Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


TUGAS TUTORIAL KE 2
Kode MK : EKMA4311 NIM : 041823637
Nama MK : Studi Kelayakan Bisnis NAMA : APRILIA UTAMI
Prodi/Semester : Manajemen/VIII Pokjar : Yayasan Hati Probolinggo/8A
NILAI

Petunjuk:
1. Jawaban harap dikerjakan langsung di bawah soal
2. Tidak diperkenankan plagiasi jawaban
3.Tugas Tutorial ini dikerjakan/diselesaikan di rumah, dan dikumpulkan paling lambat Jumat,
16 Juni 2023 Jam 12.00 WIB melalui laman Silayar

Pertanyaan/Soal/Tugas
1. Analisislah apa yang terjadi akibat terlalu lamanya tenggang waktu antara
perencanaan dan realisasi proyek!
2. Seorang nasabah menyimpan uangnya sebesar Rp.80 juta dan memperoleh bunga
sebesar 12% per tahun. Bunga dibayarkan per semester dalam satu tahun. Hitunglah:
a. Nilai terminal dalam satu tahun pada tahun pertama jika bunga dibayarkan tiap
semester per tahun!
b. Berapa jumlah uang pada akhir tahun keempat kalau bunga diterima sekali
dalam satu tahun?
3. Sebuah perusahaanmemiliki kapasitas produksi 20.000 unit dengan harga jual
Rp.100,-per unitnya. Berdasar analisis teknikal, didapatkan biaya variabel nya Rp.50,-
per unit dan biaya tetap Rp.200.000,- per unit. Analisis titik impasnya!
4. Sebutkan metode apa yang digunakan untuk menilai kelayakan proyek dalam dunia
perbankan! Jelaskan pula perhitungannya berkaitan dengan konsep aliran kas masuk
dan aliran kas keluar!
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
Jawaban
1. Parameter penting dalam penyelenggaraan proyek, yang sering dijadikan sebagai
sasaran proyek adalah anggaran, jadwal, dan mutu. Keberhasilan dalam menjalankan
proyek tepat waktu, biaya, serta mutu yang telah direncanakan adalah salah satu
tujuan terpenting bagi pemilik dan kontraktor. Pelaksanaan proyek yang tidak sesuai
dengan rencana, dapat mengakibatkan keterlambatan proyek. Pada pelaksanaan
proyek konstruksi, keterlambatan proyek seringkali terjadi, yang dapat menyebabkan
berbagai bentuk kerugian bagi penyedia jasa dan pengguna jasa. Bagi kontraktor,
keterlambatan selain dapat menyebabkan pembekakan biaya proyek akibat
bertambahnya waktu pelaksanaan proyek, dapat pula mengakibatkan menurunnya
kredibilitas kontraktor untuk waktu yang akan datang. Sedangkan bagi pemilik,
keterlambatan penggunaan atau pengoperasian hasil proyek konstruksi dan seringkali
berpotensi menyebabkan timbulnya perselisihan dan klaim antara pemilik dan
kontraktor (Soeharto, 1997). Terdapat dampak yang sering terjadi akibat adanya
keterlambatan proyek konstruksi, yaitu tambahan biaya, dimana jumlahnya lebih
besar dibandingkan biaya yang diestimasikan pada awal proyek, tambahan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, keterlambatan pembayaran,
penjadwalan ulang dari waktu yang ditentukan karena adanya gangguan dan
masalah yang muncul, dampak reputasi perusahaan, serta hilangnya produktivitas
dan efisiensi tenaga kerja dalam menyelesaikan proyek.

2. Perhitungannya yaitu:
a. Nilai terminal dalam satu tahun pada tahun pertama jika bunga dibayarkan tiap
semester per tahun!
Pada akhir semester pertama:
TV1/2 = 80.000.000 + (1+0,12/2)
= 84.000.000
Pada akhir tahun akan menjadi:
TVn = 80.000.000 + (1+0,12/2)2
= 89.040.000
b. Berapa jumlah uang pada akhir tahun keempat kalau bunga diterima sekali
dalam satu tahun?
TV1 = 80.000.000 (1+0,12)
= 89.600.000
TV2 = 80.000.000 (1+0,12)2
= 100.352.000
TV3 = 80.000.000 (1+0,12)3
= 112.394.000
TV4 = 80.000.000 (1+0,12)4
=125.881.000
Jadi jumlah uang pada tahun keempat sebesar Rp. 125.881.000.

3. Analisis titik impasnya, yaitu:


BEP unit :
BEP = 200.000 : (100 – 50)
= 200.000 : 50
= 4.000 unit
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
Jadi, untuk mencapai titik impas perusahaan harus dapat memproduksi sebanyak
4.000 atau titik impas terjadi pada produksi 4.000 unit.

BEP Rupiah:
BEP = 200.000 : (100 – 50) 100
= 200.000 : 50 x 100
= 400.000
Untuk mencapai titik impas, perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebesar Rp
400.000.

4. Metode yang digunakan untuk menilai kelayakan proyek dalam dunia perbankan serta
perhitungannya berkaitan dengan konsep aliran kas masuk dan aliran kas keluar
1. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan rasio antara nilai dari kas masuk saat ini dan nilai dari kas keluar
dalam periode tertentu. Nilai yang diperoleh dari metode penilaian NPV ini bisa
digunakan dalam memperhitungkan nilai uang hingga membandingkan beberapa
alternatif investasi/proyek sejenis. Menganalisa kelayakan proyek dengan metode
Net Present Value (NPV) dilihat dari keuntungan bersih yang diperoleh di akhir
pengerjaan suatu investasi/proyek. Kamu tinggal hitung selisih dari nilai sekarang
dengan aliran kas dari investasi/proyek tersebut. Ketika nilai NPV yang diperoleh
positif, artinya potensi keuntungannya cukup besar sehingga investasi/proyek bisa
tetap dilakukan. Metode penilaian ini dianggap paling baik, karena investor bisa
memperhitungkan nilai dari arus investasi/proyek di masa mendatang.
2. Profitability Index (PI)
Profitability Index atau disingkat PI merupakan metode penilaian dengan
membandingkan antara nilai kas masa di mendatang dan nilai pengeluaran pada
investasi/proyek di masa sekarang. Bisa dikatakan, PI adalah rasio antara present
value dari kas masuk dan present values kas keluar. Metode ini mengukur
investasi/proyek dinyatakan layak atau tidak berdasarkan indeks keuntungannya
yang dibandingkan dengan nilai penerimaan kas bersih secara keseluruhan dan
nilai investasi/proyek saat ini.
3. Payback Period (PBP)
Payback periode atau metode penilaian yang dilakukan dengan mengkalkulasi dari
berapa lama modal investor bisa kembali. Jadi, satuan ukuran yang digunakan
adalah waktu. Makin singkat jangka waktu pengembalian modalnya, makin bagus
investasi/proyek tersebut. Metode penilaian ini bukan tanpa kelemahan. Salah
satunya adalah tidak melakukan perhitungan nilai aliran kas dan waktu uang
setelah periode payback tersebut terpenuhi.
4. Internal Rate of Return (IRR)
Menganalisa kelayakan investasi/proyek juga dapat menggunakan metode Internal
Rate of Return (IRR). Metode ini dapat digunakan untuk memperhitungkan
profitabilitas suatu investasi/proyek yang tengah dijalankan. Metode ini mengukur
investasi/proyek dari tingkat suku bunga yang menjadikan nilai sekarang
keuntungan yang diharapkan sama dengan jumlah nilai dari biaya modal. Ketika
nilai IRR yang dihasilkan tinggi, investasi/proyek tersebut dikatakan
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai IRR yang dihasilkan nilainya kecil,
investasi/proyek tersebut tak layak dan dianggap merugikan.
5. Average Rate of Return
Metode ini disebut juga dengan financial statement. Average Rate of Return ini
digunakan untuk mengukur besar kecilnya laba bersih per tahun rata-rata yang
diperoleh dari suatu investasi/proyek. Hal ini digunakan untuk memberi gambaran
terkait potensi imbal hasil yang akan diterima dari investasi/proyek selama
periode tertentu. Nilai dari Average Rate of Return atau ARR diperoleh dari
persentase laba rata-rata setelah dikurangi pajak dibagi investasi/proyek rata-rata.
Karena menggunakan hasil dari data-data yang memang sudah ada, jadi tidak perlu
lagi melakukan perhitungan apapun. Kelebihan metode ini yakni lebih sederhana
dan mudah dimengerti.
6. Return of Investment (ROI)
Metode penilaian ini disebut juga dengan laba investasi. Keuntungan yang
diperoleh dihitung dari pembagian hasil pendapatan dari nominal modal yang telah
ditanamkan. Rasio penghitungan ROI ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas
efisiensi dari suatu kegiatan investasi. Caranya adalah dengan mengukur langsung
jumlah nominal pengembalian yang diperoleh dari total semua biaya investasi.
7. Discounted Payback Periode
Metode penilaian ini dilakukan dengan cara menambahkan nilai arus kas masuk
setiap tahun hingga tercapai nominal yang sama dari nilai investasi awal. Salah satu
kelebihan metode ini adalah bisa mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul
dari arus kas yang masuk nantinya di masa depan dan kemudian dipergunakan
untuk mengembalikan dana modal investasi.

Anda mungkin juga menyukai