AirdalamBingkaiOtonomiDaerah
Abstrak
Daerahotonomdiberikankewenanganmengaturdanmenguruskepentinganny
amenurutprakarsasendiriberdasarkanaspirasimasyarakatsesuaidenganperaturan
perundang-undanganyaitumelaluiUndang-
UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerahdanUndang-
UndangNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah
PusatdanPemerintahDaerah,setiapkewenanganyangdiberikanmelaluipenyelengga
raan otonomi daerah ini menjadi luas, nyata dan
bertanggungjawabkepadadaerahkabupatenmaupunkotasecaraproporsional.Inidiw
ujudkansalahsatunyamelaluipengaturan,pemanfaatansumberdayaairyangberkeadi
lan serta adanya perimbangan keuangan antara pemerintah pusat
dandaerah.Pelaksanaanotonomidaerahdiharapkandapatmeningkatkankewenanga
n daerah dalam tata pengurusan serta pengelolaan sumberdaya
airyangbaikdalammendukungpembangunanberkelanjutan.Penelitianinimengguna
kanpenelitianhukumnormatifmelaluipendekatanperaturanperundang-undangan
dengan penelusuran kepustakaan yang ditunjang oleh datalapangan sebagai
pelengkap. Hasil penelitian adalah kewenangan daerah otonomdalampengelolaan
sumberdaya air yaitu pada tataran lokal, wewenang
tersebutmeliputimenetapkanpoladanrencanapengelolaansumberdayaairpadawilay
ahsungailintasprovinsi.Sedangkandalammenjagahubungandengannegara lain,
tetap dikelola mengenaikeberadaan wilayah sungai lintas negaradan wilayah
sungai strategis nasional. Pemerintah berwenang dalam
menjagakawasanlindung,adapunwewenangpemerintahmeliputipenetapandanpeng
elolaankawasanlindungsumberdayaairpadawilayahsungailintasprovinsi, wilayah
sungai lintas negara dan wilayah sungai strategis nasional,mengatur dan
menetapkan serta memberi izin. Pengelolaan sumberdaya air yangbaik dalam
mendukung pembangunan yang berkelanjutan adalah berada
dalamtanggungjawabpemerintahberdasarkanPasal33ayat(3)UUDNRITahun1945
yangmanaNegaramemilikihakmenguasaisumberdayaair,didalampenguasaannyait
udipergunakanuntukkemakmuranrakyat.Didalampenguasaannya, negara
menjamin bahwa pemanfaatan sumberdaya alam olehgenerasi mendatang tetap
mempunyai sumber dan penunjang bagi kesejahteraandan mutu hidupnya. Atas
penguasaan sumberdaya air tersebut, negara
menjaminhaksetiaporanguntukmendapatkanairbagipemenuhankebutuhanpokokse
hari-hari dan melakukan pengaturan hak atas air. Hak penguasaan
negaraterhadap sumberdaya air harus ditafsirkan sebagai penguasaan untuk
mengaturdan mengurus. Sebagaimana memiliki kewenangan sebagai pengatur,
perencana,pelaksana,dansekaligussebagaipengawaspengelolaan,penggunaandan
pemanfaatan sumberdaya air.
KataKunci:pengelolaan,tata,pengurusan,otonomi,air
Pendahuluan
Melaluisetiapkebijakan,pembangunanmengenaipengelolaansumberdaya air
sangat berhubungan dengan tiap aspek kehidupan. Konsep
dasarkebijakandaripengelolaandimulaidaribagaimanamenyediakanairbersihhingga
pada pembangunan sistem irigasi yang berasaskan adil dan merata bahkansampai
pada perlindungan terhadap fungsi-fungsi ekosistem. Pada tataran
umum,sebagaimana proteksi yang diberikan untuk pengelolaan sumber daya alam
ini,makakegunaanairmeliputipenggunaandibidangpertanian,industri,rumahtangga,
rekreasidanaktivitaslingkunganhidup.Aspekinilahyangkiranyamemerlukan
pengaturan, sehingga pemanfaatan air tetap berangkat dan berdasarpada dimensi
hukumyang berkeadilan dan membawa manfaat maksimal bagimanusia.
lingkunganyangmenggangguberjalannyaproses hidrologi.
MasalahyangtimbulterhadappengelolaanDASadalahperbedaanperspektif
antara batas ekologi DAS dengan batas administrasi. One river onemanagement
menjadi prinsip dalam pengelolaan DAS. DAS yang dibatasi olehtopografi alami
berupa punggung bukit demikian pula gunung, yang mana aliranairnya yang
bermuara ke danau atau laut. Pembagian wilayah DAS terdiri
darikomponensumberdayabiotik,abiotikdanlingkunganlainnyayangsalingberintera
ksimembentukkesatuanekosistem.WilayahDASseringdijadikanintegrator beragam
interaksi komponen ekosistem,sehingga batas DAS seringdijadikan patokan batas
ekologis. Batas ekologis menjadi sangat penting dalampembangunan
berkelanjutan yang menjamin keseimbangan fungsi ekologis danekonomi. Aliran
sungai yang umumnya berada di tengah wilayah DAS seringdijadikanbatas terluar
dari batas administratif daerahotonom,oleh karena
itubatasDASbersifatlintaslokalmelampauibatas-
bataskekuasaanpolitisdanadministrasi, sehingga masalah DAS menyangkut
beberapa kabupaten dalam satuataulebih propinsi.
Secaraumumadaduapoladalammerumuskanperaturanperundang-
undanganterkaitdenganpembagiantugaspemerintahan(intergovernmentaltaskshari
ng'), yaitu pola otonomi luas (general competence) dan otonomi
terbatas(ultravires). Dimana pola otonomi luas dirumuskan urusan-urusan yang
dilakukanolehpemerintahpusatbersifatlimitatifdansisanyamenjadikewenanganpem
erintahdaerah.Sedangkandalamotonomiterbatas,urusan-
urusandaerahyangditentukan secaralimitatif dan sisanyamenjadi
kewenanganpusat.
Pengelolaandapatdilihatbahwawewenangdantanggungjawabpemerintah
pusat meliputi menetapkan kebijakan pengelolaan sumberdaya air diwilayahnya
berdasarkan kebijakan nasionaldengan memperhatikan kepentinganprovinsi.
Kebijakan tersebut kemudian dalam tataran lokal, wewenang meliputimenetapkan
pola dan rencana pengelolaanpada wilayah sungai lintas provinsi.Sedangkan
dalam menjaga hubungan dengan negara lain, tetap dikelola mengenaikeberadaan
wilayah sungai lintas negara dan wilayah sungai strategis
nasional.Pemerintahberwenangdalammenjagakawasanlindung,adapunwewenangp
emerintah meliputi penetapan dan pengelolaan kawasan lindungpada
wilayahsungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara dan wilayah sungai
strategisnasional, mengatur, menetapkan dan memberi izin atas penyediaan,
peruntukan,penggunaan dan pengusahaanpada wilayah sungai lintas negara dan
wilayahsungaistrategis nasional.
PemerintahjugaberwenanguntukmembentukDewanNasionaldanDewanWil
ayahSungaiLintasNegaradanWilayahSungaiStrategisNasional.
Dalampengelolaankawasanlindung,kewenangantersebutmengenaipenetapa
ndanpengelolaankawasanlindungpadawilayahsungailintaskabupatenataukota.Wew
enangpemerintahprovinsidalammelaksanakanpengelolaanpada wilayah sungai
lintas kabupaten atau kota perlu diperhatikankepentingan provinsi sekitarnya,
mengatur, menetapkan dan memberi izin ataspenyediaan, peruntukan, penggunaan
dan penguasaanpada wilayah sungai
lintaskabupaten/kota,mengatur,menetapkandanmemberirekomendasiteknisataspen
yediaan,pengambilan, peruntukan, penggunaan danpengusahaanair tanahpada
cekungan air tanah lintas kabupaten atau kota. Sebagaimana yang dilakukanoleh
pemerintah (pusat), pemerintah provinsi berwenang membentuk
dewanataudengannamalainditingkatprovinsidan/ataupadawilayahsungailintaskabu
paten atau kota. Sedangkan jika terjadi sengketa antar kabupaten atau
kota,pemerintahprovinsibertindaksebagaifasilitatorpenyelesaiansengketaantarkabu
paten maupun kota dalam pengelolaan. Wewenang dan tanggung jawabnyajuga
meliputi menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban
pelaksanaanpengelolaanpada wilayah sungai lintas kabupaten/kota dan
memberikan bantuanteknisdalam pengelolaankepadapemerintah kabupaten
ataukota.
Termasukpuladalammenetapkandanmengelolakawasanlindungsumberday
aairpadawilayahsungaidalamsatukabupatenataukota,melaksanakanpengelolaanpad
awilayahsungaidalamsatukabupaten/kotadengan memperhatikan kepentingan
kabupaten atau kota sekitarnya,
mengatur,menetapkandanmeberiizinpenyediaan,peruntukan,penggunaandanpengu
sahaanairtanahdiwilayahnyasertasumberdayaairpadawilayahsungai
Sejalandenganperkembanganjumlahpendudukdanmeningkatnyakegiatanm
asyarakatmengakibatkanperubahanfungsilingkunganyangberdampak negatif
terhadap kelestarianyang berdampak pada meningkatnya dayarusak air. Hal ini
menuntut pengelolaanyang utuh dari hulu sampai ke hilirdengan batas wilayah
sungai dalam pola pengelolaantanpa dipengaruhi olehbatas-bataswilayah
administrasiyangdilaluinya.
Pengelolaanberwawasanlingkunganhidupadalahpengelolaanyangmemperhat
ikankeseimbanganekosistemdandayadukunglingkungan.Keseimbanganekosistemi
nijugabertujuanuntukmenjagadarikelangkaan.Adapun pengelolaan yang
berkelanjutan ini ditujukan untuk kepentingan
generasisekarangdanjugakepentingangenerasiyangakandatang.Pengambilalihanko
ntrolatastatapengurusanairdenganseringtujuanakumulasikeuntunganmerupakan hal
yang paling sering diuraikan oleh siapapun yang
melakukannya.Konseptersebutmenandaiadanyaperluasanmekanismepasardengan
Hal ini tidak terlepas dari bergantinya dalam beberapa kali terhadap
modelpenyediaan air. Model pertama berupa jaringan hidrolik perkotaan yang
muncul didalam skema pembangunan infrastruktur kota. Air yang merupakan
sumberdayastrategis bagi industrialisasi. Sehingga kemudia pemerintah pusat
mengelolanyasecaraterpusatyanglalumenimbulkaneksklusibagiwargamiskindalam
mengaksesair bersih.
dengansegaladampaknegatifnyabagilingkunganhidup.
Pasal 33 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 telah menyebutkan bahwa
bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dandipergunakansebesar-besarnya bagikemakmuran
rakyat.Dengandasarkajianperspektifsosio-
legal,ternyatadidalamrealitasnyaterdapatkeberagamanfenomena (fakta) yang
sangat terkait dengan tatanan dan lingkungan sosial yangberbeda-bedadalam
negaraini.
Sebagaimanasumberdayaalampadaumumnya,sumberdayaairmerupakanmo
daldasarpembangunannasionaldenganfungsisosial,fungsilingkungan hidup dan
fungsi ekonomi yang harus dapat berjalan secara
selarasagarpemanfaatannyadapatberkelanjutan.Padadasarnyapembangunanyangbe
rkelanjutan merupakan ambang batas dari suatu strategi pembangunan pada
lajupemanfaatan ekosistem alamiah serta sumberdaya alam yang ada di
dalamnya.Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup
merupakan salahsatu langkah yang diambil dalam upaya mendayagunakan
sumberdaya alam untukmemajukan kesejahteraan umum seperti yang
diamanatkan dalam Pancasila danUUDNRITahun 1945.
Melanjutkandariuraiansebelumnya,kedudukanairpundipergunakanlintaswil
ayah,hambatanuntukmencapaipengelolaansumberdayaairyangefisien,equitabledan
pengelolaanbebaskonflikpunsemakinbesar.Demimengurangikonfliktersebutyangd
apatterjadikapansaja,perludibangunkesepahaman antar daerah otonom dalam
pengelolaan DAS. Kesepahaman
inikelaktentusajaperlumemahamimekanismehidrologisyangberjalansecaraalamidal
ampenggunaansumberdayaairlintasregional.Bagaimanapunjugaaktivitaspembangu
nanyangdilakukansepanjangDASselaluberkait,sehingga
Pengelolaansumberdayaairsangatberhubunganeratdengankeberlanjutanpe
mbangunan.Sehinggasangatjelasbahwakemampuanpengelolaan sumberdaya air
juga dipengaruhi oleh sumberdaya manusia untukmemberi nilai tambah
sumberdaya pendukung pembangunan melalui penerapanilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni merupakan kunci apakah pembangunanyangdilaksanakan itu
berkelanjutan,berkesinambunganatau tidak.
Penutup
Kewenangan daerah dalam tata pengurusan serta pengelolaan sumberdaya
airyang baikdalammendukung
pembangunanberkelanjutanadalahpadatataranlokal,wewenangtersebutmeliputimen
etapkanpoladanrencanapengelolaansumberdaya air pada wilayah sungai lintas
provinsi. Sedangkan dalam menjagahubungan dengan negara lain, tetap dikelola
mengenai keberadaan wilayah sungailintas negara dan wilayah sungai strategis
nasional. Pemerintah berwenang dalammenjaga kawasan lindung, adapun
wewenang pemerintah meliputi penetapan danpengelolaan kawasan lindung
sumberdaya air pada wilayah sungai lintas provinsi,wilayah sungai lintas negara
dan wilayah sungai strategis nasional, mengatur
danmenetapkansertamemberiizin.Pengelolaansumberdayaairdidaerahyangberkelan
jutanberadadalamtanggungjawabpemerintahberdasarkanPasal33ayat
(3)UUD1945.Negaramemilikihakmenguasaisumberdayaair,didalampenguasaanny
a itu dipergunakan untukkemakmuran rakyat.
Daftar PustakaBuku
Utrecht.1960.PengantarHukumAdministrasiNegaraIndonesia.
Bandung:FakultasHukumdanPengetahuanMasyarakat-
UniversitasPadjadjaranBandung;
IrfanIslamy. 2000.Prinsip-prinsipPerumusanKebijaksanaanNegara.
Jakarta:BumiAksara;
Joeniarto. 1992. Perkembangan Pemerintahan Lokal. Jakarta:
BumiAksara;
content/uploads/2012/01/Arab-Charter-on-Human-Rights.pdf;
AgainstWomen,http://www.ohchr.org/Documents/ProfessionalInterest/cedaw.pdf
InternationalCovenantonEconomic,SocialandCultural Rights
http://www.ohchr.org/EN/ProfessionalInterest/Pages/CESCR.aspx;
Protocolto theAfrican Charter onHuman and People's Rights onthe
RightsofWomeninAfrica,http://www.achpr.org/instruments/women-protocol/
#13;
Randerson, James “David King: Iraq was the first „resource war' of
thecentury”http://www.theguardian.com/environment/2009/feb/12/king-iraq-
resources-war,diakses tanggal 18 Maret2015.
UniversalDeclarationofHumanRights,http://www.un.org/en/documents/udhr/
index.shtml#a25;