Panduan Rekonsiliasi
Panduan Rekonsiliasi
PANDUAN
REKONSILIASI OBAT
1
KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BALIKPAPAN
tentang
2
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Balikpapan
pada tanggal : 4 April 2022
3
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI........................................................................................................ 5
A. DEFINISI REKONSILIASI
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................... 6
BAB III TATA LAKSANA........................................................................................ 7
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................... 9
A. FORMULIR REKONSILIASI OBAT ………………………………………… 10
B. SPO REKONSILIASI ………………………………………………………… 11
4
BAB I
DEFINISI
Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telat didapat
pasien.
Rekonsiliasi bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan obat seperti obat yang tidak diberikan, duplikasi,
kesalahan dosis atau interaksi obat. Kesalahan obay rentan terjadi pada pasien masuk rumah sakit (MRS)
sehingga rekonsiliasi obat diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahan obat.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
Rekonsiliasi dilakukan jika pasien membawa obat dari pelayanan kesehatan sebelumnya
(UGD dan Poliklinik), obat yang diminum dalam jangka waktu tertentu dan obat yang dibawa
dari rumah. Dalam melakukan rekonsiliasi harus ada koordinasi antara pasien atau keluarga
pasien, perawat, petugas farmasi dan dokter. Semua proses rekonsiliasi didokumentasikan
dalam lembar atau formulir rekonsiliasi obat.
6
BAB III
TATA LAKSANA
7
Hal lain yang harus dilakukan oleh Apoteker adalah:
1. Menentukan bahwa adanya perbedaan tersebut disengaja atau tidak
disengaja.
2. Mendokumentasikan alasan penghentian, penundaan, atau pengganti; dan
3. Memberikan tanda tangan, tanggal, dan waktu dilakukannya rekonsilliasiObat.
d. Dokumentasi
Mencatat obat-obat yang dilanjutkan untuk diminum dan obat-obat yang
diresepkan oleh dokter dan dituliskan dalam formulir rekonsiliasi obat pada rekam
medis.
e. Komunikasi
Melakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga pasien atau perawat
mengenai perubahan terapi yang terjadi. Apoteker bertanggung jawab terhadap
informasi Obat yang diberikan. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit).
8
BAB IV
DOKUMETASI
Semua kegiatan yang berkaitan dengan peresepan obat dan didokumentasikan kemudian
dievaluasi secara rutin yang selanjutnya digunakan sebagai bahan laporan.
. Evaluasi dilakukan secara berkala terhadap :
1. Formulir Rekonsiliasi
2. SPO Rekonsiliasi
9
LAMPIRAN
10
11
12
13