Anda di halaman 1dari 2

Riview Jurnal

Judul : Analisis Kuantitatif Pengawet Natrium Benzoat Pada Susu Kedelai Yang
Dijual Di Daerah Cibuntu Menggunakan Spektrofotometri Uv Sinar
Tampak
Penulis : Ryan Rustan, Bertha Rusdi, Rusnandi
Penerbit : Program Studi Farmasi FMIPA, Universitas Islam Bandung.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan
kadar bahan tambahan makanan zat pengawet (natrium benzoat) yang
terdapat pada susu kedelai yang dijual di daerah Cibuntu. Untuk
menentukan layak atau tidaknya susu kedelai yang dijual di daerah
Cibuntu untuk dikonsumsi oleh masyarakat
Pendahuluan : Susu kedelai dapat digunakan sebagai alternatif pengganti susu hewan.
Protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip
dengan susu sapi, sehingga sangat baik untuk mengganti susu sapi
bagi mereka yang alergi (lactose intolerance) atau bagi mereka yang
tidak menyukai susu sapi. Selain itu susu kedelai mempunyai
kelebihan diantaranya harganya lebih murah daripada susu hewani.
Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana,
serta tidak memerlukan keterampilan khusus, sehingga semua orang
dapat membuat sendiri di rumah. Susu kedelai juga dapat digunakan
sebagai alternatif minuman bergizi tinggi bagi masyarakat yang
kurang mampu (Koswara, 1992:8).
Menurut penelitian yang telah dilakukan O'Cornner, dkk. (1987).
Pengaruh natrium benzoat yang telah diuji pada tikus dapat
menyebabkan keracunan amonia dan menghambat sintesis urea.
Menurut penelitian Barshop (1986) natrium benzoat dapat
menyebabkan ganguan saluran pencernaan dan dapat menyebabkan
kanker karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik.
Alasan mengambil sampel susu kedelai di daerah Cibuntu, karena
Cibuntu adalah sentra pabrik olahan kedelai yang produksinya
tersebar di daerah bandung dan sekitarnya dan susu kedelai yang
dibuat merupakan produk rumahan sehingga rawan penggunaan zat
tambahan yang melebihi batas maksimum.
Metode : Sampel diekstraksi dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC)
menggunakan campuran metanol dan n-heksana (1:2). Diikuti dengan
analisis kualitatif dan kuantitatif natrium benzoat pada susu kedelai
yang dijual menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 276 nm.
Hasil : Hasil analisis kualitatif menunjukkan yang sampel mengandung
natrium benzoat. Konsentrasi natrium benzoat dalam sampel susu
kedelai A adalah 611,67 mg / kg, sampel susu kedelai B adalah
589,91 mg / kg, C sampel susu kedelai adalah 605,78 mg / kg.
Konsentrasi natrium benzoat pengawet dalam sampel A, B dan C
melebihi batas konsentrasi negara natrium benzoat maksimum pada
SNI 01-0222-1995 yaitu 600 mg/kg.
Kesimpulan : Hasil penelitian kadar natrium benzoat dalam susu kedelai yang dijual
di daerah Cibuntu dari ketiga sampel menunjukkan hasil positif
bahwa susu kedelai yang dijual mengandung bahan pengawet natrium
benzoat dan melebihi batas ketentuan yaitu 600 mg/kg yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah. Kandungan natrium benzoat pada sampel
A pengambilan pertama yaitu 611,67 mg/kg, sampel B pengambilan
kedua yaitu 589,91 mg/kg dan sampel C pengambilan ketiga 605,78
mg/kg

Anda mungkin juga menyukai