Anda di halaman 1dari 10

Peristiwa Rengasdengklok adalah 

peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang dilakukan


oleh golongan muda, terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Peristiwa ini diawali atas penyerahan Jepang
kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Keadaan Jakarta seakan kota tak bertuan, Jepang dalam
posisi gamang sementara republik belum berdiri.

Adegan 1.

*Pada tanggal 14 Agustus 1945 sekitar jam 13.30 sutan sjahrir sedang berada diruang kerjanya. dia
menulis sesuatu dengan mendengarkan radio.tiba tiba ia mendengar berita bahwa jepang telah kalah.*

Penyiar: *menyiarkan lagu dan berita kekalahan jepang.

sjahrir: Apa barusana tadi?? Jepang sudah kalah?? aku harus beritahu bung karno

Adegan 2

Setelah mendengar berita tentang kekalahan jepang malamnya sutan sjahrir pergi kerumah bung Hatta
yang baru selesai sholat isya.

(hatta keluar dari kamarnya).

sjahrir: Bung jepang sudah kalah kita harus cepat mendeklarasikan kemerdekaan kita bung ayok kita
kerumah bung karno

setelah menceritakan semuanya sjahrir dan bung hatta pergi kerumah soekarno

sjahrir:Bung Hiroshima dan Nagasaki telah dibom, jepang menyerah pada sekutu nippon kalah bung kita
harus mempercepat deklarasi kemerdekaan kita. Kita harus menolak kemerdekaan dari jepang kita
harus membuktikan bahwa negara indonesia bukan negara buatan jepang. maka kita harus segara
mempersiapkannya

Bung karno: Aku harus membicarakan ini dengan laksamana mae

Sjahrir: untuk apa lagi??

soekarno: untuk memastikan ini!!

sjahrir :kita harua melepaskan diri dari mereka.

Soekarno: nippon masih kuat dijawa


sjahrir:nippon sudah kalah kalah!!

Soekarno: mereka masih bisa angkat senjata jahrir

Hatta: Cukup cukup! tidak ada gunanya kita meneriakan ego kita masing masing. dan tidak terpenting
kalah atau tidak. yang terpenting kita harus menjaga situasi agar tidak kacau sehingga tidak terjadi
pertumpahan darah.

Sjahrir: Hidup ini yang tidak dipertaruhkan, tidak ada yang dipertahankan.

(sjahrir meninggalkan rumah bungkarno)

Adegan 3

15 Agustus 1945, 22.00 di rumah Bung Karno berkumpullah Golongan Muda yang dipimpin oleh Wikana,
Soekarni, Darwis dan Chairul Shaleh. Mereka mendesak Bung Karno untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

Shaleh :”Ayo Bung, malam ini juga. Kibarkan revolusi!

Soekarni :”Kita harus segera merebut kekuasaan Bung!”

Shaleh&Soekarni :”Kami siap mempertaruhkan jiwa kami Bung.”

Bung karno: kalian ini tidak masuk akal

chairul shaleh:"kami sudah memikirkan hal ini matang matang bung. kita punya barisan pelopor bahkan
heiho juga sudah siap! Kalau bung Mepersetujuinya Tar seluruh jakarta akan terbakar dan Menghancur
kan tentara jepang!!"

Bung karno:" tidak! kekuatan kalian tidak ada artinya!!

wikana : Jadi bung masih kekeh? menunggu sidang ppki besok??

Bung karno: yah

*Tiba tiba bung hatta datang*

Bung hatta:" ada apa ini?"

wiakna:" kami golongan muda ingin bung karno segera medeklarasikan kemerdekaan indonesia
sekarang juga

Chairul shaleh: "betul bung sekarng juga!"


Bung hatta: Tidak!

Darwis: Kenapa bung? apa bung takut?

Bung hatta menghampiri darwis

Bung hatta:" kami tidak takut, tapi kami tidak gegabah"

chairul shaleh:Baik jika Bung sepeti itu kami akan!! (Sambil mengambil sebuah senjata tajam)

Soekarno : (berdiri, menghampiri chairul shaleh dan mengarahkan senjata tajam itu kelehernya) “ akan
apa? ini ini leherku!!

Chairul Shaleh: Tidak bung (sambil Memasukan senjatanya kepinggangnya)

Hatta : (melerai Soekarno dan chairul shaleh) “Sudahlah tak ada gunanya anda bertengkar. Mari duduk
kembali dan bicarakan ini baik-baik.” (Soekarno, chairul shaleh dan Hatta duduk)

Hatta : “shaleh, kita tidak boleh gegabah. Lalu, mengapa anda tidak melakukannya sendiri? Mengapa
meminta Soekarno melakukannya?”

chairul shaleh : “Saya hanya mengingatkan Bung, jika kemerdekaan Indonesia tidak dilakukan malam
ini,besok rakyat akan membunuh orang-orang yang dicurigai sebagai proBelanda seperti orang-orang
Ambon.

Wikana : “shaleh benar Bung. Lagipula, mengapa kita harus menunggu Jepang memerdekakan kita jika
kita bisa mewujudkan kemerdekaan kita sendiri?”

Soekarno : Kekuatan kita tak sebanding dengan kekuatan Jepang dan Sekutu, kita tidak akan dapat
bertahan sendiri setelah merdeka tanpa bantuan mereka.”

Darwis : “Saya yakin kita bisa Bung, kita bisa!”

Soekarno : “Saya mengerti bagaimana perasan saudara, tapi saya tidak dapat mengabulkan permintaan
saudara. Karena saya takut akan ada banyak lagi korban jiwa.”

Pemuda :”Aaahhhhhh..........

Adegan 4

Setelah usahanya mendesak Golongan Tua gagal, para pemuda lalu melaksanakan pertemuan di Jalan
Cikini 71. Mereka lalu sepakat untuk menculik Soekarno-Hatta dan membawa mereka ke
Rengasdengklok.
Soekarni : “Saudara-saudara, bagaimana ini? Bung Karno menolak untuk segera melaksanakan
proklamasi. Lalu apa yang harus kita lakukan ?”

chairul shaleh: “Kita culik Bung Karno dan Bung Hatta lalu kita desak mereka untuk segera melaksanakan
proklamasi.”

Pemuda : “Culik?”

chairul :”Iya, kita bawa keduanya ke suatu tempat dan kita bujuk mereka.”

Shaleh : “Itu benar, dengan begitu Jepang tidak akan bisa mempengaruhi mereka. Tapi kemana kita akan
membawanya?”

Darwis : “Rengasdengklok!”

Soekarni :”Rengasdengklok itu luas, dimana kita akan menempatkan keduanya?

Darwis: "saya akan menghubungi sudanco subeno untuk hal ini"

(Darwis menelepon seseorang)

Darwis:baik sudanco subeno setuju dan akan ditempatkan di Ruamh jiaw kie song

Shaleh : “Kapan kita akan menculik Bung Karno dan Bung Hatta?

Wikana : “Secepatnya, besok subuh? Anda setuju?

Soekarni : “Pukul berapa tepatnya?”

Shaleh : Pukul 04.00, bagaimana?

Pemuda : “Setuju!”

ADEGAN 5

Keesokan harinya, 16 Agustus 1945 Pukul 04.00 rombongan pemuda menculik Bung Hatta untuk dibawa
Kerengasdengklok Rombongan pemuda juga menculik Soekarno. Soekarno bersedia ikut dengan
rombongan pemuda ke Rengasdengklok jika anak dan istrinya diajak pula.

Wikana : (mengetuk pintu dengan keras) “Bung Karno, Bung Karno!”

Soekarno : (membuka pintu) “Iyaa, apa apaan ini?”

Shaleh : “Anda harus ikut kami ke Rengasdengklok”


Soekarno : “Untuk apa aku ikut dengan kalian?”

Wikana : “Ini sudah jadi kesepakatan para pemuda Bung, kami akan membawa anda dan Bung Hatta ke
Rengasdengklok”

(Tiba-tiba ada suara tangisan, Fatmawati keluar menggendong Guntur)

Fatmawati : “Ada apa ini Kangmas? Mengapa banyak orang? Guntur sangat takut mendengar suara
kalian

Soekarno : “nimas pemuda-pemuda ini akan membawaku dan Hatta ke Rengasdengklok.”

Fatmawati : “Untuk apa Kangmas?”

Shaleh : “Untuk menjauhkan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang, Bu.”

Fatmawati : “Lalu bagaimana denganku dan Guntur? Kalian akan meninggalkan kami?”

Soekarno : “Benar, aku tidak mau berpisah dengan istri dan anakku. Jika kalian membawaku, kalian juga
harus membawa mereka.”

Wikana : “Baiklah Bung, kami akan membawa anda dan anak istri anda, tetapi kita harus pergi
sekarang.”

Soekarno : “Baiklah

(bung karno, fatmawati, guntur masuk ke mobil)

Bung karno: Bung? Kerjaan siapa ini? sjahrir? (kaget melihat bung hatta)

(Sesampainya Direngasdengklok mereka pun masuk masuk dikediaman jiaw ke song)

soekarni : “Begini Bung, kami ingin anda berdua segera memproklamasikan kemerdekaan kita. Jepang
sudah menyerah Bung, ini saat yang tepat untuk kita memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.”

Soekarno : “Mengapa kau begitu mudah percaya kabar itu Karni? Jepang pasti akan memerdekakan kita.
Tapi bukan sekarang.”

Wikana : “Saya tidak setuju dengan itu Bung, kami para pemuda ingin kemerdekaan atas jerih payah
kami sendiri, bukan karena hadiah dari Jepang.”

Soekarni : “Itu benar Bung, bila kita merdeka atas hadiah Jepang, maka kita adalah bentukan Jepang,
kita bisa dijajah lagi Bung.
(tiba tiba shaleh datang)

Soekarni: Ada apa?

Shaleh: Diluar ada mr.soebardjo

soebardjo: Dimana Bung karno dan bung hatta!

Pemuda: bung mau apa?

(Soebardjo memaksa masuk kdealam rumah)

soekarno:Soebarjo (sambil menyalami soebarjo) Bagaimana Keadaan dijakarta.

Soebardjo: tidak apa apa tidak ada revolusi apa apa dijakarta.

Hatta: berarti kita telah membuang waktu kita satu hari dengan sia sia

soebardjo: satu hal yang penting radio mengatakan kaisar hirohito telah menyerahkan kekuasaannya
kepada tentara sekutu,Nippon sudah habis!

Hatta: sjahrir benar!

Soekarno :Kita segera kejakarta sekarang juga!

soebardjo: Sekaranf juga bung!

Shaleh: Kita plokmalirkan

Hatta: diam kamu!

(Soebardjo membawa shaleh dan pemuda keluar rumah)

Setalah itu soekarno dan Hatta pergi menemui Marsekal terauchi.

Hatta: Marsekal terauchi mengatakan, bahwa kemerdekaan indonesia akan diserahkan tanggal 14
agusutus.

karno: Maaf, saya sudah menjalankan semua yang anda minta, membantu dainip

M.Terauchi: Maaf tuan semua diluar dugaan kami(memotong pembicaraan soekarno)

Hatta:Baik kalau kalian tdk mau membantu kmi, mka jangan halang halangi kmi memproklamasikan
kemerdekaan kami.

M.terauchi: Kami terpaksa harus menghalanginya. A

bung karno: Kenapa? pemerintahan tuan sudah memberikan kemerdekaan kpda kmi!

M.terauchi: dai nippon tlh menyerahkan kedaulatan kpda sekutu.


(Bruk!! Suara gentakan meja oleh hatta)

Hatta: Sore wa bushino yakusoku desu ka? Indonesia hito wa nihonjinni samurai ni naru

M.Terauchi: Urusai!!

L.Maeda: Yamete!! Yamete Terauchi sama, Watashitachi tachino kunibi hajio ataenaide kudasai! watashi
tachi sudeni make!!

Setelah Perdebatan antara soekarno hatta dan Marsekal terauchi mereka kembali kemobil mereka,
tetapi ajudan laksamana maeda memanggil mereka untuk datang kerumah laksamana maeda.disana
bung hatta dan bungkarno bertemu dengan ahmad soebardjo sayuti malik sukarni dan golongan muda
lainnya.

(Ajudan laksamana maeda membukakan pintu)

L.maeda: Hatta san, saya akan tunjuk janji seorang samurai. Bangsa Indonesia tidak usah repot
mengajari kami Silahkan.. (sambil menunjukkan jalan kepada bung karno dan bung hatta)

Soebardjo: Bung hatta (sambil membuka tanganya)

soekarno: Soebadjo (mendekati soebardjo)

L.Maeda: Laksanakan tugas kalian. Saya akan menjamin keselamatan kalian.

Soekarno: yaa terima kasih laksamana.

(Laksamana maeda pergi meninggalkan soekarno hatta dan golongan muda)

Soebardjo: mari bung

(Menuju ruang makan)

Soebardjo: bagaimana bung? kita tidak ada yang membawa teks proklamasi yang waktu itu yang pernah
kita tulis.

Hatta: Tata bahasa bung paling bagus diantara kita

Soekarno:Bung yang menyusun naskah itu

Hatta: tapi bung yang menulis naskahnya.

Soekarno: yah.. ada kertas?

Hatta: sebentar..

Soekarno, mohammad hatta, dan Soebardjo menyusun dan menulis teks proklamasi di ruang makan
Laksamana maeda. (sound Tanah air beta)
Pada keesokan harinya Radio menyiarkan bahwa Soekarno akan membacakan proklamasi disebuah
rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Timur pada pukul 10.00 WIB. Bangsa Indonesia sangat
senang dan tidak sabar mereka berbondong bondong datang kerumah tersebut karena ini lah yang
mereka tunggu bertahun tahun.

Pemuda: Bung apa bung sudah siap?

Soekarno: Apa hatta sudah datang?

Pemuda: belum bung

soekarno: saya tidak mau keluar jika hatta belum datang..

(pemuda pergi dari kamar bung karno.)

Beberapa menit kemudian Bung hatta pun datang

Hatta: Bagaimana bung apa sudah siap?

(fatmawati memakai kan Baju bung karno)

(Soekarno naik podium)

Soekarno: Saudara-saudara sekalian!

Saya telah minta saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah
kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan
telah beratur-ratus tahun!

Gelombangnya aksi kita untuk mencapai perjoangan kita itu ada naiknya dan turunnya, tetapi jiwa kita
tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti. Di
dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada
hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan
kita sendiri.

Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan berdiri dengan kuatnya. Maka
kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari
seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya
untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu.

Dengarkanlah proklamasi kami:

Proklamasi!

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam
tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 45

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta.

(sound Pada mu negri)


Rengasdengklok

Sutradara: arosy

penulis naskah: Tamelia,aqis

kostum&tata rias: Laksita,Alfina, dede uti

penyiar: dede uti

dekorasi: 2 Katana, 2 Senapan (putri n, nahdinah)

TOKOH

Soekarno: Zaki

Muh.hatta: Galih

Fatmawati: zahra aulia

laksamana maeda: agus

sjahrir: Rafi

shaleh: Raka

soekarni: Sabrina

Darwis: alfina

soebardjo: Rapi

Terauchi: levi

maeda: agus

sayuti melik: levi

Pengibar bendera: levi, rakha, agus

Anda mungkin juga menyukai