Lingkungan Pengendapan Fluvial
Lingkungan Pengendapan Fluvial
Chapter 4
SEDIMEN FLUVIAL
4.1. Pendahuluan
Sebagaimana diketahui bahwa sistem fluvial adalah sistem tempat berkumpulnya
dan perpindahan material sedimen ke dalam cekungan-cekungan besar seperti di danau
(lacustrine) atau lautan (marine). Sistem pengendapan fluvial barangkali sebagai faktor
yang paling mendominasi atau komponen utama yang mengisi cekungan-cekungan
sedimen yang ada serta sistem ini diketahui sebagai tempat terakumulasinya sedimen-
sedimen yang ada di dataran pantai (coastal plain), cekungan intra mountain (intra
mountain basin) dan cekungan busur muka (fore-arc basin).
Dalam pengaliran suatu aliran saluran (channel flow), efek dari erosi,
pengangkutan, dan pengendapan sedimen sangat dipengaruhi oleh distribusi dari
kecepatan dan turbulensi aliran. Tempat-tempat dimana kecepatan dan turbulensi
maksimum akan berada di tempat-tempat dimana erosi dan pengikisan sedimen terjadi
sedangkan sebaliknya daerah dimana kecepatan dan turbulensi aliran relatif rendah
berada pada tempat-tempat dimana lapisan-lapisan menjadi stabil atau tempat-tempat
terjadinya pengendapan.
Sifat dari meterial yang mengalir di dalam fluida sangat dipengaruhi oleh kecepatan
arus dan mekanisme arus fluida yang mengalir pada suatu saluran. Material “bed load”
yang terdiri dari butiran butiran yang berukuran kerakal dan pasir yang berada di dasar
saluran akan bergerak dengan cara megelinding (rolling), meluncur (sliding), saltasi
(saltation). Adapun butiran-butiran yang ukurannya halus (lanau-lempung) akan
mengambang sebagai “suspended load”. Material yang berukuran lanau - lempung akan
mengambang pada aliran arus yang bersifat turbulen dan dapat juga sebagai “dissolved-
load” (gambar 4-1). Arus Eddy (Eddy current) dapat menyebabkan butiran-butiran yang
berada didasar saluran terangkat kearah atas (gambar 4-2).
Gambar 4-1 Sifat pergerakan butir pada media air pada material
lempung dan lanau (suspended load) serta material
pasir dan kerikil (bed load).
Gambar 4-4 memperlihatkan hubungan antara Bentuk Lekukan Saluran Sungai dan
Kesatabilan Saluran Sungai terhadap Rasio Partikel Sedimen Ukuran Pasir dan Kerikil (Bed
Load) dengan Jumlah Total Pertikel Sedimen. Tabel dibawah menunjukkan rasio antara
partikel partikel pasir dan kerikil (bed load) dengan jumlah total partikel sedimen (load)
sebagai berikut:
Gambar 4-4. Pola saluran segmen saluran tunggal dengan berbagai variasi
yang menyertainya.
4.4.2. Model Pengendapan Gosong Pasir (Sand bars) dan Sungai Teranyam (Braided
Stream)
Model pengendapan gosong pasir (sand bar) dan sungai teranyam (braided
channel) dengan dominasi bed-load or sand-rich diilustrasikan secara umum pada gambar
4-6. Lekukan saluran yang rendah dengan variasi kenampakan endapan yang khas secara
lateral dan tranversal dari endapan gosong pasirnya. Endapan gosong pasir lateral akan
terbentuk disepanjang tepi segmen saluran dengan sinusiodal yang kecil. Gosongpasir
semacam ini akan tersingkap selama alirannya lambat dan tertutup saat banjir, ketika
material kasar dapat terbawa melalui permukaan gosongpasir dan diendapkan di tepi
bagian hilir saluran sungai.
Sikuen Vertikal dari Longitudinal Sand-bar Sikuen Vertikal dari Transverse Sand-bar
Gambar 4-7. Generalisasi model endapan, sikuen vertikal dari ukuran butir dan struktur
sedimen hasil dari suatu sistem pengendapan meander, dengan saluran
teranyam (braided channel). Sekuen A didominasi oleh migrasi dari suatu
endapan gosong pasir longitudinal yang bersifat kerikilan. Sikuen B adalah
pengendapan yang berurut dari gosong pasir dengan sekumpulan lapisan
berstruktur “crossbedding plannar” dan “cross bedding mangkok” serta
pengisian saluran teranyam (braided channel fill).
diperlihatkan model endapan dari “Sikuen Vertikal pada Longitudinal Sand-Bar” dan
“Sikuen Vertikal pada Tranverse Sand-Bar”. Sekuen A didominasi oleh migrasi dari suatu
endapan gosong pasir longitudinal yang bersifat kerikilan. Sikuen B adalah pengendapan
yang berurut dari gosong pasir dengan sekumpulan lapisan berstruktur “crossbedding
plannar” dan “cross bedding mangkok” serta pengisian saluran teranyam (braided channel
fill).
4.4.3. Model Pengendapan Lekuk Sungai (Point Bars) dan Pengisian Saluran (Channel
Fill)
Lekuk Sungai / Point Bars (A) dan Pengisian Saluran / Channel Fill (B)
Sikuen Vertikal dari “Point Bar” Sikuen Vertikal dari “Channel Fill”
Gambar 4-8 Generalisasi model endapan, sikuen vertikal dari ukuran butir dan struktur sedimen hasil
dari suatu sistem pengendapan point bars dan pengisian saluran. Sekuen A didominasi
“point bar through cross stratification” dan “complex lamination”. Sikuen B adalah
pengendapan yang didominasi oleh “channel fill trough cross stratification” dan “ripple
dan paralel lamination”.
Pada gambar 4-8 diperlihatkan model endapan dari “Sikuen Vertikal pada Longitudinal
Lekuk Sungai” (Point Bar) dan “Sikuen Vertikal pada Pengisian Saluran”. Sekuen A
didominasi oleh Point bar through cross-stratification dan perlpisan yang komplek. Sikuen
B adalah pengendapan yang terdiri dari sekumpulan lapisan berstruktur “through cross-
stratification ” dan “ripple and paralel lamination”.
Gambar 4-9 adalah generalisasi model endapan, sikuen vertikal dari ukuran butir
dan struktur sedimen hasil dari suatu sistem pengendapan tanggul alam (levee). Sekuen A
didominasi “point bar through cross stratification” dan “chute fill”. Sikuen B adalah
pengendapan yang didominasi oleh “lower bar and channel floor” chute bar front,
plannar cross stratification channel fill trough cross stratification”.
Sikuen Vertikal dari Tanggul Alam (Levee) Sikuen Vertikal dari Tanggul Alam (Levee)
Gambar 4-9. Generalisasi model endapan, sikuen vertikal dari ukuran butir dan struktur
sedimen hasil dari suatu sistem pengendapan tanggul alam (levee). Sekuen A
didominasi “point bar through cross stratification”, lateral accretion bedding
dan “complex lamination”. Sikuen B adalah pengendapan yang didominasi
oleh “channel fill trough cross stratification” dan “ripple dan paralel
lamination”.