Pemantauan keteraturan dan kepatuhan pengobatan pasien dari awal
1. Pengertian pengobatan s.d selesai masa pengobatan, termasuk pemantaun konversi dan hasil therapi. 1. Untuk mengurangi angka Kegagalan Pengobatan TBC 2. Tujuan 2. Menurunkan Angka kematian akibat TBC 3. Mencegah Penularan TBe 1. Surat Ketetapan Kepala Puskesmas Kecamatan Bies Nomor tahun tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkolosis. 3. Kebijakan 2. Panduan TB DOTS di Puskesmas Bies
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 5 Tahun 2014tentang panduan Praktik 4. Referensi Klinis bagi dokter di fasilitas Pelayanan Primer. 3. Peraturan Presiden RI no 67 tahun 2021 Tentang Penanggulangan TBC 5. Prosedur 1. Pada setiap pasien TB yang mendapatkan OAT dengan panduan regimen /Langkah – OAT sesuai ketetapan WHO/ISTC, maka ditunjuk seorang PMO (Petugas langkah Pengawas Minum Obat) 2. Dilakukan pemantauan keteraturan dan kepatuhan kunjungan control pasien Tb dengan mempergunakan : TB-01/TB-02/kalender pasien 3. Ditetapkan jadwal kunjungan control : 1 x / 2 minggu(14 hari) pada fase insentif dan 1x / bulan(12 hari tiap : Senin-Rabu-Jum’at atau selasa, kamis,Sabtu) Pemberian pengobatan OAT pertama kali (sebaiknya OAT diberikan untuk 1 minggu guna mengetahui tubuh dapat menerima OAT tanpa efek samping), pengobatan selanjutnya boleh diberikan 1x 2minggu. 4. Pelaksana layanan Kesehatan (staf perawat) di Poli TB akan membuat jadwal kunjungan control pasien pada TB-01 dan TB-02 (tulis dengan pensil) dan juga pada kalender pasien a. Pada saat pasien datang kunjungan kontrol, maka beri tanda checklist pada TB-01 dikolom tanggal yang sesuai, catat tanggal kunjungan pada TB-02nya,dan tandai pada kalender pasien. b. Apabila pada jadwal kunjungan kontrol pasien mangkir tidak dapat datang kontrol, maka harus segera disampaikan kepada pelaksanaan wasor TB didinas Kesehatan setempat untuk bantuan pelacakan kasus. 5. Selama masa pengobatan pasien TB paru BTA (+) akan dilakukan pemeriksaan dahak ulang pada follow up pengobatan. a. Pada saat selesai masa insentif (akhir bulan ke -2) b. Pada saat 1 bulan sebelum akhir pengobatan (akhir bulan ke 5/7) c. Pada saat akhir bulan pengobatan (akhir bulan 6/8) d. Pada pasien TB paru BTA negative akan dilakukan pemeriksaan dahak ulang umtuk follow up pengobatan pada saat selesai masa insentif (akhir bulan ke 2) e. Pasien dibuatkan lembaran pemeriksaan dahak S-P( form TB- 05), untuk follow up pengobatan akan tetapi dicatat diform TB-06 1. Poli Umum 6. Unit Terkait 2. Unit Gawat darurat 3. Laboratorium