Materi
Direction...
STUCK PIPE
PREVENTI...
Drilling _
Well Maj...
2_BASIC DD
DESIGN &...
1_BASIC
DIRECTIO...
KP Page 1
TIMELINE JADWAL KP
Monday, 05 June 2023 13:59
KP Page 2
Rabu 7 Jun - Materi Directional Drilling (Mas Made)
Wednesday, 07 June 2023 12:41
Materi
Kerja Prak...
KP Page 3
KP Page 4
KP Page 5
KP Page 6
KP Page 7
KP Page 8
KP Page 9
KP Page 10
KP Page 11
KP Page 12
KP Page 13
KP Page 14
KP Page 15
KP Page 16
KP Page 17
Jumat 9 Jun - Tutor Software Compass
Friday, 09 June 2023 13:47
https://drive.google.com/drive/folders/16Tdy5_L6rXl5SSa8zfQtHooUQ878wHZY?usp=sharing
PART 1
Data ini masih mentah, belum menjadi DOS / MOS (Drilling Overview Summary)
DOS-> berisikan lengkap seperti drilling hazard, mud weight, dll.
Collision -> potensi sumur sumur disekitar untuk bertabrakan. Jika bertabrakan dan kebetulan ada flow,
maka akan terjadi kick sehingga kedua sumur tsb harus di plug & abandone.
Jadi kita harus Run Anticollision dgn tujuan untuk mengetahui trajectory yg kita propose / bor apakah
aman dari safety factor 1.5 atau tidak?
Di sini diketahui data data surface koordiat dan survey tool yg digunakan oleh TM11 dan TM12
Informasi dari datum -> kedalaman sumur kita diukura dari rotary kelly bushing atau dari mean sea level
Dashboard project sumur yg kita buat
Menu General
Project unit-> mised API (karena laptop mas rafi tdk kompatibel utk pake Pertamina SI)
Kemudian kita membuat sumur dan fokus ke rig yang akan ngebor sumur kita
KP Page 18
Masukkan koordinat well
Pilih prototype
Kalo udh drillabel baru deh pilih Kalau planned
planned (principal) seperti yang kanan
Compass ini sebenernya hasil generate rumus yg ada di textbook diubah kedalam software dengan
beberapa methode.
Planning methode
Target list
Kita harus teliti dalam memasukkan koordinat setiap target, karena dari
softwarenya sudat disett default pada koordinat kepala sumur. Jadi harus
dicocokkan kembali pada target prognosis.
Sebagai engineer harus bisa menggapai target yg kita tempuh itu pakai jalan apa, ttp untuk memilih
metode planning yg kita gunakan itu didapat dari jam terbang
Tetapi pada studi kasusu saat ini kita gunakan metode Slant
Hole size 17-1/2
Hole size 12 1/4
KP Page 19
Sebagai engineer harus bisa menggapai target yg kita tempuh itu pakai jalan apa, ttp untuk memilih
metode planning yg kita gunakan itu didapat dari jam terbang
Tetapi pada studi kasusu saat ini kita gunakan metode Slant
Hole size 17-1/2
Hole size 12 1/4
Hole sie 8 1/2
Sebelum memasang casing, kita buat dahulu trajectorynya
/ lintasannya
Jadi setiap kali section build up, kita matikan centang pada TVDsystem. Kita pakai MD
1st hold length = biasanya 30-50m setelah last casing point Jadi ini tinggal dicoba2 biar sec target A n B diusahan kena dan sedekat mungkin. KOP dan Dogleg /
Buiildnya
Dalam menentukan KOP (kick off point) jangan terlalu dini / terlalu dangkal karena ditakutkan masih ada
dalam formasi yang lunak sehingga drillbit dalam membor akan kepeleset. Makin besar jarak KOP, maka jauh dari secondary aja si. Inklinasinya juga semakin besar
Build maksimal di 3 degree (Pertamina) -> hindari penggunaan 3 degre Miniature Whipstock Theory / Formation Drillability Theory
Pada formasi dengan perlapisan yang berganti-ganti dari lunak ke keras dan sebaliknya akan
menyebabkan bit ditahan dengan berat sebelah pada kedua sisinya, sehingga bit akan terperosok ke salah
satu sisi dan mengakibatkan bengkoknya lubang bor
MWD kita ada yg namanya MTF dan JTF kalau masih magnetic pembacaannya masih 0-3 degre
Kalau sudah diatas 3 degre, pembacaannya menggunakan gravity tool face.
Jadi kalau sudah diatas 3 degre, MWD ini pembacaannya sudah oke jika sudah diatas 3 degree (Inc)
Range inklinasi 0-5 degre biasanya masih ada efek gravitasi, jadi kemungkinan dia akan kembali belok ke
vertikal maish tinggi (lbh mudah).
Kalau kita punya sudut yg lebih tinggi, untuk kembali ke vertikalnya akan lebih sulit daripada inklinasi yg
lebih rendahnya.
PART 2
Kita baru memakai MWD saat setelah KOP yaitu setelah 300 MD
Sebelum kita kerjakan, si oil company melakukan drilling(inc dll) hingga kedalaman 400m (hole 12.5")
hanya dengan BHA rotary / BHA slip. Jadi karena sebelumnya mereka tdk Run survey, maka sudut yg
mereka bentuk itu besar, jadi kita memerlukan koreksi sudut.
Jadi kenapa kita memasang KOP agak dalam? Biar DD dalam lapangan bisa dapet waktu untuk
mengkoreksi sudut dan mengembalikannya ke 0 degre.
KP Page 20
Setelah itu kita buat reportnya
Info summary Kalau kita tidak menyetting date-nya hari ini, maka declination, dip angle, dan field strength akan sedikit
berbeda
Ke3 parameter tsb akan dicodingkan kedalam MWD kita krn berhubungan dgn magnetic, sementara
survey itu didapatkan dr MWD tool (menggunakan magnetic bumi). Jadi untuk membuat MWD kita
seolah2 sama seperti perhitungan di compass, maka harus dimasukkan ke3 parameter tsb ke MWD.
Jadi kita sbg DD memastikan di titik 400 Inc dan Azimuthnya harus 0
Lalu kita start KOP di titik 487 dan dogleg 2.5 deg
Untuk memastikan kita tetap on track di Inc & Azi tsb, kita lakukan survey MWD secara real time
Kemudian di MD 1065 memberitahukan bahwa main target kita tercapai di 1046 TVDss
RKB = 5
Ground Elevation = 20
RKB + GE = 25
KP Page 21
<- Masukkan koordinat
Jadi ini tidak usah kita isi dahulu Lalu balik ke dashboard
Klik exit di pojok kanan Klik kanan pada well original, lalu New Survey
kasih nama seperti dibawah, lalu pilih survey tool (unkown) -> hrs import dlu dr catalog.
Krn disini gaada jadi pakai BLIND dulu.
Lalu import
KP Page 22
Lalu import via clipboard
Data kosong
Kita copy
Lalu SAVE
Lalu kita ke 3D plot Ubah warna sumur TM11&12 menjadi merah, krn merupakan anticollision kita
Lalu klik Ok
Jadi disini compass tidak merekomendasikan kita utk drill sumur GNS-20 karena anticollisionnya
dibawah 1.5, tetapi karena Cto C nya masih jauh (400an meter) jadi kita masih bisa go ahead
Tapi apakah diperbolehkan oleh Pertamina? Jadi disini ada namanya Permission to Drill
Bersinggungan 3x
Jadi SF si TM11 bisa sangat kecil karena dia tidak menggunakan survey tool, sehingga ketidakpastiannya Jadi klo di Pertamina, jika Sfnya lbh kecil dr 1.5, walaupun C to C nya jauh, tetap harus menggunakan
besar dan Eclipse of Uncertainty (EOU)nya besar juga. PDL (permission to drill) -> peraturan dr pertamina
Jadi walaupun C to C nya deket banget, tetapi SF nya gede (diatas 1.5) maka kita pede aja untuk drill.
Karena kita Pede dgn keakuratan survey tool yang kita gunakan
KP Page 23
Disamping inilah plotnya, jadi sumur kita (biru) dikatakan Aman dan drillable
KP Page 24
Senin 12 Jun - Hands on compass
Monday, 12 June 2023 13:48
KP Page 25