Anda di halaman 1dari 6

PENEGAKKAN DIAGNOSIS TB

KEMENTERIAN RISET, NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI 1/1
UNIVERSITAS ANDALAS
RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS ANDALAS

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


PROSEDUR
DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL

Disiapkan Disetujui oleh :


oleh :

Nama
Dr.dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B,Sp.U
Jabatan
NIP. 19700906 200003 1 005
Tanda
Tangan

Pengertian Merupakan kegiatan untuk menegakkan diagnosis TB pada pasien yang


di curigai menderita TB (suspek), oleh staf medis dokter
penangungjawab perawatan pasien, di rumah sakit.
Tujuan Sebagai acuan tatalaksana penegakan diagnosis TB pada pasien yang di
curigai menderita TB (suspek pasien TB ), untuk menemukan pasien TB
Kebijakan Peraturan Menteri kesehatan No. 67 tahun 2016 Penanggulangan
Tuberkulosis

Penegakan diagnosis TB pada pasien yang di curigai menderita TB


(suspek), mengacu pada ISTC (International Standard of Tuberculosis
Care):

1. Semua pasien yang dicurigai menderita TB paru, dewasa


/remaja/anak yang dapat mengeluarkan dahak, harus dilakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis, sekurang-kurangnya 2 kali
dan sebaiknya 3 kali, dan bila memungkinkan minimal 1 kali
pemeriksan berasal dari dahak pagi hari
2. Semua pasien yang dicurigai menderita TB ekstra paru, dewasa
/remaja /anak, harus dilakukan pemeriksaan dengan spesimen yang
berasal dari kelainan yang dicurigai, secara histo-patologi dan
PENEGAKKAN DIAGNOSIS TB

KEMENTERIAN RISET, NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI 1/1
UNIVERSITAS ANDALAS

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


PROSEDUR
DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL

Disiapkan Disetujui oleh :


oleh :

Nama
Dr.dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B,Sp.U
Jabatan
NIP. 19700906 200003 1 005
Tanda
Tangan

biakan bila memungkinkan


3. Semua pasien dengan hasil foto torax yang mencurigakan ke arah
TB harus dilakukan pemeriksaan dahak secara mikrobiologi
4. Diagnosis TB intra torax (paru / pleura / kelenjar getah bening
hilus) pada anak, dengan memakai sistim skoring yakni didasarkan
pada riwayat kontak, foto thorax yang menunjukkan kelainan TB,
uji tuberkulin positif, penurunan berat badan, demam tanpa sebab
yang jelas, pembesaran kelenjer getah bening, pembengkakan
tulang/sendi, dan apabila memungkinkan dilakukan pemeriksaan
biakan dengan spesimen yang berasal dari dahak atau bilasan
lambung

Kebijakan Direktur No. tentang Pelayanan TB DOTS di RS


Universitas Andalas tahun 2018

Prosedur 1. Penegakan diagnosis pasien TB didasarkan pada:


a. anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga)
b. pemeriksaan fisik yang mendukung
c. hasil pemeriksaan dahak SPS atau Tes cepat molekuler (TCM)
d. hasil pemeriksaan penunjang lainnya (sesuai indikasi: foto
torax /uji tuberkulin /histo-patologi /patologi anatomi)
PENEGAKKAN DIAGNOSIS TB

KEMENTERIAN RISET, NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI 1/1
UNIVERSITAS ANDALAS

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


PROSEDUR
DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL

Disiapkan Disetujui oleh :


oleh :

Nama
Dr.dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B,Sp.U
Jabatan
NIP. 19700906 200003 1 005
Tanda
Tangan

e. hasil pembobotan (sistem skor) pada kasus TB anak.


2. Untuk pasien TB paru dewasa, apabila :
a. Pada suspek pasien TB, ditemukan BTA (+) pada ≥ 2 hasil
pemeriksaan dahak SPS, maka ditegakkan diagnosis pasien TB,
dan selanjutnya dilakukan penetapan klasifikasi dan tipe pasien
TB, untuk menentukan regimen pengobatannya
b. Pada suspek pasien TB, ditemukan BTA (+) pada hanya 1 hasil
pemeriksaan dahak SPS, maka dilakukan pemeriksaan foto torax
:
 bila hasil foto torax mendukung kelainan TB, maka
ditegakkan diagnosis pasien TB, selanjutnya dilakukan
penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, untuk menentukan
regimen pengobatannya
 bila hasil foto thorax tidak mendukung kelainan TB, maka
dapat dilakukan pemeriksaan dahak SPS ulang:
 bila ditemukan BTA (+), ditegakkan diagnosis pasien TB
 bila tidak ditemukan BTA (+), ditegakkan diagnosis bukan
pasien TB
c. pada suspek pasien TB, ditemukan BTA (-) pada ketiga hasil
pemeriksaan dahak SPS, maka diberi pengobatan antibiotik
spektrum luas terlebih dahulu, dan bila ada perbaikan, maka
ditegakkan diagnosis bukan pasien TB.
PENEGAKKAN DIAGNOSIS TB

KEMENTERIAN RISET, NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI 1/1
UNIVERSITAS ANDALAS

Bagan 1. Algorithme TB dan


STANDAR TB MDR di Indonesia
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
PROSEDUR Terduga TB
DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL
Pasien baru, tidak ada riwayat pengobatan TB, tidak ada riwayat kontak Pasien dengan riwayat pengobatan TB, pasien dengan riwayat
Disiapkan
erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIVDisetujui
(-) atau tidakoleh :
diketahui kontak erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (+)
oleh :

Nama
Pemeriksaan Klinis dan Pemeriksaan bakteriologis dengan Mikroskop atau TCM
Dr.dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B,Sp.U
Jabatan
NIP. 19700906 200003 1 005
Tanda
Tidak memiliki akses untuk TCMTB Memiliki akses untuk TCM TB
Tangan

d. BTAApabila
Pemeriksaan Mikroskopis dengan antibiotik spektrum luas TCM
Pemeriksaan tidak
TB ada perbaikan,
(Sewaktu dan Pagi)
maka dilakukan pemeriksaan foto torax:
 bila hasil pemeriksaan foto torax mendukung kelainan TB,
maka ditegakkan diagnosis pasien TB, selanjutnya dilakukan
(- -)
penetapan
(+ +)
klasifikasi dan tipe
MTB Pos, Rif pasien TB,Rif untukMTBmenentukan
MTB Pos, Neg
Sensitive Resistance
regimen
(+ -)
pengobatan OAT-nya
 bila hasil pemeriksaan dahak foto torax tidak mendukung
Tidak bisa
dirujuk kelainan TB, dan maka ditegakkan diagnosis bukan pasien TB,
TB Terkonfirmasi TB Terkonfirmasi TB RRhasil skoring:Foto Toraks
3. Untuk pasien TB anak, apabila berdasarkan
Bakteriologis Bakteriologis
Foto Terapi
 skor : 6 atau lebih, ditegakkan diagnosis TB anak
Toraks Antibiotika  skor : 5, dilakukan evaluasi lebih lanjut
Non OAT  skor : kurang dari 5, ditegakkan diagnosis bukan TB anak.
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan Mulai Pemeriksaan Gambaran Tidak
Pengobatan mendukung Mendukung
2. Instalasi Rawat Inap Pengobatan Biakan dan Uji
TB TB
3. Instalasi GawatTBDarurat
Lini 1
Gambaran Tidak TB RO Kepekaan OAT
Mendukung Mendukung Lini 1 dan Lini 2
TB TB
Alur Pemeriksaan Suspek TB
Ada Tidak Ada Perbaikan TB RR TB MDR TB Pre XDR TB XDR
Perbaikan Klinis, ada factor
Klinis risiko TB, dan atas
pertimbangan
dokter Lanjutkan Pengobatan TB RO TB Klinis
Pengobatan TB RO dengan Paduan Baru
TB Klinis Bukan TB
TB Klinis
Pengobatan
TB Lini 1
Cari kemungkinan
Pengobatan
penyebab penyakit lain
TB Lini 1
Alur Poli
Penatalaksanaan
umum Pasien TB di Rumah Sakit

Lab Mikrobiologi
Poli spesialis
Radiologi

Patologi Anatomi
UGD
Patologi Klinik
Pasien
umum

Rawat Inap

Unit DOTS

VCT

UPK Lain Farmasi

Rekam Medis

PKM RS

Anda mungkin juga menyukai