Ketidakmapuan untuk
LATAR
bersosialisasi dengan Kesulitan Mencari Jati BELAKANG
teman-temanya di Dirinya sendiri
sekolah MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
• أَآل،ُس ُد ُك ُّله َ َ َوإِ َذا ف،ُس ُد ُكلُّه
َ َس َدتْ ف
َ س َد ا ْل َج َ صلَ َح ا ْل َج َ إِ َذا،ًض َغة
َ ْصلَ َحت َ أَآل َوإِ َّن فِي ا ْل َج
ْ س ِد ُم
بُ َو ِه َي ا ْلقَ ْل
“Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika
daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah
seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu
(jantung).” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP (Kesimpulan, Saran,)
M JENIS PENELITIAN: METODE PENELITIAN:
Kuantitatif Quasy Eksperimen
ET
OD
PENDEKATAN: SUMBER DATA
E Field Eksperimen (Primer dan Sekunder)
PE
NE INSTRUMEN
PENGUMPULAN DATA:
TEKNIK ANALISIS DATA:
Analysis Deskriptif
LI Kuesioner, wawancara,
observasi
Kuantitatif
TI
AN TEKNIK KEABSAHAN
DATA:
Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Analisis Data Model Content Analysis
TEKNIK
(Interactive Model of Analysis)
• Pertama, Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
segala yang diselidiki memiliki distribusi normal atau tidak .
ANALISIS DATA •
Uji normalitas ini menggunakan teknik statistik Shapiro Wilk
dikarenakan jumlah data kurang dari 50 sample
Kedua, Paired T-Test merupakan uji parametrik yang dapat
digunakan pada dua data berpasangan. Tujuan dari uji ini
adalah untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata antara
dua sampel yang saling berpasangan atau berhubungan
Uji
Uji • Ketiga, Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik
Normalitas
Paired yang dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau
Sample lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang
T Tes memiliki variansi yang sama.
.993 30
Nama Nama
Hasil
NO Peserta Hasil test Kriteria NO Peserta Kriteria
Didik Pretest
Didik
1 MA Rendah 1 AS 73 Sedang
56
2 IA Rendah
2 ES 75 Sedang
60
3 RM 55 Sedang
3 MS Rendah
71
4 SPN 74 Sedang
4 SN Rendah
73
5 BM 59 Rendah
5 TS Rendah
74
6 LWR 64 Rendah
6 RA Rendah
65 7 WAH 68 Rendah
7 NK Rendah
63 8 DP 59 Rendah
8 HA Sedang
78 9 AR 60 Sedang
9 LNK
68
Rendah 10 BM 71 Sedang
10 JP
73
Rendah 11 AN 65 Rendah
11 RA Sedang 12 WS 74 Sedang
75
12 NK Rendah 13 AS 65 Rendah
55
13 HA Rendah
14 LM 63 Rendah
74
15 PA 78 Sedang
14 LNK Rendah
59
15 JP Rendah
64
Seberapa besar peningkatan kepercayaan diri siswa/i terisolir SMAN 10
Tangerang Selatan setelah mendapatkan layanan bimbingan REBT Islami?
Tabel 3
Hasil Posttest Kepercayaan Diri Rendah Peserta Didik Kelompok
Eksperimen
Nama
Hasil
NO Peserta Kriteria
Postest
Didik
1 MA 86 Tinggi
2 IA 89 Tinggi
Sangat
3 MS 90
Tinggi
4 SN 83 Tinggi
Sangat
5 TS 86
Tinggi
Sangat
6 RA 85
Tinggi
7 NK 83 Sedang
Sangat
8 HA 90
Tinggi
Sangat
9 LNK 90
Tinggi
10 JP 83 Tinggi
11 RA 87 Tinggi
12 NK 84 Tinggi
13 HA 81 Tinggi
14 LNK 80 Tinggi
15 JP 84 Tinggi
Bagaimana bimbingan dan konseling REBT Islami yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan
diri siswa/i terisolir pada tingkat SMA?
KESIMPULAN
1. Rendahnya tingkat kepercayaan diri siswa/i SMAN 10 Tangerang Selatan,
peneliti menggunakan tehnik kuesioner untuk mendapatkan data peserta
didik dari kelas X, XI, dan XII sejumlah 30 siswa dengan pembagian kelas
kontrol dan kelas eksperimen dengan hasil 23 siswa yang memiliki tingkat
kepercayaan diri yang rendah dan 7 siswa dengan tingkat kepercayaan diri
sedang.
2. Terdapat peningkatan kepercayaan diri yang siginifikan terhadap kelas
eksperimen yang diberikan treatment REBT Islami dengan berdasarkan
hasil perbandingan perhitungan rata-rata gain score individual kelas
eksperimen pretest dan posttest, pada kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol sama-sama mengalami kenaikan rata-rata nilai gain score (92>62)
dan kelompok kontrol (79>77), meskipun kedua kelompok mengalami
peningkatan, akan tetapi nilai kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai kelompok control
Konsep bimbingan dan konseling REBT Islami yang efektif untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa SMA Negeri yang penulis lakukan yaitu dimulai dari tahap
Activating Event yaitu menggali pada kondisi apa konseli berprilaku malapdative atau
irrasional dengan cara wawancara terstruktur dan narrative writing therapy, pada tahap
kedua yaitu Beliefs konselor menggali pemikiran irasional yang dimiliki oleh konseli
dengan menggunakan lembar observasi . Tahapan yang selanjutnya yaitu Consequences
yaitu mengamati prilaku yang muncul dari Beliefs dengan cara wawancara dan diskusi
kelompok, selanjutnya tahap Disputing yaitu konfrontasi pemikiran konseling dengan cara
tadabur Al Qur’an dan Hadist yg terkait dengan kepercayaan diri, tehnik konseling berbasis
rasa syukur, dan Bawaist atau pemberian motivasi secara audiovisual, dan diakhiri dengan
tahap Effect, yaitu mengetahui pemahaman baru dari konseli dengan cara kuesioner dan
lembar observasi.
واهلل اعلم بالصواب
Sekian dan
Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
• Arista Kiswantoro, model bimbingan kelompok dengan teknik life model untuk meningkatkan rasa percaya diri atlet persinas asad kabupaten kudus tahun 2015, Vol.1 No. 2 Tahun 2015
• Asrulla Syam, Amri, pengaruh kepercayaan diri SELF CONFIDENCE berbasis kaderisasi IMM terhadap prestasi belajar mahasiswa study kasus deprogram study pendidikan biologi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Pare-pare, (Vol.5, No.1, Juni 2017)
• Bradley T. Erford, 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor Eidisi Kedua, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015)
• Cholid Narbuk, Drs.H.Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015)
• Desi Ardiyanti, peningkatan percaya diri siswa dalam belajar melalui layanan konseling kelompok di madrasah Aliyah Negeri 2 Metro tahun pelajaran (2011-2012)
• Dian Novianti Sitompul, pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok teknik role-playing terhadap perilaku solidaritas siswa dalam menolong teman di SMA Negeri rantau utara T.A 2014,(Vol. 1 No.1 Maret 2015)
• Edy Irawan, efektivitas teknik bimbingan kelompok untuk meningkatkan konsep diri remaja, (vol 2 No. 1, 2013)
• Endah Rahayu ningdyah, upaya meningkatkan kepercayaan diri melalui layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII D di SMPN 3 Ngrambe, vol. 1, no. 2, September 2016, h. 3
• Fijriani, Rediska Amaliawati, layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa, (Vol. 1 No. 1 2017)
•
• Hayu Stevani, Mudjiran, Mega Iswari, efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan rational emotive behavior therapy untuk mengatasi kecemasan mahasiswa, (vol.5, no.1)
• ون
َ ين قَالُوا َر ُّبنَا هَّللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا تَتَنَ َّز ُل َعلَ ْي ِه ُم ْال َماَل ئِ َكةُ أَاَّل تَ َخافُوا َواَل تَحْ َزنُوا َوأَب ِْشرُوا بِ ْال َجنَّ ِة الَّتِي ُك ْنتُ ْم تُو َع ُد
َ إِ َّن الَّ ِذ
• Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah
yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS Fushilat Ayat 30)
• َواَل تَحْ َزنُوا َوأَ ْنتُ ُم اأْل َ ْعلَ ْو َن إِ ْن ُك ْنتُ ْم ُم ْؤ ِمنِ َين َواَل تَ ِهنُوا
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-
orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.(Ali Imran 139)