Anda di halaman 1dari 10

1.

Teknik Servis, Smes, dan Membendung dengan Konsisten dan


Tepat
Sebagaimana yang telah ketahui, teknik dasar bermain voli adalah
servis, passing, smash, dan blocking. Teknik-teknik dasar tersebut harus
dikuasai setiap pemain dalam berbagai situasi yang dihadapi di lapangan.
Untuk mengendalikan permainan di lapangan, pemain harus
mampu melakukan kombinasi teknik dasar (seperti di atas) secara
sempurna. Selain itu, harus bekerja sama dalam satu tim dengan baik dan
harmonis, baik saat melakukan strategi bertahan maupun saat melakukan
strategi menyerang.

a. Melakukan servis
Servis adalah pukulan bola untuk mengawali permainan. Bola
yang diservis harus dapat melewati atas net dan jatuh di bidang
permainan lawan. Servis dapat dilakukan dengan beberapa cara.
1) Pukulan servis yang dilakukan dari arah bawah
Tangan yang akan memukul bola harus lurus dan kencang. Siku
tangan jangan dibengkokkan sampai bola terpukul lepas ke atas.
Tinggi bola yang akan kita pukul disesuaikan dengan kebutuhan
yang akan kita inginkan.

Gambar 1.13 Cara melakukan servis dari bawah

2) Pukulan servis yang dilakukan dari arah depan


Tangan yang akan memukul bola harus lurus. Jauh atau dekat
berdirinya pemukul bola hendaknya disesuaikan dengan kondisi
masing-masing pemukul. Bola yang dipukul dengan cara ini
harus keras dan menukik ke bawah secara bergelombang.
Gambar 1.14 Cara melakukan servis dari arah depan

3) Pukulan servis diawali dengan bola dilempar tinggi


Cara ini dilakukan sesuai dengan tinggi lompatan dan jangkauan
tangan pemukul bola. Tangan tetap lurus untuk memungkinkan
kerasnya pukulan. Pukulan ini disebut pula dengan istilah smash
service.

Gambar 1.15 Cara melakukan smash servis

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang


server, yaitu:
1) konsentrasikan diri pada lapangan;
2) ketenangan dalam melakukan servis;
3) usahakan bola yang dipukul itu masuk;
4) mengarahkan pukulan;
5) melihat kelemahan lawan.
Bola servis dapat diarahkan sesuai dengan sasaran yang
diinginkan, antara lain:
1) ke sisi lapangan;
2) ke tengah lapangan;
3) ke belakang lapangan.
b. Smes
Smes adalah upaya memukul bola dari net yang ditujukan
pada titik sasaran dan ruang kosong. Posisi smes dapat dilakukan
dari daerah serang, yaitu dari posisi 2, 3, dan 4.
Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan smes.

Gambar 1.17 Cara mensmes bola


dalam permainan bola voli.
1) Awalan
Pemain yang akan melakukan smes mengambil awalan 1–3
langkah, langkah harus lebar dan datar.

2) Tolakan
Sebelum melakukan tolakan, kedua lengan diayunkan ke
belakang. Hentakkan kedua kaki pada lantai bersama-sama,
kemudian meloncat, lengan yang akan memukul mulai terayun ke
depan, punggung menegang ke belakang. Tangan pukul
diarahkan pada bola, kemudian bola dipukul dengan tangan
menjulur ke depan, tangan terbuka menaungi bola, sementara
pergelangan tangan pukul dilecutkan.

3) Gerakan Memukul
Bola dipukul tepat dengan telapak tangan menutupi bola
yang dibantu lecutan dari pergelangan tangan yang dibantu oleh
dorongan badan. Ketika bola tepat di depan atas kepala tepat
sejangkauan lengan pukul, bola dipukul dengan sekuat-kuatnya.

4) Mendarat
Setelah berhasil melakukan smes, mendaratlah dengan
kedua kaki secara bersama-sama. Lutut mengeper dan badan
sedikit condong ke depan dalam sikap seimbang.
Pada saat melakukan smes, langkah awal harus terkoordinasi
dengan memerhatikan sikap tubuh, kaki, pandangan, dan lengan
pukul. Pada saat mendarat, harus dijaga keseimbangan agar
tubuh tidak menyentuh jaring.
Smes dapat dilakukan dari daerah atau posisi 2, 3, dan 4.
Serangan yang dilakukan dari luar daerah serangan pada
umumnya dilakukan oleh pemain belakang.

5
4 5 4

3 3
6 6

1 2
1 2

A B

5 4 4
5

6 6
3 3

1 2 1 2

C D
Gambar 1.19 Smes yang dilakukan dari berbagai posisi
Keterangan:
A = Smes dilakukan dari posisi (2).
B = Smes dilakukan dari posisi (3).
C = Smes dilakukan dari posisi (4).
D = Smes dilakukan dari luar garis serang.
c. Bendungan (Blocking)
Gema Olahraga
Bendungan adalah upaya
menahan bola smes dari atas
net. Hal ini dilakukan dengan Bola Voli di Indonesia
cara menjulurkan kedua tangan Voli masuk ke Indonesia pada
ke atas dengan lurus, telapak tahun 1928 yang dibawa oleh guru-
tangan terbuka. Bendungan guru dan serdadu Belanda. Saat
Indonesia merdeka,
dilakukan sambil meloncat. bekas tentara Angkatan Perang
Bendungan dapat dilakukan oleh Belanda bergabung dengan TNI
seorang pemain, dua, atau tiga dan memopulerkan bola voli di
orang pemain. Indonesia.
Sumber:www.koni.or.id
Hal tersebut dapat disesuaikan dengan situasi saat bertanding
dan didasarkan pula pada kuat atau lemahnya pukulan. Selain itu,
ruang lingkup daerah posisi mana lawan melakukan pukulannya juga
harus diperhatikan.

Gambar 1.20 Blocking yang dilakukan oleh 1, 2, dan 3, pemain

– Block satu orang, dapat dilakukan apabila serangan tidak begitu


kuat karena daerah sasaran tidak begitu luas.
– Block dua orang, dilakukan apabila serangan cukup kuat.
– Block tiga orang, dilakukan apabila serangan sangat kuat.

2. Menentukan Posisi Tim dan Melakukan Strategi pada Saat yang


Tepat
a. Menentukan Posisi Tim sesuai dengan Keterampilan
Permainan bola voli dalam satu tim terdiri atas enam orang
pemain. Para pemain harus menempati posisi masing-masing di
lapangan
sesuai dengan keterampilannya. Formasi pemain di lapangan adalah
sebagai berikut.
1) Sebanyak tiga pemain belakang sebagai pemain bertahan.
2) Sebanyak tiga pemain depan sebagai pemain penyerang dan
satu orang pengumpan.

Gambar 1.21 Susunan pemain dalam permainan bola voli

Tugas pemain di lapangan berdasarkan formasi dan posisi di


lapangan adalah:
1) ada pemain yang bertugas sebagai pemberi umpan;
2) ada pemain sebagai pemukul;
3) ada pemain sebagai pembendung;
4) ada pemain sebagai pemberi bola pertama;
5) ada pemain sebagai pengoper.

b. Melakukan Strategi pada Saat yang Tepat


Taktik dan strategi dalam permainan voli dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu strategi bertahan dan menyerang.
1) Strategi bertahan
Strategi bertahan harus dilakukan secara beregu ketika mendapat
serangan dari lawan dengan menutup ruang lingkup yang
menjadi sasaran penempatan bola. Strategi bertahan dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
a) Bertahan terhadap servis terdiri atas
(1) Pengumpan di daerah 3, serangan dari daerah 4–2.
(2) Pengumpan di daerah 2, serangan dari daerah 4–3.
(3) Pengumpan di daerah 4, serangan dari daerah 2–3.
(4) Pengumpan berpindah tempat di daerah 2, serangan
dari daerah 4–3.
(5) Variasi pengumpan berpindah dari daerah 1–6–5,
serangan dapat dilakukan dari daerah 4–2–3. Pada
saat diserang, tugas utama pengumpan adalah
mempertahankan daerah belakang.

posisi 3 di net posisi 2 di net posisi 3 di net

posisi 1 sebagai pelari posisi 6 sebagai pelari posisi 5 sebagai

pelari Gambar 1.22 Berbagai bentuk strategi bertahan terhadap servis


b) Bertahan terhadap smes terdiri atas

posisi 1 sebagai pelari posisi 6 sebagai pelari posisi 5 sebagai

pelari Gambar 1.23 Berbagai bentuk strategi bertahan terhadap smes

Strategi bertahan menghadapi serangan dari atas net.


Setiap serangan dari atas net terutama smes (spike) haruslah
dibendung. Secara pengamatan bahwa serangan dari lawan
dapat dilakukan dari daerah 2, 3, dan 4. Serangan dari
daerah 3, yaitu serangan yang dilakukan oleh lawan dari
daerah tiga. Serangan ini harus dibendung oleh tiga orang
pemain sebab arah serangan cukup luas (ke daerah kiri/
kanan/tengah). Serangan dari daerah 4–2 cukup dibendung
oleh dua orang pemain.
Yang harus diperhatikan oleh pemain bertahan
adalah pemberian tugas pada pemain harus sesuai dengan
fungsinya dan pemain depan yang tidak membendung,
bertugas menutup daerah kosong di sekitar bendungan.
Strategi bertahan ketika regu sendiri menyerang,
yaitu ketika regu sendiri yang melakukan serangan
terhadap regu lawan dengan menggunakan smes-smes
tajam, perlu disusun pertahanan di daerah serangan. Posisi
pemain diatur setelah menilai kekuatan bendungan lawan.
Pada umumnya bendungan cukup kuat dan akurat di
daerah 3 sehingga penutupan di sela-sela daerah kosong
perlu diperkuat.
2) Strategi Penyerangan
a) Susunan zig-zag (mata gergaji)
Semua pemain dapat berdiri di dekat garis serang, sedangkan
pemain belakang berada 2 – 3 m di depan garis belakang
Garis posisi pemain dihadapkan ke pemain lawan yang
melakukan pukulan servis.
Gambar 1.24

b) Susunan III maju


Pemain depan tengah (III) berdiri dekat
jaring dan tidak ikut siap menerima
bola pertama.
Pemain posisi IV harus lebih maju
sehingga seluruh ruangan belakang
hanya dijaga oleh kedua pemain
belakang.

Gambar 1.25 Bentuk- bentuk


strategi penyerangan

c) Susunan garis
Pada pola ini semua pemain berdiri berdekatan dengan jaring, tetapi
perlu dijaga jarak terhadap pemain yang lebih depan, pola ini sangat
berguna apabila pemain lawan melakukan smes keras dan
mendatar.

Anda mungkin juga menyukai