Anda di halaman 1dari 7

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang telah dijamin
dalam UUD 1945 (UUD NRI Tahun 1945, Pasal 31 ayat 1). Pendidikan
merupakan prinsip fundamental dalam terbentuknya potensi manusia yang
berkualitas. Melalui pendidikan manusia dapat menjadi pribadi yang berguna
untuk diri sendiri, bangsa, atau negara. Maka dari itu usaha pendidikan harus
diselenggarakan dengan optimal, agar tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat
tercapai. Pada umumnya kegiatan pendidikan diselenggarakan di sebuah
lembaga pendidikan baik formal maupun informal. Namun, pelaksanaan
kegiatan pendidikan pada saat ini harus mengalami perubahan karena adanya
pandemi COVID-19.
Kasus COVID-19 pertama yang muncul di Indonesia diumumkan pada
tanggal 2 Maret 2020. Hingga pada tanggal 13 April 2020, dengan melihat
banyak dan luasnya dampak wabah COVID-19 di Indonesia, Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo, resmi menetapkan bencana penyebaran
COVID-19 ini sebagai bencana nasional (Presiden RI, 2020). Penetapan ini
semakin menunjukan kegawatan wabah COVID-19 di Indonesia dan
pentingnya penanggulangan yang dilakukan secara cepat dan menyeluruh.
Maka dari itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan
program belajar di rumah melalui beraneka ragam media berbasis internet
maupun media yang tidak berbasis internet guna mencegah meluasnya
penyebaran virus corona (Kemendikbud, 2020).
Sistem pembelajaran jarak jauh dapat memudahkan pembelajaran pada
kondisi dan situasi pandemi saat ini, karena pembelajaran jarak jauh tidak
terikat pada tempat dan waktu. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat
beberapa kendala. Sebagian besar kendala yang terjadi saat menggunakan
aplikasi pembelajaran jarak jauh adalah masalah jaringan dan sulit memahami
materi yang disampaikan oleh guru (Novita & Hutasuhut, 2020). Selain itu,

1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

banyak siswa yang merasa jenuh dan kurang berminat untuk mengikuti
pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat terikat oleh media dan teknologi.
Maka dari itu, seorang pendidik perlu mengembangkan media pembelajaran
untuk menyajikan materi pelajaran dengan menarik, mudah dipahami, dan
mudah diakses. Semua mata pelajaran mau tidak mau harus disajikan dalam
media yang mendukung proses pembelajaran jarak jauh, termasuk mata
pelajaran kimia.
Mata pelajaran kimia memiliki tantangan tersendiri dalam pelaksanaan
pembelajaran online, karena materi dalam mata pelajaran kimia berupa
konsep – konsep yang abstrak, kompleks, dan berjenjang dari yang sederhana
ke tingkatan yang lebih tinggi (Tytler, Malcolm, Kirkwood, Symington, &
Darby, 2009).
Beberapa media pembelajaran yang telah dikembangkan diantaranya
adalah augmented reality pada pembelajaran kimia (Macariu, Iftene, & Gîfu,
2020); virtual lab (Tatli & Ayas, 2010; Dwiningsih, Sukarmin, Muchlis, &
Rahma, 2018). Namun dalam membuat dua jenis media tersebut diperlukan
keahlian khusus di bidang IT. Selain itu, ada juga penelitian R & D yang
membuat aplikasi android. Diantaranya yaitu penelitian yang membuat modul
berbasis aplikasi android untuk mata kuliah ilmu bahan teknik yang
dikembangkan dengan aplikasi Smart Apps Creator (Robianto, Wahono, &
Marsono, 2019). Pada pengembangan tersebut, diperoleh hasil validasi
konstruk sebesar 75%, validasi konten sebesar 79,41%, validasi keterbacaan
sebesar 70,59%, dan validasi media sebesar 90,63%. Dari pengembangan
aplikasi android tersebut masih terdapat kekurangan yaitu tampilannya
dominan teks dan gambar, serta belum ada video ilustrasi yang berkaitan
dengan materi.
Selain itu, Andrianto, Sulaiman, & Yulianto (2020) juga
mengembangkan aplikasi media interaktif dengan smartphone android pada
mata pelajaran teknologi layanan jaringan yang membahas materi sistem
komunikasi di dunia. Dalam aplikasi tersebut terdapat halaman video yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memberikan kemudahan bagi siswa supaya dapat belajar atau mencari referensi
lain yang terkait dengan materi itu. Preferensi video sudah urut berdasarkan
kompetensi dasar, namun untuk membuka video tersebut HP siswa harus
terhubung dengan internet.
Media pembelajaran dalam bentuk aplikasi smartphone sangat
berpotensi untuk dikembangkan, mengingat perkembangan zaman yang sudah
serba digital seperti sekarang. Dari hasil uji pendahuluan di SMA Negeri 1
Karanganyar, semua siswa sudah memiliki HP android yang bisa dimanfaatkan
untuk membantu proses PJJ.
Akan tetapi selama proses PJJ saat kegiatan Magang Kependidikan III
pada Bulan Agustus – September 2020 di SMA Negeri 1 Karanganyar
khususnya pada mata pelajaran kimia, terlihat minat belajar siswa yang masih
kurang. Hal ini dapat ditinjau saat pembelajaran sikronus melalui platform
zoom, hanya beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan. Begitu pun saat
pembelajaran asinkronus melalui video pembelajaran yang telah diunggah di
YouTube, mayoritas dari siswa tersebut tidak menyimak video yang telah
disiapkan, hal ini dapat terlihat dari sedikitnya jumlah views pada video
tersebut yang tidak sebanding dengan jumlah siswa.
Dari permasalahan tersebut, penulis menyelisik presensi kehadiran
siswa dimana pada presensi tersebut juga disediakan kolom saran untuk
pembelajaran kimia yang lebih baik. Pada form tersebut, banyak siswa yang
memberikan saran agar kegiatan pembelajaran jarak jauh dapat dibuat seru,
santai tapi serius, dan terdapat saran agar media pembelajaran yang disajikan
lebih menarik. Hal ini dikarenakan pada kegiatan pembelajaran jarak jauh
siswa sering merasa jenuh.
Salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan yang dialami siswa
pada saat pembelajaran jarak jauh adalah dengan membuat media pembelajaran
yang disertai animasi. Penambahan animasi akan meningkatkan minat belajar
dan pemahaman siswa (Sakti, Puspasari, & Risdianto, 2012). Penambahan
animasi juga dapat membantu memvisualisasikan materi kimia yang bersifat
abstrak, salah satunya adalah ikatan kimia.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam pembelajaran ikatan kimia penting bagi siswa untuk memahami


konsep mengapa dan bagaimana ikatan kimia itu dapat terjadi. Untuk
menggambarkan konsep tersebut diperlukan sebuah gambar grafis berwarna
maupun beranimasi, hal ini tentu tidak dapat dilakukan menggunakan gambar
di papan tulis melainkan membutuhkan suatu sistem komputerisasi. Sistem
yang terkomputerisasi ini juga dapat memberikan kontribusi pengembangan
ketrampilan visualisasi siswa (Barneaa, Doria, & Hofsteind, 2010).
Materi ikatan kimia merupakan salah satu materi yang sulit.
Pembelajaran ikatan kimia ini membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
penyampaiannya. Namun, penyampaian materi ikatan kimia tersebut biasanya
di akhir semester ganjil. Oleh karena itu, guru harus menggunakan metode,
teknik, model, pendekatan pembelajaran, dan bahan ajar yang bervariasi agar
penyampaian materi dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan diharapkan
agar pemahaman siswa terhadap materi dapat maksimal (Irfandi, Faisal,
Hasibuan, & Panggabean, 2018).
Pada pembelajaran ikatan kimia yang telah berlangsung, guru
menggunakan media PPT dan video YouTube untuk menyampaikan materi.
Namun, sayangnya media tersebut memiliki kekurangan dimana media PPT
hanya berisi uraian penjelasan. Sedangkan untuk media YouTube siswa harus
menyediakan kuota agar dapat mengaksesnya dan siswa tidak memiliki
keleluasaan untuk memilih sub materi yang dikehendaki.
Dari uraian di atas, maka perlu adanya pengembangan media untuk
menyajikan materi ikatan kimia yang disertai gambar-gambar grafis berwarna
dalam bentuk yang lebih menarik dan praktis digunakan oleh siswa.
Pengembangan media belajar ikatan kimia ini menggunakan aplikasi Smart
Apps Creator karena aplikasi ini relatif mudah dioperasikan dan tidak
memerlukan penggunaan coding untuk menghasilkan sebuah output dalam
bentuk .apk.
Dalam pengembangan media ini, selain menyajikan materi – materi
ikatan kimia, soal – soal latihan yang disertai timer dan skoring untuk memacu
semangat belajar siswa, juga terdapat sebuah keterbaruan yaitu adanya games
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

edukatif dalam bentuk link and match serta drag and drop untuk mengasah
kapabilitas siswa dalam mendalami materi ikatan kimia. Disamping itu,
diharapkan media tersebut juga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa dimana dapat kita ketahui bahwa nilai siswa kelas X di SMA Negeri 1
Karanganyar pada materi ikatan kimia pada tahun 2020 yang lalu masih
rendah, serta mampu mendukung siswa untuk belajar secara mandiri di rumah
tanpa khawatir dengan borosnya kuota maupun tidak stabilnya jaringan
internet, karena setelah aplikasi pembelajaran ikatan kimia ini terpasang di
smartphone, maka aplikasi tersebut dapat dibuka secara offline.
Maka dari itu, penulis melakukan penelitian dan pengembangan media
dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning
Berbasis Android Menggunakan Smart Apps Creator untuk
Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa dalam Materi Ikatan
Kimia SMA Kelas X”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran mobile learning
berbasis android dalam materi ikatan kimia untuk siswa SMA kelas X?
2. Bagaimana kelayakan produk aplikasi pembelajaran ikatan kimia berbasis
android menurut expert judgement dan siswa SMA kelas X sebagai calon
pengguna?
3. Bagaimana pengaruh media aplikasi pembelajaran ikatan kimia berbasis
android terhadap minat dan prestasi belajar siswa dalam materi ikatan
kimia?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuat media pembelajaran mobile learning berbasis android
dalam materi ikatan kimia untuk siswa SMA kelas X.
2. Untuk mengetahui kelayakan produk aplikasi pembelajaran ikatan kimia
berbasis android menurut expert judgement dan siswa SMA kelas X
sebagai calon pengguna.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Untuk mengetahui pengaruh media aplikasi pembelajaran ikatan kimia


berbasis android terhadap minat dan prestasi belajar siswa dalam materi
ikatan kimia.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian dan pengembangan media ini memiliki manfaat antara lain:
1. Diharapkan produk dari penelitian ini bisa menambah wawasan dan sumber
rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran ikatan kimia menggunakan
media.
2. Bagi sekolah, produk dari penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk bahan
pertimbangan dan referensi guna memaksimalkan sumber belajar saat
pembelajaran jarak jauh.
3. Bagi guru, dapat dijadikan inovasi untuk meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran.
4. Bagi peserta didik, diharapkan produk dari penelitian ini dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa terhadap materi ikatan kimia.
Serta dapat memberikan preferensi media pembelajaran kepada siswa agar
dapat mengakses materi pembelajaran ikatan kimia kapan pun dan di mana
pun.

E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan


1. Asumsi Pengembangan
Berikut merupakan beberapa asumsi yang terdapat dalam
pengembangan media pembelajaran mobile learning berbasis android ini.
a. Media pembelajaran ini menjadi preferensi pemecahan masalah dalam
pembelajaran.
b. Media pembelajaran ini mempunyai kapabilitas untuk menggabungkan
audio visual berupa teks, gambar, animasi, dan video sehingga dapat
menarik perhatian siswa dalam pembelajaran.
c. Pengembangan media didukung karena pesatnya perkembangan
teknologi mobile dan rata – rata siswa memiliki HP android.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

d. Dalam proses pembelajaran, guru akan memberikan media


pembelajaran yang menyenangkan sehingga minat belajar dan prestasi
siswa meningkat.
e. Proses belajar mengajar akan lebih efektif dan menyenangkan karena
media pembelajaran ini dilengkapi dengan latihan soal yang dikemas
dalam bentuk games.
2. Keterbatasan Pengembangan
Keterbatasan dalam pengembangan media aplikasi pembelajaran ikatan
kimia ini antara lain:
a. Media pembelajaran ini hanya terbatas untuk materi ikatan kimia.
b. Uji coba terbatas dalam penelitian dan pengembangan ini hanya
dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar.
c. Uji coba lapangan dalam penelitian dan pengembangan ini hanya
dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar.
d. Uji efektivitas produk dalam penelitian dan pengembangan ini hanya
dibatasi pada prestasi belajar ranah pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai