Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PROJECT

ELEKTRONIKA DAYA
AC DIMMER DENGAN KONTROL POTENSIO MELALUI ARDUINO

DISUSUN OLEH
KHALID HIMAWAN (18518241041)
AZZAR BUDIYANTO (18518241046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2022
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan

BAB II Metodologi Penelitian


A. Alat dan Bahan
B. Alur kerja

BAB III Hasil


BAB IV Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
Dari segi frekuensi keluaran yang dapat diperoleh, ada dua jenis rangkaian pengatur tegangan
AC, yaitu (a) rangkaian pengatur tegangan AC yang bersumber dari keluaran frekuensi konstan, dan (b)
rangkaian pengatur tegangan AC mampu keluaran keluaran frekuensi. akan diatur. Rangkaian pertama,
disebut pengatur tegangan AC (AC regulator), adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah
sumber tegangan AC menjadi sumber tegangan AC frekuensi tetap yang dapat diatur secara eksternal.
Sirkuit kedua, yang disebut cycloconverter, adalah sirkuit elektronik daya yang dapat mengubah
sumber tegangan arus bolak-balik (AC) menjadi sumber tegangan AC frekuensi yang dapat disesuaikan
secara eksternal. Perangkat semikonduktor daya yang digunakan umumnya adalah SCR, yang berfungsi
sebagai sakelar dan pengatur. Sumber tegangan input tipe untuk menyalakan sirkuit. Regulator AC dan
Cyclo-Converter menerima voltase AC satu fasa atau tiga fasa. Rangkaian regulator AC dapat
diimplementasikan dalam bentuk regulator AC setengah gelombang (unidirectional) dan regulator AC
gelombang penuh (bidirectional). Beban rangkaian penyearah terkontrol juga dihubungkan ke beban
induktif resistif atau resistif.
Regulator AC adalah rangkaian listrik yang mengubah sumber AC menjadi sumber AC dengan
voltase dan frekuensi yang berbeda. Konversi arus bolak-balik menjadi arus bolak-balik pada berbagai
tegangan dan frekuensi digunakan untuk mengontrol peralatan listrik. Contoh aplikasi rangkaian ini
antara lain automatic voltage regulator (AVR) pada generator, rangkaian peredupan, voltage stabilizer
pada peralatan elektronik, dan variable speed drive (VSD) pada peralatan kontrol kecepatan motor di
industri.

Prinsip kerja rangkaian AC Regulator


Triac / thyristor dua arah. Triac terdiri dari dua SCR yang terhubung anti-paralel dengan koneksi
gerbang umum. Tidak seperti SCR, yang hanya melewatkan voltase positif, triac dipicu oleh voltase
positif dan negatif dan dihidupkan oleh voltase AC di gerbang. Triac umumnya digunakan dalam
rangkaian kontrol dan switching. Triac aktif hanya ketika polaritas anoda lebih positif daripada polaritas
katoda dan gerbang diberi polaritas positif, dan sebaliknya. Setelah konduksi, TRIAC akan terus
beroperasi setelah arus gerbang dilepas selama arus (ID) yang mengalir melalui TRIAC lebih besar dari
arus holding (IH). Satu-satunya cara untuk membuka (mematikan) TRIAC adalah membuat arus ID lebih
rendah dari arus IH. Regulator Tegangan AC adalah konverter yang mengontrol tegangan, arus, dan daya
rata-rata yang dialirkan dari sumber listrik AC ke beban AC. Komponen utama pengatur tegangan AC
adalah triac atau thyristor (SCR) yang terhubung secara paralel. Regulator tegangan AC memiliki dua
skema pensaklaran, yang pertama adalah kontrol fase, di mana pensaklaran terjadi pada setiap siklus
sumber dan bentuk gelombang tegangan dari sumber ke beban dibatalkan setiap siklus. Skema switching
kedua adalah siklus integrasi, yang menghilangkan beberapa siklus tegangan keluaran pada beban.
Gambar 1 menunjukkan rangkaian pengatur tegangan AC.
Penggunaan dua thyristor anti-paralel memastikan kontrol tegangan AC simetris pada setengah
gelombang pertama dan setengah gelombang kedua. Operasi triac adalah cara yang paling sederhana,
paling efisien dan paling dapat diandalkan. Triac adalah komponen dua arah, sehingga pulsa pemicu
tunggal cukup untuk menggerakkan tegangan AC pada kedua setengah gelombang. Mungkin ini yang
membuat rangkaian kontrol jenis ini sangat populer di masyarakat. Kelemahannya terletak pada
kekuatannya yang masih terbatas dibandingkan penggunaan thyristor.

B. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh pengubahan timing picu atau timing pada frekwensi terhadap listrik AC
2. Mengetahui pengaruh nyala terang bolam lampu dari rangkaian yang telah dibuat
3. Menguji fungsi alat yg dibuat.
BAB II Metodologi Penelitian
A. Alat dan Bahan
1. Software Proteus

B. Alur kerja
Dimmer menggunakan Triac dan arduino dimana arduino berperan sebagai kontrol
untuk mengubah gelombang dari muatan listrik AC.

Untuk metode yang digunakan ialah memakai zero cross detector unit untuk mendeteksi
tegangan yang meloncat dari positive ke negative. Kemudian untuk mengontrol timing on off
menggunakan TRIAC. Setelah itu penggunaan potensiometer ditujukan untuk menentukan delay
timing yang mana dikonversikan delay pada arduino antara 1-10 milidetik. Berikut adalah gambar
rangkaian yang telah dibuat menggunakan software proteus meliputi desain pcb, wiring rangkaian
serta kode program pada arduino IDE
Dedain PCB

Wiring Rangkaian

Kode Program
BAB III Hasil

Saat potensio dari posisi 0, lampu mati

Saat potensio digeser lampu mulai menyala hingga puncak pada potensio 50%
Ketika nilai potensio 70% keadaan lampu lebih terang

Saat sampai di keadaan potensio max lampu mati


BAB IV Kesimpulan

Berdasarkan data hasil percobaan, dapat diketahui bahwa adanya pengaruh yang timbul dan
rangkaian berkerja sesuai dengan yang di inginkan dimana ketika potensio diubah nilainya maka akan
mempengaruhi nyala dari beban yang mana disini dipakainya adalah sebuah bolam lampu. Pada saat
potensio di posisi 0% akan memberikan kondisi kepada lampu untuk mati, kemudian saat mulai dinaikkan
nilainya akan bertambah nyala lampu hingga puncaknya pada potensio sebesar 50% yang mana puncak
terang didapat, kemudian ketika ditambah akan berkurang secara linier hingga 100% akan mematikan
lampu bolam.
Daftar Pustaka

Ali, Muhammad. 2018. Aplikasi Elektronika Daya Pada Sistem Tenaga Listrik. UNY Press.
Yogyakarta
Newton, Alex. 2022. 220V AC Light/Fan Dimmer using TRIAC & Arduino. https://220V AC
Light/Fan Dimmer using TRIAC & Arduino (how2electronics.com)

Anda mungkin juga menyukai