Standar Prosedur
Operasional
Prosedur : 1. Pada setiap pasien TB yang mendapat pengobatan OAT dengan paduan
regimen OAT sesuai ketetapan WHO/ISTC, diberi konseling selengkapnya
dan ditunjuk seorang PMO (pengawas menelan obat)
2. Dilakukan pemantauan keteraturan dan kepatuhan kunjungan kontrol
pasien TB dengan mempergunakan: TB-01, TB-02, kalender pasien atau
cara lain agar diketahui secepatnya pasien lalai sewaktu baru mulai
3. Ditetapkan jadwal kunjungan kontrol: 1 kali dalam 2 minggu (14 hari)
pada fase intensif dan 1 kali sebulan pada fase lanjutan atau sesuaikan
dengan kondisi pasien
4. Pelaksana pelayanan di Unit DOTS atau yang merawat pasien TB:
a. mengisi TB-01 dan TB-02, dan juga kalender pasien, berikut TB03
b. memberi nama pasien pada kotak OAT yang bersangkutan
c. apabila pada jadwal kunjungan kontrol ternyata pasien mangkir / tidak
datang kontrol, maka harus segera disampaikan kepada pelaksana wasor
TB Dinas Kesehatan/ puskesmas setempat, sesuai Prosedur Tetap
Jejaring Eksternal, untuk bantuan pelacakan kasus
5. Selama masa pengobatan, pada pasien TB BTA Positif akan dilakukan
pemeriksaan dahak ulang untuk pemantauan pengobatan :
a. pada saat selesai masa intensif (bulan ke 2 atau 3 setelah sisipan,
khusus BTA Negatif hanya bulan ke 2)
Pemantauan Pengobatan Pasien TB
Standar Prosedur
Operasional