Anda di halaman 1dari 5

1

Bagaimana Sesuatu Dimulai

Pada suatu waktu, ada seorang anak laki-laki, sama seperti diriku. Dia harus tetap berada di tempat tidur
pada pagi hari sampai pukul 7, hingga ayah dan ibunya siap untuk bangun;

Begitu pun Aku.

Karena Dia selalu sudah terbangun jauh sebelum pukul 7, dia seringkali berbaring di tempat tidurnya
dan memikirkan berbagai macam hal-hal yang membuatnya penasaran.

Begitu pun Aku.

Satu hal yang dia biasanya penasaran adalah tentang ini:

Akan seperti apa dunia ini jika-

Tidak ada ayah dan ibu,

Tidak ada paman dan bibi

Tidak ada sepupu ataupun anak-anak untuk diajak bermain bersama,

Tidak ada orang satu pun, kecuali dirinya sendiri di dunia ini!

Mungkin kamu pernah memikirkan dan bertanya-tanya tentang hal yang sama;

Begitu pun Aku.

pada akhir lamunannya, dia biasanya merasa sangat kesepian, hanya dengan memikirkan betapa
mengerikan dunia jika seperti itu, yang dia tidak bisa lagi tahan untuk memikirkannya. Dan kemudian dia
akan lari ke kamar ibunya lalu melompat ke atas kasur lalu tidur di samping ibunya, agar pikiran yang
mengerikan itu bisa hilang dari kepalanya.

Begitu pun Aku – karena aku adalah seorang anak laki-laki.

Baiklah, pada suatu ketika, pada saat


duluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
uuu sekali, pada saat tidak ada laki-laki, perempuan, ataupun anak-anak, tidak ada orang sama sekali di
dunia ini.

Tentu saja pada saat itu tidak ada rumah-rumah, karena tidak ada satu pun orang untuk membangun
ataupun tinggal di dalamnya, tidak ada desa maupun kota-kota, tidak ada satupun benda yang dibuat
manusia. Pada saat itu hanya ada binatang buas, beruang dan serigala, burung dan kupu-kupu, kodok
dan ular, kura-kura dan ikan. Bisakah kamu memikirkan tentang dunia yang seperti itu?
Lalu, jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh sebelum itu, ada
satu waktu ketika tidak ada satu pun orang dan juga tidak ada satu pun jenis binatang di seluruh dunia
ini. Yang ada hanya tumbuh-tumbuhan. Bisakah kamu memikirkan tentang dunia yang seperti itu?

Lalu, , jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh sebelum itu, ada


satu waktu ketika tidak ada satu pun orang, binatang, maupun tumbuhan di seluruh dunia ini. Yang ada
hanyalah batu-batu dan air dimana-mana. Bisakah kamu memikirkan tentang dunia yang seperti itu?

Lalu,
jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…..mungkin kamu perlu terus
mengucapkan kata jauh sampai besok, sampai minggu depan, sampai bulan depan, dan terus sampai
tahun depan, dan itu juga masih belum cukup untuk menggambarkan betapa jauhnya masa sebelum
sekarang, dimana pada waktu itu tidak ada bumi sama sekali. Ya, tidak ada bumi! Hanya ada bintang-
bintang, dan Allah, yang membuat bintang-bintang itu.

Bintang yang sesungguhnya tidaklah seperti bintang dengan 5 ujung-ujung lancip seperti yang suka kita
gambar, atau seperti yang ada di bendera-bendera. Bintang yang sesungguhnya yang ada di angkasa
tidak memiliki ujung-ujung lancip. Mereka adalah bola api berukuran besar. Setiap bintang itu,
berukuran sangaaaaat besar, tidak ada satupun di bumi ini yang ukurannya mendekati besarnya ukuran
bintang-bintang itu. Satu potongan kecil dari sebuah bintang ukurannya lebih besar dari ukuran bumi.
Ya, seluruh bumi!

Salah satu dari bintang-bintang itu adalah matahari. Ya, matahari yang sekarang ini menyinari bumi.
Bintang-bintang yang lain akan terlihat sama seperti matahari jika kita bisa melihatnya dari dekat.
Tetapi, pada saat itu, jauuuuh sebelum saat sekarang ini, matahari tidaklah seperti bola besar yang
panas dan bercahaya seperti yang kita lihat di langit hari ini. Matahari terlihat lebih seperti kembang api
yang berputar-putar dan melemparkan bongkahan serta percikan-percikan api.

Salah satu bongkahan yang dilemparkan oleh matahari terlempar semakin menjauh dan menjadi dingin,
dan semakin mendingin. Bongkahan yang terlempar dan menjadi dingin inilah yang kemudian
menjadi…..

Menjadi apa kira-kira…???

Menjadi bumi! Ya, bumi yang saat ini kita tinggali.

Pada saat pertama kali terbentuk, bumi hanyalah sebuah batu berbentuk bola. Bola batu ini diselimuti
oleh uap, seperti kabut yang sangat tebal.

Kemudian, uap itu berubah menjadi hujan dan membasahi bumi. Hingga air hujan itu masuk mengisi
lubang-lubang yang ada di bumi dan membuat genangan air yang sangaaaaaat besar. Genangan besar
itu adalah samudra. Dan bagian yang kering adalah bebatuan.

Kemudian, setelah itu, muncullah makhluk hidup pertama - tumbuhan kecil, yang hanya bisa kamu lihat
menggunakan mikroskop. Pertama-tama tumbuhan kecil ini tumbuh hanya di air, lalu mulai tumbuh di
sepanjang perbatasan laut dan daratan, hingga kemudian tumbuh di bebatuan.
kemudian kotoran atau orang-orang menyebutnya tanah, terbentuk di sepanjang bebatuan dan
mengubah bebatuan di bumi menjadi daratan, dan tumbuhan-tumbuhan tumbuh semakin besar lalu
tersebar jauh dan semakin luas di sepanjang daratan.

Kemudian, setelah itu, muncul hewan kecil pertama di dalam air. Hewan kecil ini terlalu kecil, sama
seperti tumbuhan kecil ketika pertama kali muncul di bumi, untuk bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop.

Kemudian, setelah itu, di dalam air muncul hewan-hewan yang lebih besar seperti ubur-ubur, kerang,
dan hewan berbentuk seperti kepiting.

Lalu kemudian, muncul serangga, beberapa tinggal di dalam air, beberapa tinggal di permukaan air, lalu
sebagian ada yang hidup di daratan, dan sebagiannya lagi ada yang hidup di udara.

Kemudian, setelah itu muncul ikan yang hanya hidup di dalam air.

Lalu, muncul hewan seperti katak yang disebut amfibi yang hidup di dalam air tapi juga bisa hidup di
daratan.

Kemudian setelah itu, muncul hewan reptil, seperti ular, kura-kura, kadal, dan kadal besar (dinosaurus).

Lalu, muncul burung-burung yang bertelur, dan mamalia (seperti rubah, monyet, sapi) yang menyusui
anak-anak mereka.

Dan kemudian, yang terakhir muncul, adalah……… siapa hayoo?

Ya! manusia, laki-laki, perempuan, dan anak-anak.

Beginilah tahapannya..

Bintang-bintang → matahari → percikan → bumi → uap → hujan → samudra → tumbuhan →

Hewan → ubur-ubur → serangga → ikan → amfibi → reptil → burung → mamalia → manusia.

Bagaimana menurutmu Aku bisa tahu tentang semua ini, padahal hal itu terjadi sudah lamaaaa sekali.

Tidak, Aku tidak tahu. Aku hanya menebak saja.

Tapi ada beberapa jenis tebakan. Jika Saya mengepalkan kedua tangan Saya, lalu memintamu untuk
menebak di tangan mana yang ada uangnya, kurang lebih seperti itulah analogi tebakannya. Tebakanmu
bisa benar, tapi mungkin juga salah. Itu hanya kebetulan saja.

Ada satu jenis tebakan yang lain lain. Ketika ada hamparan salju dan Saya melihat ada jejak sepatu di
atasnya, Saya bisa menebak bahwa seseorang pasti telah lewat sini, karena sepatu tidak mungkin
berjalan sendiri tanpa dipakai oleh seseorang. Nah, tebakan jenis ini bukanlah tebakan yang
mengandalkan keberuntungan, tapi berdasarkan kaidah-kaidah atau hukum-hukum yang umum terjadi.

Dan dengan begitu kita bisa menebak tentang banyak hal-hal hebat yang terjadi di masa lampau, bahkan
jauuuhh di masa lalu, meskipun pada saat itu tidak ada seorang pun di sana yang bisa melihat dan
menceritakan tentang hal tersebut.
Orang-orang telah menggali jauh ke dalam tanah di berbagai belahan bumi dan telah menemukan ……
apa ya kira-kira?

Meraka telah menemukan mata panah, tombak serta kapak.

Hal yang aneh tentang panah, tombak, dan kapak ini adalah benda-benda ini tidak terbuat dari besi atau
baja, seperti yang kita sering lihat sekarang, akan tetapi terbuat dari batu.

Sekarang, kita meyakini bahwa hanya manusia yang bisa membuat dan menggunakan benda-benda
seperti itu, karena burung, ikan, ataupun binatang-binatang lain tidak menggunakan tombak maupun
kapak.

Kita juga meyakini bahwa manusia-manusia ini pasti telah hidup jauh, jauuh sebelum besi dan baja
dikenal.

Mereka juga menemukan tulang-belulang dari orang-orang itu, yang pasti sudah meninggal ribuan tahun
yang lalu, jauh sebelum seorang pun menulis tentang sejarah. Maka, kita mengetahui bahwa manusia
yang tinggal di bumi juga bekerja dan bermain, makan dan berkelahi ----- dan melakukan banyak hal
yang sama dengan kita sekarang ini.

Pada zaman itu, orang-orang menggunakan benda-benda yang terbuat dari batu, oleh karena itu, zaman
itu disebut sebagai ZAMAN BATU.

Orang-orang pada zaman batu ini, kita menamakannya Manusia Primitive, yang secara sederhana
artinya “Pertama” karena “Primer” berarti pembaca pertama.
SEJARAH DIMULAI

Peristiwa-peristiwa yang Saya ceritakan sebelumnya, dimana peristiwa-peristiwa itu diperoleh dengan
“menebak” disebut masa “Pra-Sejarah”. Sedangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sepanjang masa
hidup manusia, yang tertulis - cerita yang Saya tidak perlu menebaknya lagi - Kita sebut sebagai
“Sejarah”.

Sejarah pertama yang Kami cukup yakin benar-benar terjadi dimulai dengan keluarga Hamit. Keluarga
Hamit adalah sekelompok manusia atau suku yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan Eufrat. Kami pikir
keluarga/suku Hamit ini pindah dari sekitar sungai Tigris dan Eufrat ke daerah Mesir jauh sebelum
sejarah dimulai.

Tentu saja mereka tidak mengangkut barang-barang mereka menggunakan mobil lalu pindah ke Mesir,
seperti jika kita pindah rumah sekarang. Mereka tinggal di dalam tenda-tenda bukan di rumah. Dan
mereka hanya melakukan perpindahan selama satu hari perjalanan lalu mendirikan tenda untuk
bermalam. Ketika mereka sudah lelah atau bosan tinggal di suatu tempat atau mereka sudah memakan
semua yang ada di sekitar sana, mereka akan menggulung dan melipat tenda mereka lalu
menyimpannya di atas unta, untuk kemudian pindah ke tempat yang baru.

Jadi, keluarga/suku Hamit ini tinggal di tenda-tenda untuk sementara, lalu kemudian secara berkala
pindah lebih jauh ke tempat-tempat atau daerah-daerah yang nyaman dan enak untuk ditinggali, lalu
bekemah di sana, sampai akhirnya mereka sampai di suatu daerah yang kita kenal dengan nama Mesir
sekarang. Ketika mereka akhirnya sampai di daerah Mesir, mereka merasa daerah ini adalah tempat
yang sangat nyaman untuk ditinggali.

Anda mungkin juga menyukai