PROSEDUR Direktur RSU Sofifi OPERASIONAL (SPO) dr. Sylvia Umaternate NIP. 1971011 2200902 2 001 PENGERTIAN Melacak pasien TB yang pada saat jadwal kunjungan periksa ulang atau jadwal mengambil OAT ternyata yang bersangkutan tidak datang / pasien tidak patuh berobat.
TUJUAN Menjamin kesinambungan dan keteraturan pengobatan pasien TB
KEBIJAKAN 1. Untuk memantau, membina dan menilai keteraturan serta
kepatuhan pasien berobat, maka dilakukan pengawasan langsung menelan obat ( directly observed therapy – DOT ) oleh pengawas menelan obat ( PMO ) yang dapat diterima dan dipercaya oleh pasien dan sistem kesehatan. 2. Setiap praktisi yang mengobati pasien tuberkulosis mengemban tanggung jawab kesehatan masyarakat yang penting. Untuk memenuhi tanggung jawab ini praktisi tidak hanya wajib memberikan paduan obat yang memadai tapi juga harus mampu menilai kepatuhan pasien kepada pengobatan serta dapat menangani ketidakpatuhan bila terjadi PROSEDUR 1. Ditetapkan jadwal kunjungan ulang : 1 x / 2 minggu ( 14 hari) pada fase intensif dan 1 x / bulan pada fase lanjutan 2. Dilakukan pemantauan keteraturan dan kepatuhan kunjungan ulang pasien TB dengan mempergunakan : TB-01 / TB-02 / kalender pasien 3. Pelaksana Unit DOTS, membuat jadwal kunjungan ulang pada TB-01 dan TB-02 dan juga pada kalender pasien 4. Apabila dalam waktu minimal 1 (satu) hari sejak jadwal kunjungan ulang ternyata pasien mangkir / tidak datang maka : PELACAKAN PASIEN TB MANGKIR PENGOBATAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HAL
RSU SOFIFI 2/2
PROSEDUR a. Pelaksana Unit DOTS menghubungi pasien / PMO (via SMS
/ telepon) b. Pelaksana Unit DOTS menginformasikan ke puskesmas wilayah tempat tinggal pasien dan wasor TB Dinkes kota / kab setempat, bahwa ada pasien TB yang mangkir dengan identitas dan alamat lengkap untuk segera dilakukan pelacakan, c. Secara proaktif, pelaksana Unit DOTS RS menanyakan hasil dari pelacakan yang telah dilakukan puskesmas wilayah setempat d. Bila proses ini menemui hambatan, pelaksana Unit DOTS RS memberitahukan ke wasor TB Dinkes kota / kab selaku koordinator jejaring DOTS wilayah setempat . 5. Apabila kemudian pasien TB yang bersangkutan kembali berobat, maka lanjutkan pengobatan sesuai tatalaksana pasien TB yang berobat tidak teratur. 6. Apabila kemudian pasien TB yang bersangkutan tidak mau kembali berobat / menyatakan berhenti pengobatan, dan pasien telah minum OAT > 1 bulan serta mangkir > 2 bulan, maka di catat dalam TB-01 pasien sebagai pasien TB default.