KELAS : O2 PAGI MANAJEMEN NPM : 22.11.1001.3443.062 MATKUL : EKONOMI MAKRO BAB : INFLASI
Resume secara rinci mengenai teori inflasi yang dikemukakan oleh :
A. Kalangan Klasik B. Kalangan Keynesia C. Kalangan Strukturalis
HASIL RESUME
A). Kalangan Klasik
Inflasi menurut kalangan klasik adalah ketika uang tumbuh lebih cepat daripada output riil, jadi semakin banyak uang yang beredar, semakin mahal juga harga barang dan jasa. Maka dari itu, kalangan klasik percaya bahwa kebijakan moneter yang ekspansif akan menyebabkan inflasi jangka panjang. Kalangan klasik juga berpendapat bahwa inflasi hanya dapat dikendalikan melalui kebijakan fiskal yang ketat, seperti menurunkan pengeluaran pemerintah atau menaikkan pajak. Hal ini dilakukan untuk menekan pertumbuhan uang dan mencegah inflasi. Namun, kalangan klasik juga menyebutkan bahwa inflasi dapat terjadi akibat kenaikan biaya produksi. Jika upah tenaga kerja meningkat, biaya produksi akan naik dan produsen kemudian akan menaikkan harga jual produk mereka untuk mempertahankan keuntungan mereka. Namun, kalangan klasik percaya bahwa inflasi ini bersifat sementara dan akan hilang ketika pasar kembali ke keseimbangan jangka panjang. Meskipun teori inflasi kalangan klasik cukup baik, beberapa kritikus mengatakan bahwa teori ini terlalu sederhana dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor seperti variabilitas permintaan dan perubahan teknologi. Faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi inflasi di dalam suatu perekonomian.
B). Kalangan Keynesia
Teori inflasi dari pandangan ekonomi Keynesian menyatakan bahwa inflasi terjadi ketika permintaan agregat melebihi penawaran agregat. Menurut pandangan ini, inflasi tidak disebabkan oleh peningkatan biaya produksi atau meningkatnya permintaan uang. Dalam pandangan Keynesian, inflasi terjadi ketika ada kelebihan permintaan di pasar. Hal ini menyebabkan harga barang dan jasa cenderung meningkat. Kenaikan harga dapat memicu kenaikan harga lainnya dan akhirnya menyebabkan inflasi. Untuk mengatasi inflasi, Keynesian mengusulkan cara-cara seperti menurunkan pengeluaran pemerintah atau menaikkan suku bunga. Namun, cara terbaik dalam mengatasi inflasi menurut Keynesian adalah meningkatkan produksi nasional. Namun, teori Keynesian juga mengakui bahwa inflasi bisa terjadi karena faktor politik atau bahkan faktor alam seperti bencana alam. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang tepat dan hati-hati dalam menangani inflasi. C). Kalangan Strukturalis Jadi, teori inflasi kalangan strukturalis ini nih, dia menjelaskan tentang kenapa inflasi bisa terjadi di suatu negara. Menurut teori ini, inflasi itu terjadi karena ada ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar. Ketidakseimbangan itu disebabkan oleh faktor-faktor struktural kayak ketidakmampuan produksi untuk meningkatkan pasokan barang dan jasa dengan cepat. Yang bikin teori inflasi kalangan strukturalis ini beda dari yang lain, dia nggak cuma ngebahas faktor- faktor moneter kayak suku bunga atau jumlah uang yang beredar. Tapi, dia juga ngebahas faktor- faktor non-moneter kayak perubahan teknologi, perubahan struktur ekonomi, dan regulasi pemerintah. Makanya, teori ini penting banget buat ngefokusin pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan mengubah struktur ekonomi suatu negara. Beberapa ahli ekonomi yang terkenal dengan teori inflasi kalangan strukturalis antara lain Gunnar Myrdal, Nicholas Kaldor, dan Joan Robinson. Mereka berpendapat bahwa cara terbaik untuk mengatasi inflasi itu dengan mengubah struktur ekonomi suatu negara agar bisa meningkatkan pasokan barang dan jasa secara efisien. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengatur regulasi agar menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Kalo mau lebih dalam lagi tentang teori inflasi kalangan strukturalis dan penerapannya, kamu bisa liat beberapa sumber daftar pustaka yang bisa jadi referensi, antara lain: Dengan memahami teori inflasi kalangan strukturalis dan merujuk pada sumber daftar pustaka yang disebutkan sebelumnya, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah inflasi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi suatu negara. Hal ini sangat penting untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, diharapkan para ahli ekonomi, pengambil kebijakan, dan masyarakat umum juga dapat lebih memahami teori ini. DAFTAR PUSAKA Friedman, M. (1963). Inflation: Causes and consequences. Asian Development Bank. Mankiw, N. G. (2008). Principles of macroeconomics. Cengage Learning. Taylor, J. B. (2013). Macroeconomics: principles, applications, and tools. Pearson Education. Blinder, A. S. (2017). Macroeconomics: Principles and Policy. Cengage Learning. Samuelson, Paul A. dan Nordhaus, William D. (2004). Ekonomi Makro Modern. Jakarta: Erlangga. Mankiw, N. Gregory. (2003). Teori Makroekonomi. Jakarta: Salemba Empat. Blanchard, Olivier. (2009). Ekonomi Makro. Jakarta: Erlangga. Myrdal, Gunnar. Asian Drama: An Inquiry into the Poverty of Nations. New York: Twentieth Century Fund, 1968. Kaldor, Nicholas. Causes of the Slow Rate of Economic Growth in the United Kingdom. Cambridge: Cambridge University Press, 1966. Robinson, Joan. Economic Philosophy. Harmondsworth: Penguin, 1963.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro