JARINGAN WAN
2015/2016
Disusun Oleh :
XII TKJ 2
Jl. Raya kaplongan No.28 karangampel Indramayu 45283 phone (0234) 485046
fax.486008
Website:
http://www.smknukaplongan.sch.id<<>>email:smknukaplongan@yahoo.co.id
DAFTAR ISI
Halaman
1
BAB I
LANDASAN MATERI
Modem ADSL atau modem DSL adalah perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan komputer atau router ke saluran telepon, untuk
menggunakan layanan ADSL. Layaknya jenis modem lainnya, modem
ADSL merupakan transceiver. Disebut juga dengan DSL Transceiver atau
ATU-R. Singkatan NTBBA (Network Termination Broad Band Adapter,
Network Termination Broad Band Acces) juga acapkali ditemui di beberapa
negara.
2
melakukan Asynchronous Transfer Mode Segmentation and Reassembly,
IEEE 802.1D bridging dan atau IP routing. Antarmuka yang umum
dijumpai pada ADSL modem adalah Ethernet dan USB. Meskipun modem
ADSL bekerja dalam modus bridge dan tidak membutuhkan IP address
publik, modem ADSL tetap disertai IP address untuk fungsi managemen
seperti alamat IP 192.168.1.1.
3
1.2 Access Point (AP)
Router dan Acces Point adalah dua fungsi peralatan jaringan yang bekerja
bahu membahu membentuk unit pemancar signal wifi. Acces Point
membentuk hot spot, sedangkan Router mengatur lalu lintas data. Alat ini
digunakan untuk Acces Internet secara wifi.
Access point, akses point, disingkat dengan AP. Suatu tempat yang
menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan
Cross Box. Jika dilihat dari sudut pandang koneksi telepon, Access Point
adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari pelanggan telepon
4
terkoneksi. Begitu juga kalau dilihat dari jaringan komputer tanpa kabel
(wireless), access point ini adalah pemancar yang menghubungkan komputer-
komputer yang terpaut dengan jaringannya untuk menuju jaringan yang lebih
besar (internet).
Access Point adalah hub bagi jaringan wireless baik itu di ruangan,
maupun di jaringan dalam kota. Untuk jaringan dalam kota, Access Point ini
biasanya di tempatnya di ISP berada pada tower dengan ketinggian 20 meter
atau lebih.
5
Keuntungan sistem Access Point (AP)
1) Untuk sistem AP dengan melayani banyak pc tentu lebih mudah
pengaturan dan komputer client dapat mengetahui bahwa disuatu ruang
ada sebuah hardware atau komputer yang memancarkan signal Access
Point untuk masuk ke dalam sebuah network.
2) Bila menggunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan sebuah pc
berjalan 24 jam untuk melayani network.
3) Ini keuntungan yang terakhir sistem security pada model Access Point
lebih terjamak.
6
1.3 ROUTER
7
lainnyakarenaadanya IP Address. IP Address merupakan alamat yang di
miliki sebuah komputer, denganadanya IP Address tersebut komputer
dapat berhubungan satu sama lain, IP address yang menghubungkan antara
komputer haruslah satu segmen atau satu network, tetapi dengan adanya
router komputer yang memiliki segmen yang berbeda bisa berhubungan.
Fungsi Router
8
Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer.Secara umumnya tugas router
adalah untukmenghantar/menghalakan paket dengan menggunakan metrik
yang paling optimal ketujuanya, router hanya perlu mengetahui Net-Id
(nomor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan
yang dituju.Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data
tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan
atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan
diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk
mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan
menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Arah paket yang ditransmisikan mungkin dapat dipelajari dari tugas
lapisan ke 3 OSI layer yaitu IP address.Router selalu dikaitkan sebagai
gateway tetapi sebenarnya tidak semestinya gateway adalah router.Router
terdapat komponen hardware dan juga software contohnya pada router
Cisco software yang digunakan bernama Cisco IOS (Internetworking
Operating System).Hardware sebuah router terdiri daripada CPU
contohnya Cisco router 2505 menggunakan processor 20MHz Motorola
68EC030.Selain d itu router juga mempunyai komponen memori seperti,
NVRAM, flash RAM, dan juga RAM.
9
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router
akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket
ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi
paket-paket keluar.
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat
meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan
menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan.
Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI
(lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang
digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu,
bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan
data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan
pada lapisan itu, yakni MAC address.
Router digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan
yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya
untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan
IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge
jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router
tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju.
1. Router Statis
10
setiap jaringan didalam internetwork sudah dikonfigurasi secara
manual oleh administrator jaringan.
2. Routing Default
3. Routing Dinamik
11
Router dinamik mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke
network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus
ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya
menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk
tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah
dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan
informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi
jaringan.Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks
secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk
mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun
juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara
manual oleh admin.Router saling bertukar informasi routing agar
dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel
routing.Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak
terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
12