Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

MATA KULIAH ADMINISTRASI DAN KONTRAK

Nama: Bagas Nugroho

NIM: 1222924024

Soal 1. Apakah dalam penyusunan RAB kontrak untuk proyek diluar jawa sama dengan di jawa?
terkait dengan upah pekerja?

Penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya) kontrak untuk proyek di luar Jawa dak secara khusus
berbeda dari penyusunan RAB untuk proyek di Jawa dalam hal upah pekerja. Upah pekerja merupakan
faktor yang dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi proyek, kebijakan pemerintah setempat, serta
kondisi pasar tenaga kerja di daerah tersebut.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperha kan dalam menghitung upah pekerja dalam penyusunan
RAB untuk proyek di luar Jawa:

a. Perbedaan Tingkat Upah Minimum: Se ap daerah di Indonesia memiliki upah minimum yang
ditetapkan oleh pemerintah setempat. Besaran upah minimum ini bisa berbeda antara satu provinsi
dengan provinsi lainnya. Oleh karena itu, dalam penyusunan RAB, perlu memperha kan upah
minimum yang berlaku di daerah proyek.

b. Perbedaan Kondisi Pasar Tenaga Kerja: Kondisi pasar tenaga kerja di daerah-daerah di luar
Jawa mungkin berbeda dengan kondisi di Jawa. Tingkat persaingan, ketersediaan pekerja terampil, dan
biaya hidup di daerah tersebut dapat mempengaruhi besaran upah pekerja. Oleh karena itu, dalam
penyusunan RAB, perlu memper mbangkan perbedaan-perbedaan ini.

c. Peraturan Daerah: Beberapa daerah memiliki peraturan atau kebijakan khusus terkait dengan
upah pekerja, seper tunjangan khusus atau insen f bagi pekerja yang bekerja di daerah tersebut.
Sebagai kontraktor, pen ng untuk memahami peraturan daerah terkait upah pekerja agar dapat
memasukkannya ke dalam RAB secara akurat.

Dalam kesimpulannya, penyusunan RAB kontrak untuk proyek di luar Jawa dapat berbeda dari Jawa
terkait upah pekerja, karena perbedaan ngkat upah minimum, kondisi pasar tenaga kerja, dan
peraturan daerah yang berlaku. Oleh karena itu, pen ng untuk melakukan peneli an dan konsultasi
dengan pihak terkait di daerah proyek untuk memas kan es masi upah pekerja yang akurat dalam
penyusunan RAB.

Soal 2. Sebutkan dan uraikan data/informasiyang dapat digunakan untukmenyusun HPS ? (Menurut
KetentuanUndang-undang yang berlaku)

HPS (Harga Perkiraan Sendiri) adalah es masi harga yang disusun oleh pihak lembaga atau instansi
yang membutuhkan suatu barang atau jasa dalam proses pengadaan. Untuk menyusun HPS yang
sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, berikut adalah beberapa data dan informasi
yang dapat digunakan:

a. Spesifikasi Teknis: Data mengenai spesifikasi teknis barang atau jasa yang akan dibeli harus
jelas dan terperinci. Ini mencakup ukuran, bahan, komponen, performa, kekuatan, dan
karakteris k teknis lainnya. Spesifikasi teknis yang tepat akan membantu dalam menentukan
harga yang akurat.
b. Gambar atau Desain: Jika memungkinkan, gambar atau desain produk atau pekerjaan yang
akan dilakukan akan membantu pihak pemasok untuk memahami persis apa yang diminta dan
menyusun HPS yang lebih akurat.
c. Rencana Anggaran: Data mengenai alokasi anggaran yang tersedia untuk pengadaan barang
atau jasa harus diketahui. Ini akan mempengaruhi penyusunan HPS karena harus sesuai
dengan batasan anggaran yang telah ditetapkan.
d. Rencana Jadwal: Informasi mengenai jadwal pengadaan, termasuk waktu pengiriman atau
pelaksanaan pekerjaan, harus diketahui. Jadwal yang ketat atau yang membutuhkan
percepatan akan mempengaruhi penentuan harga yang realis s.
e. Harga Pasar: Data mengenai harga pasar saat ini untuk barang atau jasa yang serupa atau
sejenis harus diketahui. Ini dapat diperoleh melalui survei harga atau melalui sumber informasi
terpercaya lainnya. Harga pasar yang ada akan memberikan panduan dalam menentukan
harga yang wajar dan kompe f.
f. Dokumen Pengadaan Terkait: Data dan informasi dari dokumen pengadaan terkait, seper
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Kontrak (RKSK) atau Dokumen Pengadaan Lainnya (DPL),
harus diper mbangkan dalam menyusun HPS. Dokumen-dokumen ini akan memberikan
informasi tambahan mengenai persyaratan dan kondisi yang perlu dipenuhi oleh pemasok.
g. Harga Historis: Jika tersedia, data mengenai harga historis dari pengadaan barang atau jasa
yang serupa atau sejenis dapat digunakan sebagai acuan. Harga historis ini dapat memberikan
gambaran tentang tren harga dan membantu dalam menentukan HPS yang realis s.

Pen ng untuk dicatat bahwa data dan informasi yang disebutkan di atas hanyalah contoh umum.
Persyaratan dan prosedur pengadaan dapat berbeda antara negara atau lembaga yang berbeda. Oleh
karena itu, disarankan untuk selalu merujuk pada undang-undang atau peraturan yang berlaku di
negara atau lembaga yang bersangkutan untuk memas kan kesesuaian dalam menyusun HPS.

Anda mungkin juga menyukai