Setelah bertanya kepada kerbau, ternyata kerbau itu
menyatakan bahwa rotan yang mengikat itulah yang membuat hidupnya tak tenang. “Hidupku tidak tenang hai anak kucing. Engkau lihatlah rotan pengikat tubuhku ini, ia lebih hebat dariku.” kata si kerbau itu pada anak kucing Lalu anak kucing berlari ke padang rumpun rotan. Namun menurut rotan, hidupnya pun tak senang, karena sering digigiti oleh serombongan tikus hingga badannya sakit semua. “Yang benar saja anak kucing, aku lemah! Badanku sering digigit oleh tikus-tikus. Mereka lebih hebat dariku” kata rotan pada kucing. Mendengar jawaban rotan, anak kucing segera berlari ke arah lubang tikus. Di situ ada sebuah keluarga tikus. Anak kucing lalu mengutarakan maksudnya. “Wahai tikus perkasa maukah engkau mengangkatku menjadi anakmu?” kata anak kucing pada induk tikus.