenerasi pertanian.
3. Memahami Keterkaitan teknologi dalam implementasi pertanian modern
dentgan regenerasi pertanian.
1.4 Manfaat Riset
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai saran
dalam upaya efektif dalam mendorong minat generasi muda dalam bidang
pertanian. Penelitian juga diharapkan dapat memberikan dampak dalam usaha
regenerasi petani di SMA Negeri 1 Batu, Kota Batu melalui pengenalan
penggunaan teknologi dalam implementasi pertanian modern guna keberlanjutan
dan kemajuan bidang pertanian secara Nasional.
1.5 Urgensi dan Kontribusi
Penelitian krusial dilakukan untuk mengetahui keefektifan implementasi
pertanian modern sebagai jembatan untuk menghubungkan generasi muda dengan
dunia pertanian. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan regenerasi pertanian
terutama di masa mendatang. Selain itu dengan penelitian ini diharapkan muncul
riset riset yang terkini mengenai regenerasi pertanian di Kota Malang, serta
wilayah lainnya.
1.6 Luaran Yang Diharapkan
Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat mengembangkan minat para
generasi muda dengan publikasi mendalam berupa laporan kemajuan, laporan
akhir, artikel ilmiah dan buku modul serta sosialisasi mengenai implementasi
pertanian modern melalui penggunaan teknologi. Selain itu, peneliti
mengharapkan agar penelitian ini dapat menjadi referensi dalam upaya regenerasi
pertanian dan menjadi dukungan kemajuan pertanian di Indonesia.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tenaga Kerja Pertanian
Sumber daya manusia bidang pertanian memegang peranan penting dalam
pembangunan pertanian berkelanjutan. Rencana Strategis Kementerian Pertanian
(Kementerian Pertanian, 2015a) memfokuskan pembangunan pertanian dengan
konsep berkelanjutan. Dalam artian sistem pembangunan pertanian didasarkan
pada pengelolaaan optimal dari semua simber daya yang tersedia, termasuk
sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembaagaan, dan teknologi, untuk
3

memastikan upaya peningkatan kesejahteraan manusia terus berlangsung seecara


keseluruhan. Oleh karena itu, faktor keberhasilan pembangunan pertanian
berkelanjutan berada pada sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen
yang kuat dalam membangun sektor pertanian.
Peran tenaga kerja pertanian memiliki ontribusi terbesar dalam penyerapan
tenaga kerja nasional tidak dapat ditepis, sekiranya 35,3% (Kementerian
Pertanian, 2015b), dibalik itu terselip permasalan serius di bidang ketenagakerjaan
pertanian. Permasalahan utama yaitu, ketidakseimbangan struktur demografi
sehingga bersifat kurang menungtungkan bagi sektor pertanian, yakni
meningkatnya petani berusia tua (lebh dari 55 tahun), sementara petani muda
semakin berkurang, Fenomena semakin menuanya petani (aging farmer) dan
semakin meurunnya minat tenaga kerja muda di sekotr pertanian tersebut
menimbulkan permasalahan klasik ketenagakerjaan pertanian selama itni, yaitu
rendahnya rata-rata tingkat pendidikan dibandingkan dengan tenaga kerja di
sektor lain.
Sejumlah alasan menyebabkan menurunnya minat tenaga kerja di sektor
pertanian, terutama anggapan terhadap sektor pertanian yang kurang bergenngsi
dan tidak mampu memberikan upah yang layak. Penyebab dari masalah ini karena
minimnya rata-rata lahan garapan oleh usaha tani. Sebagian besar kepemilikan
lahan petani tergolong kecil, rata-rata kurang dari 0,5 ha (BPS, 2019). Oleh karena
itu, berdasarkan skala usaha belum mampu memenuhi kebutuhan keluarga dengan
kondisi yang memadai, baik sandang, pangan, maupun pendidikan keluarga. Cara
pandang dan cara hidup (way of life) tenaga kerja muda telah berubah di era
perkembangan masyarakat masa modern seperti sekarang. Bagi generasi muda di
pedesaan, pertanian kehilangan daya tariknya karena secara ekonomi tidak
menjanjikan serta era digital seperti sekarang membuat generasi muda enggan
untuk bertani. Krisis petani muda di sektor pertanian dan di dominasinya petani
tua mempengaruhi perkembangan sektor pertanian berkelanjutan, terutaa pada
produktivitas pertanian, daya saing pasar, kekuatan ekonomi pedesaan, dan dapat
mengancam ketahanan pangan serta keberlanjutan sektor pertanian dalam jangka
panjang.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
(BPPSDMP, 2016) melaporkan bahwa jumlah tenaga kerja di pedesaan
mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah kerja pedesaan
yang bermigrasi ke daerah perkotaan. Jumlah tenaga kerja sektor pertanian yang
berusia antara 25-54 tahun mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014, menunjukkan penurunan minat generasi muda di sektor pertanian.
Ditambah dengan generasi muda yang mendominasi sektor pertanian
berpendidikan SD atau kurang, terhitung sebesar 64%. Hal ini menjadi penyebab
rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian.
Kebijakan pemerintah di sektor pertanian selama ini tergolong bias ke arah
on farm. Yang berdampak pada persepsi generasi muda bahwa pertanian hanya
4

sebatas kegiatan produksi on farm. Generasi muda menganggap produksi on farm


kurang menarik, pelaku harus bekerja di bawah terik matahari dan kotor dengan
sumber daya lahan yang terbatas. Publikasi pertanian lebih banyak memuat berita
tentang kegagalan pertanian seperti, banjir, kekeringan, serangan OPT, yang
secara tidak langsung menjadi black campaign bagi mahasiswa pertanian
(Susilowati, 2016). Pandangan seperti ini perlu dikoreksi untuk mengubah
persepsi pertanian yang kotor, sulit, dan berisiko tinggi menjadi pertanian yang
berteknologi dan bergengsi.
Pengurangan serapan tenaga kerja pertanian memang merupakan proses
yang dikehendaki dalam menghadapi perubahan struktur ekonomi nasional
menuju industrialisasi. Dengan pengurangan penyerapan tenaga kerja pertanian,
maka beban sektor pertanian yang selama ini berperan sebagai bumper nasional
untuk penyerapan tenaga kerja juga akan berkurang. Dengan demikian,
diharapkan akan meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, apa yang terjadi
jika tenaga kerja yang keluar justru tenaga kerja usia muda berpendidikan tinggi
dan berkualitas, sementara tenaga kerja yang tersisa di pertanian lebih banyak
tenaga kerja tua dengan produktivitas kerja yang mulai menurun. Padahal,
menurut hasil kajian Hukom (2014), ada hubungan secara nyata antara perubahan
struktur penyerapan tenaga kerja dengan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan
partisipasi angkatan kerja, khususnya tenaga kerja produktif dan berkualitas, akan
menyebabkan produktivitas tenaga kerja meningkat dan selanjutnya pendapatan
per kapita masyarakat menjadi meningkat.
2.2 Pemanfaatan Teknologi Dalam Sektor Pertanian
Tenaga kerja muda yang baru memasuki sektor pertanian memiliki peluang
ekonomi yang terbatas untuk memiliki sebidang tanah yang luas kecuali jika
mereka mewarisi atau bekerja di tanah milik orang tua. Dengan kepemilikan lahan
kurang dari 0,25 ha, menurunkan minat petani muda untuk memulai usaha di
bidang pertanian yang berbasis lahan atau usaha tani konvensional (misalnya
usaha tani tanaman pangan). Tenaga kerja muda dominan berkerja di subsektor
hortikultura. Minat tenaga kerja muda yang relatif tinggi pada subsektor
hortikultura sangat beralasan mengingat komoditas-komoditas subsektor
hortikultura termauk ke dalam high value commodities yang dapat menghasilkan
pendapatan yang lebih tinggi dalam luasan tanah yang relatif sempit dibandingkan
dengan subsektor tanaman pangan. Hal ini berkaitan dengan penggunaan
teknologi sebagai pemaksimalan hasil dengan lahan yang terbatas pada subsektor
holtikultura. Holtikultura berbasis hidroponik sangat digemari oleh generasi muda
karena memberikan alternatif atas kepemilikan lahan yang terbatas sebagai
kegiatan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan yang mencukupi
(Roidah, 2014). HIdroponik memanfaatkan sistem bercocok tanam secara vertikal
sehingga terjadi produksi secara maksimal dalam luas persegi yang lebih kecil
dibanding bertani pada umumnya.
5

Secara teknis teknologi dapat menjadi jembatan penghubung generasi muda


dengan aspek pertanian. Generasi muda cenderung menginginkan prospek kerja
yang cukup di bidang ini. Teknologi pertanian berperan penting dalam
menyediakan solusi bagi permasalahan tersebut. Pemanfaatan teknologi membuat
pertanian menjadi efisien sehingga kelompok tani dapat bersatu mengelola lahan
hingga berhektar-hektar. Dalam halnya, pengembangan pertanian yang dapat
diterapkan di Indonesia dan dikembangkasn sesuai dengan generasi muda
berdasarkan pada pertanian modern ialah sebagai berikut:
1) Mesin Tanam Padi Dengan Sistem Navigasi Otonom
Berbagai mesin pertanian sudah menerapkan teknologi navigasi otonom yang
secara otomatis bergerak dengan dipandu sepanjang arah yang diinginkan atau
jalur yang telah ditentukan sebelumnya saat melakukan tugas produksi (Choi et
al., 2014). Dalam navigasi otonom pertanian, metode penentuan posisi yang tepat
perlu ditentukan sesuai dengan persyaratan khusus dari tugas operasi yang
dilakukan dalam lingkup pertanian.
2) Rotavator
Pengolahan tanah adalah kegiatan yang penting dalam pertanian. Hal ini terutama
untuk menggemburkan lapisan atas tanah, untuk mencampur tanah dengan pupuk
dan untuk menghilangkan gulma (Makange & Tiwari, 2015). Sebagai hasil dari
pengolahan ini, pengaturan air, udara, suhu dan hara tanah dapat diperbaiki demi
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Rotavator berperan dalam
mencampur dan menggemburkan tanah yang digarap dengan baik sehingga
menghasilkan distribusi ukuran gumpalan yang baik.
3) Pemanen Kombinasi
Pemanen kombinasi menjadi teknologi pemanenan sereal utama di dunia.
Pemanen kombinasi merupakan mesin serbaguna yang dirancang untuk memanen
berbagai macam tanaman serealia secara efisien. Mesin ini dapat memanen lebih
dari 80 jenis tanaman biji-bijian (Miu, 2016). Konstruksi mesin ini telah
memenuhi persyaratan teknis dan teknologi sesuai dengan tanaman, cuaca,
lingkungan serta teknologi pascapanen. Ada dua jenis utama pemanen gabungan-
gabungan konvensional (aliran tangensial) dan gabungan putaran (aliran aksial).
4) Drone Penebar Pupuk atau Pestisida
UAV dapat digunakan sebagai pemantauan tanaman dan penyemprotan pestisida
dengan sistem drone otomatis dan sistem penyiraman dengan kamera multi
spektral. Sistem penyiraman dipasang pada bagian bawah UAV yang berupa
nozzle di bawah tangki untuk menaburkan pestisida atau pupuk ke arah hilir
(Primicerio et al., 2012). Pertama dilakukan pemantauan dengan kamera multi
spektral, sehingga seluruh bidang lahan dapat dipindai dan menghasilkan peta
spasial. Peta ini menjadi manifestasi kondisi tanaman melalui NDVI dan
kemudian petani dapat mengevaluasi jenis pestisida atau pupuk yang akan
diterapkan pada tanaman.
6

2.3 Penelitan Terdahulu


Dalam kegiatan pertanian, minat generasi muda cenderung rendah. Pemuda
desa cenderung berpersepsi negatif terhadap pekerjaan di sektor pertanian.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni & Hendri, 2016) dalam
penelitian yang berjudul Persepsi Pemuda Pencari Kerja Terhadap Pekerjaan
Sektor Pertanian dan Pilihan Pekerjasan Desa Cihideung Udik Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa
pencari kerja faktor internal seperti, wanita memiliki beberapa keterampilan dan
pengalaman kerja serta faktor eksternal seperti tingkat rendah sosial ekonomi,
Kurang kosmopolit dan pengalaman kerja pertanian cenderung memiliki persepsi
yang negatif terhadap lapangan pekerjaan di bidang pertanian. Pemuda desa
pengangguran di desa ini lebih memilih untuk bekerja di sektor non pertanian,
seperti di sektor manu faktur di daerah sekitar Bogor dan Jakarta.
Pandangan pemuda terhadap sistem pertanian terpadu tentu penting untuk
keberlangsungan sektor pertanian di masa depan. berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh (Ummah, 2017) berjudul persepsi pemuda terhadap sistem
pertanian terpadu di desa Nglanggeran kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan uji proporsi dan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian pemuda masih berpersepsi baik terhadap
sistem pertanian terpadu dengan rata-rata skor 82,33%. Hasil uji proporsi ini
menunjukkan bahwa Ha diterima dengan Z hitung sebesar 8.
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Riset
Riset ini dilakukan pada bulan Maret - Juni 2023, yang dilaksanakan pada
dua SMA di Kota Malang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, yaitu pada SMA
Negeri 1 Batu, Kecamatan Batu dan SMA Negeri 1 Lawung, Kecamatan Lawang.
Tujuan dipilihnya dua SMA tersebut karena lokasi sekolah dekat dengan banyak
lahan pertanian.
3.2 Jenis Riset
Riset ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan demikian,
penelitian kualitatif bertujuan untuk menginterpretasikan bagaimana subjek
memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut
mempengaruhi perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar (setting) yang
alamiah (naturalistic) bukan hasil perlakuan (treatmen) atau manipulasi "ariable
yang dilibatkan. (Fadli, 2021).
3.3 Partisipan Riset
Dalam riset ini partisipan yang bergabung yakni seluruh siswa dan siswi
SMA yang dituju. Karena kegiatan ini bersifat umum, namun dengan maksud dan
tujuan tertentu untuk mendidik generasi muda, dan dapat membantu
pengembangan sumber daya manusia kedepannya untuk sektor pertanian.
7

3.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam mendapatkan data, terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang
dilakukan yaitu dengan dua cara, yaitu teknik pengumpulan data primer dan
teknik pengumpulan data sekunder.
a. Teknik Pengumpulan Data Primer
1) Observasi
Dalam kegiatan penelitian kependidikan, kegiatan observasi ini umumnya
dilakukan dengan mengamati peristiwa kegiatan edukasi tentang minat generasi
muda terhadap pertanian, kegiatan tanya jawab untuk melihat seberapa tertarik
generasi muda terhadap pembangunan sektor petanian.
2) Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara bebas terpimpin,
rangkaian pertanyaan yang telah dipersiapkan, penulis ajukan kepada petani
setempat, siswa/siswi sekolah, mahasiswa fakultas pertanian, serta akademisi
fakultas pertanian.
b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Survei literatur, merupakan penelaahan yang bersumber pada buku, jurnal,
dokumen kebijakan yang berhubungan dengan masalah kurangnya minat generasi
muda terhadap pembangunan sektor pertanian.
3.5 Teknik Analisis Data
Proses selanjutnya sebagai kegiatan terakhir dalam penulisan tesis ini adalah
analisa data yang dilakukan setelah semua data terkumpul dan diolah. Analisa
data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, artinya bahwa data
yang terkumpul tersebut kemudian digambarkan dengan kata-kata, dipisahkan
menurut pola berfikir induktif, yaitu melihat dari fakta-fakta dan peristiwa-
peristiwa secara khusus dan kemudian digeneralisasikan bersifat umum. Pertama
data wawancara, observasi, dokumentasi serta catatan reflektif perlu ditelaah dan
dipisahkan. Kemudian data di deskriksikan untuk ditelaah lebih lanjut. Langkah
terakhir adalah membuat analisis akhir dan penarikan kesimpulan berdasarkan
data dan riset yang diperoleh.
3.6 Prosedur Riset
Pada tahap pelaksanaan riset, hal pertama yang dilakukan peneliti, yaitu
meminta perizinan untuk melakukan riset kepada masing masing Kepala Sekolah
yang dituju, mengingat saat ini pandemi sedang kembali naik sehingga peneliti
sangat memerlukan ketersediaan pihak berwenang di daerah tersebut. Perizinan
dilakukan dengan memberikan surat permohonan resmi dari instansi atau fakultas
peneliti. Setelah perizinan diterima, langkah selanjutnya peneliti akan melakukan
observasi pada lokasi riset yang bertujuan agar dapat mengetahui kondisi pada
lokasi riset. Pada tahap pelaksanaan riset, langkah pertama yang dilakukan dengan
menyebar kuesioner. Kuesioner tersebut digunakan sebagai dasar dari proses
wawancara yang akan dilakukan setelahnya. Wawancara terstruktur akan
dilakukan kepada partisipan tersebut guna menanyakan seputar ketertarikan
8

terhadap bidang pertanian pada masa pandemi dan sebelum pandemi. Riset ini
dilakukan masih dalam keadaan pandemi, sehingga dalam proses pengambilan
data di lapangan tidak lepas dari penerapan protokol kesehatan, yaitu dengan
menjaga jarak, memakai masker, serta melakukan cuci tangan dan penggunaan
hand sanitizer secara berkala. Dengan demikian, pelaksanaan riset diharapkan
berjalan lancar bagi kedua belah pihak tanpa melanggar protokol kesehatan, serta
tidak mengakibatkan kerugian bagi pihak lain.
3.7 Indikator Pencapaian
Indikator yang diharapkan dari penelitian ini ialah keberhasilan membangun
pola pikir dan ketertarikan generasi muda dalam mengoptimalkan sektor pertanian
yang akan datang. Sehingga dengan berhasilnya penelitian ini dapat menjadi
contoh kegiatan turun temurun yang dilaksanakan tiap tahunnya, untuk selalu
memberikan media edukasi tentang pertanian terhadap generasi muda di tiap
tahunnya.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya
Besaran Dana
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rupiah)
1 Perlengkapan 4.000.000
2 Bahan Habis Pakai 2.000.000
3 Akomodasi 600.000
4 Lain-lain 400.000

Jumlah 7.000.000

Rekap Sumber Dana Jumlah

4.2 Jadwal
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Bulan
Jenis
No 1 2 3 4 PIC
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan Alfitra Frizy


menuju Kusuma
1
lokasi dan
subjek riset

2 Observasi Alfitra Frizy


9

lapang, Kusuma
wawancara,
dan
dokumentasi

Analisis Nadyka
3
Data Livia Lenka

Interpretasi Nadyka
4
Data Livia Lenka

Sevilin
5 Evaluasi Zahira
Hanafi

DAFTAR PUSTAKA
Akatiga. (2018). Anak Muda Desa: Antara Bertani dan Bermigrasi. Jakarta
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. 2016a.
Tinjauan tenaga kerja pertanian saat ini dan strategi ke depan. Bahan
Pertemuan Upaya Meningkatkan Minat Generasi Muda terhadap
Pertanian. Bogor, Indonesia. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Informasi.
BPS. (2019). Statistik Indonesia 2019. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
BPS. (2020). Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Choi J, Yin X, Yang L, Noguchi N. 2014. Development of a laser scanner-based
navigation system for a combine harvester. Engineering in Agriculture,
Environment and Food, 7(1): 7–13.
Fadli, M. R. 2021. Memahami desain metode penelitian kualitatif. Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Umum. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hukom A. 2014. Hubungan ketenagakerjaan dan perubahan struktur ekonomi
terhadap kesejahteraan masyarakat. Jurnal Ekon Kuantitatif Terap.
7(2):120-129.
Kementerian Pertanian. 2015a. Rencana strategis Kementerian Pertanian Tahun
2015–2019. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Kementerian Pertanian. 2015b. Laporan Kinerja Kementerian Pertanian Tahun
2015. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Makange, N. R., & Tiwari, V. K. 2015. Effect of horizontal and vertical axis
rotavators on soil physical properties and energy requirement. Trends in
Biosciences, 8(12), 3225-3234.
Malian AH, Friyatno S, Dermoredjo SK, Mardiyanto S, Suryadi M, & Maulana
M. 2014. Analisis perkembangan aset, kesempatan kerja dan pendapatan
rumah tangga di sektor pertanian. Laporan Akhir Penelitian. Bogor: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.
10

Miu P. 2016. Combine Harvesters – Theory, Modeling and Design. CRC Press.
437 p. ISBN 978- 1-4822-8237-5.
Nugroho, D. A., Waluyati, L. R., & Jamhari. 2018. Upaya Memikat Generasi
Muda Bekerja pada Sektor Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA. Universitas Gadjah
Mada.
Primicerio, J., Di Gennaro, S. F., Fiorillo, E., Genesio, L., Lugato, E., Matese, A.,
& Vaccari, F. P. (2012) A flexible unmanned aerial vehicle for precision
agriculture. Precision Agriculture. 13(4): 517-523.
Roidah S.I. 2014. Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik.
Jurnal Universitas Tulungagung. (1) (2): 43–50.
Supriyati. 2012. Dinamika ekonomi ketenagakerjaan pertanian: permasalahan
dan kebijakan strategis pengembangan. Anal Kebijak Pertan. 8(1):49-65.
Susilowati, SH. 2016. Attracting the young generation to engage in agriculture.
Proceedings of the 2014 FFTC-RDA International Seminar on Enhanced
Entry of Young Generation into Farming. Jeonju, Korea. Taipei (TW): Food
and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region. p. 105-
120.
Ummah, I. C. 2017. Persepsi Pemuda Terhadap Sistem Pertanian Terpadu Di
Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul. Rekayasa
Sosial dan Pengembangan Pedesaan. Universitas Jendral Soedirman.
Wahyuni & Hendri. 2016. Persepsi Pemuda Pencari Kerja Terhadap Pekerjaan
Sektor Pertanian dan Pilihan Pekerjaan di Desa Cihideung Udik Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor. Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alfitra Frizy Kusuma
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 225040201111066
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tarakan. 05 September 2003
6 Alamat E-mail alfitrafrizy@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/Hp 082157671688
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Tahun

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Malang, 14 Oktober 2022


Ketua Pelaksana

(Alfitra Frizy Kusuma)


12

2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nadyka Livia Lenka
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 225040207111161
5 Tempat dan Tanggal Lahir Subang. 06 Juni 2004
6 Alamat E-mail nadykallenkaa@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/Hp 089622831709
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Tahun

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Malang, 14 Oktober 2022


Anggota 1

(Nadyka Livia Lenka)


13

3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sevilin Zahira Hanafi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 22504020070111159
5 Tempat dan Tanggal Lahir Inggris, 17 Agustus 2004
6 Alamat E-mail sevilinzahira@student.ub.ac.id
7 Nomor Telepon/Hp 081807182349
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Tahun

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Malang, 14 Oktober 2022


Anggota 2

(Sevilin Zahira Hanafi)


14

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1)
2 Magister (S2)
3 Doktor (S3)
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan sks
1
2
3
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2
3
Pengabdian Kepada Masyarakat
Judul Pengabdian kepada
No Penyaandang Dana Tahun
Masyarakat
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
Malang, 14 Oktober 2022
Dosen Pendamping
15

Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
(Rp)

1. Belanja Bahan

Kamera 1 Buah 2.000.000 2.000.000

Printer 1 Buah 1.500.000 1.500.000

Alat perekam Suara 1 Buah 400.000 400.000

Flashdisk 64 gb 1 buah 100.000 1.00.000

SUB TOTAL (Rp) 4.000.000

2. Belanja Sewa

Biaya Internet 4 Bulan 300.000 1.200.000

Akses Jurnal 4 Bulan 200.000 800.000

SUB TOTAL (Rp) 2.000.000

3. Perjalanan Lokal

Bensin 2 Motor 600.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 600.000

4. Lain-lain

Masker 2 Buah 40.000 80.000

Hand Sanitizer 3 Buah 40.000 120.000

Bolpoin 1 pack 30.000 30.000

Stipex 1 rim 50.000 50.000

Kertas A4 5 buah 8.000 40.000

Materai 3 buah 10.000 30.000

Lem kertas 4 buah 5.000 20.000

Spidol 5 buah 3.000 15.000

Kertas Mika 2 buah 7.500 15.000


16

SUB TOTAL (Rp) 400.000

GRAND TOTAL (Rp) 7.000.000

GRAND TOTAL (TUJUH JUTA RUPIAH)


17

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


Alokasi
Bidang Waktu
No. Nama/NIM Program Studi Uraian Tugas
Ilmu (Jam/
Minggu)

-Penanggung
Alfitra Frizy
Agroekoteknol Pertania Jawab Tim
1. Kusuma/ 18
ogi n - Koordinasi
225040201111066
Tim

- Penyedia alat
Nadyka Livia Lenka/ Agroekoteknol Pertania dan bahan
2. 18
225040207111161 ogi n -Pengolah
Data

- Koordiantor
tim kepada
Sevilin Zahira
Agroekoteknol Pertania responden
3. Hanafi/ 18
ogi n - Pengolah
22504020070111159
Data
- Moderator
18

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Ketua Tim : Alfitra Frizy Kusuma
Nomor Induk Mahasiswa : 225040201111066
Program Studi : Agroekoteknologi
Nama Dosen Pendamping :
Perguruan Tinggi : Universitas brawijaya
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RSH saya dengan judul Edukasi
Berbasis Nonformal Sebagai Alternatif Dalam Meningkatkan Peran Generasi
Muda Dalam Implementasi Pertanian Modern yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga
atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Malang, 18 Oktober 2022


Yang Menyatakan,

Alfitra Frizy Kusuma


NIM. 225040201111066

Anda mungkin juga menyukai