Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan plastik. Plastik selalu diikutsertakan
dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari tempat makanan, minuman, peralatan rumah tangga dan masih
banyak lagi. Kantong plastik atau yang lebih dikenal dengan sebutan “ kresek” di Indonesia adalah benda
yang akrab dalam kehidupan masyarakat khususnya ketika berbelanja. Sifatnya yang praktis, ringan, harga
yang murah bahkan mudah didapat ketika berbelanja, membuat masyarakat sulit untuk beralih ke kantong
belanja pakai ulang. Sehingga kantong plastik menjadi sampah yang paling banyak dihasilkan dalam 1 hari
(menurut Earth Policy Institute). Dibalik segala kelebihannya, banyak dari masyarakat yang tidak menyadari
bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan kantong plastik terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar.

Semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat akan kantong plastik, memunculkan gerakan dari
instansi pemerintah dan atas inisiatif kesadaran itu sendiri, yaitu dengan didirikannya bank sampah.
Permasalahan limbah menjadi perhatian bank sampah dalam mengkaji berbagai cara untuk memperbaiki
sistem pengolahan limbah. Bank sampah sudah ada di berbagai daerah di Indonesia salah satunya di
Bandung yaitu bank sampah Bandung Sabilulungan. Dari hasil survey terhadap Bank Sampah Bandung
Sabilulungan (BSBS), menunjukan bahwa limbah kantong plastik adalah sampah yang hampir setiap hari
diterima oleh BSBS. Terdata pada bulan Januari 2016, limbah kantong plastik yang diterima oleh BSBS
mencapai ±250 kg perbulan.

Kehadiran limbah kantong plastik yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomis membuat banyak orang
enggan untuk mengolah limbah tersebut menjadi suatu produk yang bernilai jual. Tetapi masyarakat sendiri
sudah mulai menyadari bahaya limbah kantong plastik dan berusaha memanfaatkannya dengan
mengolahnya menjadi produk sederhana seperti tas, keranjang, dan sendal. Namun alternatif desain yang
ditawarkan masih belum variatif.
Melihat permasalahan yang telah dijelaskan diatas, penulis tertarik untuk mengolah limbah tersebut
menjadi material utama yang akan diolah dengan teknik makrame untuk menjadi produk fashion baru yang
dapat menaikkan nilai fungsi, nilai estetis, dan nilai ekonominya, serta berpotensi dan dapat diaplikasikan
pada industri berskala rumah tangga.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Belum banyak orang yang mengetahui cara mengolah limbah kantong plastik dengan teknik tekstil.
2. Produk olahan limbah kanting plastik yang belum variatif.
3. Belum banyak referensi tertulis tentang pemanfaatan dan pengolahan limbah kantong plastik untuk
industri berskala rumah tangga.

1.3 Rumusan masalah


1. Bagaimana cara mengolah limbah kantong plastik dengan baik ?
2. Bagaimana cara merancang sebuah desain dan mengaplikasikan hasil eksplorasi kedalam produk fesyen
3. Bagaimana menyampaikan dan menambah wawasan bagi masyarakat yang belum mengetahui bahwa
limbah kantong plastik dapat diolah dan dimanfaatkan untuk menjadi produk fesyen ?

1.4 Batasan Masalah


1. Penelitian ini dilakukan di Bank Sampah Bersinar Jl. Ters. Bojongsoang No. 174A Baleendah - Bandung
2. Material yang dikembangankan berasal dari limbah kantong plastik berwarna hitam karena lebih
dominan dan banyak ditemui.
3. Teknik yang digunakan untuk produk ialah teknik makrame.
4. Produk yang dihasilkan adalah produk fesyen untuk segmentasi pasar yaitu wanita yang berumur 23-27
tahun, middle class. Pemerhati fashion yang suka dengan bohemian style.

1.5 Tujuan Perancangan


1. Mengolah limbah kantong plastik untuk menghasilkan karakter dan teknik baru dalam mengolah limbah
tersebut.
2. Menghasilkan variasi produk olahan limbah kantong plastik yang dapat menambah nilai fungsi, estetik
dan ekonomi.
3. Menambah wawasan tentang pemanfaatan dan pengolahan limbah kantong plastik kepada masyarakat
bahwa limbah kantong plastik tidak hanya sebagai tempat belanja tetapi juga dapat dieksplorasi lebih
untuk pengaplikasian produk fesyen baru yang variatif dan berpotensi dikembangkan dalam industri
berskala rumah tangga.

1.6 Manfaat Penelitian

Menambah variasi baru dan menambah wawasan bagi masyarakat secara umum dan khususnya bagi
pelaku dibidang fesyen tentang teknik dan pengaplikasian hasil eksprorasi pengolahan limbah kantong
plastik menjadi produk fesyen yang dapat dikembangkan dalam industri berskala rumah tangga.
1.7 Metologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu :
1. Studi pustaka : Pengumpulan data dengan membaca dam mempelajari serta menganalisis literatur berupa
jurnal dan artikel, pengetahuan umum mengenai kantong plastik ( kresek ) sebagai referensi penelitian.
2. Observasi : Melakukan pengamatan langsung di Bank Sampah Bersinar jl. Ters. Bojongsoang No. 174A
Baleendah - Bandung yang terdapat limbah kantong plastik.
3. Eksplorasi material : Pengumpulan data dengan melakukan eksperimen terhadap material untuk
mengetahui karakteristik material untuk penbuatan produk fesyen.
4. Wawancara : Melakukan kegiatan wawancara dengan narasumber yang bersangkutan mengenai limbah
kantong plastik.

1.8 Sistematika Penulisan


Susunan dalam penulisan ini terdiri dari 4 bab utama yaitu, antara lain :
1. Bab I terdiri dari : Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Perancangan, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
2. Bab II terdiri dari : 2.1 Limbah, 2.2 Material Plastik, 2.3 Fashion, 2.4 Makrame, 2.5 Bank Sampah
3. Bab III terdiri dari : Proses Perancangan, Konsep Perancangan, Image Board dan Color Scheme,
Pertimbangan dalam Konsep Perancangan, Hasil Eksplorasi Kantong Plastik, dan Perancangan Desain.
4. Bab IV terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai