Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI PEMBELAJARAN di SD

KUALITAS ALAT UKUR (INSTRUMEN)


Dosen Pembimbing: Pahlur Ronji, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh:
1. Ahmad Fajar Arif R. ( 857743474)
2. Asrori ( 857737488)
3. Naji Ma’ruf Ilyas ( 857740232)
4. Nur Rohmatul A. ( 857737882)
5. Ulya Himawati ( 857745152)
PETA KONSEP

KUALITAS ALAT UKUR


(INSTRUMEN)

KB1. VALIDITAS DAN KB2. ANALISIS DAN


RELIABILITAS HASIL PERBAIKAN
PENGUKURAN INSTRUMEN

BAGAIMAN
HUBUNGA BAGAIMAN KAPAN BAGAIMAN
MENGAPA A CARA
N ANTARA A ANALISIS A
APAKAH APAKAH ANALISIS MELAKUKA
VALIDITAS MENINGKA BUTIR MEMPERB
VALIDITAS RELIABILITA BUTIR N ANALISIS
DAN TKAN SOAL AIKI BUTIR
ITU? S ITU? SOAL SECARA
RELIABILITA RELIABILITA DILAKUKA SOAL?
PENTING? SEDERHAN
S S TES? N?
A?
KEGIATAN BELAJAR 1

VALIDITAS DAN RELIABILITAS


HASIL PENGUKURAN
Apakah Validitas Itu?

Validitas merupakan ketepatan hasil


pengukuran. Pengertian validitas mengacu
pada ketepatan interpretasi yang dibuat dari
hasil pengukuran atau evaluasi. Ada 3 jenis
validitas, yakni validitas isi (content validity),
validitas konstrak (construct validity)
Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi (content validity) digunakan untuk menjawab,


sejauh mana item-item yang ada dalam tes dapat mengukur
keseluruhan materi yang telah diajarkan. Suatu tes dapat
diketahui tinggi rendahnya validitas isi dengan melihat
perencanaan atau kisi-kisi tes. Semakin representatif materi
yang dapat ditanyakan dalam tes tersebut menunjukkan
semakin tinggi validitas isinya.
Validitas Konstrak (Construct Validity)

Validitas konstrak (Construct Validity) berfokus


pada sejauh mana alat ukur tersebut dapat
mengungkap keseluruhan konstrak yang
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan tes
tersebut (konsep hipotesis dalam penyusunan
alat ukur). Validitas konstruk ini digunakan untuk
mengukur sikap, minat, tingkah laku, dan
sebagainya.
Validitas yang dikaitkan dengan Kriteria
Tertentu (Criterion Related Validity)
• Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu
(criterion related validity) bertujuan untuk memprediksi
keberhasilan seseorang di masa yang akan datang (untuk
mengetahui kesesuaian antara pengetahuan dengan
keterampilan yang dimiliki). Sebagai contoh, suatu tes
untuk teori komputer dikatakan mempunyai criterion
related validity jika hasil tes ternyata siswa yang
mendapatkan skor tinggi memang mempunyai
keterampilan yang tinggi dalam menggunakan komputer
daripada siswa yang mendapatkan skor rendah.
Apakah Reliabilitas Itu ?

• Pengertian reliabilitas mengacu pada ketetapan hasil


yang diperoleh dari suatu pengukuran. Salah satu cara
untuk mengetahui dari reliabilitas (ketetapan) dari hasil
suatu pengukuran dapat menggunakan cara
pengukuran dua kali. Hasil pengukuran dikatakan
memiliki reliabilitas tinggi jika pengukuran pertama
hampir sama dengan hasil pengukuran kedua.
Hubungan antara Validitas dan Reliabilitas

• Ketetapan dari hasil pengukuran (reliabilitas) sangat


diperlukan untuk memperoleh alat ukur yang dapat
memberikan hasil pengukuran yang tepat (valid).
Karena tingginya reliabilitas yang dihasilkan oleh suatu
alat ukur jika tidak dibarengi dengan tingginya validitas
dapat memberikan informasi yang salah tentang apa
yang ingin di ukur.
Bagaimana Meningkatkan Reliabilitas
Tes?

• Reliabilitas dalam suatu tes dapat ditingkatkan dengan


cara menambah jumlah butir ke dalam tes tersebut.
Meskipun belum tentu akan meningkatkan tes, akan
tetapi peningkatan reliabilitas tes akan meningkat jika
penambahan adalah butir-butir soal yang homogen
dengan butir-butir soal sebelumnya.
KEGIATAN BELAJAR 2

ANALISIS DAN PERBAIKAN


INSTRUMEN TES
Mengapa Analisis Butir Soal Penting?

Arti penting penggunaan analisis butir soal yaitu:


1. Untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun
sudah berfungsi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
penyusun soal.
2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui
kemampuan mereka dalam menguasai suatu materi.
3. Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa dalam memahami suatu materi.
4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.
5. Untuk memperbaiki kemampuan guru dalam menulis soal.
Kapan Analisis Butir Soal dilakukan?

• Analisis butir soal dilakukan untuk memperoleh


reliabilitas set soal. Dalam menganalisis butir
soal, setidaknya ada dua karakteristik butir soal
yang diperhatikan yakni pada tingkat kesukaran
dan daya beda butir-butir soal.
Bagaimana Cara Melakukan Analisis Secara
Sederhana?
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisis butir soal secara
sederhana:
1.Hitunglah jumlah jawaban yang benar untuk seluruh siswa.
2.Berdasarkan jumlah jawaban yang benar dari seluruh siswa tersebut,
susunlah skor siswa mulai dari skor tinggi ke skor terendah.
3.Berdasarkan urutan skor tersebut tentukan siswa yang termasuk dalam
kelompok atas dan siswa yang termasuk dalam kelompok bawah.
4.Hitunglah jumlah siswa dalam kelompok atas yang memilih alternatif
jawaban yang disediakan.
5.Dengan cara yang sama hitung jumlah siswa dalam kelompok bawah yang
memilih tiap-tiap alternatif jawaban yang disediakan.
6.Hitung jumlah seluruh peserta tes yang menjawab benar.
7.Hitung tingkat kesukaran butir soal dan daya beda sesuai rumus di atas.
Bagaimana Menganalisis Tes Uraian?

Ada beberapa langkah dalam menganalisis tes uraian:


1. Tentukan jumlah siswa yang termasuk dalam
kelompok atas (25%) dan kelompok bawah (25%).
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor
kelompok bawah.
3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir
soal.
Bagaimana Memperbaiki Butir Soal?

Ada yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki butir


soal:
• Perhatikan tingkat kesukaran butir soal (dianggap
baik jika tingkat kesukaran antara 0, 25 sampai
0,75).
• Perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap
baik jika kunci atau jawaban yang dianggap benar
mempunyai daya beda positif tinggi dan
pengecohnya mempunyai daya beda negatif.
Bagaimana Memperbaiki Non-Tes?

Perbaikan pada instrumen non-tes dapat dilakukan dengan meminta


pakar untuk mereview instrumen tersebut. Sedangkan
penyempurnaan butir soal yang lemah dapat dilaksanakan dengan
mengganti butir yang lama dengan butir yang baru atau dengan
memperbaiki butir yang kurang baik. Penyebab butir tersebut kurang
baik antara lain:
1. Penggunaan bahasan kurang komunikatif
2. Kalimat bersifat ambiguous (dapat ditafsirkan ganda)
3. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat menyimpang dari
indikator
4. Pertanyaan atau pernyataan tidak mengukur trait (sifat) yang
akan diukur.

Anda mungkin juga menyukai