Pada Bab I telah didefinisikan tentang perkalian dua bilangan kompleks. Dalam bentuk polar, perkalian antara
𝑧1 = 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) dan 𝑧2 = 𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 ) adalah
= 𝑟1 𝑟2 [cos(𝜃1 + 𝜃2 ) + 𝑖 sin(𝜃1 + 𝜃2 )]
Pada bab sebelumnya, telah diketahui bahwa |𝑧1 𝑧2 | = |𝑧1 ||𝑧2 |, maka dengan kata lain dapat dinyatakan sebagai
|𝑧1 |
= ,𝑧 ≠ 0
1 2
Secara geometri, hal ini menyatakan adanya kesebangunan dua segitiga seperti pada Gambar 8 berikut:
Rumus De Moivre
Apabila
𝑧1 = 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 )
𝑧2 = 𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 )
⋮
𝑧𝑛 = 𝑟𝑛 (cos 𝜃𝑛 + 𝑖 sin 𝜃𝑛 )
dengan 𝑛 bilangan asli, maka dari rumus perkalian dua bilangan kompleks dapat dilanjutkan secara induktif
dan diperoleh
𝑧1 𝑧2 … 𝑧𝑛 = 𝑟1 𝑟2 … 𝑟𝑛 [cos(𝜃1 + 𝜃2 + ⋯ + 𝜃𝑛 ) + 𝑖 sin(𝜃1 + 𝜃2 + ⋯ + 𝜃𝑛 )]
Akibatnya, jika 𝑧 = 𝑟(cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃), maka 𝑧 𝑛 = 𝑟 𝑛 (cos 𝑛𝜃 + 𝑖 sin 𝑛𝜃). Jika 𝑟 = 1, didapatkan Rumus De
Moivre sebagai berikut
Selanjutnya, akan dijelaskan pembagian bilangan kompleks 𝑧1 = 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) oleh 𝑧2 = 𝑟2 (cos 𝜃2 +
𝑖 sin 𝜃2 ) ≠ 0, adalah
𝑟1
= [cos(𝜃1 − 𝜃2 ) + 𝑖 sin(𝜃1 − 𝜃2 )]
𝑟2
𝑧1
arg ( ) = 𝜃1 − 𝜃2 = arg 𝑧1 − arg 𝑧2
𝑧2
1 1
= [cos(−𝜃) + 𝑖 sin(−𝜃)]
𝑧 𝑟
1
= [cos 𝜃 − 𝑖 sin 𝜃]
𝑟
1
Apabila 𝑧 −𝑛 menyatakan 𝑧 𝑛, 𝑛 bilangan asli, dapat ditunjukkan bahwa
1 1 𝑛 1
𝑧 −𝑛 = = ( ) = [cos(−𝑛𝜃) + 𝑖 sin(−𝑛𝜃)]
𝑧𝑛 𝑧 𝑟𝑛
Jadi, rumus De Moivre berlaku untuk 𝑛 bilangan bulat.
Contoh:
Jawab:
Misalkan: 𝑧 = −1 + 𝑖, maka
1
𝑟 = |𝑧| = √(−1)2 + 12 = √2 dan tan 𝜃 = −1 = −1
3
Karena 𝑧 berada pada Kuadaran II, maka dipilih 𝜃 = 𝜋, sehingga diperoleh
4
3 3
−1 + 𝑖 = √2 (cos 𝜋 + 𝑖 sin 𝜋)
4 4
Berdasarkan rumus 𝑧 𝑛 = 𝑟 𝑛 (cos 𝑛𝜃 + 𝑖 sin 𝑛𝜃), maka didapatkan
5 15 15
(−1 + 𝑖)5 = (√2) (cos 𝜋 + 𝑖 sin 𝜋)
4 4
5 7 7
= (√2) (cos 𝜋 + 𝑖 sin 𝜋)
4 4
5 1 1
= (√2) (2 √2 − 𝑖 2 √2)
1 1
= 4√2 (2 √2 − 2 √2 𝑖)
= 4 − 4𝑖
LATIHAN SOAL 4
1. (−2 + 2𝑖)7
2. (1 − 𝑖)6
−10
3. (1 + √3 𝑖)