Anda di halaman 1dari 35

PROGRAM STUDI S3 TEKNIK SIPIL - DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS HASANUDDIN

SEMINAR HASIL PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL MODEL SALURAN TERBUKA DARI FIBER GLASS DAN


KARAKTERISTIK PENGALIRANNYA
(EXPERIMENTAL STUDY OF THE OPEN CHANNEL MODEL OF GLASS FIBER
REINFORCED POLYMER (GFRP) AND ITS FLOWING CHARACTERISTICS)

OLEH: SURYADARMA HASYIM (D013181001)

1) Prof. Dr. Ir. Nasaruddin Salam, M.T. (Promotor)


2) Prof. Dr. Ir. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng. (Kopromotor)
3) Dr. Eng. Ir. Farouk Maricar, M.T. (Kopromotor)
Gowa, Mei 2023
OUTLINE:

BAB 1: PENDAHULUAN

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3: METODE PENELITIAN

BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5: PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1. Penggunaan Pasangan (Lining) Untuk Meningkatkan Ketersediaan Air Irigasi

❑ Salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi adalah dengan memberi pasangan
(lining) di saluran irigasi, dimana hal ini akan memberi dampak pada pengurangan laju kehilangan
air (water losses) di saluran irigasi (Direktorat Irigasi dan Rawa, 2011).
❑ Hanya ada empat tipe material yang dianjurkan pemakaiannya sebagai pasangan di saluran
irigasi di Indonesia, yaitu (Direktorat Irigasi dan Rawa, 2013b):
a) Pasangan Batu; a b c d
b) Pasangan Beton;
c) Pasangan Tanah;
d) Pasangan Ferosemen.
❑ Selain mengandung unsur
Tabel 1. Jenis pasangan dan unsur material dalam senyawa campuran pasangan
pasta (air dan semen), keempat No. Jenis Pasangan Air Semen Pasir Kerikil Batu Tanah Besi tulangan
jenis pasangan material lining Belah dan wire mesh
tersebut dapat terdiri dari 1 Pasangan Batu √ √ √ - √ - -
unsur pasir, kerikil, batu belah, 2 Pasangan Beton √ √ √ √ - - -√
tanah, dan/atau besi dan 3 Pasangan Tanah √ √ - - - √ -
kawat ayam (Tabel 1). 4 Pasangan Ferosemen √ √ √ - - - √

❑ Jika diperhatikan dengan seksama maka hampir sebagian besar senyawa penyusun material
pasangan merupakan material yang diambil dari alam (material galian Golongan C)
A. LATAR BELAKANG
2. Dampak & Kendala Penggunaan Material Galian C Sebagai Material Pasangan di Saluran
a. Dampak Penggunaan Material Galian C Sebagai Material Pasangan di Saluran Irigasi

❑ Penggunaan atau eksploitasi material galian golongan C yang berlebihan


lambat laun akan memberikan dampak kerusakan pada lingkungan, baik
lingkungan di sungai maupun lingkungan di darat (Jirana dkk., 2016,
Hasibuan, P.M., 2006, dan Mattamana, B.A., et al., 2013).

b. Kendala Penggunaan Material Galian C Sebagai Material Pasangan di Saluran Irigasi


Pada prakteknya juga di lapangan, pembuatan campuran untuk lining saluran dari pasangan batu dan
pasangan beton mempunyai beberapa kendala, yaitu antara lain sebagai berikut:
▪ kendala sulitnya mendapatkan sumber material galian golongan C;
▪ kendala akses yg sulit utk membawa unsur campuran material ke lokasi pekerjaan;
▪ kendala sulitnya mendapatkan sumber air tawar
▪ kendala cuaca (hujan) yang sering mengganggu proses pencampuran material;
▪ kendala sulitnya menjaga mutu konstruksi pekerjaan

Berdasarkan uraian (a) dan (b) tersebut, timbul gagasan awal untuk
mencari dan mengkaji material alternatif yang tidak menggunakan
unsur semen dan unsur material galian Golongan C.
A. LATAR BELAKANG
5. Kriteria Perencanaan untuk Saluran Irigasi di Indonesia
❑ Untuk perencanaan hidrolis pada suatu ruas saluran, aliran di saluran diatur tetap (steady state), dan
untuk itu kecepatan aliran dihitung dengan Rumus Strickler (Direktorat Irigasi dan Rawa, 2013b):

Tabel 2: Nilai koefisien kekasaran untuk berbagai tipe pasangan pada


saluran irigasi di Indonesia (Direktorat Irigasi dan Rawa, 2013b):
Nilai koefisien kekasaran
No. Jenis Pasangan (lining)
Strickler (k) Manning (n = 1/k)
1. Pasangan Batu 60 0,0167
2. Pasangan Beton 70 0,0143 k?
3. Pasangan Tanah 35 - 45 0,0285 – 0,0222
4. Pasangan Ferosemen 70 0,0143
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana desain segmen material GFRP yang akan digunakan dalam


penelitian, dan bagaimana membuat dan memasangnya?
2. Bagaimana mengukur koefisien kekasaran permukaan (surface roughness
coefficient) dari material GFRP yang diproduksi oleh salah satu pabrik di
Indonesia?
3. Bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis Karakteristik aliran yang
terjadi pada model saluran terbuka yang menggunakan material berbahan
GFRP?
4. Bagaimana menentukan nilai koefisien kekasaran hidrolis Manning (n) untuk
material berbahan GFRP tipe kaku (rigid) hasil proses manufaktur di
Indonesia?
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Menganalisis desain segmen material GFRP yang digunakan dalam rancangan


penelitian;
2. Menganalisis karakteristik material dan koefisien kekasaran permukaan (surface
roughness coefficient) dari material GFRP yang dihasilkan dari proses manufaktur yang
telah dilakukan;
3. Menganalisis karakteristik aliran yang terjadi pada model saluran terbuka pada
material berbahan GFRP tersebut yang didasarkan pada variasi debit dan variasi
kemiringan dasar saluran
4. Menemukan nilai koefisien kekasaran hidrolis Manning (n) untuk material berbahan
GFRP dengan tipe yang kaku (rigid) hasil proses manufaktur dari salah satu pabrik
yang ada di Indonesia
D. MANFAAT PENELITIAN

Nilai koefisien kekasaran saluran untuk material GFRP yang diperoleh dari hasil
studi eksperimental tersebut selanjutnya diharapkan dapat digunakan sebagai
nilai referensi untuk nilai koefisien kekasaran saluran sebagai alternatif
penggunaan pasangan (lining) di saluran irigasi di Indonesia dengan
menggunakan material GFRP, sehingga perhitungan hidraulis untuk disain
saluran irigasi selanjutnya dapat dianalisis dan direncanakan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
C. KAJIAN PENGGUNAAN MATERIAL GFRP SEBAGAI PASANGAN DI SALURAN IRIGASI

1. Uji Penggunaan Material GFRP pada Pembuatan Saluran Irigasi Tersier di Malaysia.

▪ Pang, L.H. (1978) telah melakukan penelitian penggunaan


material berbahan GFRP yang diberi nama fiberglass-reinforced
polyester (FRP) dalam proyek percontohan (pilot project) pada
pembuatan saluran irigasi tersier baru yang dilaksanakan di
Proyek Irigasi Tanjung Karang di Malaysia. Profil saluran tersier
berbentuk flum trapesium yang ditopang di atas tanah oleh tiang-
tiang kayu keras.

2. Uji Penggunaan Material GFRP untuk Perbaikan Saluran Irigasi Pasangan yang Rusak di Jepang.

▪ Jepang telah menerapkan penggunaan material GFRP sebagai pelapis


pasangan (lining layer) untuk memperbaiki (rehabilitation) saluran
pasangan beton lama yang mengalami kerusakan. Istilah yang digunakan
untuk material GFRP tersebut adalah FFRP (Flexible Fiber Reinforced
Plastic). Material GFRP yang digunakan bersifat lentur (flexible) dan
mempunyai ketebalan 2 mm (Okazawa, H. et al., 2008)
D. KAJIAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK NILAI KOEFISIEN KEKASARAN
(ROUGHNESS COEFFICIENT) UNTUK MATERIAL GFRP

1. Produk Perpipaan Komersial Berbahan Material GFRP

❑ Dari penelusuran jurnal dan artikel terkait lainnya untuk mengetahui besarnya nilai koefisien kekasaran
saluran untuk material berbahan GFRP ditemukan bahwa banyak perusahaan perpipaan di dunia yang
telah mencantumkan nilai koefisien kekasaran Manning n dalam spesifikasi produk perpipaan mereka.
a. Grandpipe® (https://grandpipe.com/en/product-information, diakses: 23 Juni 2021).
Grandpipe® adalah sebuah perusahaan industri perpipaan berbahan GFRP dari Turki.
Dalam informasi produk yang dimuat dalam situs perusahaan tersebut Nilai koefisien
kekasaran Manning untuk material pipa GFRP → n = 0,009

b. Jiubo Composite® (http://www.aldfrp.com/News/Comparison-of-FRP-Pipe-and-pipe-


flow-185.html, diakses 5 Maret 2021).
Jiubo Composite® adalah sebuah perusahaan perpipaan GFRP dari China. Dalam informasi
produk yang dimuat dalam situs perusahaan tersebut dicantumkan nilai koefisien
kekasaran Manning untuk material pipa GFRP yang mereka produksi adalah n = 0,0084.

❑ Reviu terhadap produk perpipaan


▪ Informasi nilai kekasaran tidak dipublikasikan secara ilmiah
▪ Tipe saluran tertutup (pipa) → rencana penelitian adalah Open Channel
D. KAJIAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK NILAI KOEFISIEN KEKASARAN
(ROUGHNESS COEFFICIENT) UNTUK MATERIAL GFRP

2. Hasil Penelitian Flexible FRP Liner di Jepang

❑ Okazawa, H. et. al. (2008) melakukan kajian tentang penggunaan material berbahan GFRP yang diberi nama FRP (Fiber-
Reinforced Plastic) yang lentur (flexible) sebagai material pasangan (lining) untuk memperbaiki saluran pasangan beton
yang rusak di Jepang.
❑ Selanjutnya dilakukan studi eksperimental di laboratorium untuk mendapatkan nilai koefisien kekasaran Manning dari
produk material GFRP tersebut, dan hasil penelitiannya mendapatkan nilai koefisien kekasaran Manning n = 0,0094.

❑ Reviu terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Okazawa, H. et. al. (2008):
a. Aspek Publikasi Ilmiah
▪ Naskah penelitian Okazawa, H. et. al. (2008) tersebut diterbitkan dalam Journal of Agriculture Science, Tokyo
University of Agriculture, Vol. 53, No. 3, dan hanya memuat naskah tulisan dalam bentuk Abstrak (English).
▪ Upaya lebih lanjut untuk mencari naskah dalam bentuk tulisan penuh (full paper) hanya mendapatkan laporan full
paper dalam edisi Bahasa Jepang. Selain itu juga, dari total lima halaman (halaman 194 hingga halaman 199)
naskah full paper tersebut terdapat dua halaman yang tidak dimuat (tidak lengkap), yaitu halaman 196 dan 198.
b. Aspek Teknis dan Penggunaan
▪ Material GFRP yang diuji oleh Okazawa, H. et. al. (2008) adalah bersifat lentur (flexible) dan digunakan untuk
memperbaiki saluran lama yang mengalami kerusakan, sedangkan material GFRP yang akan diuji dalam rencana
penelitian adalah bersifat kaku (rigid) dan digunakan untuk pembuatan saluran baru.
D. KAJIAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK NILAI KOEFISIEN KEKASARAN
(ROUGHNESS COEFFICIENT) UNTUK MATERIAL GFRP
3. Keterbaruan (Novelty) pada Rencana Penelitian

❑ Perbandingan antara hasil penelitian ilmiah dari beberapa peneliti dengan rencana penelitian yang akan
dilakukan selanjutnya disandingkan pada tabel di bawah ini

Nama Tipe dan Nilai Koefisien


Asal Jenis Metode Publikasi
No. Produk Tipe Saluran Jenis Kekasaran Peruntukan
Negara Resin Manufaktur Ilmiah
GFRP Serat Kaca Manning n

1. FRP (Pang, L. Malaysia Open Polyester Woven Hand Lay-up x Lengkap Pembuatan
H., 1978) (LN) Channel; Mat saluran
Rigid pasangan baru

2. FFRP liner Jepang Open x x x n = 0,0094 Kurang Rehabilitasi


(Okazawa, H. (LN) Channel; lengkap saluran
et. al., 2008) Flexible pasangan lama

3. GFRP Indonesia Open Akan Akan Akan dicatat Akan dicari Akan Pembuatan
(Rencana (DN) Channel; dicatat dicatat dipubli- saluran
Penelitian) Rigid kasikan pasangan baru
F. HIPOTESIS

❑ Berdasarkan Nilai Spesifikasi Produk Perpipaan berbahan GFRP (baik dari Grandpipe dan Jiubo
Composite) dan juga hasil uji eksperimental yang telah dilakukan oleh Okazawa, H. et. al. (2008), nilai
koefisien kekasaran Manning n untuk material pasangan berbahan GFRP dengan tipe kaku (rigid) hasil
olahan pabrik di Indonesia yang diperoleh dari hasil pengujian nantinya diperkirakan berada pada kisaran
n = 0,0084 – 0,0094.
❑ Apabila nilai koefisien kekasaran Manning n tersebut akan diganti dengan nilai koefisien kekasaran
Strickler (k = 1/n) maka nilai koefisien kekasaran Strickler untuk material pasangan berbahan GFRP
tersebut berada pada kisaran k = 119 – 106.
Tabel 6: Hipotesis perbandingan nilai koefisien kekasaran Manning n dan
❑ Perbandingan nilai koefisien kekasaran nilai koefisien kekasaran Strickler k untuk tiga tipe material
Manning n dan nilai koefsien kekasaran pasangan di saluran irigasi di Indonesia
Strickler k untuk tiga tipe material yang
dapat digunakan sebagai pasangan pada
saluran irigasi di Indonesia selanjutnya
disajikan dalam Tabel 6.
BAB III

METODE PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Secara garis besar rancangan
penelitian terdiri dari dua
bagian, yaitu: Segmen
Material GFRP
1) uji eksperimental untuk
mendapatkan nilai koefisien
kekasaran Manning untuk
material GFRP berikut
karakteristik pengalirannya, dan
2) kajian proses manufaktur
material GFRP dan juga
pengujian karakteristik material
GFRP yang dihasilkan dari
proses manufaktur tersebut.

Gambar 24: Rancangan instalasi tipikal segmen material


GFRP yang akan digunakan dalam penelitian

Gambar 26. Bagan aIir rancangan penelitian


Gambar 25. Mikroskop laser
C. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan
❑ Bahan (material) utama yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah material berbahan
GFRP hasil produksi salah satu pabrik yang ada di Indonesia, yaitu PT. Andsinli Sumber Baru yang
pabriknya berlokasi di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Gambar 28. Pengukuran, pembuatan, pengiriman, dan instalasi material GFRP ke dalam flum
C. BAHAN DAN ALAT
2. Alat

a
a. Perangkat model saluran terbuka (flum);
b. Pompa Air (submersible) yang dilengkapi
jaringan pipa dan katup pengatur;
c. Current meter
d. Timbangan Air;
e. Point Gauge
f. Flum’s Slope Adjuster
g. Mikroskop Laser

b c d Gambar 31. Skema perangkat alat uji aliran yang terdapat di Laboratorium Hidrolika

e f g
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, data awal yang dikumpulkan adalah a) data dimensi flum setelah dilapisi dengan material GFRP, b)
data variasi debit, c) data variasi kemiringan dasar flum, dan d) data penentuan titik pias pengambilan data aliran.
Setelah diinstalasi ke
a. Data dimensi flum GFRP
Panjang flum total dalam badan flum,
adalah (Lsf) = 960 maka lebar bagian
cm, sedangkan dalam flum GFRP (bg)
panjang flum yang = 28,9 cm; dan tinggi
dilapisi material bagian dalam flum
GFRP (Lf) = 900 cm GFRP (Tg) = 31,0 cm

Berat Berat Berat Volume Q rata-rata Q rata-rata


b. Data variasi debit Setting Ember Air + Air Air Waktu Debit (liter/detik) (cm3/detik)
No Tipe Pompa Ember
Debit dan Wb Wwb Ww Vw*0.998 t Q Q Q
▪ Terdapat tiga variasi debit yang digunakan dalam uji aliran air katup
kg kg kg liter detik l/s l/s cm3/s
ini, yaitu debit Q1, Q2, dan Q3. Debit aliran rendah Q1= 7,83 Pompa-1 1,47 29,64 28,17 28,11 3,64 7,72
liter/detik atau 7.830 cm3/detik. Debit aliran sedang Q2= 1 Q1 +
Katup-1
1,48 33,95 32,47 32,41 4,02 8,06
7,83 7.830

11,60 liter/detik atau 11.600 cm3/detik. Debit aliran tinggi 450 1,50 44,04 42,54 42,45 5,50 7,72

Q3= 14,88 liter/detik atau 14.880 cm3/detik. 2 Q2


Pompa-1
+
1,48 37,23 35,75 35,68 3,23 11,05
11,60 11.600
1,48 43,87 42,39 42,31 3,48 12,16
▪ Perhitungan debit dilakukan dengan mengukur nilai kecepatan Katup-1
90o 1.49 44.56 43.07 42.98 3.70 11.62
aliran dan mengalikannya dgn luas penampang basah; Debit Q2 1,48 41,81 40,33 40,25 2,69 14,96
▪ Validasi nilai debit tersebut dilakukan dengan cara 3 Q3
+
Pompa-2
1,47 39,80 38,33 38,25 2,56 14,94
14,88 14.880

membandingkan hasil pengukuran berat air yang ditampung + 1,46 37,16 35,70 35,63 2,42 14,72
Katup-2
dalam wadah ember dalam interval waktu tertentu. 45o
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
c. Data kemiringan dasar flum Tabel 9. Perhitungan nilai variasi kemiringan dasar flum
▪ Panjang total flum (Lf) adalah 960 cm,
Nomor S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9
sehingga apabila dilakukan kenaikan flum
dibagian hulu dengan interval 2,0 cm untuk 9 Beda tinggi 2 4 6 8 10 12 14 16 18
kali kenaikan maka akan didapat 9 nilai variasi
kemiringan dasar flum dari kemiringan ke-1 Kemiringan
dasar flum 0,00208 0,00417 0,00625 0,00833 0,01042 0,0125 0,01458 0,01667 0,01875
(S1) sampai dengan ke-9 (S9) → (Tabel 9).

d. Data penentuan titik pias pengambilan data aliran air


▪ Panjang saluran yang dilapisi material GFRP (Lg) adalah 900 cm, dan untuk memudahkan pengambilan data aliran air
maka panjang saluran dibagi menjadi 9 pias dengan interval jarak antar pias adalah 100 cm, sehingga didapat 10 titik
potongan pias mulai dari pias Cross Section CS1 (titik awal di bagian hulu dengan jarak = 0,0 cm) hingga CS10 (titik
akhir di bagian hilir dengan jarak = 900 cm).
▪ Karena aliran air di bagian hulu masih dipengaruhi oleh
energi gelombang dari kolam penenang maka titik awal
pengambilan data aliran air dimulai dari pias CS3 (jarak=
200 cm). Tabel 10. Perhitungan & pembagian pias pada penampang flum
▪ Karena adanya kehilangan energi akibat pengaruh terjunan Nomor CS1 CS2 CS3 CS4 CS5 CS6 CS7 CS8 CS9 CS10
air di bagian hilir maka titik akhir pengambilan data aliran
air diambil pada pias CS9 (jarak= 800 cm). Jarak 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
2. Tahap Pengumpulan Data

Secara garis besar pengumpulan data terbagi atas dua bagian yaitu a) pengumpulan data karakteristik
material GFRP, dan b) pengumpulan data parameter aliran (kecepatan dan kedalaman aliran)

a. Pengumpulan Data Karakteristik Material GFRP


▪ Dilakukan dengan cara mengambil 3 potongan elemen
material yang terletak di sisi kiri, dasar, dan kanan
dengan ukuran potongan elemen masing-masing sebesar
5 cm x 5 cm. Ketiga potongan elemen material GFRP
tersebut selanjutnya diuji dengan menggunakan
mikroskop laser dengan pembesaran (zoom 50 x) →
Gambar 42.
▪ Dengan membidik 1 titik pada setiap elemen material Gambar 42. Pengambilan sampel & pengu-
GFRP maka secara otomatis mikroskop laser ini akan jian material GFRP dgn mikroskop laser

memvisualisasikan orientasi serat kaca, dan 8 garis


bidang potongan yang akan dicek profil dan nilai
koefisien kekasaran permukaannya (Gambar 43).
▪ Contoh laporan hasil pengujian dengan mikroskop laser
untuk satu potongan material GFRP di bagian dasar yang
memvisualisasikan orientasi serat kaca, 8 garis bidang Gambar 44. Contoh laporan hasil
potongan yang akan dicek profil dan nilai koefisien pengujian satu elemen material GFRP
Gambar 43 Contoh hasil visualisasi untuk di bagian dasar
kekasaran permukaannya disajikan dalam Gambar 44. salah satu elemen material GFRP
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
b. Pengumpulan Data Parameter Aliran (Kedalaman dan Kecepatan Aliran)
Hasil pengumpulan data kedalaman aliran GFRP (Hg) untuk 3 variasi debit (Q1, Q2, dan Q3) mulai dari pias CS3 hingga
CS9 dengan 9 variasi kemiringan dasar flum (S1 s.d. S9) disajikan secara berturut-turut dalam Tabel 12 hingga Tabel 17.
Tabel 12. Data kedalaman aliran (Hg) untuk debit Q1 Tabel 13. Data kedalaman aliran (Hg) untuk debit Q2

Tabel 14. Data kedalaman aliran (Hg) untuk debit Q3 Tabel 15. Data kecepatan aliran (vg) untuk debit Q1

Tabel 16. Data kecepatan aliran (vg) untuk debit Q2 Tabel 17. Data kecepatan aliran (vg) untuk debit Q3
E. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
1. Pengolahan dan analisis data karakteristik material GFRP

Tabel 11. Rangkuman data hasil pengujian untuk nilai


koefisien kekasaran permukaan (Ra) untuk ketiga
sampel material GFRP
No Ra (Kiri) Ra (Dasar) Ra (Kanan )
1 5,926 6,053 6,001
2 5,364 4,953 5,509
3 5,168 5,235 5,637
4 5,015 4,497 5,672
5 4,804 5,089 6,617
6 6,163 5,176 5,797
7 5,804 5,298 5,837
8 5,531 5,226 6,657
Ra (rata-rata) 5,47 5,19 5,97
Gambar 45. Grafik nilai koefisien kekasaran permukaan untuk
Ra (min) 4,804 4,497 5,509
tiga sampel segmen material GFRP
Ra (max) 6,163 6,053 6,657

Dari tabel 11 tersebut terlihat bahwa nilai koefisien Dari grafik pada Gambar 45 tersebut, nilai
kekasaran permukaan rata-rata untuk potongan koefisien kekasaran permukaan untuk ketiga
elemen sampel material GFRP di sisi kiri Ra (kiri) adalah elemen sampel material GFRP tersebut terlihat
5,47 µm, di sisi dasar Ra (dasar) adalah 5,19 µm, dan di seolah-olah fluktuasinya besar, padahal fluktuasi
sisi kanan Ra (kanan) adalah 5,97 µm. nilainya adalah kecil karena satuan yang
digunakan adalah µm (1 µm = 1 x 10-6 m).
E. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
2. Pengolahan data kedalaman & kecepatan aliran untuk menganalisis kondisi steady uniform flow
Untuk menganalisis pada ruas mana saja terbentuk kondisi steady uniform flow maka data kedalaman dan kecepatan
aliran yang telah diperoleh sebelumnya, selanjutnya diolah dalam dalam bentuk grafik (Gambar 46 s.d. Gambar 51)
Gambar 46. Grafik kedalaman aliran untuk kondisi debit Q1 Gambar 48. Grafik kedalaman aliran untuk kondisi debit Q2 Gambar 50. Grafik kedalaman aliran untuk kondisi debit Q3

Gambar 47. Grafik kecepatan aliran untuk kondisi debit Q1 Gambar 49. Grafik kecepatan aliran untuk kondisi debit Q2 Gambar 50. Grafik kecepatan aliran untuk kondisi debit Q3
E. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
3. Pengolahan data untuk menentukan nilai koefisien kekasaran Manning dan karakteristik
kecepatan aliran untuk tiga kondisi debit pompa yang berbeda

Untuk tiga kondisi debit pompa (Q1, Q2, dan Q3) dan dengan kondisi 9 kemiringan dasar saluran (S1 sampai S9) dengan
menggunakan data lebar flum yang tetap (Bg= 28,9 cm). Hasil perhitungan nilai koefisien kekasaran Manning (ng) dan
analisis karakteristik kecepatan aliran secara secara berturut-turut disajikan dalam Tabel 18 (untuk debit Q1= 7.830
cm3/detik), Tabel 19 (untuk debit Q2= 11.600 cm3/detik), dan Tabel 20 (untuk debit Q3= 14.880 cm3/detik).
Tabel 18. kondisi debit pompa Q1= 7.830 cm3/detik Tabel 19. kondisi debit pompa Q2= 11.600 cm3/detik Tabel 20. kondisi debit pompa Q3= 14.880 cm3/detik
E. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
3. Pengolahan data untuk menentukan nilai koefisien kekasaran Manning dan karakteristik
kecepatan aliran untuk tiga kondisi debit pompa yang berbeda

Hasil perhitungan kedalam aliran (Hg) untuk 3 Hasil perhitungan nilai koefisien kekasaran Manning
kondisi debit dan dengan 9 kondisi kemiringan untuk 3 kondisi debit dan dengan 9 kondisi
dasar saluran yang berbeda tersebut selanjutnya kemiringan dasar saluran yang berbeda tersebut
disajikan dalam bentuk grafik (Gambar 52). disajikan dalam bentuk grafik (Gambar 53).

Gambar 52. Grafik hubungan antara kemiringan dasar saluran dan Gambar 53. Grafik hubungan antara kemiringan dasar saluran dan
kedalaman aliran dari saluran GFRP koefisien kekasaran Manning dari saluran GFRP
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. KARAKTERISTIK MATERIAL GFRP

❑ Apabila ketiga nilai Ra tersebut dibagi maka diperoleh nilai koefisien kekasaran permukaan
rata-rata (Ra rerata) untuk produk material GFRP tersebut yaitu sebesar 5,54 µm. Nilai Ra
yang kecil tersebut mengindikasikan bahwa permukaan material GFRP tersebut tergolong
halus. Hal ini dapat terjadi karena material GFRP tersebut dilumuri dengan resin polyester
yang memberi efek kehalusan pada permukaan material GFRP tersebut. Selain itu juga saat
proses finishing, permukaan material GFRP diperhalus lagi dengan menggunakan amplas.
❑ Dari hasil pengujian dengan mikroskop laser juga diperoleh hasil berupa tidak dijumpai
adanya retakan (crack) dan selubung pori (pore) di dalam struktur material GFRP tersebut.
Selain itu juga selama pengujian aliran air di dalam flum GFRP yang berlangsung selama
dua bulan, kondisi material GFRP cukup andal karena tidak dijumpai adanya kebocoran dan
juga keretakan.
❑ Dari uraian tersebut di atas maka dapat dinyatakan bahwa mutu produk material GFRP
yang dihasilkan dari salah satu pabrik di Indonesia sudah baik dan perusahaan tersebut
mampu membuat produk segmen material GFRP yang didasarkan pada permintaan khusus
dari pelanggan (based on the order).
B. KARAKTERISTIK ALIRAN

❑ Dengan menggunakan tiga variasi debit pompa (Q1, Q2, dan Q3) dan dengan 9 variasi
kemiringan dasar saluran (S1 sampai S9) maka terjadi dua kondisi karakteristik
kecepatan aliran yaitu kecepatan subkritis dan kecepatan super kritis.
❑ Kondisi kecepatan aliran subkritis terjadi pada 3 kondisi debit namun hanya terjadi
pada 1 kondisi kemiringan saja, yaitu kemiringan pertama (S1= 0,0021).
❑ Hal ini mengindikasikan bahwa pada kondisi aliran tersebut pengaruh gaya inersia
masih lebih tinggi daripada gaya gravitasi.
❑ Di luar kondisi tersebut maka seluruh karakteristik kecepatan aliran adalah kecepatan
super kritis, dimana hal ini mengindikasikan bahwa pada semua kondisi aliran tersebut
pengaruh gaya gravitasi sudah lebih tinggi daripada gaya inersia.
C. KOEFISIEN KEKASARAN HIDROLIS
❑ Dengan menggunakan tiga variasi debit pompa (Q1, Q2, dan Q3) dan denagn 9 variasi kemiringan dasar
saluran (S1 sampai S9) maka nilai koefisien kekasaran Manning berada pada kisaran 0,0102 hingga 0,0076.
Nilai koefisien kekasaran Manning rata-rata untuk 3 kondisi debit tersebut secara berturut-turut adalah ng1=
0,0083, ng2= 0,0082, dan ng3= 0,0079. Untuk penggunaan secara praktis dapat digunakan nilai koefisien
kekasaran Manning rata-rata dari ketiga kondisi debit tersebut yaitu dengan nilai nr= 0,0081.
❑ Nilai koefisien kekasaran Manning untuk material GFRP yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah lebih
rendah dari nilai koefisien kekasaran Manning untuk material flexible FRP yang dilaporkan oleh Okazawa, H.
et. al. (2008) yaitu dengan nilai n = 0,0094.
❑ Jika disandingkan dengan nilai koefisien kekasaran Manning hipotesis (kisaran nilai n = 0,0084 hingga 0,0094)
maka nilai koefisien kekasaran Manning yang diperoleh dari hasil penelitian ini nilainya sedikit berada di luar
kisaran nilai koefisien kekasaran Manning hipotesis tersebut.

❑ Jika disandingkan dengan nilai koefisien kekasaran No. Jenis Pasangan Nilai koefisien kekasaran hidrolis
saluran untuk tipe pasangan batu dan pasangan beton (Lining) Strickler Manning
(k = 1/n) (n = 1/k)
yang terdapat di dalam buku Kriteria Perencanaan
1. Pasangan Batu 60 0,0167
Irigasi di Indonesia (Direktorat Irigasi dan Rawa,
2. Pasangan Beton 70 0,0143
2013b) maka perbandingan nilai koefisien kekasaran
3. Pasangan GFRP 123 0,0081
salurannya disajikan dalam Tabel 21 di bawah ini.
BAB V

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kemampuan untuk membuat segmen material GFRP untuk ditempatkan di dalam
alat uji flum maka salah satu pabrik manufaktur material GFRP di mempunyai kemampuan dalam
membuat material GFRP yang didasarkan atas pemesanan.
2. Hasil pengujian karakteristek material GFRP menunjukkan bahwa produk material GFRP yang
dibuat sudah baik dimana dari hasil pengujian menggunakan mikroskop laser tidak dijumpai
adanya retakan (crack), tidak dijumpai adanya selubung pori (pore), dan nilai kekasaran
permukaan material GFRP relatif seragam (Ra kiri= 5,47 µm; Ra dasar= 5,19 µm, dan Ra kanan=
5,97 µm) dengan nilai rata-rata Ra= 5,54 µm)
3. Nilai koefisien kekasaran Manning untuk produk material GFRP dengan tipe yang kaku (rigid)
hasil produksi pabrik di Indonesia yang didapat dari hasil peneltian ini berada pada kisaran 0,0071
hingga 0,0102. Untuk aplikasi praktis dalam perencanaan disain saluran irigasi di Indonesia maka
direkomendasikan untuk menggunakan nilai koefisien kekasaran Manning rata-rata, yaitu sebesar
nr= 0,0081.
B. SARAN

Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada para peneliti lainnya dalam rangka penyempurnaan laporan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan lebih lanjut antara koefisien kekasaran permukaan (Ra) material GFRP dengan koefisien
kekasaran hidrolis Manning (n) maka disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mengambil beberapa
produk material GFRP dengan permukaan kekasaran yang berbeda dan selanjutnya dilakukan pengujian ulang untuk
mengetahui nilai koefisien kekasaran permukaan (Ra) masing-masing material GFRP dan juga pengujian ulang untuk
mencari nilai koefisien kekasaran hidrolis Manning (n) untuk material pasangan GFRP tersebut. Apabila grafik hubungan
ini dapat dibuat maka untuk ke depan nilai koefisien kekasaran Manning sudah dapat langsung diestimasi hanya dengan
melihat nilai pada grafik atau persamaan regresi yang didapat hasil pengujian koefisien kekasaran permukaan (Ra)
material GFRP tersebut.
2. Untuk dapat secepatnya diterapkan penggunaannya di lapangan maka disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan
untuk mengetahui komposisi yang ideal untuk menyusun tipikal struktur dari material GFRP tersebut akibat adanya
beban luar yang bekerja (design load) dan juga adanya faktor gaya angkat (uplift force) akibat tekanan air tanah saat
penempatan segmen material GFRP tersebut di saluran irigasi.
3. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan material GFRP ini dari sisi biaya maka disarankan untuk melakukan penelitian
lanjutan dengan cara membandingkan aplikasi penggunaannya dengan tipe pasangan lainnya (seperti pasangan beton,
pasangan batu, dan kampas beton) dengan melakukan kajian biaya pelaksanaan konstruksi yang meliputi biaya produksi,
biaya angkut, dan biaya pemasangan masing-masing tipe pasangan (lining) tersebut dengan mengambil suatu lokasi
tertentu dengan kriteria akses yang sulit, lokasi yang terpencil, atau lokasi yang sulit untuk mendapatkan sumber
material galian C.
SEKIAN

&

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai