PROPOSAL TESIS
OLEH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbasis teks (Mahsun, 2014: 91). Teks menjadi pembelajaran utama dalam
untuk membelajarkan berbagai jenis teks itu. Jadi, kurikulum ini bertumpu
peserta didik agar dapat mengembangkan berbagai jenis struktur berpikir yang
1
Bahasa Indonesia berbasis teks dapat dikatakan merupakan salah satu hal yang
baru karena belum terdapat pada berbagai kurikulum yang berlaku sebelum
Kurikulum 2013. Hal pertama berkenaan dengan kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh peserta didik dalam belajar Bahasa Indonesia yang berbasis
menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis atau
Indonesia mulai jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah
atas (SMA) berbasis teks. Dengan berbasis teks, siswa tidak hanya
berbagai genre. Salah satu teks yang diajarkan di sekolah yaitu teks eksposisi
yang termasuk ke dalam genre teks tanggapan. Teks tipe ini berisi paparan atau
usulan sesuatu yang bersifat pribadi. Struktur berpikir yang menjadi muatan
persuasive (E. Kosasih, 2018:98). Dengan demikian, fungsi kata sangat penting
dalam pengembangan setiap struktur dalam teks eksposisi. Buku ajar yang
2
SMP/MTs Kelas VIII” yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan cetakan pertama tahun 2021 ditulis oleh Maya Lestari Gusfitri,
Elly Delfia. Materi kebahasaan teks eksposisi dalam buku tersebut tidak
kalimat verbal, nominal, kata istilah. Padahal, frasa adjektiva sangat berkaitan
rangkaian argumen dari struktur teks eksposisi ditemui berbagai frasa yang
penebangan liar, hutan lindung, dan menambah suram. Frasa yang didapat dari
penggalan argumenasi struktur teks eksposisi yang dijadikan materi ajar yang
teksnya, hal tersebut menjadi penguat bahwa frasa adjektiva sangat diperlukan
perujukan.
sebagai materi yang umum melainkan disesuaikan dengan buku ajar yang
eksposisi. Materi pokok yang tersusun dalam RPP yang dirancang guru terlalu
argumen dan penggunan kata teknis (RPP Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP N
13 Tegal).
dengan guru dan peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Tegal. Guru
terdapat materi khusus mengenai frasa adjektiva. Selain itu, sekolah hanya
mengandalkan buku paket Bahasa Indonesia kelas VIII yang didapat melalui
kebahasaan dan contoh yang mengarah kepada teksnya. Jika dilihat dari hasil
kerja siswa dalam pemahaman frasa ajdektiva dalam teks eksposisi, masih
4
Kendala yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan menemukan pokok-pokok
siswa yang masih rendah, 2) Guru yang belum bisa mengelola pembelajaran
dengan baik, dan 3) Pokok modul ajar yang digunakan di sekolah tidak
kontekstual.
kebahasaan teks eksposisi membutuhkan suatu materi ajar yang disusun bagi
guru dan siswa untuk memperbaiki kualitas pembelajaran baik dari segi proses
maupun hasil. Salah satu usaha yang dapat dilakukan, yaitu dengan menyusun
atau mengembangkan materi ajar, khususnya materi ajar frasa adjektiva dalam
kebutuhan materi ajar seperti yang telah dijelaskan di atas, perlu adanya
materi ajar yang dikembangkan mengenai frasa adjektiva dalam teks eksposisi
berbasis kontekstual. Oleh karena itu, dari permasalahan di atas maka judul
5
B. Rumusan Masalah
Kontekstual?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
Kontekstual.
6
Kelas VIII SMP Negeri 13 Kota Tegal.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat praktis merupakan manfaat secara langsung dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
1. Manfaat Teoretis
terkait bahan ajar frasa adjektiva dalam kebahasaan teks eksposisi dan
2. Manfaat Praktis
manfaat langsung bagi siswa, guru, pihak sekolah, bagi peneliti sendiri, dan
bagi peneliti lain. Manfaat penelitian secara praktis dalam penelitian ini
a. Bagi Guru
kontekstual.
b. Bagi Siswa
7
1) Membantu siswa untuk belajar mandiri dengan proses yang jelas dan
terstruktur.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Materi Ajar
(2014: 171) mengartikan materi ajar atau materi sebagai bagian dari
materi ajar harus disusun secara sistematis dan dapat digunakan oleh
9
kebutuhan pembelajaran yang disusun secara sistematis. Materi ajar juga
tersebut.
bentuknya terditi atas yang pertama, materi ajar cetak, seperti modul,
buku, lembar kerja siswa, brosur dan lain-lain. Kedua, materi ajar audio
seperti kaset, radio, piringan hitam, dan lain-lain. Ketiga, materi ajar
materi ajar berbasis web. Materi ajar disusun berdasarkan rancangan isi
yang ada.
dalam materi ajar: 1). teori, istilah, persamaan; 2) contoh soal dan
belajar.
10
2013: 1-2) beberapa karakteristik yang dimiliki materi ajar, yaitu self-
ajar yang lain di samping buku teks yang penggunaan bahasa sulit
11
Prastowo (2011).
Menurut Ballstaedt (dalam Majid, 2011: 175) materi ajar cetak ini
materi ajar yang dipelajari, biaya untuk pengadaan materi ajar cetak
relatif sedikit, penggunaan materi ajar tertulis relative mudah dan juga
materi ajar yang baik dapat mendorong pembaca dalah hal positif di
belajarnya sendiri.
menyusun materi ajar itu sendiri. Hal ini sangat diperlukan dan penting
materi ajar yang baik. Syarat-syarat materi ajar atau buku teks yang
atau buku teks yang berkualitas adalah: 1) Materi ajar memiliki peran
tinggi, 2) Materi ajar merupakan produk dari proses yang lebih besar dari
12
mengajarkan secara damai terhadap penyelesaian konflik, kesetaraan
merata dan setara oleh semua pebelajar yang terlibat dalam proses
memiliki daya tahan lama, dan dapat dapat di akses oleh semua pebelajar.
lebih tepat guna dan lebih berdayaguna”. Sesuai dengan pendapat Gatot,
13
pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara
baik peserta didik maupun pengajar, 3) dapat digunakan secara tepat dan
bervariasi.
Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkrit
tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap akhirnya akan mencapai
yaitu sebagai acuan yang digunakan oleh tenaga pengajar dan siswa. bagi
siswa materi ajar menjadi acuan yang diserap isinya sehingga dapat
14
menjadi pengetahuan dan bagi guru/dosen materi ajar ini menjadi acuan
belajar.
2. Teks Eksposisi
15
Kajian teori tentang teks eksposisi diuraikan dengan: a. pengertian
orang lain. Menurut Nasucha dalam Arief (2015: 9), bahwa paragraf
16
Struktur teks eksposisi ada tiga, yaitu: 1) pertanyaan pendapat
60) menjelaskan bahwa argumen adalah alasan yang dapat dipakai untuk
17
dikatakan dalam tesis. Menurut Doddy dalam Mita (2018:8) bahwa
Unsur kebahasaan teks eksposisi ada tiga, yaitu (1) pronomina, (2)
menjelaskan bahwa pronomina atau kata ganti adalah kata yang bertugas
dengan kata, frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat. Chaer
18
akibat), (c) konjungsi korelatif (apalagi, demikian juga), (d) konjungsi
penulis. Contoh, kata percaya, kata yang sejenis yaitu yakin, optimis,
sumber ide dari pengalaman, dan penelitian serta sikap dan keyakinan. 5)
19
e. Tujuan Teks Eksposisi
dalam jenis frasa yang bertipe endosentris. Sifat endosentris inilah yang
adanya unsur pusat dan unsur atribut. Kalau diperhatikan struktur frasa
20
dalam konstruksi sintaksis” (Kridalaksana, 1986: 79).
adverbia yang terjadi dari kategori lain dan pronominal, adverbia deverbal
terdapat dalam konstruksi frasa adjektiva jika ditinjau dari segi lataknya,
contoh: cantik sekali, cantik betul; c) Atribut yang dapat mendahului dan
mengikuti unsur pusat (atribut pengapit), contoh: sangat cantik sekali, amat
cantik sekali, dan sangat baik sekali. Pola-pola tersebut, dapat dikatakan
sebagai pola yang menjadi dasar terbentuknya struktur frasa adjektiva dalam
atau menduduki fungsi predikat dalam sebuah klausa adjektiva. Dilihat dari
21
Frasa adjektiva koordinatif (FAK) dapat disusun dari:
di antara keduanya dapat disisipkan kata atau. Contoh: baik buruk, tua
contoh: tua renta, muda belia, segar bugar. Hal serupa disebut oleh
(kata majemuk)”
22
b. Penyusunan frasa adjektiva sobordinatif (FAS)
23
berkomponen makna (+warna) dan (+benda), contoh: putih kebiru-
menegur).
24
cukup baik, lebih pandai.
4. Pendekatan Kontekstual
2018:117).
tidak lepas dari faktor lingkungan atau faktor konteks, karena ada
25
interface antara otak dan lingkungan. Pendekatan pembelajaran
2017:173).
26
pembelajaran adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk
4) Kolaborasi (collaborating)
pembelajaran, yaitu:
1) Kerjasama
2) Saling menunjang
27
3) Menyenangkan, tidak membosankan
5) Pembelajaran terintegrasi
10) Laporan kepada orang tua bukan hanya rapot tetapi hasil karya
dilalui yang disebut degan fase, ada 6 fase dalam pembelajaran antara
lain:
memotivasi siswa
28
4) Fase 4 (Membimbing kelompok belajar dan bekerja), guru
B. Kajian Pustaka
tidak tersedianya materi ajar yang mengkhususkan materi frasa adjektiva dalam
kebahasaan teks eksposisi secara kontekstual yang digunakan pada materi teks
produk materi ajar oleh dosen ahli materi linguistik yang mendapatkan 17
centang “Ya” pada 20 rincian aspek yang menyatakan bahwa materi yang
buku yang tersedia di sekolah masih belum memenuhi kebutuhan siswa dan
guru utamanya dalam hal materi. Materi yang disediakan masih kurang,
29
sehingga diperlukan sumber lain. (2) analisis kebutuhan buku pengayaan
SMA kelas X, hasil analisis menunjukan bahwa siswa dan guru mengharapkan
dan guru terutama dalam aspek materi, penyajian materi, penyajian contoh
teks, aspek bahasa dan keterbacaan, dan aspek kegrafikaan. Siswa dan guru
juga berharap buku pengayaan tersebut dikemas dengan menarik, supaya siswa
tertarik dan antusias untuk membaca. (3) penilaian hasil prototipe buku
oleh dosen ahli dan guru. Berdasarkan hasil analisis, buku pengayaan
mengonstruksi teks eksposisi memperoleh skor dalam aspek materi oleh guru
dan dosen ahli masing-masing 72,9 dan 85,41. Aspek penyajian materi
memperoleh skor sebesar 66,6 dan 83,4. Kemudian pada aspek bahasa dan
keterbacaan memperoleh skor 71,8 dan 68,8. Lalu pada aspek kegrafikan,
penialai guru dan dosen masing-masing memperoleh skor 69,7 dan 78,125.
Aspek yang terakhir yaitu muatan kesenian daerah Cilacap mendapat skor dari
guru sebesar 75 dan dosen ahli memberi skor 87,5. Jika dirata-rata secara
berkategori baik.
Anna Aries Diyati Masfufah, Mustofa, Iib Marzuqi, dan Bisarul Ihsan
30
dari ahli materi/isi dan ahli desain sebesar 94,9% dengan kategori sangat baik.
dari uji coba keefektifan sebesar 98,8% dengan kategori sangat baik. Bahan
ajar teks eksposisi dengan pendekatan kontekstual mendpatakan nilai dari uji
lalu membagi jumlah siswa, dan mendapatkan nilai sebesar 95,5% dengan
Spesifikasi produk yang dihasilkan terdiri dari 5 bagian, yaitu: (a) Bagian pra-
daftar isi. (b) Bagian pendahuluan, mencakup hasil pengembangan yang berupa
latihan apersepsi, judul bab, dan peta konsep. (c) Bagian isi, mencakup hasil
pengembangan yang berupa kegiatan belajar peserta didik. Bagian isi ini
berupa tahukah kamu?, uji kompetensi setiap bab, latihan semester, dan
daftar referensi, 2) Hasil uji kemenarikan dapat dilihat dari penilaian tanggapan
peserta didik dan didapatkan skor 91,9% yang berarti sangat valid, 3) Produk
pretest dan posttest dan tanggapan peserta didik. Hasil yang didapatkan bahwa
31
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap bahan ajar yang dikembangkan.
Pada uji coba penggunaan didapatkan skor 91,9% yang berarti pada tingkat
skala, tipe geometri, struktur aksial, skema gambar, dan cair/padat. Selain
kata keterangan, kata kerja dan sub-bagian dari relatum dan locatum. Metode
yang memasukkan konteks adalah yang paling sukses dari empat yang diuji,
69% kasus.
difokuskan pada analisis frase kata sifat artikel majalah di Seventeen. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui lima fungsi gramatikal dari frase adjektiva,
32
berapa banyak frase kata sifat yang digunakan dalam kalimat, dan jenis frase
kata sifat yang paling dominan dalam kalimat yang ditemukan di semua artikel
gramatikal dari adjective phrase dalam kalimat adalah sebagai berikut: sebagai
adjective phrase head, pengubah frasa kata benda, pelengkap subjek, pelengkap
objek, dan apositif. Dan yang paling tipe dominan dari lima fungsi gramatikal
pada penelitian ini diwakili oleh 66 produk yang dikategorikan ke dalam dua
kelompok utama. Pertama, frase kata sifat satu kata seperti pada Orange, Idea
dan Pure. Kedua, frase kata sifat multi kata yang dibagi lagi menjadi: frase kata
sifat dua kata seperti dalam Icy Hot; frase kata sifat majemuk seperti pada Fair
and Lovely dan frase kata sifat dengan kata keterangan pramodifikasi seperti
pada So Bright. Analisis berfokus pada penyorotan fitur dan makna yang
terkait dengan produk semacam itu yang membuatnya layak dibeli. Ditemukan
bahwa kata sifat terbukti menjadi alat persuasif yang kuat sejauh produsen dan
produk. Ditemukan juga bahwa beberapa kata sifat mencerminkan aspek sosial
budaya seperti dalam kasus produk yang disebut Organik yang menarik bagi
konsumen Barat dan Eropa, sedangkan produk yang disebut Beiti atau buatan
33
Dalam pengembangan materi ajar Frasa Adjektiva ini secara konstruktif
Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 13 Kota Tegal ini dikembangkan dalam
bentuk teks tertulis. Teks-teks yang disajikan sebagai bahan referensi atau
sebagai bacaan bagi siswa akan berisi teks eksposisi yang diberi muatan
dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa Kelas VIII SMO Negeri 13
Tegal.
eksposisi ini berfokus pada pemahaman peserta didik dalam memahami materi
Materi ajar ini ini merupakan materi ajar keterampilan secara kontekstual,
maka dari itu buku ini akan lebih menekankan pada materi bagaimana cara atau
adjektiva pada Bahasa Indonesia, pada materi ajar ini akan disajikan dengan
cara berikut:
1. Secara Linguistik dan atau bahasa terletak pada contoh teks yang disajikan,
yaitu contoh teks eksposisi dalam materi ajar ini memuat frase adjektiva
34
2. Secara materi substantif terletak pada substansi materi frase adjektiva
3. Secara Ahli Media terletak pada informasi tambahan di sela-sela materi inti.
tambahan tersebut disajikan dalam bentuk seperti, kotak info, sekilas info,
materi ajar frase adjektiva mengontruksi teks eksposisi berbasis kontekstual ini
D. Kerangka Berpikir
Materi ajar frase adjetiva dalam teks kebahasaan teks eksposisi berbasis
35
sumber belajar yang digunakan siswa sehingga banyak siswa yang mengalami
eksposisi dalam materi frase adjektiva. Buku - buku yang sudah tersedia juga
yang disajikan.
berbasis kontekstual dalam mata pelajaran bahasa indonesia Kelas VIII SMP
teks bersifat argumentatif yang menyajikan pendapat atau gagasan dan terbagi
kedalam tiga bagian, yakni tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Dalam
teks eksposisi yang merupakan kompetensi dasar dalam standar isi Kurikulum
2013 revisi yang wajib dikuasai oleh siswa. Dengan melakukan keterampilan
sekelilingnya.
36
khususnya pada materi mengontruksi teks eksposisi. Buku ini berisi jabaran
materi tentang teks eksposisi dan materi mengontruksi teks eksposisi serta
BAB III
METODE PENELITIAN
37
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut”. Borg & Gall (Setyosari: 2010: 215) menyatakan
(2015: 407) Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris
penelitian Borg & Gall yang telah diadopsi dan dikembangkan oleh Sugiyono.
model Borg & Gall, dengan memiliki sepluh tahapan proses yang harus dilalui.
dan keandalannya. Model penelitian adopsi Sugiyono model Borg & Gall,
dan didukung oleh data empiris di lapangan. Model hipotetik adalah model
yang sudah mendapat masukan pakar dan praktisi, serta pengguna melalui
38
Focus Group Discussion (FGD). Model final adalah model yang sudah diuji
Tegal. Tingkat kelayakan materi ajar frasa adjektiva dalam kebahasaan teks
Indonesia siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Tegal diketahui melalui validasi
oleh ahli materi dan ahli media. dan uji coba penggunaan produk pada
39
Gambar 3. Prosedur Penelitian Pengembangan (Sugiyono, 2010: 409)
Prosedur dalam penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2010:
validasi desain, revisi desain produk, uji coba produk, revisi produk, uji
berikut:
40
PENDAHULUAN UJI KELAYAKAN MODEL UJI KEEFEKTIVAN MODEL
Studi Pendahuluan:
Kajian Teoritis
Kurikulum/KI/KD, Materi Ajar PENGEMBANGAN MATERI AJAR
FRASA ADJEKTIVA TEKS EKSPOSISI
Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS CTL
FRASA ADJEKTIVA TEKS
Hasil observasi Pendahuluan: EKSPOSISI BERBASIS CTL
1 Metode Pembelajaran dan
Indikator Pembelajaran Bahasa VALIDASI AHLI
FGD
Indonesia Teks Eksposisi
PENYUSUNAN MODEL:
Materi Instruksional UJI COBA
3 Materi Ajar 6 PRODUK KECIL
Perangkat Evaluasi (TERBATAS)
Melibatkan Pakar/Ahli
2 PERANCANGAN MODEL Melibatkan Praktisi Pengajaran REVISI
Melibatkan Pengguna/Siswa dan
Guru 7 ANALISIS
MODEL KONSEPTUAL DAN FAKTUAL
dengan ahli, praktisi, dan pengguna); dan uji keefektifan model tahap 6, 7, 8, 9,
dan 10 (uji validitas ahli, uji coba produk kecil, revisi (analisis), evaluasi, dan
uji coba produk besar, dan model final. Berdasarkan model diatas, maka
1) Desain Produk
78
Berdasarkan Research and Information Collecting yang telah dilakukan,
Borg & Gall, dengan tiga tahapan, yaitu pendahuluan, uji kelayakan model
2) Validasi Desain
Focus Group Discussion (FGD) dan uji statistika validitas dan reliabilitas
materi ajar frasa adjektiva teks eksposisi berbasis CTL. Apabila belum
model, dan menjadi sebuah materi ajar frasa adjektiva teks eksposisi berbasis
CTL yang belum memenuhi dan mencapai parameter goodness of fit, serta
mencapai desain materi ajar pembelajaran yang ideal, efektif dan layak
79
dikembangkan, yaitu sebagai berikut: a) meninjau ulang instrumen/tes yang
revisi desain model awal, desain yang ”baru” atau disebut model modifikasi
divalidasi ulang.
Dalam melakukan uji coba yang dimaksudkan pada tahapan ini adalah
uji coba model produk kelompok kecil dan uji coba produk kelompok besar.
5) Model Final
produksi massal.
berbasis CTL ini, setelah diperoleh model atau produk yang fit and good, model
penelitian pengembangan ini perlu diuji cobakan. Uji coba produk dalam
penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu uji coba produk kelompok
kecil dan uji produk kelompok besar dan atau kelompok eksperimen dan
kelompok control. Uji coba produk ini digunakan untuk mengetahui informasi
secara empirik apakah model tersebut lebih efektif dari pada model lama atau
80
1) Desain Uji Coba Produk
Desain uji coba produk dalam penelitian pengembangan ini dengan uji
mengadministrasikannya”.
Data diperoleh dari pelaksanaan Pre-test dan Post-test, hal ini sesuai
O O
1 X 2
Keterangan:
a. O 1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
b. O 2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
81
Tabel 3.1 Interval Kriteria Keefektifan Materi Ajar Frasa Adjektiva Teks
Eksposisi berbasis CTL Berdasarkan Nilai Kompetensi Siswa
frasa adjektiva teks eksposisi berbasis CTL dijelaskan pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.2 Interval Kriteria Keefektifan Materi Ajar Frasa Adjektiva Teks
Eksposisi Berbasis CTL Berdasarkan Isian Kuesioner
Subjek uji coba produk materi ajar frasa adjektiva teks eksposisi
berbasis CTL terdiri dari subjek sebagai validator ahli, siswa dan guru.
siswa Kelas VIII SMPN 13 Tegal mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
82
siswa, materi ajar dan kurikulum.
Data dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif.
pembelajaran di sekolah yang saat sekarang banyak digunakan oleh guru; (2)
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa Kelas VIII
dahulu harus dilakukan uji validitas tiap butir soal dan reliabilitas instrumen. Hal
ini dimaksudkan agar bisa mendapatkan data yang valid dan handal.
1. Uji Validitas
83
instrument digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur.
2. Uji Reliabilitas
penelitian ini dinyatakan reliabel jika alpha yang dihasilkan > dari angka
kritis reliabel.
Analisis data pada penelitian ini terdiri atas analisis statistik deskriptif,
a) Analisis Kebutuhan
84
b) Validitas Model Pembelajaran
ahli. Nilai analisis digali dari lembar penilaian validasi ahli dengan
Adapun output yang dihailkan adalah respon positif baik dari siswa
kontekstual (CTL).
25 yang didahului dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.
85
digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang birdistribusi
normal. Jika nilai sig dari uji normalitas lebih dari α (sig > 0,050) dan
Kolmogorov smirnov.
kelompok dari data yang diperoleh antar kelompok yang diuji berbeda
Keputusan uji ini adalah jika nilai sig dari uji homogenitas lebih besar
dari α (sig > 0,050) maka H0 tidak ditolak sehingga dikatakan homogen.
3. Analisis Kualitatif
awal serta hasil validasi dan uji kelayakan model pembelajaran yaitu data
86
tersebut dalam bentuk persentase ditransformasi kedalam kriteria kualifikasi.
Range persentase dan kriteria kualitatif untuk hasil uji tersebut dapat
87
DAFTAR PUSTAKA
88
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Muliastuti,L. (2019). Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing: Acuan Teori dan
Pendekatan Pengajaran. (Jakarta: Buku Obor).
Solikhah, I. (2016). Pedoman Lengkap Pengembangan Buku Teks dan Bahan Ajar
untuk Perguruan Tinggi. Surakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya,
89
2016.
90