I. PENDAHULUAN
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan, Lokasi Kegiatan dan Hasil yang diharapkan
Ruang Lingkup kegiatan Penyusunan Standar satuan Harga Barang/Jasa Pemerintah
Provinsi Kalimantan Barat meliputi :
Persiapan (Pengumpulan data awal studi literatur).
Pelaksanaa survey.
Analisa data.
Penetapan harga dasar.
Pembuatan model matematis dalam penentuan standar satuan harga barang/jasa yang
diperkirakan dapat memenuhi perkiraan fluktuasi harga selama 1 (satu) tahun kedepan.
Penetapan opini harga satuan yang wajar.
Penyusunan buku laporan.
Lokasi kegiatan jasa konsultasi ini dilaksanakan di kota Pontianak, dengan melakukan
survey di dalam wilayah kota Pontianak.
II. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Anggaran berbasis kinerja merupakan sistem perencanaan, penganggaran dan evaluasi yang
menekankan pada keterkaitan antara anggaran denga hasil yang diinginkan. Penerapan
penganggaran kinerja harus dimulai dengan perencanaan kinerja, baik pada level nasional
(pemerintah) maupun level instansi (kementrian/lembaga), sampai pada tingkat daerah melalui
satuan kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Anggaran kinerja merupakan bentuk komitmen instantsi tentang kinerja yang akan dihasilkan,
yang dijabarkan dalam program dan kegiatan yang akan dilakukan. Setiap instansi menyusun
kebutuhan anggaran berdasarkan program dan kegiatan yang direncanakan dengan format yang
telah ditentukan dalam Permendagri No. 13 tahun 2006 dan Permendagri No. 59 tahun 2007
tentang perubahan atas Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah. Selanjutnya, pernyataan anggaran ini dibahas dan disetujui bersama oleh
pemerintah daerah bersama-sama dengan DPRD.
Dalam prakteknya, masih banyak dijumpai kelemahan sejak perencanaan kinerja, proses
penyusunan dan pembahasan anggaran sampai dengan penguangannya dalam foramt-format
dokumen anggaran. Meski pemerintah daerah memiliki rencana kerja tahunan (Renja), Namun
ini hanya merupakan kompilasi berbagai usulan program SKPD dengan indikator yang juga
beragam yang menjadikan otoritas anggaran mengalami kesulitan untuk mengevaluasi kinerja
anggaran. Kondisi ini diperparah dengan belum didukung oleh Standar Biaya (SB) dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dikarenakan belum optimalnya sistem database, sistem akuntansi
dan catatan yang ada. Ketiadaan ini pada gilirannya mengakibatkan penyusunan anggaran per-
program dan kegiatan menjadi beragam sehingga sulit diukur efisiensinya.
Selain itu, Standar Satuan harga Belanja Barang/Jasa dapat dipandang sebagai salah satu
prasyarat untuk menindaklanjuti Keppres No. 80 Tahun 2003, Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, terutama pada pasal 13, disebutkan bahawa :
1. Pengguna barang dan jasa wajib memiliki Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. HPS disusun oleh panitia/pejabat pengadaan dan ditetapkan oleh pengguna barang dan jasa.
Standar Satuan Harga Barang/Jasa merupakan salah satu komponen pokok yang digunakan
oleh panitia pengadaan dalam menyusun HPS.
Adapun bentuk diagram alur proses ataupun metode pelaksanaan dapat digambarkan dalam
bagan dibawah ini.
PERSIAPAN
SURVEY
ANALISA DATA
PENENTUAN STANDAR
FINAL REPORT
Gambar 1.
Metode Pelaksanaan Penyusunan Standar Satuan Harga Belanja Barang/Jasa Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat
a. Persiapan
Tahap Persiapan ini melipti; Membuat Perencanaan Kerja, Pembagian Tugas, Pengumpulan
Data Awal, Pembuatan Form Survey dan Penentuan Lokasi Survey.
Metode pengumpulan data yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
Metode pengumpulan data sekunder melalui studi literatur-literatur yang ada seperti
dokumen kebijakan pengelolaan keuangan, statistik ekonomi, katalog harga, dan lainnya.
Metode pengumpulan data primer mengenai kebutuhan item-item yang perlu masuk dalam
standar harga barang/jasa ini.
b. Pelaksanaan Survey
Pada tahap ini perlu diperhatikan mengenai populasi dan sampling, Populasi dalam kegiatan ini
adalah seluruh produsen barang atau penyedia jasa dalam satu unit item barang dan jasa.
Mengingat adanya keterbatasan survei, maka akan dilakukan sampling dengan metode quota
sampling.
Metode kuota sampling, merupakan suatu metode pemilihan sampel dimana periset
menetapkan kuota atau jumlah tertentu terhadap ssampel yang memiliki karakterisktik yang
diinginkan periset. Misalnya, jika direncanakan survei terhadap 10.000 item barang dam jasa,
maka jumlah sampel adalah 30.000 sampai 50.000. Jika jumlah produsen untuk satu item
barang relatif banyak maka sampelnya adalah 5. Sebaliknya, jika jumlah produsen relatif
sedikit, maka sampelnya adalah 3. Ke – 10.000 item barang dan jasa tersebut digolongkan
menjadi 3 golongan yakni; golongan barang, golongan jasa, dan golongan barang pemeliharaan
dan perawatan.
c. Pengolahan dan Analisa Data
Metode analisis yang digunakan adalah analisis perbandingan dan analisis deskriptif sederhana
yang memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai satuan harga, barang dan jasa, serta
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Data yang telah dientry kemudian di analisis dengan
menggunakan metode perbandingan langsung (direct comparison method), yaitu suatu metode
untuk menentukan harga suatu objek dengan membandingkan harga penawaran dari beberapa
objek yang sejenis atau mendekati sejenis di satu wilayah yang sama atau dibeberapa wilayah
disekitarnya. Setelah itu, diambil nilai tengah dan rata-ratanya. Sedangkan untuk barang/jasa
khusus yang hanya terdapat di beberapa wilayah saja akan dilakukan pemilahan terhadap
komponen-komponen yang mempengaruhi nilai jual yang didapat dari pengumpulan data
primer melalui survey.
d. Penentuan Opini Harga
Selanjutnya dalam menentukan standar harga dapat digunakan pendekatan teori sebagai
berikut:
Basic Forecasting Prices Theory
Aggregate supply dan demand dapat digunakan dalam menganalisa perilaku harga. Supply
barang dan jas merespon positif kenaikan dan kuantitas yang diminta akan menurun seiring
kenaikan harga. Secara simultan, harga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terkait dengan
supply dan demand. Pada sisi supply, faktor yang mempengaruhi harga disebut cost push
factors, termasuk upah, harga pasar barang input import, pajak tidak langsung dan lain-lain.
Faktor-faktor yang menyebabkan demand tumbuh, Ceteris Paribus, disebut demand pull.
Kebijakan fiskal dan moneter merupakan hal yang paling penting dalam merubah ekspektasi
harga. Ekspektasi perkembangan harga di masa datang merupakan input pentiung dalam analisa
inflasi dan forecasting. Kesulitan utama dalam penggunaan ekspektasi dalam analisa empiris
dan forecasting adalah ekspektasi tidak dapat diobsevasi secara langsung sehingga sulit diukur.
Ekpektasi dapat direpresentasikan melalui nilai aktual dimasa lampau, (misalnya ; inflasi)
sebagai proxy.
Satu model sederhan dapat dibangun dengan asumsi sebagai berikut: aggregat demand real
akan meninjgkat ketika jumlah uang beredar (real money stock) meningkat dan ketika daya
saing (competitiveness) meningkat (harga domestik untuk eksport relatif menurun dibanding
harga negara pesaing eksport).
Di lain sisi Aggregate supply menurun jika upah atau barang input ysng diimport naik. Harga
domestik untuk eksport dan import adalah produk dan harga pasar di dunia dan nilai tukar mata
uang. Melalui pemecahan persamaan aggregate supply dan demand memungkinkan tingkat
harga dalam jangka panjang (Long Run) dibentuk sebagai fungsi, Nilai Tukar (Exchange Rate),
Supply Uang (The Supply Money), Upah (Wage), rata-rata harga barang eksport dunia dan rata-
rata harga input import.
Kenaikan pada MS, PX dan PM cenderung mendorong tingkat harga, sedangkan kenaikan mata
uang domestik menurunkan tingkat harga. Kenyataanya, dua aspek mekanisme penentu harga
membuat gambaran supply dan demand terlihat kompleks.
Aspek Pertama adalah simultanitas. Depresiasi mata uang cenderung meningkatkan harga,
tapi harga yang meninggi juga memicu penyesuaian nilai tukar, dalam menjaga daya saing.
Sama halnya, kenaikan gaji akan meningkatkan harga dan peningkatan biaya hidup memicu
permintaan peningkatan nominal gaji.
Aspek Kedua adalah Lags. Peningkatan defisit fiskal dapat menyebabkan tekanan pada
permintaan, selanjutnya pada peningkatan money supply (jika defisit pembiayaan memiliki
implikasi moneter), selanjutnya meningkatkan nilai nominal biaya produksi dan harga
output domestik dan meningkatkan harga import dan gaji. Struktur Lags tersebut akan
mempengaruhi model persamaan yang ada.
III. PROGRAM KERJA
1. Persiapan
Tahap Persiapan ini meliputi ; Membuat Perencanaan Kerja, Pembagian Tugas,
Pengumpulan Data Awal, Pembuatan Form Survey dan Penetuan Lokasi Survey.
Pengumpulan Data
Hal pertama dari kegiatan adalah melakukan studi pendahuluan melalui pengumpulan data
sekunder, diantaranya produk-produk standar harga terdahulu serta peraturan-peraturan yang
terkait dengan standar harga serta wawancara dengan organisasi perangkat daerah yang
membidangi masing-masing golongan belanja.
Hasil pengumpulan data tersebut digunakan untuk kerangka pikir dan mempertajam fokus
pekerjaan sesuai kebijakan dan praktek terbaik (best practice) dalam pengelolaan keuangan
sektor publik. Hasil dan studi pendahuluan ini juga bermanfaat untuk mendesain rancangan
survey.
Identifikasi Masalah
Pada tahap ini pula dilanjutkan denga identifikasi masalah yang didapat dari standar harga
terdahulu dan tanbahan dari organisasi perangkat daerah, hasil survey lapangan, melakukan
market riset dan studi literatur (misalnya mengacu pada Permendagri No. 7 Tahun2008) dan
Evaluasi.
Perancangan Survey
Survey yang dilaksanakan bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
yang akurat mengenai harga pasar barang dan jasa. Untuk itu, perlu disusun rancangan
tertentu yang berisi uraian mengenai spesifikasi dan kualitas barang per item, lokasi, serta
harga satuannya.
Hasil dari pekerjaan persiapan ini akan dituangkan dalam laporan pendahuluan (inception
report) dan pada laporan kemajuan kerja bulan pertama.
Hasil dari pekerjaan persiapan ini akan dituangkan dalam draft laporan akhir buku dan pada
laporan kemajuan kerja.
Selanjutnya dari faktor-faktor tersebut di susun suatu model matematis pada tiap masing-
masing kelompok barang sehingga didapatkan harga yang ditentukan dan pada tahap ini juga
dilakukan formula estimasi perkiraan harga 1 tahun kedepan berdasarkan kelompok barang
dengan mempertimbangkan faktor makro ekonomi (kurs, inflasi dan lain-lain) dan verifikasi
data maka didapatkan yang ditentukan.
IV. PELAPORAN
Hasil kerja dalam kegiatan ini berupa laporan yang terdiri dari :
1. Laporan Pendahuluan berisi :
Rencana Kerja penyedia jasa.
Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
Jadwal kegiatan penyedia jasa.
Metodologi pelaksanaan.
Rencana form survey.
Laporan ini akan diserahkan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah
Surat Perintah Mulai Kerja diterima dengan jumlah sebanyak 10 (sepuluh) buku setelah
sebelumnya dilaksanakan paparan kepada pengguna jasa dan tim teknis.
2. Laporan Perkembangan berisi :
Laporan kemajuan pada bulan.
Realisasi penggunaan tenaga ahli.
Rencanakan kegiatan pada bulan selanjutnya.
3. Laporan Akhir terdiri dari :
Laporan Akhir Buku 1, berisi Standar Harga Barang/Jasa Kota Pontianak Tahun Anggaran
2018 dengan jumlah sebanyak 3 (tiga) buku dan dalam bentuk CD sebanyak 3 (tiga) buah.
STANDAR HARGA BELANJA BARANG/JASA
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
SPESIFIKASI TEKNIS
NO URAIAN TYPE / SATUAN HARGA
MERK UKURAN
BAHAN
Gambar 2.
Tampilan Buku Standar Satuan Harga Belanja Barang/Jasa Pemerintah Kota Pontianak
MOBILISASI TENAGA KERJA DAN TENAGA PENDUKUNG
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Standar Harga Satuan Barang dan Jasa Pemerintah
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 yang dapat digambarkan dalam Struktur Organisasi Proyek
serta tugas dan tanggung jawabnya, Berikut adalah Struktur Organisasi Proyek.
KETUA TIM
ADMINISTRASI
UMUM
OPERATOR
SURVEYOR
KOMPUTER
Gambar 3.
Struktur Organisasi Kegiatan Penyusunan Standar Satuan Harga Belanja Barang/Jasa Pemerintah
Povinsi Kalimantan Barat
Agar proses penyelesaian pekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan,
Penugasan dan Kontribusi masing-masing ahli serta tanggung jawabnya dapat terlihat dibawah ini :
3 Operator Komputer Bertanggung jawab melakukan entry data dari hasil survey
lapangan yang telah dianalisa oleh staf ahli.
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Pelaksanaan Pekerjaan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Masukan Personil
No Personil I II
1 2 3 4 1 2 3 4
A Tenaga Ahli
1 Team Leader (Tenaga
Ahli Management
Strategi)
B Tenaga Pendukung
1 Surveyor
2 Operator Komputer
3 Administrasi Umum
Data Teknis : Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Minggu Ke-
No Kegiatan
I II III IV V VI VII VIII
1 Persiapan
a. Pembagian Tugas
b. Pengumpulan data sekunder
c. Penentuan Mekanisme Survey
2 Survey
a. Market Riset & Studi literatur
b. Survey Lapangan
c. Evaluasi
3 Analisa Data
a. Penentuan harga dasar yang
digunakan dari hasil survey
b. Identifikasi data survey
(pengklasifikasian golongan
item)
c. Penentuan asumsi yang akan
digunakan
4 Penentuan Standar Harga
a. Permodelan perkiraan harga
ke depan
b. Perhitungan pajak,
keuntungan, inflasi dan faktor
ekonomi
5 Laporan
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Perkembangan
c. Laporan Akhir
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Pendekatan Teknis yang dilakukan dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan Standar Harga Belanja
Barang/Jasa ini adalah :
1. Persiapan
Membuat Perencanaan Kerja
Pengumpulan Data Awal
Pembuatan Form Survey
Penentuan Lokasi Survey
2. Identifikasi Masalah, Market Research dan Studi Literatur
3. Pengelompokan Data
4. Analisa Data
5. Penetapan Standar Harga yang wajar