Anda di halaman 1dari 24

BAB II

TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI


Kompetensi Dasar :

3.1 Menjelaskan keberkaitan turunan pertama dan kedua fungsi dengan nilai maksimum, nilai
minimum dan kemonotonan fungsi, kemiringan garis singgung serta titik belok dan selang
kecekungan fungsi trigonometri.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan dengan nilai maksimum, nilai minimum dan
kemonotonan fungsi, kemiringan garis singgung serta titik belok dan selang kecekungan fungsi
trigonometri.

A. NOTASI dan KONSEP TURUNAN


Notasi

Turunan fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) dinotasikan dengan


𝑑𝑦 𝑑𝑓 𝑑
𝑦 ′, 𝑓 ′ (𝑥 ), , , (𝑓(𝑥 ))
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥

Konsep Turunan
Turunan fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) dinyatakan sebagai
𝑓 (𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
lim
ℎ→0 ℎ

B. TURUNAN FUNGSI SIN dan COS


Dari konsep turunan diatas, temukanlah rumus turunan dari 𝑦 = sin 𝑥 dan 𝑦 = cos 𝑥
Turunan dari 𝒇(𝒙) = 𝐬𝐢𝐧 𝒙 Turunan dari 𝒇(𝒙) = 𝐜𝐨𝐬 𝒙
𝑓 (𝑥 + ℎ ) − 𝑓 (𝑥 ) 𝑓 (𝑥 + ℎ ) − 𝑓 (𝑥 )
𝑓 ′(𝑥 ) = lim 𝑓 ′ (𝑥 ) = lim
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ
sin(𝑥 + ℎ) − sin 𝑥 cos(𝑥 + ℎ) − cos 𝑥
= lim = lim
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ

sehingga sehingga
Setelah kalian menemukan rumus turunan sin dan cos, tentukanlah turunan dari fungsi berikut
1
a. 𝑦 = 2 sin 𝑥 c. 𝑦 = 𝑥 − 2 sin 𝑥 e. 𝑦 = 3𝑥 2 − 4𝑥 − cos 𝑥 + 2 sin 𝑥
1
b. 𝑦 = −8 cos 𝑥 d. 𝑦 = 2 𝑥 2 − 11 cos 𝑥

C. SIFAT-SIFAT TURUNAN
Sifat-sifat Turunan

D. TURUNAN FUNGSI TAN, SEC, COSSEC, DAN COT

Temukanlah rumus turunan dari 𝐭𝐚𝐧 𝒙

Latihan Soal
Tentukan turunan dari fungsi berikut!
1. 𝑦 = 6 − tan 𝑥
2. 𝑦 = (5𝑥 + 1). cos 𝑥
𝑥
3. 𝑦 = 2 sin 𝑥
4. 𝑦 = 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 − 𝑐𝑜𝑠 2𝑥
5. 𝑦 = 𝑥 2 sec 𝑥
E. ATURAN RANTAI
Konsep

𝒅𝒚 𝒅𝒚 𝒅𝒖
Contoh : Misalkan 𝑦 = 𝑓(𝑢) dan 𝑢 = 𝑔(𝑥) maka 𝒅𝒙 = 𝒅𝒖 . 𝒅𝒙 .
1. Diketahui 𝑦 = sin(8𝑥 + 3). Tentukan turunan pertama dari 𝑦!
𝒅𝒚 𝒅𝒚 𝒅𝒖 𝒅𝒗
Misalkan 𝑦 = 𝑓(𝑢)
Penyelesaian : , 𝑢 = 𝑔(𝑣) dan 𝑣 = 𝑔(𝑥) maka = . .
𝒅𝒙 𝒅𝒖 𝒅𝒗 𝒅𝒙
Dari 𝑦 = sin(8𝑥 + 3) misalkan 𝑢 = 8𝑥 + 3 maka 𝑦 = sin(𝑢)
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝑑(sin(𝑢) 𝑑(8𝑥+3)
Sehingga = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑥 = . = cos 𝑢 . 8 = 8 cos(8𝑥 + 3)
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥

2. Diketahui 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠 2 (2𝑥 + 1). Tentukan turunan pertama dari 𝑦!


Penyelesaian :
Dari 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠 2 (2𝑥 + 1). misalkan 𝑢 = cos(2𝑥 + 1). maka 𝑣 = 2𝑥 + 1
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑣 𝑑(𝑢2) 𝑑(cos 𝑣) 𝑑(2𝑥+1) 1
Sehingga = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑣 . 𝑑𝑥 = . .
= 2 𝑢. (− sin 𝑣). (2)
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑣 𝑑𝑥
1 1
= cos(2𝑥 + 1) (− sin(2𝑥 + 1)). 2 = − cos(2𝑥 + 1) sin(2𝑥 + 1) = − sin(4𝑥 + 2)
2 2
Uji Kemampuan I

1. Nyatakan fungsi berikut kedalam fungsi komposisi!


a. 𝑦 = tan(𝑥 2 + 3)
Maka 𝑦 = ⋯. dan 𝑢 = ⋯
2
b. 𝑦 = 𝑠𝑖𝑛 (2𝑥 − 6)
Maka 𝑦 = ⋯. 𝑢=⋯ dan 𝑣 = ⋯
c. 𝑦 = sin(cos 𝑥))
Maka 𝑦 = ⋯. dan 𝑢 = ⋯
2
d. 𝑦 = cos((2𝑥 − 6) )
Maka 𝑦 = ⋯. 𝑢=⋯ dan 𝑣 = ⋯
e. 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠 2(𝑥 2 − 2𝑥 − 6)
Maka 𝑦 = ⋯. 𝑢=⋯ dan 𝑣 = ⋯
2. Tentukan turunan dari fungsi pada soal no 1!
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
a. = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑥 =
𝑑𝑥

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑣
b. = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑣 . 𝑑𝑥 =
𝑑𝑥

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
c. = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑥 =
𝑑𝑥

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑣
d. = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑣 . 𝑑𝑥 =
𝑑𝑥

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑣
e. = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑣 . 𝑑𝑥 =
𝑑𝑥
F. Turunan kedua suatu Fungsi

Turunan kedua

Jika 𝒇′(𝒙) diturunkan lagi terhadap 𝑥 maka akan diperoleh turunan kedua
𝒅𝟐 𝒇
dari fungsi 𝒇(𝒙). Turunan kedua fungsi 𝑓(𝑥) ditulis 𝒇′ ′(𝒙) atau 𝒅𝒙𝟐

Contoh:
1. Jika 𝑦 = sin 𝑥 maka
𝑑𝑦
• Turunan pertama : 𝑦 ′ = 𝑑𝑥 = cos 𝑥
𝑑2 𝑦
• Turunan kedua : 𝑦 ′′ = = − sin 𝑥
𝑑𝑥 2

Uji Kemampuan II

1. Diberikan fungsi f dibawah ini!

𝜋 𝜋
a. 𝑓 (𝑥 ) = sin 𝑥 . cos 𝑥. hitunglah 𝑓 ′ ( 3 ) , 𝑓 ′′ ( 3 )

b. 𝑓(𝑥) = 3 sin(2𝑥 + 3). Tentukan 𝑓 ′′(𝑥)


=⋯
2. Diketahui 𝑓 (𝑡) = 𝑡 cos(𝜋𝑡). tentukan
a. 𝑓 ′ (𝑡), 𝑓 ′′(𝑡)
𝜋 𝜋
b. 𝑓 ′ (2 ) , 𝑓 ′′( 2 )
G. Aplikasi turunan

Contoh soal gradien garis singgung

1. Tentukan gradien garis singgung kurva 𝑓 (𝑥 ) = tan(3𝑥 − 3) dititik berabsis 1!


Penyelesaian :
Diketahui:
𝑚 adalah gradien garis singgung,
𝑓 (𝑥 ) = tan(3𝑥 − 3)
Dan 𝑎 = 1
Gradien garis singgung : 𝑚 = 𝑓 ′(𝑎)
Turunan kurva f(x): 𝑓 ′(𝑥 ) = 3𝑠𝑒𝑐 2 (3𝑥 − 3)
Sehingga 𝑚 = 𝑓 ′(𝑎) = 3𝑠𝑒𝑐 2 (3(1) − 3) = 3𝑠𝑒𝑐 2 (0) = 3(1) = 3
gradien garis singgung kurva 𝑓 (𝑥 ) = tan(3𝑥 − 3) dititik berabsis 1 adalah 3.
2. Tentukan persamaan garis singgung kurva 𝑓 (𝑥 ) = tan(3𝑥 − 3) dititik berabsis 1!
Penyelesaian:
persamaan garis singgung: 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 ).
Dari soal nomer 1 diperoleh gradien 𝑚 = 3, 𝑥1 = 1
Untuk memperoleh 𝑦1, subtitusikan 𝑥 = 1 ke 𝑓 (𝑥 ) = tan(3𝑥 − 3) sehingga 𝑦1 =
tan(3(1) − 3) = tan 0 = 0
Sehingga 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
𝑦 − 0 = 3(𝑥 − 1).
Persamaan garis singgung :𝑦 = 3𝑥 − 3
Nama :
Kelas :

1
1. Tentukan turunan dari fungsi 𝑦 = 2 𝑥 2 − 11 cos 𝑥!

2. Diketahui 𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 − 4𝑥 − cos 𝑥 + 2 sin 𝑥 , tentukan 𝑓′(0)!


3. Tentukan turunan dari fungsi 𝑦 = 6 − tan 𝑥!
𝜋
4. Diketahui 𝑓(𝑥 ) = 3𝑥 − 8 cot 𝑥 , tentukan 𝑓′( 6 )!

5. Tentukan turunan dari fungsi 𝑦 = tan(2𝑥 + 3) !


6. Tentukan turunan dari fungsi 𝑦 = 𝑠𝑖𝑛2 (5𝑥 − 6)!
Nama :
Kelas :

1. Tentukan turunan dari fungsi 𝑦 = 𝑥 2 sec 𝑥!


𝑥
2. Diketahui 𝑦 = 2 cos 𝑥, tentukan 𝑓′(0)!
3. Tentukan turunan kedua dari fungsi 𝑦 = 3𝑥 − cos 2𝑥!
𝜋
4. Diketahui 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 + sin 3𝑥 , tentukan 𝑓′( 6 )!
5. Tentukan turunan ke-6 dari fungsi 𝑦 = −cos (2𝑥 + 3) !
Nama :
Kelas :

1. Tentukan gradien garis singgung yang melalui kurva turunan dari fungsi 𝑦 = 2 cos 2𝑥 dititik yang
𝜋
berabsis 4 !
2. Diketahui gradien garis singgung yang melalui kurva turunan dari fungsi 𝑦 = 4 sin 𝑥 di suatu titik
P adalah 2.Tentukan koordinat titik P yang mungkin!
𝜋
3. Tentukan pesamaan garis singgung kurva 𝑦 = tan 𝑥 dititik ( 4 , 1)!
𝜋
4. Tentukan persamaan garis singgung kurva 𝑦 = cot 𝑥 − 2 csc 𝑥 dititik dengan absis 3 !
5. Tentukan koordinat titik potong terhadap sumbu y dari persamaan garis singgung yang melelui kurva
𝜋
𝑦 = sin 𝑥 + cos 𝑥 dititik yang ber absis 2 !
Nama :
Kelas :

𝜋
1. Tentukan titik stasioner dari fungsi 𝑓(𝑥) = 3 cos(𝑥 + 4 ) untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝜋!
𝜋
2. Tentukan titik stasioner serta jenisnya dari fungsi 𝑓(𝑥) = 2 sin(2𝑥 − 2 ) untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋!
3. Tentukan nilai minimum kurva 𝑦 = −2 cos 𝑥 untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋!
4. Tentukan nilai maksimum dari fungsi 𝑓 (𝑥 ) = 1 + sin 3𝑥 cos 3𝑥 untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋!
Nama :
Kelas :

𝜋
1. Tentukan interval fungsi 𝑓(𝑥) = 3 cos(𝑥 + 4 ) untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝜋 agar monoton naik !
𝜋
2. Tentukan interval fungsi 𝑓(𝑥) = 2 sin(2𝑥 − 2 ) untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋 agar monoton turun !
3. Tentukan interval fungsi 𝑦 = −2 cos 𝑥 untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋 agar cekung ke atas!
4. Sketsalah grafik fungsi 𝑓 (𝑥 ) = 1 + sin 3𝑥 cos 3𝑥 untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋!
DISTRIBUSI PELUANG BINOMIAL
Konsep Variabel Acak
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan variabel acak, caba Anda lakukan kegiatan
berikut.

Lakukan secara berpasangan!


Lemparkan dua uang logam Rp500,- secara bersamaan. Dapatkan Anda menentukan kemungkinan
permukaan uang logam yang kan muncul? Jelaskan jawaban Anda! Bandingkan jawaban Anda
dengan jawaban teman Anda! Diskusikan dan buat kesmpulan bersama!

Dari percobaan pada kegiatan di atas, ada empat kemungkinan hasil percobaan yang muncul,
di antaranya
 AA (Angka-angka)
 GA (gambar-angka)
 AG (angka-gambar)
 GG (gambar-gambar)
Atau ditulis dalam bentuk hinpunan yang disebut ruang sampel 𝑆 = {𝐺𝐺, 𝐺𝐴, 𝐴𝐺, 𝐺𝐺}. Misalkan X =
banyak sisi gambar yang terlihat pada percobaan, maka
a. Nilai 𝑋 = 0 jika muncul AA
b. Nilai 𝑋 = 1 jika muncul AG atau GA
c. Nilai 𝑋 = 2 jika muncul GG
Perhatikan bahwa X memiliki nilai tidak tunggal. Sesuatu yang memiliki nilai tidak tunggal
atau suatu besaran yang bisa mengambil nilai-nilai berbeda disebut variabel. Misalnya, jumlah roda
sepeda dan jumlah hari dalam satu minggu adalah konstanta, sedangkan bilangan real yang
kuadratnya lebih kecil dari 25 dan jumlah orang yang menunggu di pemberhentian bus adalaha
variabel. sedangkan suatu besaran yang hanya bisa memiliki satu nilai tunggal disebut konstanta,
sedangkan
Variabel ada dua macam yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu. Variabel diskrit memiliki
nilai-nilai yang dapat dihitung (berhingga, sedangkan variabel kontinu memiliki nilai-nilai yang tidak
bisa dihitung (tak berhingga).
Variabel yang nilainya ditentukan dalam percobaan disebut variabel acak. Variabel acak
adalah variabel yang menghubungkan kemungkinan hasil acak (ruang sampel) dari sebuah
percoabaan dengan nilai berupa bilangan real, di mana hanya ada satu nilai untuk setiap titik sampel.
Variabel acak dinyatakan dengan huruf besar, misalnya X, Y dan Z, sedangkan nilai variabel acak
dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya x,y dan z. sedangkan peluang kejadian X nilainya kurang
atau sama dengan x ditulis 𝑃(𝑋 ≤ 𝑥).
Variabel acak diperoleh dari hasil menghitung/membilang dan nilainya berupa bilangan
bulat. X = banyak sisi gambar yang terlihat pada percobaan melambungkan sekeping uang logam
sebanyak tiga kali merupakan contoh variabel acak diskrit. Variabel acak kontinu diperoleh dari hasil
mengukur dan nilainya berupa bilangan real. Misalnya hasil penimbangan berat badan , hasil
pengukuran tinggi badan, dan hasil pencatatan waktu yang diperlukan peserta lomba lari mencapai
garis finish.

Distribusi Peluang Diskrit


Distribusi peluang variabel acak diskrit meruapakan suatu cara untuk menyajikan nilai
peluang nilai-nilai variabel acak diskrit. Peluang nilai variabel acak 𝑋 dinotasikan dengan 𝑓 (𝑥) =
𝑃(𝑋 = 𝑥). Distribusi peluang variabel acak diskrit dapat dinyatakan dalam bentuk tabel, grafik atau
fungsi. Distribusi peluang disebut juga distribusi probabilitas atau fungsi peluang atau fungsi
probabilitas.
Contoh. Pada percobaan melambungkan sekeping uang logam sebanyak tiga kali. Jika 𝑋 adalah
variabel acak diskrit yang menyatakan banyak sisi gambar yang muncul.
a. Tentukan ruang sampel percobaan
b. Buatlah tabel distribusi peluang variabel acak 𝑋
c. Gambar grafik distribusi peluang variabel acak 𝑋
d. Tuliskan fungsi distribusi peluang variabel acak 𝑋
Jawab.
a. Ruang sampel 𝑆 = {𝐴𝐴𝐴, 𝐴𝐴𝐺, 𝐴𝐺𝐴, 𝐴𝐺𝐺, 𝐺𝐴𝐴,𝐺𝐴𝐺, 𝐺𝐺𝐴, 𝐺𝐺𝐺 }
Banyak anggota ruang sampel S adalah 𝑛(𝑆) = 8
b.
Nilai 𝑥 Titik sampel Banyaknya

0 𝐴𝐴𝐴 𝑛1 =1

1 𝐴𝐴𝐺 , 𝐴𝐺𝐴 , 𝐺𝐴𝐴 𝑛2 =3

2 𝐴𝐺𝐺 , 𝐺𝐴𝐺 , 𝐺𝐺𝐴 𝑛3 =3

3 𝐺𝐺𝐺 𝑛4 1

Dari tabel di atas diperoleh


𝑛1 1
𝑃(𝑋 = 0) = =
𝑛(𝑆) 8
𝑛2 3
𝑃(𝑋 = 0) = =
𝑛(𝑆) 8
𝑛3 3
𝑃(𝑋 = 0) = =
𝑛(𝑆) 8
𝑛4 1
𝑃(𝑋 = 0) = =
𝑛(𝑆) 8
Sehingga dapat dibuat tabel distribusi peluang variabel acak 𝑋

𝑋=𝑥 0 1 2 3 Jumlah

𝑃(𝑋) 1 3 3 1 1
8 8 8 8
c. Gambar grafik distribusi peluang variabel acak 𝑋

d. fungsi distribusi peluang variabel acak 𝑋

0, untuk x yang lain


1
𝑓(𝑥) = 8 , untuk x = 0,3
3
{ 8 , untuk x = 1,2

Sifat-sifat distribusi peluang


Misalkan 𝑥 adalah variabel acak diskrit yang bernilai 𝑥1 ,𝑥 2 ,𝑥 3 ,… , 𝑥 𝑛 dan 𝑓(𝑥 𝑖) merupakan peluang
nilai-nilai variabel acak 𝑋 dengan 𝑖 = 1,2,3,4, … , 𝑛 maka 𝑓(𝑥 𝑖 ) memenuhi dua sifat berikut
a. 0 ≤ 𝑓(𝑥𝑖 ) ≤ 1 untuk 𝑖 = 1,2,3,4, … , 𝑛
b. ∑𝑛𝑥=1 𝑓 (𝑥 𝑖) = 𝑓(1) + 𝑓(2) + 𝑓 (3) + ⋯ + 𝑓(𝑛) = 1

Contoh. Diketahui distribusi peluang variabel acak diskrit 𝑋 berikut.


𝑿=𝒙 3 4 5 6
𝒇(𝒙) 1 𝑘 2𝑘 + 1 1
3 9 18 6

a. Tentukan nilai 𝑘
b. Hitunglah nilai 𝑃(𝑋 ≥ 5)
Jawab.
a. ∑𝑛𝑥=1 𝑓( 𝑥 𝑖 ) = 1 b. 𝑃 (𝑋 ≥ 5) = 𝑓(5) + 𝑓 (6)
2𝑘 + 1 1
𝑓 (3) + 𝑓 (4) + 𝑓 (5) + 𝑓 (6) = 1 𝑃 (𝑋 ≥ 5) = +
18 6
1 𝑘 2𝑘 + 1 1 2.2 + 1 1
+ + + =1 𝑃 (𝑋 ≥ 5) = +
3 9 18 6 18 6
5 1
𝑃 (𝑋 ≥ 5) = +
18 6
6 + 2𝑘 + (2𝑘 + 1) + 3 5 3
=1 𝑃 (𝑋 ≥ 5) = +
18 18 18
8 4
4𝑘 + 10 = 18 𝑃 (𝑋 ≥ 5) = =
18 9
18 − 10 8
𝑘= = =2
4 4

Distribusi Peluang Kumulatif Variabel Acak diskrit

Peluang variabel aacak 𝑋 yang kurang dari atau sama dengan suatu nilai 𝑥, ditulis dengan 𝐹 (𝑥) =
𝑃(𝑋 ≤ 𝑥) . Nilai 𝐹(𝑥) dinamakan peluang kumulatif. Misalkan 𝑥 = 𝑐 merupakan salah satu nilai
variabel acak 𝑥 yang memiliki peluang 𝑓(𝑥), maka nilai 𝐹(𝑐) dinyatakan dengan:
𝑐

𝐹 (𝑐) = 𝑃 (𝑋 ≤ 𝑐) = ∑ 𝑓(𝑥) = 𝑓 (0) + 𝑓 (1) + 𝑓(2) + ⋯ + 𝑓(𝑐)


𝑥=0
Contoh . pada percobaan melambungkan melambungkan sekeping uang logam sebanyak tiga kali.
Jika 𝑋 adalah variabel acak diskrit yang menyatakan banyak sisi gambar yang muncul.
a. Tentukan fungsi distribusi peluang kumulatif variabel acak 𝑋
b. Buatlah Tabel distribusi peluang kumulatif variabel acak 𝑋
c. Gambar grafik distribusi peluang kumulatif variabel acak 𝑋
Jawab.
a.
0
1
𝐹 (0) = 𝑃(𝑋 ≤ 0) = ∑ 𝑓(𝑥) = 𝑓(0) =
8
𝑥=0
1
1 3 4 1
𝐹 (1) = 𝑃(𝑋 ≤ 1) = ∑ 𝑓(𝑥) = 𝑓(0) + 𝑓(1) = + = =
8 8 8 2
𝑥=0
2
1 3 3 7
𝐹 (2) = 𝑃(𝑋 ≤ 2) = ∑ 𝑓(𝑥) = 𝑓(0) + 𝑓(1) + 𝑓 (2) = + + =
8 8 8 8
𝑥=0
3
1 3 3 1
𝐹 (3) = 𝑃(𝑋 ≤ 3) = ∑ 𝑓(𝑥) = 𝑓(0) + 𝑓(1) + 𝑓 (2) + 𝑓(3) = + + + =1
8 8 8 8
𝑥=0

Fungsi distribusi peluang kumulatif variabel acak 𝑋

0, untuk x < 0
1
, untuk 0 ≤ x < 1
8
1
𝐹 (𝑥) = , untuk 1 ≤ x < 2
2
7
, untuk 2 ≤ x < 3
8
{ 1, untuk 𝑥 ≥ 3
b. Tabel distribusi peluang kumulatif variabel acak 𝑋
𝑋=𝑥 0 1 2 3

𝐹(𝑋) 1 1 7 1
8 2 8

c. Grafik distribusi peluang kumulatif variabel acak 𝑋

Dari suatu distribusi peluang kumulatif 𝐹(𝑥) dapat diperoleh nilai 𝑓 (𝑥𝑖 ) = 𝑃 (𝑋 = 𝑥𝑖 ) = 𝐹 (𝑥 𝑖) −
𝐹(𝑥𝑖−1 ) dan 𝑃(𝑎 < 𝑥 ≤ 𝑏) = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)

Distribusi Binomial
Sering dalam berbagai macam permasalahan peluang hanya memiliki dua kemungkinan hasil
atau dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Sebagai contoh, ketika suatu koin dilempar,
maka kita akan mendapat angka atau gambar. Ketika seorang bayi lahir, maka seorang bayi tersebut
merupakan bayi laki-laki atau perempuan. Dalam permainan bola basket, tim yang bermain bisa
menang atau kalah. Kondisi-kondisi lainnya dapat disederhanakan untuk menghasilkan dua
kemungkinan. Sebagai contoh, suatu pengobatan medis dapat diklasifikasikan sebagai efektif atau
tidak efektif, tergantung hasilnya. Seseorang dapat dikategorikan memiliki tekanan darah normal
atau tidak normal, tergantung dari pengukuran tekanan darahnya. Pertanyaan-pertanyaan pilihan
ganda, walaupun memiliki empat atau lima pilihan jawaban, dapat diklasifikasikan menjadi benar
atau salah. Kondisi-kondisi yang telah dicontohkan tersebut dinamakan percobaan binomial
Variabel acak binomial merupakan variabel acak yang nilai-nilainya ditentukan oleh hasil
percobaan binomial. Percobaan binomial merupakan percobaan yang memenuhi empat syarat
berikut.
a. Percobaan dilakukan secara berulang-ulang sebanyak 𝑛 kali, dengan 𝑛 bilangan bulat positif
b. Percobaan bersifat saling bebas (independent) atau dengan pengembalian, artinya hasil
percobaan yang satu tidak mempengaruhi hasil percobaan yang lain
c. Setiap percobaan memiliki dua macam kejadian yaitu kejadian yang diharapkan yang disebut
sukses dan kejadian yang tidak diharapkan disebut gagal
d. Peluang kejadian tetap pada setiap percobaan.
Oleh karena dalam setiap percobaan hanya memiliki dua macam kejadian, maka jumlah peluang
kejadian dalam setiap percobaan sama dengan satu. Misalkan peluang sukses 𝑝 dan peluang gagal 𝑞
maka 𝑝 + 𝑞 = 1.
Percobaan binomial disebut juga dengan percobaan Bernoulli, diberi sesuai dengan nama
penemunya James Bernoulli seorang matematikawan Swiss.

Contoh. Percobaan melemparkan satu dadu sekali. Jika kejadian mendapatkan mata daduu 5 adalah
1
sukses, maka kejadian tidak mendapatkan dadu 5 adalah gagal. 𝑃(𝑠𝑢𝑘𝑠𝑒𝑠) = 𝑝 = dan 𝑃(𝑔𝑎𝑔𝑎𝑙) =
6
1 5
𝑞 = 1 −𝑝 = 1− =
6 6
Contoh. Sebuah kotak berisi 2 bola merah dan 4 bola putih. Dari kotak diambil sebuah bola kemudian
dikembalikan lagi. Pengambilan bola diulang sebanyak 3 kali. Pada setiap pengambilan dilakukan
pencatatan terhadap banyak bola merah yang terambil. Jika 𝑋 merupakan banyak bola merah yang
terambil, berikan alasan mengapa variabel 𝑋 merupakan variabel acak.
Jawab.
Variabel acak 𝑋 adalah suatu variabel acak binomial karena ia memenuhi semua karakteristik yang
dinyatakan di atas.
a. Percobaan dilakukan secara berulang-ulang yaitu pengambilan bola diulang sebanyak 3 kali
b. Percobaan bersifat saling bebas (independent) atau dengan pengembalian yaitu setelah bola
diambil bola dikembalikan lagi ke kotak
c. Percobaan memiliki dua macam kejadian yaituterambil bola merah (sukses) dan terambil bola
bukan merah (gagal)
d. Bola yang diambil dikembalikan lagi, maka peluang termabil bola merah dalam setiap percobaan
2
adalah sama yaitu
6

Jika peluang nilai-nilai variabel acak binomial didaftar dalambentuk tabel atau grafik, diperoleh
distribusi peluang variabel acak binomial. distribusi peluang variabel acak binomial disebut
distribusi binomial. Peluang suatu nilai vaiabel acak binomial dinamakan peluang binomial. Secara
umum persamaan peluang binomial 𝑥 kejadian yang diharapak dari 𝑛 percobaan binomial
dinyatakan:

𝑓 (𝑥) = 𝑃 (𝑋 = 𝑥) = 𝑏 (𝑥; 𝑛; 𝑝) = 𝐶(𝑛, 𝑥) 𝑝 𝑥 .𝑞 𝑛−𝑥

Keterangan:
Variabel acak 𝑋 yang peluangnya berdistirbusi binomial dilambangkan dengan 𝑏(𝑥; 𝑛; 𝑝) dibaca x
berdistribusi Binomial dengan banyaknya kejadian n dan peluang berhasilnya p. kadang dituliskan
dalam bentuk 𝑋~𝐵(𝑛, 𝑝)
𝐶(𝑛, 𝑥) disebut koefisien binomial

𝑥 = banyaknya kejadian yang diharapkan 𝑥 = 0,1,2, … , 𝑛


𝑝 = peluang kejadian yang diharapkan
𝑞 = peluang kejadian tidak diharapakn 𝑞 = 1 − 𝑝
Persamaan di atas dinamakan fungsi distribusi binomial. Peluang paling banyak 𝑥 kejadian yang
diharapkan dinamakan fungsi distribusi binomial kumulatif. Misalkan 𝑥 = 𝑡, maka peluang paling
banyak 𝑡 kejadian yang diharapkan dinyatakan dengan:
𝐹 (𝑡) = 𝑃(𝑋 ≤ 𝑡)
𝑡

𝐹 (𝑡) = ∑ 𝐶(𝑛, 𝑥)𝑝 𝑥 𝑞𝑛−𝑥


𝑥=0

𝐹 (𝑡) = 𝐶(𝑛, 𝑥)𝑝 0 𝑞 𝑛−0 + 𝐶(𝑛, 𝑥) 𝑝 1 𝑞𝑛−1 + 𝐶(𝑛, 𝑥)𝑝 2 𝑞 𝑛−2 + ⋯ + 𝐶(𝑛, 𝑡)𝑝 𝑡 𝑞𝑛−𝑡
1
Contoh. Tentukan 𝑏 (3,8, )
2

Jawab
1 1 1
𝑛 = 8; 𝑥 = 3; 𝑝 = dan 𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − =
2 2 2

1 1 3 1 5 8! 1 1 8.7.6.5! 1 56 7
𝑏 (3,8, ) = 𝐶(8,3) ( ) . ( ) = . . = . = =
2 2 2 3! .5! 8 32 3.2.1.5! 256 256 32
3
Contoh. jika 𝑋~𝐵(4, ) maka tentukan
4

a. 𝑃(𝑋 = 2)
b. 𝐹 (2)
Jawab.
3
a. 𝑋~𝐵 (4, ) ↔ 𝑋~𝐵(𝑛, 𝑝)
4
3 3 1
Diperoleh 𝑛 = 3 dan 𝑝 = dan 𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − =
4 4 4
3 2 1 2 9 1 27
𝑃 𝑋 = 2 = 𝐶 4,2 . ) ( ) = 6 × ×
( ) ( ) ( =
4 4 16 16 128
b. 𝐹 (2) = 𝑃(𝑋 ≤ 2) = 𝑃(0) + 𝑃(1) + 𝑃 (2)
3 0 1 4 3 1 1 3 3 2 1 2
𝐹 (2) = 𝐶(4,0). ( ) ( ) + 𝐶 (4,1). ( ) ( ) + 𝐶(4,2). ( ) ( )
4 4 4 4 4 4
1 3 1 9 1
𝐹 (2) = (1 × 1 × ) + (4 × × ) + (6 × × )
256 4 64 16 16
1 12 54 33
𝐹 (2) = + + =
256 256 256 128

Penerapan Distribusi Binomial


Contoh. Sebuah tes terdiri atas 10 pertanyaan pilihan ganda dengan empat pilihan. Seorang siswa
dapat memilih jawaban dapat dipilih secara acak tanpa membaca pertanyaannya. Berapa peluang
siswa menjawab 6 pertanyaan dengan benar?
Jawab.
1
𝑝 = peluang menjawab pertanyaan dengan benar 𝑝 =
4

1 3
𝑞=1− =
4 4
𝑛 = 10, karena tes terdiri atas 10 pertanyaan
𝑥=6

1 6 3 10−6
𝑃(𝑋 = 6) = 𝐶(10,6) ( ) . ( )
4 4
10! 1 6 3 4
𝑃(𝑋 = 6) = ( ) ( )
6! 4! 4 4
10.9.8.7.6 1 34
𝑃(𝑋 = 6) = . .
4.3.2.1 46 44
810
𝑃(𝑋 = 6) = 210.
410
𝑃(𝑋 = 6) = 0,016
Jadi, peluang siswa menjawab tepat 6 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diberikan oleh 0,016
Contoh. sebuah dadu dilemparkan sebanyak 12 kali. Tentukanlah peluang munculnya mata dadu 6
sebanyak 3 kali.
Jawab.
1
𝑝 = peluang muncul mata dadu 6, 𝑝 =
6

1 5
𝑞=1− =
6 6
𝑛 = 12, karena dadu dilemparkan sebanyak 12 kali

𝑥 = 3, diharapkan sukses 3 kali


12−3
1 3 5
𝑃(𝑋 = 3) = 𝐶(12,3) ( ) . ( )
6 6
9
12! 1 3 5
𝑃(𝑋 = 3) = ( ) ( )
3! 9! 6 6
1
𝑃(𝑋 = 3) = 220 × × 0,1938
216
𝑃(𝑋 = 3) = 0,197
Jadi, peluang munculnya mata dadu 6 sebanyak 3 kali adalah 0,197
5
Contoh. Dalam suatu pertandingan, peluang Ronaldo dapat mencetak gol adalah , jika ronaldo
6
diberi kesempatan menendang sebanyak 5 kali. Tentukan besar peluang Ronaldo mencetak 4 kali
gol!

Jawab

5
𝑝=
6
5
𝑞 = 1 −𝑝 = 1−
6
𝑛=5

𝑥=4
4
5 1 5−4
( ) ( )
𝑃 𝑋 = 4 = 𝐶 5,4 . ( ) . )
(
6 6
4
5! 5 1 1
𝑃(𝑋 = 4) = ( ) .( )
4! .1! 6 6
54 55 3125
𝑃(𝑋 = 4) = 5. = =
65 65 7776
Contoh. Peluang seorang pasien yang tidak dipasang kawat gigi adalah 0,2. Pada suatu hari di klinik
dokter gigi ada 4 orang pasien. Hitunglah peluang dari pasien tersebut jika 2 orang belum dipasang
kawat gigi.
Jawab.
𝑝 = 0,2

𝑞 = 1 − 0,2 = 0,8

𝑛=4
𝑥=2
𝑃(𝑋 = 2) = 𝐶(4,2) . (0,2) 2 . (0,8) 4−2
4!
𝑃(𝑋 = 2) = × 0,04 × 0,64
2! .2!
𝑃(𝑋 = 2) = 6 × 0,0256
𝑃(𝑋 = 2) = 0,1536
Contoh. Pada mata kuliah tertentu peluang seorang dosen datang pada setiap
pertemuannya adalah 0,9 . Dari 16 kali tatap muka, maka tentukan peluang dosen tersebut
minimal tidak masuk dua kali

Jawab.
𝑝 = 0,9
𝑞 = 1 − 0,9 = 0,1

𝑛 = 16

𝑥 = 14 minimal tidak masuk dua kali sama maknanya dengan maksimal 14 kali masuk
𝑃(𝑋 ≤ 14) = 1 − 𝑃(𝑋 > 4) (peluang saling komplemen)
𝑃(𝑋 ≤ 14) = 1 − 𝑃(15) − 𝑃(16)

𝑃(𝑋 ≤ 14) = 1 − 𝐶(16,15) . (0,9) 15 . (0,1) 16−15 − 𝐶 (16,16). (0,9) 16 . (0,1) 16−16
16! 16!
𝑃(𝑋 ≤ 14) = 1 − × 0,2059 × 0,1 − × 0,1853 × 1
15! .1! 16! .0!
𝑃(𝑋 ≤ 14) = 1 − 0,3294 − 0,1853
𝑃(𝑋 ≤ 14) = 0,4852
Turunan Trigonometri
XII Matematika Peminatan
Ingatkah kalian?

• lim
ℎ→0
sin 𝑥+ℎ −sin 𝑥 =⋯..?

• lim
ℎ→0
cos 𝑥+ℎ −cos 𝑥 =⋯..?

• lim
ℎ→0
tan 𝑥+ℎ −𝑡𝑎𝑛 𝑥 =⋯..?

Tentukan turunan fungsi trigonometri dibawah ini
• 𝑦 = 3 sin 𝑥
• 𝑦 = −4 𝑐𝑜𝑠 𝑥
• 𝑦 = 4 sin 𝑥 − 5 tan 𝑥
• 𝑦 = 6 𝑥 − 12 cos 𝑥
1 2
Tentukan turunan fungsi trigonometri dibawah ini
• 𝑦 = 3𝑥 − 4𝑥 − cos 𝑥 + 2 sin 𝑥
2

•𝑦 = 𝑥
2 sin 𝑥

•𝑦 = 1+tan 𝑥
2 sin 𝑥
• 𝑦 = 𝑥 sec 𝑥
3

• 𝑦 = 𝑥 ta𝑛 𝑥 + sec 𝑥
3

Anda mungkin juga menyukai