Anda di halaman 1dari 22

AKBAR UMAR NAIMAH SONDANG HARAHAP MUHAMMAD ANDRE RAMADAN

KELOM
1
POK VALIDITAS

DAN RELIABILITAS

SYAHARA FITRIYAH RIZKI KUSUMA SITOMPUL ADISTY DINDA ARDANA


VALIDITAS RELIABILITAS

RELIABILITAS
OUTLINE
VALIDITAS

VALIDITAS RELIABILITAS
MENUNJUKKAN SEJAUH MANA SUATU ALAT
(INSTRUMEN) MENGUKUR APA YANG SEHARUSNYA
VALIDITAS DIUKUR (GHISELLI, 1981).

SEJAUH MANA KETEPATAN DAN KECERMATAN


SUATU ALAT UKUR DALAM MELAKUKAN FUNGSI
UKURNYA (AZWAR, 2000).

VALIDITAS MENUNJUKKAN TINGKAT DARI


KEMAMPUAN TEST UNTUK MENCAPAI
SASARANNYA (ISAAC DAN MICHAEL, 1981).

ALAT PENGUMPUL DATA DAPAT DIKATAKAN


VALID ATAU SAHIH APABILA ALAT UKUR
Validitas adalah sutu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan atau kesahihan
suatu instrmen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai validitas yang tinggi
TERSEBUT MAMPU MENGUKUR APA YANG
dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumentersebut kurang
valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabla mampu mengukur apa yang SEHARUSNYA DIUKUR / DIINGINKAN.
hendak diukur/ diinginkan.
VALIDITAS
VALIDITAS ISI MUKA

VALIDITAS
VALIDITAS PREDIKTIF
VALIDITAS
DENGAN
INTERNAL
KRITERIA VALIDITAS
VALIDITAS CONCURRENT
VALIDITAS
VALIDITAS
EKSTERNAL
CONVERGENT
VALIDITAS
KONSTRUK VALIDITAS
DISKRIMINAN
VALIDITAS EKSTERNAL
DAPAT ATAU TIDAKNYA HASIL CONTOH :
PENELITIAN DIGENERALISASIKAN PADA Dilakukan penelitian yang bertujuan
POPULASI TEMPAT SAMPEL TERSEBUT mengetahui pola belajar mahasiswa di
DIAMBIL. kampus area malang.

Hasil penelitian diperoleh kesimpulan


bahwa dari sampel diketahui sebagian
BILA SAMPEL PENELITIAN besar mahasiswa lebih sering belajar
REPRESENTATIF, INSTRUMEN PENELITIAN SKS (sistem kebut semalam) dan lebih
VALID DAN RELIABEL, CARA intens mengerjakan praktikum.
MENGUMPULKAN DAN MENGANALISIS
Jika hasil penelitian ini mewakili pola
DATA BENAR, PENELITIAN AKAN MEMILIKI populasi mahasiswa di malang maka
VALIDITAS EKSTERNAL YANG TINGGI. validitas eksternal dikatakan tinggi.

VALIDITAS RELIABILITAS VALIDITAS RELIABILITAS


VALIDITAS INTERNAL
Digunakan untuk menjawab pertanyaan
VALIDITAS ISI
apakah penelitian sudah menggunakan konsep
yang seharusnya (actually). VALIDITAS
VALIDITAS
DENGAN
INTERNAL
Validitas internal biasanya membantu KRITERIA
mengatasi kelemahan validitas eksternal.
VALIDITAS
KONSTRUK
VALIDITAS ISI MEMASTIKAN BAHWA SEJUMLAH ITEM
YANG REPRESENTATIF TELAH DIPERHITUNGKAN
DALAM MENYUSUN SEBUAH KONSEP.
VALIDITAS INTERNAL
VALIDITAS ISI MERUPAKAN SEBUAH FUNGSI YANG
VALIDITAS ISI MENUNJUKKAN SEBERAPA BAIK DIMENSI DAN
ELEMEN SEBUAH KONSEP DIGAMBARKAN.
Agar mempunyai content validity
VALIDITAS INTERNAL maka:
RELIABILITAS

RELIABILITAS
Contoh soal dari Soal tes terdiri dari soal yang
Validitas Isi mudah dan sukar saja agar
soal tes representatif dan
memberi informasi yang valid.
Sampel cukup.
Seorang peneliti tertarik untuk meneliti Format instrumen, yang
pengaruh program matematika realistik meliputi kejelasan cetakan,
terhadap kemampuan matematika siswa ukuran huruf, ruang yang
kelas 5. Peneliti memberikan tes berupa 15 cukup untuk menjawab dan
soal matematika yang mengandung 15 keterbacaan soal.
VALIDITAS

VALIDITAS
masalah berbeda. Kinerja siswa pada tes ini Untuk itu maka soal yang
sangat penting untuk melihat tingkat disusun berdasarkan kisi-kisi,
kemampuan siswa dalam memecahkan perlu diuji coba kepada
masalah. Untuk itu soal tes yang diberikan sejumlah sampel di luar
harus memiliki validitas untuk mengukur sampel penelitian, kemudian
kemampuan siswa yang diharapkan oleh dianalisis.
program.
VALIDITAS INTERNAL
Validitas dengan Kriteria

Untuk mendapatkan pembuktian validitas kriteria, peneliti biasanya


membandingkan bentuk instrumen yang satu dengan instrumen lainnya.
Pengukuran indeks validitas kriteria tersebut dengan koefisien korelasi (r) yang
menunjukkan derajat hubungan antara skor individual yang diperoleh melalui
dua instrumen tersebut.
Koefisien korelasi berada pada kisaran angka +1,00 dan -1,00; r =0 menunjukkan
tidak ada hubungan.
Koefisien korelasi (r) disebut pula koefisien validitas.
Misalnya suatu instrumen dirancang untuk mengukur kemampuan akademis,
maka skor siswa berdasarkan instrumen tersebut harus dibandingkan dengan
IPK mereka (kriteria eksternal).
Jika instrumen benar-benar mengukur kemampuan akademis, maka siswa yang
mendapat nilai tinggi untuk tes tersebut, seharusnya juga tinggi IPK-nya.
VALIDITAS INTERNAL
Macam Validitas
dengan Kriteria

VALIDITAS PREDISIF VALIDITAS CONCURRENT


Peneliti harus menyediakan selang waktu Apabila data instrumen dan data kriteria
antara pencatatan instrumen dan perolehan telah terkumpul pada waktu yang hampir
skor kriteria. bersamaan, lalu dibandingkan hasilnya.
Contoh: seorang peneliti ingin mebuktikan Contohnya: Bila seorang peneliti melakukan
hasil tes keterampilan sains siswa SMA tes IQ pada sekelompok siswa kelas 8 dan
yang diberikan pada awal semester untuk kemudian membandingkannya dengan hasil
melakukan prediksi. Kemudian skor penilaian ‘self esteem’ yang dilakukan oleh
keterampilan sains ini dibandingkan dengan gurunya, di mana kedua penilaian ini
hasil tes akhir semester untuk mata dilakukan pada waktu yang hampir
pelajaran sains. bersamaan.
VALIDITAS INTERNAL
Validitas Konstruk

Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari


penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang.
Hal ini dinilai dengan convergent validity (instrument yang memiliki korelasi
tinggi) dan discriminant validity (variabel yang tidak berkorelasi).
Pembuktian validitas konstruk merupakan yang terluas penggunaannya di
antara tiga kategori validitas. Ada tiga tahap untuk memperoleh pembuktian
validitas konstruk:
1. variabel yang diukur didefinisikan dengan jelas
2. hipotesis, berdasarkan teori yang melandasi variabel
3. hipotesis diuji secara logis dan empiris

VALIDITAS RELIABILITAS VALIDITAS RELIABILITAS


SEBERAPA BESAR VARIASI TIDAK SISTEMATIK

RELIABILITAS DARI SUATU INDIVIDU JIKA INDIVIDU YANG SAMA


DIUKUR BERKALI KALI (GHISELI, 1981).

UKURAN YANG MENUNJUKKAN STABILITAS DAN


KONSISTENSI SUATU INSTRUMEN YANG MENGUKUR
SUATU KONSEP DAN BERGUNA UNTUK MENGUKUR
KEBAIKAN (GOODNESS) DARI SUATU PENGUKUR
(SEKARAN, 2003).

RELIABILITAS BERKAITAN DENGAN KEAJEGAN


ATAU KONSISTENSI DARI SKOR YANG DIPEROLEH,
YAITU BAGAIMANA KONSISTENSINYA ANTARA
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau
SETIAP INDIVIDU YANG DITES OLEH INSTRUMEN
serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang
sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk TERSEBUT
pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang
mirip (reliabilitas antar penilai).
TEST-RETEST RELIABILITY

KOEFESIEN DOUBLE TEST/ TEST-


STABILITAS PRETEST RELIABILITY

PARALLEL FORM
RELIABILITY
KOEFESIEN
RELIABILITAS
EKUIVALENSI
SPLIT-HALF RELIABILITY
COEFFICIENT
KOEFESIENSI
KUDER-RICHARDSON
INTERNAL

CRONBACH ALFA
KOEFISIEN STABILITAS
Test-Retest Reliability

Menggunakan instrumen yang sama terhadap subjek penelitian tertentu sebanyak 2 kali
pada saat yang berbeda
Bermaksud untuk menguji stabilitas jawaban responden dari suatu waktu ke waku
berikutnya dengan cara menghitung koefisien korelasi dan skor jawaban responden
yang diukur dengan instrumen yang sama pada saat yang berbeda
Yang biasa digunakanà Pearson Correlation
Kelemahan:
1. Kemungkinan adanya perubahan kondisi subyek sejalan dengan perbedaan waktu.
2. Sulitnya mencari kembali responden yang sama pada periode yang berbeda.
3. Sulitnya menentukan tenggang waktu yang pas
koefisien stabilitas koefisien stabilitas

Parallel Form Double Test/Test-Pretest


Pada teknik ini kita membagi kuesioner Pada teknik ini kita membagi kuesioner
kepada responden yang intinya sama akan yang sama pada waktu yang berbeda.
tetapi menggunakan kalimat yang berbeda. Misalnya:
Misalnya: 1. Pada minggu I ditanyakan:
Apakah menurut saudara harga tiket di “Bagaimana tanggapan saudara
kereta ini tidak mahal? terhadap kualitas dosen di Universitas
Apakah harga di kereta ini telah sesuai X?”
dengan pelayanan yang saudara terima? 2. Pada minggu III ditanyakan:
Contoh lain: Ditanyakan lagi pada responden yang
1. Apakah saudara betah tinggal di sama dengan pertanyaan yang sama.
perumahan ini?
2. Apakah saudara ingin pindah dari
perumahan ini?
Koefisien Ekuivalensi
Pengukuran menggunakan instrumen yang berbeda untuk
subjek penelitian yang sama pada saat yang sama.
Menguji korelasi skor jawaban responden dengan instrumen
yang berbeda.
Dua buah eksperimen disusun berdasarkan satu kisi-kisi.
Kedua buah instrumen diuji cobakan semua. Sesudah uji
coba terlaksana, maka hasil kedua instrumen tsb dihitung
korelasinya dengan menggunakan rumus product moment
(korelasi pearson).
Korelasi antara skor – skor yang didapatkan pada kedua
bentuk itu merupakan koefisien reabilitas tes.
KONSISTENSI INTERNAL
Konsistensi antara butir-butir pertanyaan atau pernyataan
dalam suatu instrumen
Tingkat keterkaitan antara butir pertanyaan atau pernyataan
menunjukkan reliabilitas konsistensi internal instrumen yang
bersangkutan
Ada 3 macam instrumen untuk mengukur konsistensi
internal yaitu:
1. Split-half reliability coefficient
2. Kuder-Richardson
3. Cronbach Alfa
konsistensi internal
Split-half reliability coefficient
Peneliti boleh hanya memiliki seperangkat instrumen saja
dan hanya diuji cobakan satu kali, kemudian hasilnya
dianalisis, yaitu dengan cara membelah seluruh instrumen
menjadi 2 sama besar.
Langkah-langkah:
1. Membuat tabel analisis butir.
2. Mengelompokan skor menjadi dua bagian soal.
a. Belahan Ganjil-Genap Kriteria:
b. Belahan Awal-Akhir Instrumen
3. Korelasikan skor belahan pertama dengan skor dikatakan
belahan kedua dan diperoleh rxy. reliabel: Jika
Hitung nilai reliabilitas internal dengan persamaan sebagai r11 > r tabel
berikut: (df: α, n-2)
konsistensi internal
Kuder-Richardson

Cara ini diberlakukan bila instrumen digunakan untuk


mengukur satu gejala psikologis atau perilaku yang
sama, artinya alat ukur tersebut dapat dikatakan
reliabel bila terbukti ada konsistensi jawaban antar KR 20
item yang satu dengan item yang lain.
Didasarkan pada konsistensi respons terhadap
semua butir soal dalam tes.

VALIDITAS RELIABILITAS VALIDITAS RELIABILITAS


konsistensi internal
Cronbach Alfa
Perbedaan pokok dengan model Kuder Richardson adalah
bahwa teknik ini tidak hanya untuk instrumen dengan dua
pilihan tetapi tidak terikat pada dua pilihan saja, sehingga
penerapannya lebih luas. Misalnya untuk menguji reliabilitas
skala pengukuran dengan 3, 5 atau 7 pilihan.
Langkah-langkah metode ini:
1. Membuat tabel analisis butir
2. Menghitung nilai total item pertanyaan
3. Menghitung nilai varian butir dan varian total
4. Menjumlahkan nilai varian butir
Hitung nilai reliabilitas internal dengan persamaan sebagai
berikut:
Kriteria: Instrumen
dikatakan reliabel: Jika α
> r tabel (df: α, n-2)
konsistensi internal
Cronbach Alfa

Tinggi/rendahnya reliabilitas
secara empirik ditunjukkan oleh
suatu angka yang disebut nilai No Interval Kriteria
koefisien reliabilitas.
Reliabilitas yang tinggi 1 <0,200 sangat rendah
ditunjukkan dengan nilai 1,00.
Reliabilitas yang dianggap cukup 2 0,200 - 0,399 rendah
memuaskan atau tinggi adalah ≥
0,70. 3 0,400 - 0,599 cukup

4 0,600 - 0,799 tinggi

5 0,800 - 0,1000 sangat tinggi


TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai