Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2 METODE PENELITIAN

IQLIMA NUR FARIDA (857194976)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR KABUPATEN TANGERANG

2022
1. Pak Dewa akan melakukan penelitian yang berjudul ”Evaluasi kinerja guru dan hasil
belajar siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”.

Buatlah tinjauan pustaka untuk tema penelitian tersebut, minimal 2 referensi untuk
setiap variabel yang dicetak tebal
Jawab:
A. Evaluasi Kinerja Guru
Evaluasi kinerja guru adalah evaluasi yang dilakukan kepada semua guru yang ada
di dalam suatu organisasi pendidikan pada tahap akhir setelah melalui tahap-tahap
penelitian, perencanaan dan penggiatan. Evaluasi secara umum diartikan sebagai suatu
penilaian terhadap suatu perencanaan yang telah dilakukan oleh suatu organisasi yang bisa
dilakukan pada pertengahan bulan, akhir bulan atau pertengahan tahun atau akhir tahun.
Secara spesifik pengertian evaluasi kinerja menurut Hadari Nawawi dalam Frank Jefkins,
kegiatan penilaian merupakan usaha untuk menetapkan keputusan tentang sukses atau
tidaknya pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.1
Diantaranya keberhasilan guru dalam merencanakan rancangan pembelajaran,
dalam melakukan pengelolaan pembelajaran, dalam membina hub ungan dengan siswa, dan
dalam melakukan penilaian. Penilaian kinerja guru juga bermanfaat untuk meninjau
kemampuan yang ada dan menentukan bentuk pembinaan yang dibutuhkan guna
meningkatkan kinerja yang ada. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa penilaian
kinerja sangat bermanfaat untuk mengevaluasi hasil kerja yang telah diperoleh. Dan dari
hasil penilaian tersebut akan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukantindakan
selanjutnya guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan adanya penilaian kinerja
guru, diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi sekolah bila dilakukan
dengan sikap yang positif dan semangat kerjasama antara petugas penilai dengan guru yang
dinilai.2

B. Hasil Belajar
Hasil Belajar Belajar diartikan sebagai upaya mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, dan sikap yang dilakukan dengan mendayakan seluruh potensi
fisiologisdan psikologis, jasmani dan rohani manusia dengan bersumber dari berbagai bahan
informasi. Belajar juga dapat berarti upaya untuk mendapatkan warisan kebudayaan dan
nilai-nilai hidup dari masyarakat yang dilakukan secara terencana, sistematik dan
berkelanjutan. Gagne mengemukakan bahwa “belajar merupakan kegiatan yang kompleks,
yaitu hasil belajar berupa kapabilitas dan setelah belajar orang memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai.3”Hasil belajar adalah angka yangdiperoleh siswa yang telah
berhasil menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Umumnya hasil belajar berupa nilai, baik yang nilai mentah ataupun nilai yang

1
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta, PT. Bumi Aksara: 2002), Cet.ke-9,
hlm: 223.
2
Sianto, Hubungan Antara Motivasi Kerja, Dinamika Organisasi Informal, dan Sistem Birokrasi Dengan
Kinerja Guru, UNM, 2006, hlm. 35
3
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,( Jakarta :Rineka Cipta, 2009), h. 10
sudah diakumulasikan. Namun, tidak menutup kemungkinan hasil belajar berupa perubahan
perilaku siswa. Bloom (dalam Suprijono) menyatakan bahwa “hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.” Sedangkan “Lindgren menyatakan bahwa
hasil belajar meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.”4
Sedangkan menurut S. Nasution “Hasil belajar adalah suatu perubahan pada
individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan
dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.5

C. TIK
TIK adalah singkatan dari teknologi informasi dan komunikasi. Istilah TIK banyak
digunakan dalam penelitian pendidikan, kebijakan, dan praktik. Istilah ini juga
menggantikan istilah lama, yakni TI atau informasi teknologi, yang paling sering digunakan
dalam kaitannya dengan komputer dan internet. Di masa lalu, fail dimensi informasi
cenderung mendominasi dalam literatur. Istilah ICT dalam pemikiran orang. Dalam
beberapa tahun terakhir, dimensi komunikasi dari TIK telah dianggap sama pentingnya.
Istilah ICT mencakup lebih dari sekadar komputer. TIK dapat didefinisikan sebagai apa saja
yang memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi satu sama lain, atau
memiliki pengaruh pada lingkungan melalui peralatan elektronik atau digital. Beberapa
penulis menggunakan istilah teknologi pembelajaran. Penulis yang lain hanya
mendeskripsikannya sebagai teknologi.6
a. Komponen Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan TIK saat ini tentu tidak akan pesat jika tidak dibantu dengan
komponen yang kuat. Komponen tersebut menurut Seesar (2010: 6) terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu perangkat keras (Hardwere), perangkat lunak (Software), dan
manusia (Brainware).
1. Perangkat Keras
Perangkat keras adalah perangkat kasat mata yang menjadi fondasi pengembangan
TIK. Di antara contoh dari perangkat keras ini adalah monitor, papan tombol, dan
tetikus. Perangkat keras ini terbagi menjadi dua, yaitu perangkat input dan output.
Perangkat input adalah peralatan yang menerjemahkan data yang dapat dipahami
manusia menjadi data yang dapat dipahami mesin komputer. Yang termasuk ke dalam
peragkat input ini adalah keyboard (papan tombol), pointing devices atau perangkat
pandu, yaitu mouse (tetikus), dan sumber data, yaitu scanner, sensor biometri, dan
lain sebagainya. Perangkat output adalah perangkat yang menampilkan hasil dari
proses yang telah diolah oleh CPU. Perangkat ini terdiri dari monitor dan printer.

4
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2012), h. 6-7
5
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011), hal. 276
6
Muhammad Hasbi, dkk, Pedoman Pemanfaatan Pedoman Pemanfaatan Teknologi Informasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2020), hlm. 20
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan program yang dibuat untuk maksud tertentu yang disusun
agar komputer dapat melakukan apa yang diinginkan penguuna. Perangkat lunak
dibagi menjadi tiga, yaitu (a) perangkat lunak sistem, merupakan perangkat lunak
yang dibuat khusus untuk dapat mengontrol semua perangkat keras, sehingga semua
perangkat keras dapat bekerja dengan baik sebagai sebuah sistem yang utuh.
Misalnya, Sistem Operasi Windows dan Linux. (b) perangkat lunak bahasa
pemrograman, merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat
program aplikasi maupun perangkat lunak sistem. Misalnya, Visual Basic, Delphi,
Java, dan lain-lain. (c) perangkat lunak aplikasi, merupakan program jadi siap pakai
yang dibuat untuk keperluan khusus. Misalnya untuk keperluan desain foto
(Photoshop) atau penayangan vidio (Windows Media Player).
3. Manusia
Manusia dalam konteks ini adalah orang yang terlibat langsung dalam pemakaian
komputer, seperti Analis Sistem, Programmer, Operator, User, Gamer dan lain-lain.
Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem
komputer, antara lain : (a) Analis sistem, berperan melakukan analisis terhadap
masalah yang dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk program
komputer. (b) Programmer, berperan menerjemahkan rancangan yang dibuat analis
kedalam bahasa pemrograman sehingga solusi dapat dijalankan komputer. (c)
Operator berfungsi menjalankan komputer berdasarkan instruksi yang diberikan. (d)
Teknisi, bertugas merakit atau memelihara perangkat keras komputer, dan lain-lain.7

2. Selama pandemi, kegiatan belajar mengajar tatap muka siswa kelas X SMAN 2 Kota
Baru ditiadakan, diganti dengan sistem pembelajaran jarak jauh dengan teknologi
berbasis jaringan. Media pembelajaran yang digunakan antara lain laptop dengan power
point, laboratorium virtual, dan ceramah melalui Zoom meeting. Pak Seno akan
melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan e learning tersebut terhadap hasil
belajar kognitif dan psikomotor siswa. Variabel penelitian tersebut yaitu:
• Penerapan E-learning
• Aspek belajar kognitif
• Aspek psikomotor

Berdasarkan variabel penelitian tersebut, kerjakan soal berikut ini:


a. Carilah minimal 2 sumber pustaka untuk 2 variabel di atas.
b. Tuliskan sumber daftar pustaka yang Anda gunakan.

• Penerapan E-learning
7
Syarif Hidayatullah, Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta Barat: Tarebooks, 2021), hlm. 4-5.
E-learning berasal dari perpadanan dua kata yakni „e‟ dan „learning‟. „e‟
merupakan singkatan dari electronic dan learning adalah pembelajaran. Jadi E-learning
secara harfiah dapat diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan media elektronik,
khususnya perangkat komputer. Istilah E-learning mengandung pengertian yang sangat
luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi E-learning dari berbagai
sudut pandang. Tafiardi (2005:87) mendefiniskan “E-learning sebagai pembelajaran
dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika”. Fokus utama adalah proses
belajarnya (learning) bukan pada “e” (electronic), karena perangkat elektronik hanya
berperan sebagai alat bantu saja. 8
Pembelajaran formal atau informal yang berarti bahwa E-learning Ilmu pendidikan dalam
pembelajarannya dapat dilakukan secara formal ataupun informal misalnya dengan
pembelajaran tetap memiliki kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang sama
dengan pembelajaran non E-learning akan tetapi memanfaatkan fasilits on line.
Sementara untuk pembelajaran informalnya melalui interaksi yang lebih sederhana,
seperti sarana mailing list, e-newsletter atau website.9

• Aspek belajar kognitif


Aspek kognitif adalah aspek pembelajaran yang sasarannya pengisian otak
(transfer of knowledge). Maksudnya yang lebih ditekankan adalah mengisi kognitif
(pengetahuan) peserta didik, mulai dari yang sederhana sampai kepada analisis. 10 Aspek
kognitif terkait dengan kemampuan intelektual atau kemampuan seseorang dalam
mempelajari ilmu pengetahuan. Hasil belajar dalam aspek kognitif erat kaitannya dengan
bertambahnya wawasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang
akan memiliki pemahaman yang lebih baik setelah menempuh program pelatihan.11

• Aspek psikomotor
Psikomotorik merupakan proses pengetahuan yang banyak didasarkan dari
pengembangan proses mental melalui aspek–aspek otot dan membentuk keterampilan.
Dalam pengembangannya, pendidikan psikomotorik disamping proses mnggerakkan otot,
juga telah berkembang dengan pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan hidup.12
Aspek psikomotorik sebagai hasil belajar berhubungan dengan keterampilan fisik yang
dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Belajar akan

8
Tafiardi. 2005. Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning. Jurnal Pendidikan Penabur - No.04/
Th.IV/ Juli 2005, hlm. 87.
9
Intan Mutia & Leonard, Kajian Penerapan E-Learning Dalam Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi,
Faktor Exacta 6(4): 278-289, 2013, ISSN: 1979-276X , Universitas Indraprasta PGRI, hlm. 282-283.
10
Haidar dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Mencerdaskan Bangsa (Jakarta: Rineka Cipta, 2012),
h. 37.
11
Benny A. Pribadi, Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi: Implementasi
Model Addie ( Jakarta: Kencana, 2014) h. 94.
12
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya (Jakarta: Bumi Aksara, 2009,h. 76-77.
membuat seseorang memiliki keterampilan dalam melakukan sesuatu tugas dan pekerjaan
yang lebih baik daripada sebelumnya.13
Daftar Pustaka

Tafiardi. 2005. Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning. Jurnal Pendidikan Penabur
- No.04/ Th.IV/ Juli 2005.
Intan Mutia & Leonard, Kajian Penerapan E-Learning Dalam Proses Pembelajaran Di Perguruan
Tinggi, Faktor Exacta 6(4): 278-289, 2013, ISSN: 1979-276X , Universitas Indraprasta
PGRI.
Haidar dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Mencerdaskan Bangsa (Jakarta: Rineka
Cipta, 2012).
Benny A. Pribadi, Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi:
Implementasi Model Addie (Jakarta: Kencana, 2014).
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya (Jakarta: Bumi Aksara, 2009,h. 76-77.
Asrul, dkk, Evaluasi Pembelajaran. (Medan: Perdana Mulya Sarana, 2014.

3. Pak Ahmad akan melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran jarak jauh
menggunakan aplikasi Zoom dan laboratorium virtual dalam pembelajaran Kimia untuk
siswa SMA kelas XI.

Berdasarkan tema tersebut, kerjakan tugas di bawah ini:

1. Carilah 2 bahan pustaka/referensi untuk penelitian di atas. Tuliskan sumber


pustakanya

• Ni Luh Putu Ananda Saraswati, I Nengah Eka Mertayasa, 2020, Pembelajaran Praktikum
Kimia Pada Masa Pandemi Covid-19: Qualitative Content Analysis Kecenderungan
Pemanfaatan Teknologi Daring, Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika,
Sains, dan Pembelajarannya,Vol. 14 No2, Oktober 2020 e-ISSN: 2549-6727, p-ISSN:
1858-0629: 144-161.
• Ardi Nugroho, 2021, Efektifitas Laboratorium Virtual Dalam Pembelajaran Praktikum
Analisis Farmasi Pada Mahasiswa Farmasi Saat Pandemic Covid-19, Refleksi
Pembelajaran Inovatif, Vol. 3, No. 1: 317-324

2. Buatlah kajian teori untuk penelitian tersebut

• Penelitian Ni Luh Putu Ananda Saraswati, I Nengah Eka Mertayasa pada 2020 yang
berjudul Pembelajaran Praktikum Kimia Pada Masa Pandemi Covid-19. Adapun hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa perkuliahan praktikum dengan teknologi daring
efektif dilakukan sebanyak 75 % dari total perkuliahan praktikum dalam satu semester
dengan durasi 1 sampai 3 jam tiap pertemuan. Media daring yang paling efektif
digunakan adalah google classroom, whatsapp, dan meet.google dengan metode

13
Asrul, dkk, Evaluasi Pembelajaran. (Medan: Perdana Mulya Sarana, 2014), h.112
pembelajaran berupa diskusi dan obeservasi. Secara umum tidak terdapat perbedaan hasil
belajar yang signifikan antara perkuliahan praktikum daring dan luring.

• Penelitian Ardi Nugroho, pada tahun 2021 yang berjudul Efektifitas Laboratorium
Virtual Dalam Pembelajaran Praktikum Analisis Farmasi Pada Mahasiswa Farmasi Saat
Pandemic Covid-19. Adapun hasil penelitiannya Hasil praktikum Analisis Farmasi
menggunakan aplikasi Laboratorium Virtual menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Tidak ada yang bermasalah dari segi konten aplikasi Laboratorium Virtual. Hanya perlu
perbaikan minor pada kualitas rekaman video dan/atau audio, serta perbaikan pada mode
transisi pergerakan praktikan. Tetapi memang hal yang kurang dari aplikasi ini adalah
kemampuan untuk menyediakan pemicu interaksi antar praktikan untuk mengembangkan
komunitas pembelajar melalui diskusi, kolaborasi, dan atau penilaian sejawat. Hal ini
karena aplikasi ini dirancang untuk individu, sehingga tidak ada interaksi antar
mahasiswa. Demikian pula untuk capaian pembelajaran yang tercermin dari nilai CPMK.
Terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini karena
perbedaan penilaian yang awalnya berbasiskan observasi saat praktikum luring menjadi
berbasiskan kuis saat praktikum daring. Selain itu, terbatasnya waktu mengerjakan kuis
tentu menjadi beban tersendiri sehingga turut mempengaruhi penilaian. Meski demikian,
hasil capaian CPMK masih tergolong baik dengan nilai rata-rata 6,05 – 8,29 dengan skala
maksimal 10.

4. Pembelajaran berbasis teknologi telah diterapkan di sekolah untuk meningkatkan proses


belajar siswa. Laptop/komputer, internet, perangkat gawai lain digunakan sebagai
fasilitas pendukung pembelajaran. Pada masa pandemi saat ini, sarana tersebut sangat
diperlukan supaya kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung.
Pak Pandu, seorang guru Bahasa Inggris di SMAN Tanjung Jaya, akan melakukan
penelitian tentang penggunaan internet terhadap hasil belajar siswa.
Berikut permasalahan yang diidentifikasi oleh pak Pandu:

1. Guru sebagai fasilitator belum memiliki kemampuan memadai untuk menggunakan


internet untuk pembelajaran
2. Guru belum mampu merancang pembelajaran dengan sumber belajar dari internet
3. Siswa masih mengalami kendala dalam memahami materi yang disampaikan secara
jarak jauh

Berdasarkan permasalahan tersebut, pak Pandu akan meneliti bagaimana kemampuan


guru dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar dari internet.

Jelaskan pendekatan penelitian apa yang paling tepat digunakan dalam penelitian
tersebut? Berikan alasan dari jawaban Anda
Jawaban :

Pendekatan penelitian yang tepat ialah pendekatan kualitatif


Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menekankan pada makna, penalaran,
definisi suatu situasi tertentu yang kebanyakan berhubungan dengan masalah di
kehidupan sehari-hari.

5. Bu Rita adalah mahasiswa Program Pascasarjana di sebuah LPTK. Ia akan melakukan


penelitian tentang analisis kontribusi kompetensi guru terhadap kemampuan berprestasi
dan motivasi belajar siswa di SMK.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:


(1) tingkat kompetensi guru di kota Makassar
(2) kemampuan berprestasi siswa di SMK
(3) motivasi belajar siswa di SMK
(4) apakah ada pengaruh kompetensi guru terhadap kemampuan berprestasi siswa di
SMK dan
(5) apakah ada pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa di SMK.

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Makassar Jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Teknik
Komputer Jaringan sebanyak 260 orang siswa.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, buatlah desain penelitian yang paling tepat
digunakan oleh Bu Rita untuk penelitian tersebut.
Jawaban :

Jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan terkait data yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan, dimana data yang diperoleh dari sampel penelitian
kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian
dinterpretasikan untuk menjawab pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai